Maskulinitas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
{{Bedakan|Maskulin (tata bahasa)}} |
||
(29 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Bedakan|Maskulin (tata bahasa)}}[[Berkas:Herakles_Farnese_MAN_Napoli_Inv6001_n01.jpg|al=One of the most famous depictions of Heracles, originally by Lysippos (marble, Roman copy called Hercules Farnese, 216 CE)|jmpl|Dalam mitologi yunani, [[Herakles]] identik dengan sifat maskulin.]]▼
▲[[Berkas:Herakles_Farnese_MAN_Napoli_Inv6001_n01.jpg|al=One of the most famous depictions of Heracles, originally by Lysippos (marble, Roman copy called Hercules Farnese, 216 CE)|jmpl|Dalam mitologi yunani, [[Herakles]] identik dengan sifat maskulin.]]
'''Maskulinitas''' (disebut juga '''kejantanan
== Gambaran Umum ==
Karakteristik maskulin biasanya terdapat pada anak laki-laki maupun pria dewasa. Pada laki-laki
Studi tentang maskulinitas mendapat perhatian yang meningkat pada akhir
Namun perlu dicatat bahwa maskulinitas dan feminimitas bukanlah konsep dengan dimensi kategori tunggal. Ada berbagai bentuk maskulinitas dan feminimitas. Artinya konsep tersebut bervariasi antar masyarakat, kelas sosial, maupun tingkat peradaban. Dengan kata lain Maskulinitas dan Feminimitas adalah suatu konstruksi sosial yang dapat diberi makna yang berbeda oleh setiap masyarakat. Dengan menyadari maskulinitas sebagai konsep yang multi dimensi, terbuka ruang bagi kita untuk melakukan dekonstruksi dan rekonstruksi konsep tersebut. Laki-laki dan perempuan dapat menunjukkan ciri-ciri dan perilaku maskulin. Orang-orang yang mencampurkan karakteristik maskulin dan feminin dalam dirinya dianggap [[androgini]]. Pada masa lalu, klasifikasi gender secara umum hanya maskulin dan feminin. Namun dengan munculnya kajian androgini, para ahli feminisme berpendapat bahwa defenisi gender tersebut telah mengaburkan klasifikasi gender.<ref>{{Cite book|title=[[Gender Trouble|Gender trouble: feminism and the subversion of identity]]|last=Butler|first=Judith|publisher=Routledge|year=2006|isbn=9780415389556|location=New York London|author-link=Judith Butler|orig-year=1990}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Laurie|first=Timothy|date=2014|title=The ethics of nobody I know: gender and the politics of description|url=https://dx.doi.org/10.1108/QRJ-03-2014-0011|journal=Qualitative Research Journal|publisher=[[Emerald Group Publishing|Emerald]]|volume=14|issue=1|pages=64–78|doi=10.1108/QRJ-03-2014-0011|postscript=.|ref=harv}} [https://www.academia.edu/6262250/The_Ethics_of_Nobody_I_Know_Gender_and_the_Politics_of_Description Pdf.]</ref>
[[Berkas:PalmercarpenterA.jpg|al=Carpenter in a hard hat using a hand drill outdoors|jmpl|Seorang pekerja konstruksi dianggap maskulin]]
Dalam beberapa budaya, menampilkan karakteristik yang tidak sesuai dari jenis kelamin yang dia miliki merupakan suatu masalah sosial. Dalam [[sosiologi]], pengecapan ini dikenal sebagai [[Peran gender|asumsi gender]]. Perilaku di luar standar yang ditetapkan oleh tradisi dalam budaya tertentu dapat dianggap sebagai indikasi [[homoseksualitas]] untuk laki-laki dan [[lesbian]] untuk perempuan.<ref name="nacua">{{Cite web|url=http://www.nacua.org/nacuanet/visual/nacuanotessample.html|title=Gender identity and expression issues at colleges and universities|date=2 June 2005|website=[[National Association of College and University Attorneys]] NACUAN|archive-url=https://web.archive.org/web/20140323020027/http://www.nacua.org/nacuanet/visual/nacuanotessample.html|archive-date=23 March 2014|access-date=2 April 2007}}</ref> Karena itu perlu upaya sosialisasi dan genetika dalam pengembangan maskulinitas. [[Psikolog]] dan [[Psikoanalisis|psikoanalis]] seperti [[Sigmund Freud]] dan [[Carl Gustav Jung|Carl Jung]] meyakini bahwa aspek identitas "feminin" dan "maskulin" sebenarnya terdapat pada semua pria.
