Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 110.232.70.158 (bicara) ke revisi terakhir oleh Hysocc
Tag: Pengembalian
k Ardfeb memindahkan halaman Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung ke Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dengan menimpa pengalihan lama: menyesuaikan dengan nama resmi
 
(20 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|pengertian lain|Bantimurung (disambiguasi)}}
{{Infobox Protected area
| name = Taman Nasional<br>Bantimurung- Bulusaraung
| iucn_category = II
| photo = TN Bantimurung Bulusaraung nama.jpg
| photo_caption = Pemandangan tebing di TN Babul<br/>[[Berkas:TN Babul.jpg|150px|center]] Logo TN Babul
| map = Indonesia Sulawesi#Indonesia
| map = Sulawesi_Topography
| map_caption = Letak Taman Nasional = Lokasi diBantimurung SulawesiBulusaraung
| map_width = 250
| label = '''TN Babul'''
| label_position = right
| location = [[Kabupaten Maros]], [[Kabupaten Pangkep]] & [[Kabupaten Bone]], [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]
| nearest_city = [[Turikale (kota)|Kota Turikale]] (13 km){{br}}[[Pangkajene, Pangkajene dan Kepulauan|Kota Pangkajene]]{{br}}[[Watampone, Tanete Riattang, Bone|Kota Watampone]]{{br}}[[Kota Makassar]] (28 km)
| lat_d = 4
| lat_m = 54
| lat_s =
| lat_NS = S
| long_d = 119
| long_m = 45
| long_s =
| long_EW = E
| area = 43.750 ha (437,50 km²)
| established = 2004
| visitation_num =
| visitation_year =
| governing_body = Balai TN Babul [[Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|KLHK]] (pengelola utama){{br}}{{br}}[[Pemerintah Daerah Kabupaten Maros|Pemkab Maros]] (bagian wilayah [[Maros]]{{br}}{{br}}Pemkab Pangkep (bagian wilayah [[Pangkep]])
| website = {{url|http://www.tn-babulbantimurungbulusaraung.orgid/}}
}}
[[Berkas:Bantimurung National Park waterfall.jpg|jmpl|250px|Air terjun Bantimurung]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De waterval bij Maros TMnr 3728-860.jpg|jmpl|250px|Air terjun Bantimurung pada tahun 1883-1889 ([[litografi]] berdasarkan lukisan oleh [[Josias Cornelis Rappard]])]]
 
'''Taman Nasional Bantimurung- Bulusaraung''' (atau biasa disingkat menjadi '''TN Babul'''), adalah sebuah [[taman nasional]] yang ditunjuk menjadi kawasan konservasi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor SK 398/Menhut-II/2004 tanggal 18 Oktober 2004. TN Babul memiliki luas ± 43.750 [[hektare|ha]] yang secara admnistratif pemerintahan mencakup tiga wilayah [[kabupaten]] yang saling berbatasan, yaitu [[Kabupaten Maros]], [[Kabupaten Pangkep]], dan [[Kabupaten Bone]] di [[Sulawesi Selatan]].<ref name="TNBabul">[http://www.tn-babulbantimurungbulusaraung.orgid Situs Taman Nasional Bantimurung-Balusaurung]</ref> Secara letak astronomis, TN Babul terletak antara 119°34’17”–119°55’13” Bujur Timur dan antara 4°42’49”–5°06’42” Lintang Selatan. TN Babul merupakan hasil [[merger]] lima unit kawasan konservasi yang sebelumnya sudah ada pada era 1970-1980, yaitu [[Taman Wisata Alam Bantimurung]], [[Taman Wisata Alam Gua Pattunuang]], [[Cagar Alam Bantimurung]], [[Cagar Alam Karaenta]], dan [[Cagar Alam Bulusaraung]]. Selain itu terdapat kawasan hutan seluas 31.843,10 ha dengan rincian Hutan Lindung seluas 21.343,10 ha, Hutan Produksi Terbatas seluas 145 ha, dan Hutan Produksi Tetap seluas 10.355 ha.<ref name=":90">{{Cite book|last1=Ahmad|first1=Amran|last2=A. Siady Hamzah|first2=|date=2016|url=http://ksdae.menlhk.go.id/assets/publikasi/Laporan_Karst_Lengkap1.pdf|title=Database Karst Sulawesi Selatan 2016|location=Makassar|publisher=Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan|isbn=|pages=1 & 5|url-status=live}}</ref> Taman nasional ini merupakan taman nasional yang kedua setelah [[Taman Nasional Taka Bonerate]] yang ada di [[Sulawesi Selatan]] hingga saat ini. Taman nasional ini telah menjadi satu-satunya taman nasional berupa kawasan karst di Indonesia.<ref name=":90"/>
 
