Emiria Soenassa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
simpan rujukan |
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Seniman wanita Indonesia menjadi Perempuan Pekerja Seni |
||
(80 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
| honorific_prefix
| name
| honorific_suffix
| native_name = Emiria
| native_name_lang =
| image
| image_size
| alt
| caption = Emiria Soenassa in her studio in
| birth_name = Emiria Emma Wihelmina
| birth_date
| birth_place
| disappeared_date
| disappeared_place
| disappeared_status
| death_date = 7 April 1964
| death_place
| death_cause
| body_discovered
| resting_place
| resting_place_coordinates = <!-- {{Coord|LAT|LONG|type:landmark|display=inline}} -->
| monuments
| residence
| nationality
| other_names
| ethnicity
| citizenship
| education
* Pendidikan perawat di Rumah Sakit Cikini Jakarta,
* Belajar Tari ballet di Dalcroze School, Brussel, Belgia,
| alma_mater
| occupation
| years_active
| employer
| organization
| agent
| known_for
| notable_works
* Pasar,
* Angklung,
Baris 50:
* Dua Wajah Papua,
* Pemanah Dayak
| style
| influences
| influenced
| home_town
| salary
| net_worth
| height
| weight
| television
| title
| term
| predecessor
| successor
| party
| movement
| opponents
| boards
| religion
| denomination
| criminal_charge
| criminal_penalty
| criminal_status
| spouse
| partner
| children
| parents
| relatives
| callsign
| awards
| signature
| signature_alt
| signature_size
| module
| module2
| module3
| module4
| module5
| module6
| Associated_acts =
| Label =
| twitter
| website
| footnotes
| box_width
}}
'''Emiria Soenassa''' (1895-7.April 1964, a.k.a. '''Emiria Sunassa''') adalah pelukis perempuan
== Pendidikan dan Karier Kesenian ==
Emiria hanya mengenyam pendidikan formal sampai kelas 3 di [[Europeesche Lagere School]]. Pada 1912-1924 ia mengikuti pendidikan perawat di [[Rumah Sakit Primaya PGI Cikini]], Jakarta. Dua tahun kemudian, ia menikah dengan seorang diplomat asing yang pernah dirawatnya, lantas pasangan ini pun berangkat ke Eropa. Di Eropa Emiria belajar tari balet di Dalcroze School, Brussel, Belgia.<ref>http://historia.id/persona/emiria-sunassa-perupa-perempuan-genius</ref>
Setelah bercerai dengan suaminya, pada 1920-an, Emiria kembali ke Hindia Belanda dan dikabarkan bahwa selama 1920an-1930-an Emiria menjelajahi Nusantara, bekerja di perkebunan dan pertambangan serta hidup dengan suku Dayak di Kalimantan dan suku Kubu di Sumatera Selatan.<ref>“Bertjakap-tjakap dengen Prinses Tidore tentang Daerahnja: Irian,” Starweekly, no. 203, 20 November 1949, hlm. 10.</ref>
Belakangan, ia bertemu dengan Guillaume Frederic Pijper, seorang Kepala Kantor Urusan Bumiputra di bawah pemerintah kolonial yang sangat menyukai seni. Pertemuannya dengan Pijper mulai membuat Emiria terdorong untuk melukis.<ref name=":1">{{Cite web|last=Agnes|first=Tia|title=5 Fakta Pelukis Emiria Sunassa di Hari Perempuan Internasional|url=https://hot.detik.com/art/d-5973454/5-fakta-pelukis-emiria-sunassa-di-hari-perempuan-internasional|website=detikhot|language=id-ID|access-date=2024-06-02}}</ref>
Emiria belajar melukis secara otodidak seperti kebanyakan pelukis pada masanya, dan diketahui pernah belajar di [[Persatuan Ahli Gambar Indonesia|Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi)]].<ref name=":0">https://nasional.kompas.com/read/2010/10/27/14070768/fakta.dan.mitos.emiria.soenassa</ref> Emiria merupakan satu dari tiga artis perempuan di Persagi, selain Saptarita Latif dan Tridjoto Abdullah. Berbeda dengan keduanya, Emiria mulai melukis secara individu.
