Dielektrik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya); perubahan kosmetika
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Konsep fisika dasar menjadi Konsep dalam fisika
 
(18 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Dielektrik''' adalah sejenis bahan [[Isolatorisolator listrik]] yang dapat [[Dielektrik#Pengutubandiberikan dielektrik|dikutubkan]] (''polarized'')polarisasi dengan cara menempatkan bahan dielektrik dalam [[medan listrik]]. Ketika bahan ini berada dalam medan listrik, [[muatan listrik]] yang terkandung di dalamnya tidak akan mengalir, sehingga tidak timbul arus [[listrik]] seperti bahan [[Penghantar listrik|konduktor]], tetapi hanya sedikit bergeser dari posisi setimbangnya sehingga mengakibatkan terciptanya ''pengutuban dielektrik''. Oleh karena pengutuban dielektrik, muatan positif bergerak menuju kutub negatif medan listrik, sedang muatan negatif bergerak pada arah berlawanan (yaitu menuju kutub positif medan listrik). Hal ini menimbulkan medan listrik internal (di dalam bahan dielektrik) yang menyebabkan jumlah keseluruhan medan listrik yang melingkupi bahan dielektrik menurun.<ref>[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/162630/dielectric Dielectric]. Encyclopedia Britannica</ref> Jika bahan dielektrik terdiri dari molekul-molekul yang memiliki ikatan lemah, molekul-molekul ini tidak hanya menjadi terkutub, namuntetapi juga sampai bisa tertata ulang sehingga sumbu simetrinya mengikuti arah medan listrik.<ref name=britannica1/>
 
Walaupun istilah "isolator" juga mengandung arti [[konduksikonduktivitas listrik]]nya yang rendah, seperti "dielektrik", namuntetapi istilah "dielektrik" biasanya digunakan untuk bahan-bahan isolator yang memiliki tingkat kemampuan pengutuban tinggi yang besarannya diwakili oleh [[konstanta dielektrik]]. Contoh umum tentang dielektrik adalah sekat isolator di antara plat konduktor yang terdapat dalam [[kapasitor]]. Pengutuban bahan dielektrik dengan memaparkan medan listrik padanya mengubah muatan listrik pada kutub-kutub [[Kondensator|kapasitor]].<ref name=britannica1>
{{cite encyclopedia|title = Dielectrics (physics)|encyclopedia = Britannica
|pages = 1|publisher =|year = 2009|id = Online
|accessdate = 2009-08-12}}</ref>
 
Penelitian tentang sifat-sifat bahan dielektrik berhubungan erat dengan kemampuannya menyimpan dan melepaskan energi listrik dan magnetik.<ref>[[Arthur R. von Hippel]], dalam salah satu karyanya, ''Dielectric Materials and Applications'', menyatakan: "''Bahan-bahan dielektrik''... bukanlah termasuk kelas bahan yang biasa disebut isolator, namuntetapi bahan-bahan ''non-metal'' ini dilihat dari sifat interaksinya dengan kelistrikan, kemagnetan, atau medan elektromagnetik--Jadi bahan-bahan gas, cair, dan padat dapat juga termasuk dielektrik--juga karena kemampuannya menyimpan dan melepaskan kembali energi listrik dan magnetik." (Technology Press of MIT and John Wiley, NY, 1954).</ref> Sifat-sifat dielektrik sangat penting untuk menjelaskan berbagai fenomena dalam bidan [[elektronika]], [[optika]], dan [[fisika zat padat]].
 
Istilah "dielektrik" pertama kali dipergunakan oleh [[William Whewell]] (dari kata "dia" dari yunani yang berarti "lewat" dan "elektrik") sebagai jawaban atas permintaan dari [[Michael Faraday]].<ref>{{Cite book|author=J. Daintith|title=Biographical Encyclopedia of Scientists|publisher=CRC Press|year=1994|isbn=0750302879|page=943}}</ref>
 
== Kerentanan kelistrikan (Susceptibility) ==
'''Kerentanan kelistrikan''' X<sub>e</sub> pada bahan dielektrik adalah ukuran seberapa mudah bahan ini dikutubkan dalam medan listrik, yang pada akhirnya menentukan [[permitivitas]] listrik sehingga mempengaruhi sifat-sifat lain dalam bahan dielektrik tersebut, misalnya nilai [[kapasitansi]] jika dipergunakan dalam [[kapasitor]].
 
Baris 20:
</math>
 
dimanadi mana <math>\, \varepsilon_0</math> adalah [[Permitivitas ruang hampa]].
 
