Patung Sura dan Baya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baqotun0023 (bicara | kontrib) |
Menghapus Patung_Sura_dan_Baya.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Krd; alasan: c:Commons:Deletion requests/File:Patung Sura dan Baya.jpg. |
||
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox park
| name = Patung Sura
| image =
| image_caption =
| map =
Baris 7:
| map_label =
| type = Patung ikonik
| location = [[Kota Surabaya]], Jawa Timur, Indonesia
| coordinates =
| area =
Baris 30:
=== Menurut sejarah ===
Patung Sura dan Baya melambangkan "mereka yang berani menghadapi bahaya". Secara bahasa, “sura” berarti keberanian, sedangkan “baya” berarti bahaya. Dahulu ketika [[Kerajaan Majapahit]] berdiri, terjadi penyerangan oleh orang Tar-Tar atau [[Mongolia|Mongol]] yang menyerbu tanah [[Jawa]]. Orangnya datang dari utara pulau ini, mereka mendarat di [[Jawa Timur]]. Pemimpin tentara Jawa yang mampu mengusir Tar-Tar atau Mongol pada masa itu bernama [[Radén Wijaya]] atau cikal bakal Kerajaan Majapahit. [[Raden Wijaya]] kemudian memanggilnya dengan sebutan “sanggramacura” atau “seorang pemberani yang takut karena keberaniannya dalam menghadapi bahaya” atau dengan kata lain ''Çirabhaya'' yang berarti “berani menghadapi bahaya”. Raden Wijaya dilambangkan sebagai pejuang pemberani, sedangkan tentara Mongol melambangkan bahaya yang datang ke Pulau Jawa.<ref>{{Cite journal|last=Sungkowati|first=Yulitin|date=2022|title=Alih Wahana Cerita Rakyat “Asal-Usul Surabaya” dalam Industri Kreatif|url=https://www.researchgate.net/publication/366473994_ALIH_WAHANA_CERITA_RAKYAT_ASAL-USUL_SURABAYA_DALAM_INDUSTRI_KREATIF|journal=Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan|volume=17|pages=95-109|issn=2714-8653}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://surabaya.go.id/id/page/0/4758/sejarah-kota-%09%09surabaya|title=Sejarah Kota Surabaya|first=|date=|website=Pemerintah Kota Surabaya|access-date=10 Oktober 2023}}</ref>
==
=== Di Surabaya ===
[[Berkas:
Patung ini terletak di tiga tempat di kota Surabaya. Pertama, di depan Kebun Binatang Surabaya. Patung di sini adalah patung terindah. Patung ini dibangun pada tahun 1988 oleh arsitek [[Sutomo Kusnadi]] dan pematung [[Sigit Margono]].<ref>{{Cite web|url=https://jatim.inews.id/berita/mengenal-asal-mula-patung-hiu-dan-buaya-surabaya/2|title=Mengenal Asal Mula Patung Hiu dan Buaya Surabaya|last=|first=|date=|website=Inews Jatim|access-date=10 Oktober 2023}}</ref>
Kedua Yang terakhir berada di Taman Surabaya ([[Kenjeran, Surabaya|Kenjeran]]). Patung terbesar memiliki tinggi 25,6 meter, sedangkan patung duduk berukuran 5 meter dan diameter 15 meter. Patung ini merupakan patung Sura dan Baya terbaru, per tahun 2019.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.jawapos.com/surabaya-raya/011741875/mengunjungi-3-patung-sura-dan-baya-yang-ikonik-ini-dia-lokasinya|title=Mengunjungi 3 Patung Sura dan Baya yang Ikonik, Ini Dia Lokasinya.|last=|first=|date=|website=Jawa Pos|access-date=10 Oktober 2023}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.detik.com/jatim/wisata/d-5973271/bagi-yang-belum-tahu-ini-3-lokasi-patung-sura-dan-baya-yang-ikonik|title=Bagi yang Belum Tahu, Ini 3 Lokasi Patung Sura dan Baya yang Ikonik|last=|first=|date=|website=Detik Jatim|access-date=10 Oktober 2023}}</ref>
|