Sejarah perkembangan peran gender ini
Salah satu cara untuk membahas isu laki-laki dalam masyarakat patriarkis adalah dengan membedah atau melakukan dekonstruksi dan rekonstruksi terhadap konsep maskulinitas, dan mengaitkan konstruksi sosial baru tersebut dengan perubahan sosial yang lebih menyeluruh, yaitu proses pelembagaan hubungan sosial yang egalitarian. Maskulinitas adalah suatu stereotype tentang laki-laki yang dapat dipertentangkan dengan feminimitas sebagai stereotype perempuan. Maskulin dan feminim adalah dua kutub sifat yang berlawanan dan membentuk suatu garis lurus yang setiap titiknya menggambarkan derajat kelaki-lakian (maskulinitas) atau keperempuanan (feminimitas). Seorang laki-laki yang memiliki karakteristik yang identik dengan stereotype maskulin disebut laki-laki maskulin, jika karakteristik berlebihan disebut laki-laki super maskulin, jika kurang disebut laki-laki kurang maskulin atau laki-laki feminim. Demikian sebaliknya, jika dibaca variasi sifat seorang perempuan. Stereotype maskulinitas dan feminimitas mencakup berbagai aspek karakteristik individu, seperti karakter atau kepribadian, perilaku peranan, okupasi, penampakan fisik, ataupun orientasi seksual.<ref>Brod, Harry (ed), Tha Making of Masculinities, The New Men’s Studies, Boston: Allen & Unwin, 1987.</ref>
Awal mula pembentukan gender masih diperdebatkan antara gender terbentuk secara alami atau rekonstruksi budaya. Bagaimana seorang anak mengembangkan [[identitas gender]] juga diperdebatkan. Beberapa percaya bahwa maskulinitas dikaitkan dengan tubuh laki-laki; Dalam pandangan ini, maskulinitas dikaitkan dengan [[Penis manusia|alat kelamin laki-laki]].{{Sfnp}} Pendapat lain menyarankan bahwa meskipun maskulinitas dapat dipengaruhi secara biologis, sifat maskulin merupakan konstruksi budaya. Penelitian terbaru tentang hubungan maskulinitas seseorang dengan hormon [[testosteron]] pada alat kelamin menunjukkan bahwa tingkat testosteron tidak memprediksi bagaimana seseorang akan memiliki perasaan maskulin atau feminin.<ref name="Pletzer 2015">{{Cite journal|last=Pletzer|first=Belinda|last2=Petasis|first2=Ourania|last3=Ortner|first3=Tuulia M.|last4=Cahill|first4=Larry|date=2015|title=Intereactive effects of culture and sex hormones on the role of self concept|url=https://dx.doi.org/10.3389/fnins.2015.00240|journal=Neuroendocrine Science|publisher=[[Frontiers Media]]|volume=9|issue=240|pages=1–10|doi=10.3389/fnins.2015.00240|pmc=4500910|pmid=26236181|postscript=.|ref=harv}}</ref> Pendukung pandangan ini berpendapat bahwa wanita dapat menjadi pria secara hormonal dan fisik dan banyak aspek maskulinitas yang dianggap alami ternyata merupakan bentukan budaya.{{Sfnp}}<ref>{{Cite journal|last=Mills|first=Sara|date=2003|title=Third wave feminist linguistics and the analysis of sexism|url=http://extra.shu.ac.uk/daol/articles/closed/2003/001/mills2003001-paper.html|journal=Discourse Analysis Online|publisher=[[Sheffield Hallam University]]|volume=2|issue=1|postscript=.|ref=harv}}</ref> ▼
Dalam hubungan individu laki-laki diakui maskulinitasnya jika terlayani oleh perempuan, sementara perempuan terpuaskan feminitasnya jika dapat melayani laki-laki. Dalam hal okupasi pekerjaan yang mengandalkan kekuatan dan keberanian seperti tentara, sopir, petinju, dsb, disebut sebagai pekerjaan maskulin, sementara pekerjaan yang memerlukan kehalusan, ketelitian, dan perasaan seperti salon kecantikan, juru masak, menjahit, dsb, dinamakan pekerjaan feminim. Stereotype inilah yang pada gilirannya menciptakan hubungan yang bias antara laki-laki dan perempuan, dimana hegemoni laki-laki atas perempuan dianggap sesuatu yang kodrati. Menjadi jelas pula disini bahwa tanpa melakukan dekonstruksi dan rekonstruksi terhadap konsep maskulinitas, disamping sudah barang tentu dekonstruksi konsep feminimitas, hubungan laki-laki dan perempuan yang egalitarian sulit terwujud.<ref>Gallagher, Saly K. & Christian Smith, “Symbolic Tradisionalism & Pragmatic Egalitarianism; Contemporary Evangelians, Families, and Gender, “Gender and Society,” Vol. 13, No. 2, April 1999: 211-233.</ref>
