Arahmaiani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun) |
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Seniman wanita Indonesia menjadi Perempuan Pekerja Seni |
||
(18 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox artist|image=Arahmaiani, His-Story-2000-2001.jpg|caption=Stills from Arahmaiani's performance, His-Story, 2000/2001.|birth_name=
'''Arahmaiani''' ({{lahirmati|[[Kota Bandung|Bandung]]|21|5|1961|name=dengan nama ''' == Latar Belakang Hidup ==
Arahmaiani lahir di Bandung, Indonesia pada tanggal 21 Mei 1961, dengan nama Rahmayani Feisal. Ayahnya adalah seorang ulama dan ibunya adalah seorang Muslim yang berasal dari latar belakang agama Hindu-Buddha. Dia menjelaskan bahwa namanya merupakan perwakilan bentuk sinkretisme atau percampuran dua budaya yang ia alami dalam asuhannya: "Arahma" berasal dari [[Bahasa Arab|bahasa arab]] yang berarti "cinta" dan "iani/yani" berasal dari bahasa Hindi yang berarti "manusia".<ref name=":3">Haupt, Gerhart; Binder, Pat (August 2003). [http://universes-in-universe.org/eng/nafas/articles/2003/arahmaiani "Arahmaiani"]. ''Nafas Art Magazine''. Institut für Auslandsbeziehungen. Diakses tanggal 5 Maret 2016.</ref>
Pada saat sedang menempuh pendidikannya, sebagai mahasiswa seni rupa, Arahmaiani merasa dikecewakan dengan sistem pendidikan seni di negaranya, karena baginya pendidikan seni rupa saat itu sama sekali tidak berkaitan dengan realita kehidupan sehari-harinya. Ia lalu memutuskan untuk mencipta karya nya sendiri diluar institusi pendidikan seni, di jalanan, dan menjelajahi sendiri makna "performance art" secara intuitif.<ref name=":0">Bollansee, Marc; Supriyanto, Enin (2007). ''Indonesian Contemporary Art Now''. Singapore: SNP Editions. pp. 122–3. ISBN
Arahmaiani menempuh pendidikan seninya di Fakultas Seni Rupa dan Desain, [[Institut Teknologi Bandung]] dan lulus pada tahun 1992. Ia juga memperoleh pendidikan seni di Academie voor Beeldende Kunst, Enschede, the [[Belanda|Netherlands]] pada tahun 1983 lalu di Paddington Art School, [[Sydney]], Australia pada tahun 1985.<ref>Feisal, Arahmaiani. [http://www.trfineart.com/wp-content/uploads/2016/12/Arahmaiani-2016-Catalog-lr.pdf "Arahmaiani: Shadow of the Past"] (PDF). www.trfineart.com. Diakses 5 Februari 2018.</ref>
== Karier Kesenimanan ==
Meskipun cukup dikenal sebagai seniman "performance art",<ref>{{cite book|url=https://www.questia.com/read/119242202/women-in-indonesia-gender-equity-and-development|title=Women in Indonesia: Gender, Equity, and Development|first1=Kathryn|last2=Bessell|first2=Sharon|publisher=Institute of Southeast Asian Studies {{Subscription required|via=[[Questia]]}}|year=2002|pages=120–121|last1=Robinson}}</ref> Arahmaiani juga menggunakan berbagai media lainnya seperti lukisan, gambar, patung, puisi, tari, dan seni instalasi<ref>{{cite web|url=http://www.trfineart.com/artists/arahmaiani|title=Arahmaiani|publisher=Tyler Rollins Fine Art|accessdate=26 April 2014}}</ref> (untuk membedakan diri dari istilah [[seni pertunjukan]] secara umum ([[Bahasa Inggris]]: performing arts) yang merujuk pada misalnya seni tari, teater, dan musik, seni "performance" dalam hal ini adalah seni aksi, satu kategori dalam seni rupa kontemporer dimana tubuh atau aksi tertentu dalam suatu ruang, waktu, dan situasi sosial tertentu menjadi media utama). Karyanya menyentuh isu-isu mengenai diskriminasi, kekerasan dan penindasan terhadap tubuh perempuan, [[feminisme]], [[Seksualitas manusia|seksualitas]], [[agama]] dalam masyarakat modern, [[kapitalisme]] dan [[industrialisasi]].