Sulawesi Tenggara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Jacksalemm (bicara | kontrib) Ragam dialek bahasa Cia-Cia Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(90 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{kotak info provinsi Indonesia
|
|translit_lang1_info =
|julukan = {{hlist|Bumi Anoa|Wonua Sorume (''Bumi Anggrek'')}}
|foto = {{multiple image|border = infobox|total_width= 300|image_style = border:1;▼
|
▲|foto = {{multiple image|border = infobox|total_width= 300|image_style = border:1;
|perrow = 2/2/2/2/2
|image1=Wakatobi beach 2006.jpg
|image2=Reflection of Floating House of Bajau in Bajau Sampela Village Wakatobi.jpg
|image3=Lawana Lanto.jpg
|image4=Laika Mbuu.jpg
|image5=Andrydenisah4.jpg
|image6=Tari Larianggi M Jeffry Hanafiah 08121586687.jpg
|image7=Masjid Islamic Centre Baubau tampak depan.jpg
|image8=Masjid Al-Alam Kendari (3).jpg
}}
|caption =
|bendera
|lambang
|peta = South East Sulawesi in Indonesia.svg
|koordinat = 6º 30' – 2º 30' [[Lintang Selatan|LS]]{{br}}120º 30' – 124º 50' [[Bujur Timur|BT]]
|motto = Inae Konasara Iye Pinesara Inae Liasara Iye Pinekasara<br/>{{small|{{lang icon|
|dasar hukum = UU No. 7 Tahun 2022<ref>{{Cite web |url=https://jdih.setneg.go.id/viewpdfperaturan/Salinan%20UU%20Nomor%207%20Tahun%202022.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2022-04-05 |archive-date=2022-04-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220405154125/https://jdih.setneg.go.id/viewpdfperaturan/Salinan%20UU%20Nomor%207%20Tahun%202022.pdf |dead-url=no }}</ref>
|hari jadi = [[27 April]] [[1964]]
|ibukota = [[Kota Kendari]]
|kota besar = [[Kota Baubau]]
|nama gubernur = [[
|nama ketua DPRD = Abdulrahman Saleh
▲|nama wakil gubernur = [[Lukman Abunawas]]
▲|nama sekretaris daerah = Nur Endang Abbas
|luas = 38140
|penduduk =
|tahun populasi =
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL"/><ref name="SULTRA">{{cite web|url=https://sultra.bps.go.id/
|kepadatan = auto
|kabupaten = 15
Baris 32 ⟶ 40:
|kelurahan = 377
|desa = 1.915
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|95,80% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,26% [[Kekristenan]]
** 1,66% [[Protestan]]
** 0,60% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|1,89% [[Hindu]] |0,05% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = {{collapsible list|[[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)|[[Bahasa Tolaki|Tolaki]] (dominan)|– [[Bahasa Tolaki#Dialek|Tolaki Mekongga]]|– [[Bahasa Tolaki#Dialek|Tolaki Rahambuu]]|– [[Bahasa Tolaki#Dialek|Tolaki Kodeoha]]|– [[Bahasa Tolaki#Dialek|Tolaki Konawe]]|– [[Bahasa Tolaki#Dialek|Tolaki Lalomerui]]|– [[Bahasa Tolaki#Dialek|Tolaki Waru]]<ref>{{Cite web|title=Bahasa Tolaki|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/infobahasa2.php?idb=196&idp=Sulawesi%20Tenggara|website=Peta Bahasa|access-date=27 Februari 2021}}</ref>|[[Bahasa Moronene|Moronene]]|[[Bahasa Cia-cia|Cia-cia]]|– [[Bahasa Cia-Cia#Logat|Cia-Cia Masiri]]|– [[Bahasa Cia-Cia#Logat|Cia-Cia Sampolawa]]|– [[Bahasa Cia-Cia#Logat|Cia-Cia Kaesabu]]|Wabula[[Bahasa Wawonii|Wawonii]]|[[Bahasa Wolio|Wolio]]|[[Bahasa Muna|Muna]]|– [[Bahasa Muna#Dialek|Muna Wuna]]|– [[Bahasa Muna#|Muna Gu]]|[[Bahasa Bajo|Bajo]]|[[Bahasa Wakatobi|Wakatobi]]|– [[Bahasa Wakatobi#Dialek|Wakatobi selatan]]|– [[Bahasa Wakatobi#Dialek|Wakatobi utara]]|[[Bahasa Bali|Bali]]|– [[Bahasa Bali|Bali dataran rendah]]|– [[Bahasa Bali Nusa Penida|Bali Nusa Penida]]|– [[Bahasa Bali Dataran Tinggi|Bali dataran tinggi]]|[[Bahasa Jawa|Jawa]]|[[Bahasa Bugis|Bugis]]|– [[Bahasa Bugis#Dialek|Bugis (dialek)]]|[[Bahasa Sunda|Sunda]]|[[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]]|[[Bahasa Sasak|Sasak]]}}
|lagu = Wulele Sanggula (Tolaki)<br>Wonua Bombana (Moronene)<br>Otampo (Muna)<br>Kaki Dhisaku (Buton)
