Inses: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Turmadan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(113 revisi perantara oleh 63 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{nofootnotes}}
'''Hubungan sumbang''' atau '''''incest''''' (''[[bahasa Inggris]]'') adalah hubungan saling mencintai yang bersifat seksual yang dilakukan oleh pasangan yang memiliki ikatan [[keluarga]] (kekerabatan) yang dekat, biasanya antara [[ayah]] dengan [[anak]] [[perempuan]]nya, [[ibu]] dengan [[anak]] [[laki-laki]]nya, atau antar sesama [[saudara kandung]] atau [[saudara tiri]]. Pengertian istilah ini lebih bersifat sosio[[antropologi sosial|antropologi]]s daripada [[biologi]]s (bandingkan dengan [[kerabat-dalam]] untuk pengertian biologis) meskipun sebagian penjelasannya bersifat biologis.
{{about|istilah sosiologi|istilah dalam konsep biologi|Perkawinan sekerabat}}
[[Berkas:W.Clerke table.PNG|jmpl|250px|Daftar kekerabatan yang dilarang untuk [[kawin]] dalam ''The Trial of Bastardie'' karya William Clerke. London, 1594.]]
{{Seks dan hukum}}
'''Hubungan sumbangsedarah''' atau '''hubungan sumbang''incest' atau '''inses' (''<ref>[[bahasahttps://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/inses KBBI: InggrisInses]]''</ref> ({{lang-en|incest}}) adalah [[hubungan saling mencintai yang bersifat seksual]] yang dilakukan oleh pasangan yang memiliki ikatan [[keluarga]] ([[kekerabatan]]) yang dekat, biasanya antara [[ayah]] dengan [[putri|anak]] [[perempuanperempuannya]]nya, [[ibu]] dengan [[putra|anak]] [[laki-lakilakinya]]nya, atau antar sesama [[saudara]] kandung]] atau [[saudara tiri]]sepihak. Pengertian istilah ini lebih bersifat sosio [[antropologi sosial|antropologi]]s daripada [[biologi]]s (bandingkan dengan [[hubungan kekerabatan|kerabat-dalam]] untuk pengertian biologis) meskipun sebagian penjelasannya bersifat biologis.
 
== Penjelasan biologis dan sosial ==
Hubungan sumbang diketahui berpotensi tinggi menghasilkan keturunan yang secara [[biologis]] lemah, baik fisik maupun mental ([[cacat]]), atau bahkan letal (mematikan). Fenomena ini juga umum dikenal dalam dunia [[hewan]] dan [[tumbuhan]] karena meningkatnya [[koefisien kerabat-dalam]] pada anak-anaknya. Akumulasi gen-gen pembawa 'sifat lemah' dari kedua [[orang tua|tetua]] pada satu individu (anak) ter[[ekspresi genetik|ekspresiekspresikan]]kan karena [[genotipe]]-nya berada dalam kondisi [[homozigot]].
 
Secara sosial, hubungan sumbang dapat disebabkan, antara lain, oleh ruangan dalam rumah yang tidak memungkinkan orang tua, anak, atau sesama saudara pisah kamar. Hubungan sumbang antara [[orang tua]] dan anak dapat pula terjadi karena kondisi [[psikologi sosial|psikososial]] yang kurang sehat pada individu yang terlibat. Beberapa budaya juga mentoleransi hubungan sumbang untuk kepentingan-kepentingan tertentu, seperti [[politik]] atau kemurnian [[ras]].
Hubungan sumbang diketahui berpotensi tinggi menghasilkan keturunan yang secara biologis lemah, baik fisik maupun mental ([[cacat]]), atau bahkan letal (mematikan). Fenomena ini juga umum dikenal dalam dunia [[hewan]] dan [[tumbuhan]] karena meningkatnya [[koefisien kerabat-dalam]] pada anak-anaknya. Akumulasi gen-gen pembawa 'sifat lemah' dari kedua [[tetua]] pada satu individu (anak) ter[[ekspresi genetik|ekspresi]]kan karena [[genotipe]]nya berada dalam kondisi [[homozigot]].
 
Akibat hal-hal tadi, hubungan sumbang tidak dikehendaki pada hampir semua masyarakat [[dunia]]. Semua [[agama]] besar dunia melarang hubungan sumbang. Di dalam aturan agama [[Islam]] ([[fiqihfikih]]), misalnya, dikenal konsep [[haram|muhrimmahram]] yang mengatur hubungan sosial di antara individu-individu yang masih sekerabat. Bagi seseorang tidak diperkenankan menjalin hubungan percintaan atau perkawinan dengan orang tua, kakek atau nenek, saudara kandung, saudara tirisepihak (bukan [[saudara angkat]] atau [[saudara tiri]]), saudara dari orang tua, [[kemenakan]], serta [[cucu]]. <!--Di MOHONdalam DIKOREKSI[[Alkitab]] BILA[[Kristen]] SALAH([[Imamat -->18]]) tertulis larangan hubungan sedarah antara kekerabatan tertentu.
Secara sosial, hubungan sumbang dapat disebabkan, antara lain, oleh ruangan dalam rumah yang tidak memungkinkan orang tua, anak, atau sesama saudara pisah kamar. Hubungan sumbang antara orang tua dan anak dapat pula terjadi karena kondisi [[psikologi sosial|psikososial]] yang kurang sehat pada individu yang terlibat.
 