<ref name=":0" /> Dari sejak awal tahun 1980-an, karya-karyanya banyak menuai reaksi yang keras dari sebagian pemimpin komunitas Islam and beberapa pemimpin politik yang berakibat dengan hukuman penjara dalam waktu singkat pada tahun 1983.<ref name=":1">[https://www.brooklynmuseum.org/eascfa/feminist_art_base/arahmaiani "Brooklyn Museum: Arahmaiani"]. ''www.brooklynmuseum.org''. Diakses 5 Maret 2016.</ref>
Salah satu lukisannya yang berjudul ''Lingga-Yoni 1993'' dan salah satu karya instalasinya yang berjudul ''Etalase 1994'' adalah satu contoh bagaimana dalam karya-karyanya Arahmaiani menggunakan dan mencampurkan berbagai simbol yang berkaitan dengan persoalan seksualitas, budaya barat, dan agama Islam. Karya ''Etalase'' terdiri dari beberapa benda temuan berupa kitab [[Al-Qur'an|Al Quran]], [[Buddha|Patung Budha]], cermin, sebungkus kondom, botol Coca-Cola, sekotak tanah, kipas, [[rebana]] dan foto dirinya sendiri, semuanya disimpan di dalam kotak pajang dari kaca seperti yang biasa digunakan di dalam museum. Kata 'etalase' sendiri merujuk kepada kotak kaca panjang yang sering kita temukan di bagian depan toko-toko pusat perbelanjaan, sedangkan dalam karya ini Arahmaiani mempertentangkan banalitas etalase toko dengan bentuk kotak kaca museum yang biasa digunakan untuk menyimpan benda-benda penting. Karya ini merupakan bentuk kritik terhadap kapitalisme yang mulai berkembangan dan banalitas kehidupan modern yang pada saat pertama kali dihadirkan ke publik dalam bentuk pameran pada tahun 1994, menuai protes dan kritik tajam dari beberapa anggota kelompok [[Muslim]] garis keras. Karya tersebut segera disensor dan dengan terpaksa diturunkan dari ruang pameran. Arahmaiani sendiri memperoleh beberapa bentuk ancaman yang berpotensi membahayakan nyawanya sehingga ia harus meninggalkan Indonesia untuk sementara waktu.<ref name=":1" /><ref name=":2">Ulung, A. Kurniawan (7 September 2017). [http://www.thejakartapost.com/life/2017/09/07/arahmaiani-stays-true-to-herself.html "Arahmaiani stays true to herself"]. Diakses 5 Februari 2018.</ref> Pada tahun 2013, karena kondisinya yang sudah tidak baik, Arahmaiani melukis ulang ''[[Lingga (arca)|Lingga]]-[[Yoni]]'' sebagai bagian dari persiapan pamerannya di [[Herbert F. Johnson Museum of Art
Pada sekali waktu, Arahmaiani juga pernah bekerja di salah satu kantor berita terbesar di Jawa Tengah. Ia bekerja sebagai kolumnis selama empat tahun dan banyak membahas berbagai isu berkaitan dengan
Arahmaiani pernah mewakili paviliun Indonesia dalam [[Biennale Venesia|Venice Biennale]] ke 50 pada tahun 2003, bersama dengan tiga seniman kontemporer lainnya, yaitu [[Dadang Christanto|Dadang Christianto]], [[Tisna Sanjaya]], dan [[Made Wianta]]. Pameran tersebut diberi judul Paradise Lost: Mourning of the World.<ref name=":3" />
== Pameran ==
Karya-karya Arahmaiani
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kelahiran 1961]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Perempuan Pekerja Seni Kelahiran 1960-an]]
|