=== Dominasi Maskulinitas ===▼
[[Berkas:USMC-10881.jpg|al=Two men wrestling in a gymnasium, watched by a group of uninformed soldiers|jmpl|250x250px|Pertandingan gulat adalah sifat maskulin berupa keterampilan fisik dan adu kekuatan.]]▼
Salah satu pemikiran konservatif tentang gender berpendapat bahwa cara pria untuk mendapatkan kehormatan adalah menyiapkan sekaligus memimpin keluarga mereka.<ref name="ReferenceA">{{Cite journal|last=George|first=Annie|date=July 2006|title=Reinventing honorable masculinity: discourses from a working-class Indian community|url=https://dx.doi.org/10.1177/1097184X04270379|journal=[[Men and Masculinities]]|publisher=[[SAGE Publications|Sage]]|volume=9|issue=1|pages=35–52|doi=10.1177/1097184X04270379|postscript=.|ref=harv}}</ref> Hal ini dapat diartikan sebagai dominasi sifat maskulin. Raewyn Connell mengatakan "Hegemoni (dominasi) maskulinitas dapat didefinisikan sebagai konfigurasi praktik gender yang menjamin posisi dominan laki-laki terhadap perempuan."{{Sfnp}} Selain menggambarkan identitas maskulin yang kuat dan kejam, sifat maskulin juga digambarkan melalui aktivitas mereka yang berbeda dengan feminin.<ref>Laurie, Timothy; Hickey-Moody, Anna (2017), "[https://www.academia.edu/31232852/Masculinity_and_Ridicule Masculinity and ridicule]", in {{Cite book|title=Gender: laughter|publisher=Macmillan Reference|year=2017|isbn=9780028663265|editor-last=Papenburg|editor-first=Bettina|location=Farmington Hills, Michigan|pages=215–228}}</ref>▼
▲Awal mula pembentukan gender masih diperdebatkan antara gender terbentuk secara alami atau rekonstruksi budaya. Bagaimana seorang anak mengembangkan [[identitas gender]] juga diperdebatkan. Beberapa percaya bahwa maskulinitas dikaitkan dengan tubuh laki-laki; Dalam pandangan ini, maskulinitas dikaitkan dengan [[Penis manusia|alat kelamin laki-laki]].{{Sfnp}} Pendapat lain menyarankan bahwa meskipun maskulinitas dapat dipengaruhi secara biologis, sifat maskulin merupakan konstruksi budaya. Penelitian terbaru tentang hubungan maskulinitas seseorang dengan hormon [[testosteron]] pada alat kelamin menunjukkan bahwa tingkat testosteron tidak memprediksi bagaimana seseorang akan memiliki perasaan maskulin atau feminin.<ref name="Pletzer 2015">{{Cite journal|last=Pletzer|first=Belinda|last2=Petasis|first2=Ourania|last3=Ortner|first3=Tuulia M.|last4=Cahill|first4=Larry|date=2015|title=Intereactive effects of culture and sex hormones on the role of self concept|url=https://dx.doi.org/10.3389/fnins.2015.00240|journal=Neuroendocrine Science|publisher=[[Frontiers Media]]|volume=9|issue=240|pages=1–10|doi=10.3389/fnins.2015.00240|pmc=4500910|pmid=26236181|postscript=.|ref=harv}}</ref> Pendukung pandangan ini berpendapat bahwa wanita dapat menjadi pria secara hormonal dan fisik dan banyak aspek maskulinitas yang dianggap alami ternyata merupakan bentukan budaya.{{Sfnp}}<ref>{{Cite journal|last=Mills|first=Sara|date=2003|title=Third wave feminist linguistics and the analysis of sexism|url=http://extra.shu.ac.uk/daol/articles/closed/2003/001/mills2003001-paper.html|journal=Discourse Analysis Online|publisher=[[Sheffield Hallam University]]|volume=2|issue=1|postscript=.|ref=harv}}</ref>