Sebagai salah satu kawasan konservasi, TN Babul memegang peranan penting dalam mendukung implementasi arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dititikberatkan pada Pembangunan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana. Fokus prioritas pembangunan tersebut diarahkan pada upaya-upaya yang berkaitan dengan konservasi sumber daya hutan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang berkelanjutan, dan pelaksanaan pembangunan lintas bidang, yaitu terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Baris 36:
== Sejarah ==
=== Kronik pembentukan ===
Pada Juli–Oktober 1857, [[Alfred Russel Wallace]] melakukan eksplorasi di Bantimurung. Tahun 1869, ia mempublikasikan hasil penelitiannya [[The Malay Archipelago]]. Setelahnya, banyak peneliti tertarik melakukan penelitian di lokasi ini. Pada Era 1970—1980, di Kawasan Karst Maros-Pangkep telah ditunjuk atau ditetapkan lima unit kawasan konservasi seluas ± 11.906,90 [[hektare|ha]], yaitu [[Taman Wisata Alam Bantimurung]], [[Taman Wisata Alam Gua Pattunuang]], [[Cagar Alam Bantimurung]], [[Cagar Alam Karaenta]], dan [[Cagar Alam Bulusaraung]]. Pada 1989, Kanwil Dephut Sulsel mengusulkan pembentukan taman nasional dengan nama TN Hasanuddin. Pada 1993, Kongres XI International Union of Speleology merekomendasikan Karst Maros-Pangkep sebagai Warisan Dunia. Pada 1995 memuat calon TN Hasanuddin seluas 86.682 ha. Pada 1997, Seminar Lingkungan Karst PSL-UNHAS merekomendasikan perlindungan Karst Maros-Pangkep. Pada 1999, Unit KSDA Sulsel I & Unhas melaksanakan penilaian potensi calon TN Hasanuddin. Pada Mei 2001, IUCN Asia Regional Office dan UNESCO World Heritage Center mengadakan The Asia-Pasific Forum on Karst Ecosystems and World Heritage di [[Gunung Mulu]], [[Serawak]], [[Malaysia]]. Forum ini memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Indonesia agar mengkonservasi kawasan Karst Maros-Pangkep. Pada November 2001, Bapedal Regional III mengadakan Simposium Karst Maros-Pangkep dan forum ini merekomendasikan status taman nasional dan warisan dunia. SK Menhut Nomor 70/Kpts-II/2001 mengatur Tim Terpadu untuk perubahan fungsi kawasan hutan yang dimulai dari awal 2002. Tim Terpadu dibentuk oleh Pemprov Sulsel ;2002-2004, Tim terpadu melaksanakan tugasnya sampai dengan terbitnya rekomendasi dari Bupati, DPRD & Gubernur; 2004, Menhut menerbitkan SK 398/Menhut-II/2004 tanggal 18 Oktober 2004 tentang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Pada Kelompok Hutan Bantimurung- Balusaraung seluas ± 43.750 ha terdiri dari Cagar Alam seluas ± 10.282,65 ha, Taman Wisata Alam seluas ± 1.624,25 ha, Hutan Lindung seluas ± 21.343,10 ha, Hutan Produksi Terbatas seluas ± 145 ha, dan Hutan Produksi Tetap seluas ± 10.355 ha terletak di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan sebagai TN Babul.
 
TN Babul dibentuk dari penggabungan beberapa lokasi kawasan konservasi dan hutan lindung serta hutan produksi. SK Menhut berisi tentang Perubahan Fungsi Cagar Alam, Taman Wisata Alam, Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Produksi Tetap menjadi TN Babul. Penunjukan menjadi taman nasional melalui proses yang cukup panjang. Proses tersebut dimulai pada tahun 1993 oleh desakan [[UNESCO]] kepada Pemerintah Indonesia untuk segera melindungi ekosistem [[karst]] melalui penetapan kawasan konservasi, untuk selanjutnya diusulkan menjadi Situs Warisan Dunia (World Heritage Site). Taman nasional ini memiliki luas 43.750 ha yang terdiri dari wilayah Cagar Alam Karaenta seluas ± 1.226 ha, wilayah Cagar Alam Bantimurung seluas ± 1.000 ha, wilayah Taman Wisata Alam Bantimurung seluas ± 1.000 ha, wilayah Taman Wisata Alam Gua Pattunuang seluas ± 118 ha, dan wilayah Cagar Alam Bulusaraung seluas ± 5.690 ha.
 
Pada 25 Oktober 2019, Taman Nasional Bantimurung- Bulusaraung ditetapkan sebagai kawasan Taman Warisan ASEAN (ASEAN Heritage Park). Penetapan ini dilakukan pada acara Sixth ASEAN Heritage Park Conference yang diselenggarakan di Laos, 21-25 Oktober 2019.
 
=== Penamaan ===
Sebelum secara resmi dinamakan Taman Nasional Bantimurung- Bulusaraung, [[taman nasional]] ini diwacanakan dengan nama '''Taman Nasional Hasanuddin'''. Penamaan Taman Nasional Hasanuddin erat kaitannya dengan tokoh pahlawan nasional asal Sulawesi Selatan, yakni [[Sultan Hasanuddin]]. Namun, lambat laun tahun 2004 taman nasional ini secara resmi dinamakan Taman Nasional Bantimurung- Bulusaraung karena taman nasional ini berada pada dua kawasan gugusan pegunungan karst, yakni gugusan pegunungan karst Bantimurung di Kabupaten Maros dan gugusan pegunungan karst Bulusaraung di Kabupaten Pangkep.
 
== Kondisi geografis ==
Baris 183:
== Galeri foto ==
<gallery>
Berkas:TN Bantimurung Bulusaraung gua.jpg|Salah satu gua di Taman Nasional Bantimurung- Bulusaraung.
Berkas:TN Bantimurung Bulusaraung alam.jpg|Keindahan alam di dalam taman nasional.
Berkas:Taman Wisata Bantimurung.JPG|Pintu masuk ke Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.
Baris 260:
{{Taman nasional di Indonesia}}
{{Topik Maros}}
{{Commons category|Taman Nasional Bantimurung- Bulusaraung}}
[[Kategori:Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Tempat wisata di Kabupaten Maros]]
Baris 277:
[[Kategori:Taman Warisan ASEAN]]
[[Kategori:Taman nasional di Indonesia]]
[[Kategori:DAS Maros]]
[[Kategori:Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung]]
[[Kategori:DAS Bila Walanae]]
[[Kategori:DAS Sangkara]]
[[Kategori:DAS Pangkajene]]