== Contoh-contoh hubungan sumbang dalam kebudayaan ==
Akibat hal-hal tadi, hubungan sumbang tidak dikehendaki pada hampir semua masyarakat dunia. Semua agama besar dunia melarang hubungan sumbang. Di dalam aturan agama [[Islam]] ([[fiqih]]), misalnya, dikenal konsep [[haram|muhrim]] yang mengatur hubungan sosial di antara individu-individu yang masih sekerabat. Bagi seseorang tidak diperkenankan menjalin hubungan percintaan atau perkawinan dengan orang tua, kakek atau nenek, saudara kandung, saudara tiri (bukan [[saudara angkat]]), saudara dari orang tua, [[kemenakan]], serta [[cucu]]. <!-- MOHON DIKOREKSI BILA SALAH -->
Pada kelompok masyarakat tertentu, seperti suku Polahi di [[Kabupaten]] [[Gorontalo]], [[Sulawesi]], praktekpraktik hubungan sumbang banyak terjadi. Perkawinan sesama saudara adalah hal yang wajar dan biasa dikalangandi kalangan suku Polahi.
 
Kalangan bangsawan [[Mesir Kuno]], khususnya pascainvasi [[Alexander Agung]], melakukan perkawinan dengan saudara kandung dengan maksud untuk mendapatkan keturunan ber[[darah murni]] dan melanggengkan kekuasaan. Contoh yang terdokumentasi adalah perkawinan [[Ptolemeus]] II dengan saudara perempuannya, [[Elsinoé]]. Beberapa ahli berpendapat, tindakan seperti ini juga biasa dilakukan kalangan orang biasa. Toleransi semacam ini didasarkan pada [[mitologi]] Mesir Kuno tentang perkawinan Dewa [[Osiris]] dengan saudaranya, Dewi [[Isis]].
 
Dalam [[mitologi]] [[Yunani kuno]], dewaDewa [[Zeus]] kawin dengan [[Hera]], yang merupakan kakak kandungnya sendiri.
==Contoh-contoh hubungan sumbang dalam kebudayaan==
 
[[Folklor]] Indonesia juga mengenal hubungan sumbang. Hubungan sumbang antara [[Sangkuriang]] dan ibunya sendiri ([[Dayang Sumbi]]) dalam dongeng [[masyarakat]] [[Sunda]] atau antara Prabu [[Prabu Watugunung]] dan ibunya ([[Dewi Sinta]]), yang menghasilkan 28 anak — kisahnya diabadikan dalam [[wuku|pawukon]] — adalah contoh-contohnya.
Pada kelompok masyarakat tertentu, seperti suku Polahi di [[Kabupaten]] [[Gorontalo]], [[Sulawesi]], praktek hubungan sumbang banyak terjadi. Perkawinan sesama saudara adalah hal yang wajar dan biasa dikalangan suku Polahi.
 
Pada masa [[jahiliah]], [[Bangsa Arab|orang Arab]] terbiasa menikahi dua perempuan bersaudara sekaligus dan menikahi istri almarhum ayahnya. Praktik ini kemudian dilarang oleh Islam.<ref>{{Cite book|last=Ali|first=Jawwad|date=2019|url=http://www.tokoalvabet.com/home/574-sejarah-arab-sebelum-islam-buku-5.html|title=كتاب المفصل في تاريخ العرب قبل الإسلام|location=Tangerang Selatan|publisher=PT Pustaka Alvabet|isbn=978-602-6577-28-3|editor-last=Kurnianto|editor-first=Fajar|pages=327|translator-last=Ali|translator-first=Jamaluddin M.|trans-title=Sejarah Arab Sebelum Islam–Buku 5: Politik, Hukum, dan Tata Pemerintahan|ref={{sfnref|Ali|(2019)}}|author-link=Jawwad Ali|orig-year=1956-1960|translator-last2=Hendiko|translator-first2=Jemmy|url-status=live|access-date=2020-09-27|archive-date=2020-08-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20200808094845/http://www.tokoalvabet.com/home/574-sejarah-arab-sebelum-islam-buku-5.html|dead-url=yes}}</ref>
Bangsawan [[Mesir kuno]] (keluarga [[ firaun]]) banyak melakukan perkawinan dengan saudara kandung dengan maksud untuk mendapatkan keturunan ber[[darah murni]].
 