|ISO = ID-SG
Baris 44 ⟶ 59:
0408 — Konawe}}
|kode pos = 93''xxx''
|rumah = {{
|senjata = [[Mosehe|Parang Taawu / Mosehe]]
|flora = [[Anggrek serat]]
|fauna = [[Anoa]]
Baris 52 ⟶ 67:
|TNKB = DT
|dau = Rp 1.639.676.883.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=25 September 2021|format=pdf}}</ref>
|IPM = {{increase}}
|web = {{url|sultraprov.go.id}}
}}
'''Sulawesi Tenggara''' (disingkat '''Sultra''') adalah sebuah [[Daftar Provinsi Indonesia|provinsi]] di [[Indonesia]] yang terletak bagian tenggara pulau [[
Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau [[Sulawesi]], secara geografis terletak di bagian selatan garis [[khatulistiwa]] di antara 02°45' – 06°15' [[Lintang Selatan]] dan 120°45' – 124°30' [[Bujur Timur]] serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan ([[laut]]) seluas 110.000 km² (11.000.000 ha). Pada pertengahan tahun 2023, jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sebanyak 2.726.590 orang.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=23 November 2023|format=visual}}</ref>
== Sejarah ==
Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di [[Provinsi Sulawesi Selatan]] dan [[Tenggara]] (Sulselra) dengan Kecamatan [[Baubau]] sebagai ibu kota kabupaten. Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai [[Daerah]] [[Otonom]] berdasarkan [[Perpu]] No. 2 tahun 1964 [[Juncto]] UU No.13 Tahun 1964.
=== Masa Kesultanan – Kerajaan Nusantara ===
Sulawesi Tenggara pada masa pemerintahan Negara Kesultanan – Kerajaan Nusantara hingga terbentuknya Kabupaten Sulawesi Tenggara pada tahun 1952, sebelumnya merupakan [[Afdeling]]. [[Onderafdeling]] ini kemudian dikenal dengan sebutan Onderafdeling Boeton Laiwoi dengan pusat Pemerintahannya di Bau-Bau. Onderafdeling Boeton Laiwui tersebut terdiri dari: Afdeling Boeton, Afdeling Muna, dan Afdeling Laiwui.
Baris 69 ⟶ 87:
Dalam beberapa anggapan bahwa Onderafdeling merupakan jajahan kiranya tidaklah benar, karena dalam kasus Onderafdeling Boeton Laiwoi terdapat hubungan dominasi yang agak besar oleh Belanda sebagai pihak yang super power pada masa itu dengan Kesultanan dan Kerajaan di Sulawesi Tenggara khususnya Kesultanan Buton, sehingga diberikanlah status Onderafdeling Boeton Laiwoi.
Afdeling Kolaka pada waktu itu berada di bawah Onderafdeling Luwu (Sulawesi Selatan), kemudian dengan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1952 Sulawesi Tenggara menjadi satu Kabupaten, yaitu Kabupaten Sulawesi Tenggara dengan ibu Kotanya Baubau. Kabupaten Sulawesi Tenggara tersebut meliputi wilayah-wilayah bekas Onderafdeling Boeton Laiwui serta bekas Onderafdeling Kolaka dan menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dengan Pusat Pemerintahannya di Makassar.{{cn}}
=== Masa [[Orde Lama]] (1945-1965) ===
Melalui Undang-Undang No. 29 Tahun 1959, Kabupaten Sulawesi Tenggara dimekarkan menjadi empat [[kabupaten]], yaitu: [[Kabupaten Buton]], [[Kabupaten Kendari]], [[Kabupaten Kolaka]], dan [[Kabupaten Muna]]. Keempat daerah tingkat II tersebut masih merupakan bagian dari [[Provinsi Sulawesi Selatan]] dan [[Tenggara]]. Sulitnya komunikasi perhubungan saat itu, antar Daerah Tingkat II se Sulawesi Selatan Tenggara dengan pusat Pemerintahan Provinsi di Makassar, menghambat pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan maupun pelaksanaan tugas pembangunan disamping gangguan [[pemberontakan DI/TII]].