=== Pada wanita ===▼
Meskipun sering diabaikan dalam diskusi tentang maskulinitas, wanita juga dapat mengekspresikan sifat-sifat maskulin dalam perilakunya.<ref name="Keith">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=r_niDQAAQBAJ&pg=PT4|title=Masculinities in contemporary American culture: an intersectional approach to the complexities and challenges of male identity|last=Keith|first=Thomas|date=2017|publisher=Routledge|isbn=9781317595342|location=New York|pages=4–5|language=en}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=UYAi9OEYRekC&pg=PR11|title=Female Masculinity|last=Halberstam|first=Judith|date=1998|publisher=Duke University Press|isbn=9780822322436|location=Durham, North Carolina|pages=xi–}}</ref> Dalam budaya Barat, maskulinitas wanita telah dikotak-kotakkan menjadi identitas seperti "[[Tomboi|tomboy]]" dan "[[butch]]". Meskipun maskulinitas wanita sering dikaitkan dengan [[Lesbian|lesbianisme]], mengekspresikan maskulinitas tidak harus berhubungan dengan seksualitas seorang wanita. Dalam filsafat feminis, maskulinitas perempuan sering dicirikan sebagai jenis kinerja gender yang menantang maskulinitas dan [[Patriarki|dominasi laki-laki]].<ref>{{Cite journal|last=Gardiner|first=Judith Kegan|date=December 2009|title=Female masculinities: a review essay|url=https://doi.org/10.1177/1097184X08328448|journal=[[Men and Masculinities]]|volume=11|issue=5|pages=622–633|doi=10.1177/1097184X08328448|ref=harv}}▼
</ref> Wanita maskulin sering mengalami stigma dan pelecehan sosial, walaupun pengaruh [[Pembebasan perempuan|gerakan feminis]] telah menyebabkan penerimaan wanita yang mengekspresikan maskulinitas dalam beberapa dekade belakangan ini .<ref>Girshick, Lori B. (2008), "[https://books.google.co.uk/books?id=eq8E8iuLqIYC&pg=PT48 The social construction of biological facts]", in {{Cite book|title=Transgender voices: beyond women and men|publisher=University Press of New England|isbn=9781584656838|editor-last=Girshick|editor-first=Lori B.|location=Hanover, New Hampshire|page=48}}</ref>▼
===
▲[[Berkas:USMC-10881.jpg|al=Two men wrestling in a gymnasium, watched by a group of uninformed soldiers|jmpl|250x250px|Pertandingan gulat adalah sifat maskulin berupa keterampilan fisik dan adu kekuatan.]]
▲Salah satu pemikiran konservatif tentang gender berpendapat bahwa cara pria untuk mendapatkan kehormatan adalah menyiapkan sekaligus memimpin keluarga mereka.<ref name="ReferenceA">{{Cite journal|last=George|first=Annie|date=July 2006|title=Reinventing honorable masculinity: discourses from a working-class Indian community|url=https://dx.doi.org/10.1177/1097184X04270379|journal=[[Men and Masculinities]]|publisher=[[SAGE Publications|Sage]]|volume=9|issue=1|pages=
Studi tentang pria di Amerika Utara dan Eropa menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi [[minuman beralkohol]] sering melakukannya untuk memenuhi harapan sosial tertentu tentang kejantanan. Sementara penyebab minum dan[[alkoholisme]] sangat kompleks dan bervariasi, peran gender dan harapan sosial memiliki pengaruh yang kuat yang mendorong pria untuk minum.<ref name="Lemle & Mishkind">{{cite journal|last1=Lemle|first1=Russell|last2=Mishkind|first2=Marc E.|date=1989|title=Alcohol and masculinity|url=https://doi.org/10.1016/0740-5472(89)90045-7|journal=[[Journal of Substance Abuse Treatment]]|volume=6|issue=4|pages=213–22|doi=10.1016/0740-5472(89)90045-7|pmid=2687480}}</ref><ref name="Berkowitz">{{Cite book|title=Men and Masculinities: A Social, Cultural, and Historical Encyclopedia: Volume 1|last=Berkowitz|first=Alan D.|date=2004|publisher=ABC-CLIO|isbn=9781576077740|editor-last=Kimmel|editor-first=Michael S.|editor-link=Michael Kimmel|location=Santa Barbara|pages=17–18|language=en|chapter=Alcohol|editor-last2=Aronson|editor-first2=Amy|editor-link2=Amy Aronson|chapter-url=https://books.google.com/books?id=jWj5OBvTh1IC&pg=PA17&dq=alcohol}}</ref>▼