Kerentanan sebuah bahan memiliki hubungan dengan permitivitas relatifnya <math>\, \varepsilon_r</math> yaitu:
Baris 28:
Sehingga dalam ruang hampa,
 
:<math>\chi_e\ = 0. </math>
 
[[Perpindahan medan listrik]] '''D''' berhubungan dengan kerapatan pengkutuban '''P''' melalui:
Baris 36:
</math>
 
=== Penyebaran (dispersi) dan hukum sebab- dan akibat ===
Secara umum, sebuah bahan tidak dapat langsung terkutub (''polarized'') secara mendadak pada saat berada dalam medan listrik. Bentuk umum rumus sebagai fungsi waktu pengutuban ini adalah:
 
Baris 47:
:<math>\mathbf{P}(\omega)=\varepsilon_0 \chi_e(\omega) \mathbf{E}(\omega).</math>
 
Perlu diperhatikan bahwa frekuensi sederhadasederhana ini bergantung pada nilai kerentanan, atau nilai permitivitas. Bentuk grafik kerentanan berdasar frekuensi ini memberi sifat [[dispersi]] pada bahan dielektrik.
 
Lebih jauh, bahwa pengutuban hanya bergantung pada medan listrik pada waktu lampau (yaitu <math>\chi_e(\Delta t) = 0</math> untuk <math>\Delta t < 0</math>), sebagai konsekuensi atas hukum sebab-akibat, pengutuban memiliki [[hubungan Kramers–Kronig]] pada kerentanan <math>\chi_e(0)</math>.
Baris 57:
[[Berkas:dielectric model.svg|ka|jmpl|400px|Interaksi medan listrik dengan permodelan [[atom]] dielektrik klasik.]]
 
Dalam pendekatan teori klasik tentang permodelan dielektrik, sebuah bahan terbuat dari [[atom|atom-atom]]. TiapSetiap atom terdiri dari awan bermuatan negatif ([[elektron]]) terikat dan meliputi titik bermuatan positif di tengahnya. Dengan keberadaan medan listrik disekelilingdi sekeliling atom ini maka awan bermuatan negatif tersebut berubah bentuk, seperti yang terlihat pada gambar yang atas-kanan .
 
Hal ini dapat dipandang secara sederhana sebagai [[dwikutub]] (''dipole'') dengan menggunakan [[prinsip-prinsip superposisi|prinsip superposisi]]. Dwikutub ini dicirikan oleh [[momen dwikutub listrik|momen dwikutubnya]], yaitu besaran vektor yang ditampilkan pada gambar sebagai panah biru dengan tanda ''M''. Yang berperan membentuk perilaku dielektrik adalah Hubungan antara medan listrik dan momen dwikutubnya. (Catatan bahwa pada gambar momen dwikutub digambarkan mengarah pada arah yang sama dengan medan listrik, hal ini tidak selalu benar-benar terjadi, dan ini hanya merupakan penyederhanaan saja, namuntetapi penggambaran seperti ini biasanya masih sesuai untuk berbagai bahan.)
 
Ketika medan listrik hilang, atom-atom pada bahan tersebut kembali pada keadaan sebelumnya. Waktu yang diperlukan untuk berubah-ubah keadaan ini disebut waktu [[Relaksasi (fisika)|Relaksasi]]; grafiknya berbentuk penurunan secara ekponensial.
 
Permodelan di atas merupakan penggambaran secara sederhana saja, pada praktiknya perilaku dielektrik sangat bergantung pada situasinya. MakinSemakin rumit situasinya (membutuhkan akurasi lebih) makinsemakin rumit pula permodelan yang harus dibuat untuk menjelaskan perilaku bahan dielektrik secara akratakurat. Permasalahan paling mendasar adalah:
* Apakah medan listrik dalam bahan tersebut konstan ataukah berubah sejalan waktu?
** Jika berubah sejalan waktu, seberapa besar perubahannya?
* Bagaimana ciri-ciri bahan tersebut?
** Apakah arah medan listrik merupakan [[isotropi]] yang penting?
** Apakah bahan tersebut [[homogen]]?
** Adakah batasan-batasan yang harus diperhatikan?
* Apakah harus diperhatikan bila sistemnya [[sistem linear|linear]] atau [[sistem nonlinear|nonlinear]]?
 
Baris 78:
 
=== Pengutuban dwikutub ===
'''Pengutuban dwikutub''' (''dipole polarization'') adalah pengutuban pada [[kutub molekul|kutub-kutub molekulnya]]. Pengutuban jenis ini berakibat pengutuban secara permanen, contohnya ikatan asimetris antara atom [[oksigen]] dan [[hidrogen]] pada [[air]], yang akan mempertahankan sifat-sifat pengutuban walaupun medan listrik sudah hilang. Pengutuban jenis ini membentuk pengutuban makroskopis.
 