Pada [[Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda|masa penjajahan Jepang]], Emiria merupakan anggota bagian seni pusat kebudayaan Jepang, Keimin Bunko Shidoso.<ref>{{Cite web|date=2010-03-16|title=Emiria Sunassa, Perupa Perempuan Genius|url=https://historia.id/kultur/articles/emiria-sunassa-perupa-perempuan-genius-DWYeP|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2024-06-02}}</ref>
Emiria sudah berusia 46 tahun saat menampilkan lukisan pertamanya hasil kolaborasi dengan Pijper berjudul Telaga Warna. Pada 1940, ia mengadakan pameran pertamanya bersama Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) di toko buku [[G. Kolff & Co.]] yang sukses pada 1940.<ref name=":1" />
Ciri khas lukisan Emiria adalah perombakannya terhadap seni primitif menjadi karya seni yang lebih modern. Oleh karena itu, karyanya sering digambarkan sebagai gabungan seni modern pribumi dan neo-primitif.<ref name="historia"></ref>
=== Karya Kenal ===
Dokumentasi ini diperoleh dari @rsipIVAA<ref>[http://archive.ivaa-online.org/pelakuseni/emiria-soenassa Emiria Soenassa, Indonesian Visual Art Archive]</ref>
{{colbegin}}
* Pasar
* Angklung
* Mutiara Bermain
* Portret Wanita Tua, koleksi Nasirun, ca. 1930-1960
* Untitled (wanita depan bunga, koleksi [[Nasirun]], 1933
* Telaga Warna, 1940<ref name="historia"></ref>
* Pekuburan Dayak Penihing, sebelum 1941<ref name="inibaru" />
* Kampung di Teluk Rumbolt, sebelum 1941
* Bahaya Belakang Kambang Terate (Danger Lurking Behind the Lotus), earlier named Orang-Orang Papua, ca. 1941-48. National Gallery Singapore<ref name="NGS2023">Emiria Sunassa - Painting “the Other” in a Decolonising Indonesia. National Gallery Singapore[https://www.youtube.com/watch?v=N0aIo8YelB8]</ref>
* Panen Padi, 1942<ref name="historia">Emiria Sunassa, Perupa Perempuan Genius. Budi Setiyono, 16 Mar 2010, historia.[https://historia.id/kultur/articles/emiria-sunassa-perupa-perempuan-genius-DWYeP/page/1]</ref>
* Pengantin Dayak, 1942-1948
* Orang Irian dengan Boeroeng Tjenderawasih, 1948
* Untitled (orang Papua depan pohon daun), koleksi Nasirun, 1951
* Market, 1952
* Zonnebad (Sun Bath, 1956)<ref>[https://www.christies.com/en/lot/lot-5751678 Christies, 24.Nov.2013 in Hong Kong]</ref>
* Wanita Berpayung, koleksi Nasirun, 1957
* Kembang Kemboja di Bali, 1958
* Wanita Sulawesi, 1958
* Mario Penari Bali
* Dua Wajah Papua
* Pemanah Dayak
{{colend}}
Dengan karyanya, Emiria menjadi pionir bagi banyak seniman perempuan Indonesia yang mengikutinya dari tahun 1960 hingga abad ke-21. Diantaranya adalah [[Christine Ay Tjoe]], [[Erna Garnasih Pirous|Erna Pirous]], istri A.D. Pirous, Farida Srihadi, istri Srihadi, [[Heyi Ma'mun]], Isyanaini, [[Kartika Affandi]], putri artis utama Indonesia [[Affandi]], [[Rita Widagdo]] dan [[Umi Dachlan]].
=== Pameran Tunggal ===
* Pameran ''masa lalu selalu aktual''. Pameran lukisan Emiria Soenassa (1891-1964). Bentara Budaya Yogya dan Jakarta, 2010<ref name="masalalu">Katalog Pameran ''masa lalu selalu aktual''. Pameran lukisan Emiria Soenassa, 2010, 48 hlm</ref>
=== Pameran Bersama ===
* Pameran dengan 3 lukisan: “Pekuburan Dayak Penihing”, “Bahaya Belakang Kambang Terate”, dan “Kampung di Teluk Rumbolt” juga pernah tampil dalam pameran perintis pelukis pribumi. Batavia Kunstkring, Bandung, 1941 <ref name="inibaru">Emiria Sunassa, Perempuan yang Melukis Feminisme. Inibaru.id, 26 Des 2020.[https://inibaru.id/inspirasi-indonesia/emiria-sunassa-perempuan-yang-melukis-feminisme]</ref>
* Pameran Bersama in Djawa Baru, 1943<ref name="NGS2023"></ref>
* Pameran Lukisan dan Pahatan (Painting and Sculpture Exhibition, 18-27 Aug. 1951<ref name="NGS2023"></ref>
* Familiar Others: Emiria Sunassa, Eduardo Masferré and Yeh Chi Wei — 1940s-1970s. Pameran Bersama, National Gallery Singapore, 25 Jul 2022 - 14 May 2023<ref>[https://www.nationalgallery.sg/see-do/programme-detail/460894934/familiar-others-emiria-sunassa-eduardo-masferr%C3%A9-and-yeh-chi-wei-1940s-1970s FAMILIAR OTHERS: EMIRIA SUNASSA, EDUARDO MASFERRÉ AND YEH CHI WEI, 1940S-1970S.]</ref>
== Misteri Kematian dan Peninggalan ==
Pada 1950-an Emiria yang aktif di lingkaran seni Jakarta tiba-tiba menghilang dari peredaran. Ia kemudian diketahui meninggal di Lampung pada 1964. Lukisan-lukisan peninggalan Emiria disimpan oleh teman dan tetangganya, Jane Waworuntu. Pada Oktober 2010, sebuah pameran di Bentara Budaya Yogyakarta bertajuk "Masa Lalu Selalu Aktual" menampilkan 28 lukisan Emiria dari koleksi keluarga Waworuntu.<ref name=":0" /><ref name="masalalu" />
== Bibliografi ==
==== Referensi ====
{{reflist}}
=== Internet dan Video ===
* Arsip Indonesian Visual Art Archive, YouTube, 30.Mei 2021: [https://www.youtube.com/watch?v=BZXp5TKMn14 Tentang seniman Emiria Soenassa - Iskandar Waworuntu, Part 1] [https://www.youtube.com/watch?v=HND-WGxNl3A Part 2] [https://www.youtube.com/watch?v=HDxcbirlQLE Part 3]
* NGOMEN, YouTube, 28.Feb 2023: [https://www.youtube.com/watch?v=ybsa6-0Wg3g Peniup Seruling dan Purnama - karya Emiria Soenassa]
* HERstory Southeast Asia, YouTube, 06.Mar 2023: [https://www.youtube.com/watch?v=KMAkbdo-PZo The Many Lives of Emiria Sunassa]
* National Gallery Singapore, YouTube, 05.Juni 2023: [https://www.youtube.com/watch?v=N0aIo8YelB8 Emiria Sunassa - Painting “the Other” in a Decolonising Indonesia]
{{Authority control}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Pelukis Indonesia asal Tidore]]
[[Kategori:Pelukis Indonesia asal Yogyakarta]]
[[Kategori:Perempuan Pekerja Seni]]
[[Kategori:Perempuan Pekerja Seni Kelahiran 1890-an]]
|