▲Meskipun sering diabaikan dalam diskusi tentang maskulinitas, wanita juga dapat mengekspresikan sifat-sifat maskulin dalam perilakunya.<ref name="Keith">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=r_niDQAAQBAJ&pg=PT4|title=Masculinities in contemporary American culture: an intersectional approach to the complexities and challenges of male identity|last=Keith|first=Thomas|date=2017|publisher=Routledge|isbn=9781317595342|location=New York|pages=4–5|language=en}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=UYAi9OEYRekC&pg=PR11|title=Female Masculinity|last=Halberstam|first=Judith|date=1998|publisher=Duke University Press|isbn=9780822322436|location=Durham, North Carolina|pages=xi–}}</ref> Dalam budaya Barat, maskulinitas wanita telah dikotak-kotakkan menjadi identitas seperti "[[Tomboi|tomboy]]" dan "[[butch]]". Meskipun maskulinitas wanita sering dikaitkan dengan [[
▲</ref> Wanita maskulin sering mengalami stigma dan pelecehan sosial, walaupun pengaruh [[Pembebasan perempuan|gerakan feminis]] telah menyebabkan penerimaan wanita yang mengekspresikan maskulinitas dalam beberapa dekade belakangan ini .<ref>Girshick, Lori B. (2008), "[https://books.google.co.uk/books?id=eq8E8iuLqIYC&pg=PT48 The social construction of biological facts]", in {{Cite book|title=Transgender voices: beyond women and men|publisher=University Press of New England|isbn=9781584656838|editor-last=Girshick|editor-first=Lori B.|location=Hanover, New Hampshire|page=48}}</ref>[[Berkas:A_Soldier_Drinks_a_Pint_of_Beer_on_his_Return_from_Afghanistan_MOD_45152497.jpg|al=Silhouetted man drinking a glass of beer|ka|jmpl|Seorang tentara Inggris minum segelas [[bir]] setelah ia kembali dari Afghanistan. Pertempuran dalam perang dan minum minuman beralkohol dianggap sebagai kegiatan maskulin dalam budaya Barat.]]
▲Bukti menunjukkan bahwa prilaku maskulin yang berlebihan memiliki dampak negatif terhadap kesehatan pria. Di Amerika, setidaknya pria telah mengunjungi dokter sebanyak 134,5 juta kunjungan per tahun. Studi tentang pria di Amerika Utara dan Eropa menunjukkan bahwa pria yang
Pada tahun 2004, Arran Stibbe menerbitkan sebuah analisis tentang majalah kesehatan pria
Penelitian kandungan bir-komersial oleh Lance Strate<ref name="Strate et al 1992">Strate, Lance (1992), "[https://books.google.co.uk/books?id=GJA7CgAAQBAJ&pg=PT78 Beer commercials: a manual on masculinity]", in {{Cite book|title=Men, masculinity and the media|publisher=[[Sage Publications|Sage]]|isbn=9780803941632|editor-last=Craig|editor-first=Steve|location=Thousand Oaks, California}}
</ref>
== Sejarah ==
===
[[Berkas:Odysseus_sehnt_sich_nach_Ithaka_(Tischbein).jpg|al=Painting of Odysseus leaning on a ship|ka|jmpl|[[Odisseus|Odysseus]], pahlawan ''Odyssey'']]
Literatur kuno
* Aturan 3: "Jika ada orang yang menuduh, bahwa kejahatan apa pun di hadapan
* Aturan 128: "Jika seorang pria membawa perempuan lain ke isterinya,
=== Abad pertengahan
[[Berkas:Beowulf_and_the_dragon.jpg|al=Beowulf, holding a sword, blocks a dragon's fire with his shield.|ka|jmpl|Beowulf melawan naga]]