Jika medan listrik dari luar dipaparkan pada bahan tertentu, jarak antara muatan dalam atom, yang terkait dengan [[ikatan kimia]]nya, tidak berubah selama terkutub; namun, kutub-kutubnya akan berputar. Putarannya tergantung pada [[torsi]] dan [[viskositas]] molekul yang bersangkutan. Karena perputaran ini tidak dapat terjadi secara mendadak, pengutuban dwikutub belum terjadi ketika frekuensi pengutuban masih rendah. Jarak waktu respon muatan listrik karena adanya medan listrik ini menimbulkan [[gesekan]] dan [[panas]].
Baris 85:
'''Pengutuban ion''' adalah pengutuban yang terjadi karena adanya perpindahan relatif antara [[ion]] negatif dan positif dalam molekul yang bersangkutan, misalnya pada [[Garam|NaCl]]).
 
Sering kristal atau molekul tidak terdiri hanya satu jenis atom saja, distribusi muatan listrik disekitardi sekitar atom kristal atau molekul cenderung positif atau negatif. Akibatnya, ketika getaran molekul menginduksi perpindahan muatan dalam atom, titik setimbang muatan positif dan negatif mungkin tidak berada pada lokasi yang sama. Titik setimbang ini mempengaruhi simetri sebaran muatan listrik. Ketika titik setimbang ini tidak setimbang, pengkutuban terjadi dalam kristal atau molekul tersebut. Inilah '''pengutuban ion'''.
 
Pengutuban ion menyebabkan [[transisi feroelektrik]] dan juga pengutuban dwipolar. Transisi yang disebabkan berubahnya urutan arah kutub permanen sepanjang garis tertentu, disebut '''transisi fase ''order-disorder'''''. Sedang transisi yang disebabkan oleh pengutuban ion dalam kristal disebut '''transisi fase pergeseran'''.
 
== Dispersi dielektrik ==
Baris 95:
 
Ketika frekuensi meningkat:
# Pengutuban dwikutub tidak mungkin mengejar perubahan medan listrik ketika memasuki daerandaerah [[gelombang mikro]] sekitar 10<sup>10</sup>&nbsp;[[Hertz|Hz]];
# Ketika memasuki daerah [[infra-merah]] atau infra-merah-jauh sekitar 10<sup>13</sup> Hz, pengutuban ion tidak lagi merespon terhadap medan listrik;
# Pengutuban listrik benar-benar tidak mungkin terjadi ketika frekuensi memasuki daerah [[ultraungu]] sekitar 10<sup>15</sup>&nbsp;Hz.
 
Dalam frekuensi di atas ultraungu, permitivitas mendekati nilai konstanta ''ε''<sub>0</sub> untuk semua bahan, dimanadi mana ''ε''<sub>0</sub> adalah permitivitas ruang hampa. Karena permitivitas merupakan kekuatan hubungan antara medan listrik dan pengutuban, jika pengutuban tidak lagi merespon medan listrik, maka permitivitas menurun.
 
== Relaksasi dielektrik ==
Baris 110:
:<math>n = \frac{l^2-l}{2} </math>
 
di mana
dimana
:''n'' adalah jumlah panjang gelombang yang bisa dipancarkan sebagai radiasi
:<math>l</math> adalah jumlah tingkat energi.
Baris 121:
</math>
 
dimanadi mana <math>\varepsilon_{\infty}</math> adalah permitivitas pada batas frekuensi tertinggi, <math>\Delta\varepsilon = \varepsilon_{s}-\varepsilon_{\infty}</math> dimanadi mana <math>\varepsilon_{s}</math> merupakan permitivitas statis berfrekuensi rendah, dan <math>\tau</math> adalah ciri [[waktu relaksasi]] dari bahan yang bersangkutan.
 
Model relaksasi seperti ini pertama kali diperkenalkan (dan dinamai sesuai yang memperkenalkan) oleh [[Peter Debye]] pada tahun 1913.<ref>
Baris 188:
 
== Pranala luar ==
* [http://www.lightandmatter.com/html_books/0sn/ch11/ch11.html Electromagnetism] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110603233123/http://www.lightandmatter.com/html_books/0sn/ch11/ch11.html |date=2011-06-03 }} - A chapter from an online textbook
* [http://wiki.4hv.org/index.php/Dielectric_Sphere_in_Electric_Field Dielectric Sphere in an Electric Field] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070116093447/http://wiki.4hv.org/index.php/Dielectric_Sphere_in_Electric_Field |date=2007-01-16 }}
* [http://www.doitpoms.ac.uk/tlplib/dielectrics/index.php DoITPoMS Teaching and Learning Package "Dielectric Materials"]
* {{Wikisource-inline|list=
Baris 200:
[[Kategori:Medan listrik]]
[[Kategori:Medan magnet]]
[[Kategori:Konsep fisikadalam dasarfisika]]
[[Kategori:Ilmu material]]
[[Kategori:Besaran]]