== Lihat jugapula ==
Dalam [[mitologi]] [[Yunani kuno]], dewa [[Zeus]] kawin dengan [[Hera]] yang merupakan kakak kandungnya sendiri.
* [[Perkawinan Sedarah]]
[[Folklor]] Indonesia juga mengenal hubungan sumbang. Hubungan sumbang antara [[Sangkuriang]] dan ibunya sendiri ([[Dayang Sumbi]]) dalam dongeng [[masyarakat]] [[Sunda]] atau antara Prabu [[Watugunung]] dan ibunya ([[Sinta]]), yang menghasilkan 28 anak — kisahnya diabadikan dalam [[wuku|pawukon]] — adalah contoh-contohnya.
 
==Lihat juga==
* [[Perkawinan sekerabat]]
* [[Kerabat-dalam]]
* [[Ukuran kekerabatan]]
* [[Adelfogami]]
 
== Daftar pustaka ==
[[Kategori:Antropologi|Hubungan sumbang]]
* Bixler, Ray H. (1982) "Comment on the Incidence and Purpose of Royal Sibling Incest," ''American Ethnologist'', ''9''(3), August, pp.&nbsp;580–582.<!-- https://www.jstor.org/stable/680655 -->
* Leavitt, G. C. (1990) "Sociobiological explanations of incest avoidance: A critical claim of evidential claims", ''American Anthropologist'', 92: 971–993.<!-- https://www.jstor.org/pss/644006 -->
* {{cite book |last=Potter |first=David Morris |title=Emperors of Rome |url=https://archive.org/details/emperorsofromest0000pott |publisher=Quercus |location=Englewood Cliffs, N.J |year=2007 |isbn=978-1-84724-166-5 |ref=Potter2007}}
* Sacco, Lynn (2009). ''Unspeakable: Father–Daughter Incest in American History''. Johns Hopkins University Press. 351 {{ISBN|978-0-8018-9300-1}}
* Indrajit Bandyopadhyay (29 October 2008). "A Study In Folk "Mahabharata": How Balarama Became Abhimanyu's Father-in-law". ''Epic India: A New Arts & Culture Magazine''
* Đõ, Quý Toàn; Iyer, Sriya; Joshi, Shareen (2006). The Economics of Consanguineous Marriages. World Bank, Development Research Group, Poverty Team.
* {{cite book |last1=Ska |first1=Jean Louis |title=The Exegesis of the Pentateuch: Exegetical Studies and Basic Questions |year=2009 |publisher=Mohr Siebeck |url= https://books.google.com/books?id=7g4yqsv0S0cC&pg=PA260#v=snippet&q=exegetes+exaggerated+mainstream&f=false |isbn=978-3-16-149905-0 |pages=30–31, 260 |ref=harv}} [https://books.google.com/books?id=7g4yqsv0S0cC&pg=PA30#v=snippet&q=%22Abraham%20cycle%22%20Isaac%20inheritance&f=false link pp. 30–31]
* {{cite book|last=Ska |first=Jean Louis |title=Introduction to Reading the Pentateuch |chapter= |year=2006 |publisher=Eisenbrauns |isbn=978-1-57506-122-1 |url= https://books.google.com/books?id=7cdy67ZvzdkC#v=onepage&f=false |ref=harv }}
 
== Referensi ==
[[be:Інцэст]]
{{reflist}}
[[da:Incest]]
 
[[de:Inzest]]
== Pranala luar ==
[[en:Incest]]
* {{cite EB1911|wstitle=Incest |volume=14 |short=x}}
[[eo:Incesto]]
* {{DMOZ|Society/Crime/Sex_Offenses/Incest/}}
[[es:Incesto]]
* [http://www.clinicalsocialwork.com/incest.html "Incest / Sexual Abuse of Children" by Patricia D. McClendon, MSSW]
[[fi:Insesti]]
{{seksualitas_manusia}}
[[fr:Inceste]]
{{Authority control}}
[[he:גילוי עריות]]
 
[[hr:Incest]]
[[Kategori:Hubungan sedarah| ]]
[[io:Incesto]]
[[Kategori:Antropologi|Hubungan sumbang]]
[[it:Incesto]]
[[Kategori:Kejahatan seksual]]
[[ja:近親相姦]]
[[nl:Incest]]
[[no:Incest]]
[[pl:Kazirodztwo]]
[[pt:Incesto]]
[[ru:Инцест]]
[[simple:Incest]]
[[sl:Incest]]
[[sv:Incest]]
[[uk:Інцест]]
[[vi:Loạn luân]]
[[zh:乱伦]]