Jeffrey Richards menggambarkan "maskulinitas abad pertengahan" Eropa yang pada dasarnya bersifat dogma agama Kristen dan ksatria."<ref>{{Cite journal|last=Richards|first=Jeffrey|date=1999|title=From Christianity to Paganism: The New Middle Ages and the Values of 'Medieval' Masculinity|url=https://dx.doi.org/10.1080/14797589909367162|journal=Cultural Values|publisher=[[Taylor and Francis]]|volume=3|issue=2|pages=213–234|doi=10.1080/14797589909367162|postscript=.|ref=harv}}</ref> Keberanian, penghargaan terhadap wanita dari semua kelas dan kemurahan hati
=== Era Modern ===
Pada awal abad ke-20, sebuah keluarga tradisional terdiri dari ayah sebagai pencari nafkah dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Ciri khas maskulinitas masa kini adalah kesediaan pria untuk melawan stereotip. Terlepas dari usia atau kebangsaan, pria lebih
</ref>
Menurut sebuah makalah yang diajukan oleh Tracy Tylka kepada [[American Psychological Association]], "Alih-alih melihat penurunan objektivitas perempuan di masyarakat, baru-baru ini terjadi peningkatan objektivitas kedua jenis kelamin.
</ref> Psikiater Thomas Holbrook mengutip sebuah penelitian di Kanada baru-baru ini yang menunjukkan bahwa sebanyak satu dari enam orang dengan gangguan makan adalah laki-laki.<ref>{{Cite news|url=https://www.nytimes.com/2000/06/25/health/thinner-the-male-battle-with-anorexia.html|title=Thinner: the male battle with anorexia|last=Goode|first=Erica|date=25 June 2000|work=[[The New York Times]]|access-date=12 May 2010}}</ref>▼
Penelitian di Inggris menemukan, "Pria dan wanita muda yang membaca majalah kebugaran dan mode
[[American Psychiatric Association|Asosiasi Psikiatri Amerika (APA)]] melakukan penelitian meta-analisis yang melibatkan hampir 20.000 laki-laki yang didominasi orang kulit putih, beberapa Afrika-Amerika, dan Asia-Amerika. Beberapa studi menunjukkan korelasi antara kepatuhan terhadap norma-norma maskulinitas dengan kesehatan mental.<ref>Wong, Y. J., Ho, M. H. R., Wang, S. Y., & Miller, I. S. (2017). [http://www.apa.org/pubs/journals/releases/cou-cou0000176.pdf Meta-analyses of the relationship between conformity to masculine norms and mental health-related outcomes]. ''Journal of counseling psychology'', ''64''(1), 80.</ref> Peneliti menganalisis peserta dengan 11 [[Norma (sosiologi)|norma]] yang dipercaya oleh para psikolog dapat mencerminkan standar maskulinitas dalam masyarakat. Kemudian hasilnya mereka hubungkan dengan kesehatan mental positif, negatif, dan perilaku dalam mencari bantuan. Penelitian menemukan bahwa laki-laki yang setuju terhadap standar maskulinitas dalam masyarakat cenderung memiliki kesehatan mental yang buruk.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/laki-laki-seksis-beresiko-terkena-penyakit-mental-b5B9|title=Laki-Laki Seksis Beresiko Terkena Penyakit Mental|last=Aziz|first=Abdul|website=tirto.id|language=id|access-date=2019-04-27}}</ref> Penelitian itu juga menunjukkan laki-laki yang setuju terhadap standar masyarakat cenderung untuk tidak mencari bantuan saat mengalami masalah psikologis.<ref>{{Cite web|url=https://www.huffpost.com/entry/sexism-masculinity-mental-health_n_58348925e4b01ba68ac31155|title=Sexist Men Are More Likely To Have Mental Health Problems, Study Finds|date=2016-11-23|website=HuffPost|language=en|access-date=2019-04-27}}</ref>
Dalam buku mereka Raising Cain: Melindungi Kehidupan Emosional Anak laki-laki, Dan Kindlon dan Michael Thompson menulis bahwa walaupun semua anak laki-laki terlahir dengan cinta dan empatik, keterpaparan terhadap sosialisasi gender (ideal
</ref>
Dalam artikel "''Sexual Ethics, Masculinity and Mutual Vulnerability''" ("Etika Seksual, Maskulinitas, dan
▲=== Penelitian psikologis ===
