Gusfen Khairul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(10 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=November 2022}}
'''Gusfen Khairul''' ({{lahirmati|[[Kota Pariaman]], [[Sumatra Barat]]|28|8|1965}}) merupakan seorang [[wartawan]] TV pertama di [[Sumatra Barat]]. Gusfen Khairul memulai perjalanan kariernya menjadi seorang [[wartawan]] sejak usia remaja, 18 tahun. Dalam menjalankan kariernya, ia melahirkan kader [[wartawan]] dan penulis. Mereka yang kemudian malang melintang dalam dunia jurnalistik [[Sumatra Barat]] di era tahun 2000-an hingga kini. Cerita ini bermula pada tahun 1985, ketika [[Harian Singgalang|Harian Umum Singgalang]] menerbitkan Edisi Khusus Koran Masuk Sekolah (KMS). Selang dua tahun berjalan, ia dipercaya menjadi Redaktur Pelaksana Edisi Khusus KMS. Pada saat itulah Gusfen Khairul bersama tim melakukan pelatihan jurnalistik ke sekolah-sekolah yang ada di seluruh [[Sumatra Barat]].
'''Gusfen Khairul''' ({{lahirmati|[[Kota Pariaman]], [[Sumatera Barat]]|28|8|1965}}) merupakan seorang [[wartawan]] di [[Sumatera Barat]]. Gusfen Khairul memulai perjalanan kariernya menjadi seorang [[wartawan]] sejak usia remaja, 18 tahun.
 
Kariernya bermula pada tahun 1985, ketika [[Harian Singgalang|''Harian Singgalang'']] menerbitkan Edisi Khusus Koran Masuk Sekolah (KMS). Selang dua tahun berjalan, ia dipercaya menjadi Redaktur Pelaksana Edisi Khusus KMS. Pada saat itulah Gusfen Khairul bersama tim melakukan pelatihan jurnalistik ke sekolah-sekolah yang ada di seluruh [[Sumatera Barat]]. Kegiatan pelatihan jurnalistik menumpang sebagai kegiatan [[Ekstrakurikuler|ekstrakulikuler]] di sekolah dan digabungkan dengan kegiatan pelatihan pengurus [[Organisasi Siswa Intra Sekolah|OSIS]].
Kegiatan pelatihan jurnalistik menumpang sebagai kegiatan [[Ekstrakurikuler|ekstrakulikuler]] di sekolah dan digabungkan dengan kegiatan pelatihan pengurus [[Organisasi Siswa Intra Sekolah|OSIS]]. Terkadang kegiatan pelatihan jurnalistik dijadikan sebagai pengisi dalam perkemahan Pramuka Sabtu-Minggu. Tidak jarang, ada juga sekolah yang mengirim pengurus [[Organisasi Siswa Intra Sekolah|OSIS]] dan siswanya untuk berkunjung ke Redaksi Edisi Khusus KMS di [[Kota Padang|Padang]]. Setiap pertemuan selalu memberikan pelatihan teori dasar jurnalistik dan teknik wawancara, dan diakhiri dengan praktik menulis berita dan evaluasi. Intinya, sehabis pertemuan pelajar mampu melaporkan kegiatan di masing-masing sekolahnya, bisa dengan menulis berita dan laporan atau feature, yang akan diterbitkan di Edisi Khusus KMS. Tidak lupa, pelajar dimotivasi untuk menyalurkan bakat menulis, baik puisi maupun cerita pendek dan cerita bergambar serta karikatur.
 
Pada era itulah pelajar yang mengenakan seragam putih abu-abu dengan bangga menyebut dirinya sebagai [[wartawan]] KMS. Mereka memiliki nyali jurnalistik mewawancarai kepala sekolah, guru, dan profil teman-teman mereka yang berprestasi, dan dimuat setiap minggu. Mereka juga aktif memasarkan Edisi Khusus KMS di sekolah melalui Koperasi [[Organisasi Siswa Intra Sekolah|OSIS]]. Selain mereka manamakan diri dengan [[wartawan]] KMS, penulis puisi dan cerita pendek tumbuh bak jamur di musim hujan. Bakat mereka tersalurkan melalui Edisi Khusus KMS. Paling tidak pada periode 1985-1995 muncul seratus nama siswa SMP dan SMA di [[SumatraSumatera Barat|Sumbar]] yang aktif berkiprah jurnalistik pada Edisi Khusus KMS Harian Singgalang. <ref>{{Cite book|title=121 Wartawan Hebat Dari Ranah Minang dan Sejumlah Jubir Rumah Bagonjong|last=Chaniago|first=Hasril|publisher=Panitia Pelaksana Daerah Hari Pers Nasional 2018 Biro Humas Setda Provinsi Sumatera Barat|year=2018|isbn=|location=Padang|pages=|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 9 ⟶ 10:
 
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:TokohJurnalis Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Pariaman]]
{{Indo-bio-stub}}