Daerah Sulawesi Tenggara terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan yang cukup luas
Realisasi pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dilakukan pada tanggal 27 April 1964, yaitu saat dilakukannya serah terima wilayah kekuasaan dari Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara, Kolonel Inf. A. A. Rifai kepada Pejabat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, J. Wajong. Pada saat itu, Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara mulai berdiri sendiri terpisah dari Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan. Karena itu, tanggal 27 April 1964 adalah hari lahirnya Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara yang setiap tahun diperingati.
=== Masa [[Orde Baru]] (1965-1998) ===
Pada 3 Agustus 1995, dibentuk satu [[kotamadya]] yaitu [[Kota Kendari]], yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kendari (kini bernama [[Kabupaten Konawe]]).
=== Masa Reformasi (1998-sekarang) ===
Pada 21 Juni 2001, dibentuk satu [[kota]] baru bernama [[Kota Baubau]], yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Buton. Kemudian selanjutnya terbentuk beberapa [[kabupaten]] baru, antara lain:
Baris 95 ⟶ 116:
== Pemerintahan ==
===
{{utama|Daftar Gubernur Sulawesi Tenggara}}
▲{{:Daftar Gubernur Sulawesi Tenggara}}
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
!style="background: lavender;" colspan=2|Gubernur
!style="background: lavender;"|Mulai jabatan
!style="background: lavender;"|Akhir jabatan
!style="background: lavender;"|Wakil Gubernur
|-
|[[Berkas:Andap Budhi Revianto, Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara (cropped).jpeg|100px]]
|[[Andap Budhi Revianto]]<br> (''Penjabat'')
|5 September 2023
|Petahana
|''Lowong''
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 137 ⟶ 170:
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 2.232.586
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Sejarah kependudukan Sulawesi Tenggara<br />'''Sumber:'''<ref name="BPS">{{cite web |title=Penduduk Sulawesi Tenggara dari tahun ke tahun terus meningkat |url=http://sultra.bps.go.id/ |edition=
|}
=== Suku bangsa ===
[[Berkas:Proses pedole-dole.jpg|jmpl|ka|220px|Proses pedole dole, tradisi [[imunisasi]] masyarakat [[Suku Buton|Buton]].]]
Mayoritas penduduk yang mendiami provinsi Sulawesi Tenggara adalah suku asli setempat, termasuk diantaranya adalah suku [[Suku Tolaki|Tolaki]], [[Suku Buton|Buton]], [[Wawonii, Konawe Kepulauan|Wawonii]], [[Suku Banggai|Banggai]], [[Suku Balatantak|Balantak]], [[Suku Wolio|Wolio]]-Buton, [[Suku Muna|Muna]], [[Suku Moronene|Moronene]], dan lainnya.<ref>{{cite web|url=https://www.gramedia.com/literasi/suku-di-pulau-sulawesi/|title=Suku di Pulau Sulawesi|website=www.gramedia.com|accessdate=2022-10-23|archive-date=2022-10-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20221023124711/https://www.gramedia.com/literasi/suku-di-pulau-sulawesi/|dead-url=no}}</ref> Suku [[Suku Bugis|Bugis]] asal Sulawesi Selatan menjadi jumlah terbesar dari suku lain asal provinsi lainnya. Ada juga sebagian lagi suku [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Makassar|Makassar]], [[Suku Bali|Bali]], [[Suku Sunda|Sunda]] dan suku lainnya dari berbagai daerah di [[Indonesia]]. Dari data [[Sensus Penduduk Indonesia 2010|Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010]], sebanyak 1.401.478 jiwa atau 62,90% dari 2.227.937 jiwa penduduk, adalah suku asal Sulawesi Tenggara.<ref name="SUKU"/>
Berikut adalah banyaknya penduduk provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan suku bangsa, hasil [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]]:<ref name="SUKU">{{Cite web|url=http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010|website=demografi.bps.go.id|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|year=2010|format=PDF|accessdate=2022-10-23|pages=23, 36-41|archive-date=2017-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170712140438/http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Baris 218 ⟶ 252:
=== Bahasa ===
[[Bahasa resmi]] instansi pemerintahan di Sulawesi Tenggara adalah [[bahasa Indonesia]]. Hingga 2019, [[Badan Bahasa]] mencatat ada
T) [[Bahasa Bali|Bali]] ( == Ekonomi ==
Baris 227 ⟶ 262:
# [[Perikanan]], meliputi: perikanan darat dan perikanan laut
# [[Peternakan]], meliputi: [[sapi]], [[kerbau]] dan [[kambing]]
# [[Pertambangan]], meliputi: [[aspal]],<ref>''[
== Pendidikan ==
{{Perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara}}
== Referensi ==
Baris 246 ⟶ 284:
[[Kategori:Sulawesi Tenggara| ]]
[[Kategori:Provinsi di Indonesia]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1964]]
|