Maduaro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Pakaian tradisional Indonesia menjadi Busana tradisional Indonesia
 
(24 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Maduaro''' merupakan salah satu jenis kain sulam yang berasal [[Kabupaten Tulang Bawang]], [[Provinsi Lampung]]. Kain ini berupa selendang penutup bagi kaum perempuan [[Menggala]]. Namun saat ini, kain Maduaro sudah dibuat motifnya pada [[Gamis|baju gamis]], [[Songkok|kopiah]], [[baju koko]], [[kaligrafi]] serta sebagai upaya pelestarian motif kainnya. Kain maduaro juga biasa digunakan dalam upacara sakral, seperti dalam upacara adat Menggala.<ref>{{Cite web|url=https://budaya-indonesia.org/Kain-Maduaro|title=Kain Maduaro » Budaya Indonesia|website=budaya-indonesia.org|access-date=2020-07-11}}</ref>
'''''Maduaro''' merupakanjenis kain tenun dr provinsi [[Sulawesi Tenggara|sulawesi tenggara]]. Kain maduaro d sulawesi tenggara pada mulax d bawah oleh nenek moyang masyarakat kolaka yang hujrah ke kendari.akhirnya berkembang begitu pesat dengan motuif yang berbeda beda seperti suku buton, muna dan [https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=249900316 tolaki]. Biasanya kain ini di pakai untuk kegiatan pesta adat dan pesta pernikahan.''
 
== Sejarah ==
Kain Maduaro di [[Lampung]] pada mulanya berasal oleh nenek moyang masyarakat Menggala yang menunaikan ibadah haji di [[Makkah]] pada abad ke-18. Para pedagang Gujarat dari India juga menjual kain sejenis kepada masyarakat Menggala, oleh karena itu, motif-motif yang berkembang di Menggala dipengaruhi motif yang berasal dari [[Hindustan]]. Para wanita Menggala membuat kain Maduaro sebagai ''Sesan'' yang dibawa pada saat mereka akan menikah.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/maduaro-warisan-budaya-takbenda-indonesia-2016/|title=Maduaro, Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2016|last=mohammadwildan|date=2016-11-15|website=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya|language=id-ID|access-date=2020-07-11}}</ref>
 
Maduaro menjadi kebiasaan para gadis di daerah Menggala untuk mempersiapkan sebagai ''Sesan''. Dalam perkembangannya, kain Maduaro mulai dibawa keluar oleh orang Menggala untuk membina para gadis dalam mengembangkan kerajinan menyulam di Way Lima dan Talang Padang. Kain Maduaro merupakan jenis kain yang berbahan serat nanas atau sutera yang disulam dengan menggunakan benang kawat perak tipis, yakni berupa selendang yang biasa dijadikan sebagai penutup kepala bagi kaum perempuan yang secara turun-temurun berdarah bangsawan atau berketurunan bangsawan (''Penyimbang'').<ref name=":0" />
 
== Referensi ==
<references />
 
[[Kategori:Kabupaten Tulang Bawang]]
[[Kategori:Lampung]]
[[Kategori:Busana tradisional Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Lampung]]
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]