Ajeng Martia Saputri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Seniman wanita Indonesia menjadi Perempuan Pekerja Seni |
||
(22 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Ajeng Martia Saputri''' ({{lahirmati||30|12|1992}})<ref>{{Cite web |url=http://www.senirupa.itb.ac.id/wp-content/upload/alumni/alumni-2015.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2019-03-04 |archive-date=2019-03-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190306044018/http://www.senirupa.itb.ac.id/wp-content/upload/alumni/alumni-2015.pdf |dead-url=yes }}</ref> adalah seorang [[seniman]] muda wanita asal [[Kota Semarang|Semarang]] lulusan [[Design and Art Institut Teknologi Bandung]] (ITB).<ref>{{Cite web|url=https://www.pressreader.com/indonesia/jawa-pos/20161225/281698319405736|title=PressReader.com - Connecting People Through News|website=www.pressreader.com|access-date=2018-12-18}}</ref> Awalnya ia berkarya di bidang [[seni grafis]]. Namun ia merasa materialnya terlalu [[fragile]] dan mencoba menggunakan material berbahan [[kain]].<ref>{{Cite
== Karya Seni ==
Karya yang paling dikenalnya yaitu ''[[Touching Did Not Hurting]]'' yang memiliki daya tariknya tersendiri. Melalui karyanya tersebut ia memenangi kompetisi bergengsi bagi seniman instalasi di Indonesia bertajuk [[Trimatra]] 2016. Karya tersebut berkonsep boneka buatan tangan berbahan kain yang terkurung dalam kotak bening plexiglass. Pada karyanya Ajeng memperlihatkan garis-garis arsiran hitam yang sangat kuat pada boneka-bonekanya sehingga terkesan seperti himpunan jarum yang menembus tubuh boneka.
Prestasi lainnya yang diraih yaitu ia memenangkan ajang ''[[Kompetisi UOB Painting Of The Year]]'' pada tahun 2018. Karyanya yang berjudul ''[[Universe Under Our Skin]]'' berhasil memenangkan kategori seniman profesional dengan penghargaan gold. Karya yang ditampilkan berupa lukisan pulpen di atas gaun yang dibuat tangan sendiri. Gaun itu dibingkai di atas linen dan dibungkus dalam frame. Ia sendiri mengatakan bahwa karya gaunnya tersebut terdapat suatu pesan tertentu. Menurutnya, pakaian adalah simbol pertama yang diberikan keluarga sebagai identitas perempuan.
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Saputri, Ajeng Maria}}
[[Kategori:Perempuan Pekerja Seni]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]]
{{Indo-bio-stub}}
|