▲Menurut sebuah makalah yang diajukan oleh Tracy Tylka kepada [[American Psychological Association]], "Alih-alih melihat penurunan objektivitas perempuan di masyarakat, baru terjadi peningkatan objektivitas kedua jenis kelamin. Dan Anda dapat melihat hal itu di media saat ini. " Pria dan wanita membatasi asupan makanan dalam usaha mencapai apa yang mereka anggap sebagai tubuh yang kurus; Dalam kasus ekstrim, ini menyebabkan gangguan makan.<ref>{{Cite news|url=http://researchnews.osu.edu/archive/maleobj.htm|title=Pressure to be more muscular may lead men to unhealthy behaviors|last=Grabmeier|first=Jeff|date=10 August 2006|publisher=[[Ohio State University]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20080618040952/http://researchnews.osu.edu/archive/maleobj.htm|archive-date=18 June 2008|access-date=29 July 2008}}
▲</ref> Psikiater Thomas Holbrook mengutip sebuah penelitian di Kanada baru-baru ini yang menunjukkan bahwa sebanyak satu dari enam orang dengan gangguan makan adalah laki-laki.<ref>{{Cite news|url=https://www.nytimes.com/2000/06/25/health/thinner-the-male-battle-with-anorexia.html|title=Thinner: the male battle with anorexia|last=Goode|first=Erica|date=25 June 2000|work=[[The New York Times]]|access-date=12 May 2010}}</ref>
▲Penelitian di Inggris menemukan, "Pria dan wanita muda yang membaca majalah kebugaran dan mode dapat secara psikologis dirugikan oleh gambaran fisik wanita dan pria yang sempurna." Wanita muda dan pria berolahraga secara berlebihan dalam upaya untuk mencapai apa yang mereka anggap sebagai tubuh yang bugar dan berotot secara menarik, yang dapat menyebabkan gangguan dismorfik tubuh atau dismorfia otot. <ref>{{Cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/7318411.stm|title=Magazines 'harm male body image'|date=28 May 2008|work=[[BBC News]]|access-date=12 May 2010}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://uk.askmen.com/sports/bodybuilding/56_fitness_tip.html|title=Muscle dysmorphia|last=Lee|first=Ian|website=askmen.com|publisher=Ask Men}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.livescience.com/health/060815_bodyimage_men.html|title=Men muscle in on body image problems|date=6 August 2015|website=livescience.com|publisher=LiveScience}}</ref> Meskipun stereotipnya tetap konstan, nilai yang melekat pada stereotip maskulin telah berubah; Telah dikemukakan bahwa maskulinitas adalah fenomena yang tidak stabil, tidak pernah tercapai.{{Sfnp}}
▲=== Peran Gender ===
▲Karena norma sosial dan tekanan yang terkait dengan maskulinitas, pria dengan cedera tulang belakang harus menyesuaikan identitas diri mereka dengan kerugian yang terkait dengan cedera tersebut; ini mungkin "menyebabkan perasaan menurun kecakapan fisik dan seksual dengan menurunkan harga diri dan kehilangan identitas laki-laki. Perasaan bersalah dan kehilangan kontrol secara keseluruhan juga dialami."<ref>{{Cite journal|last=Hutchinson|first=Susan L.|last2=Kleiber|first2=Douglas A.|date=January 2000|title=Heroic masculinity following spinal cord injury: Implications for therapeutic recreation practice and research|url=http://js.sagamorepub.com/trj/article/view/1110|journal=Therapeutic Recreation Journal|publisher=Sagamore Journals|volume=34|issue=1|postscript=.|ref=harv}}</ref> Penelitian juga menunjukkan bahwa pria merasakan tekanan sosial untuk mendukung model pria maskulin tradisional dalam periklanan. Brett Martin dan Juergen Gnoth (2009) menemukan bahwa meskipun pria feminin lebih menyukai model feminin, mereka lebih menyukai model tradisional maskulin di depan umum; Menurut penulis, ini mencerminkan tekanan sosial pada pria untuk mendukung norma maskulin tradisional.<ref>{{Cite journal|last=Martin|first=Brett A.S.|last2=Gnoth|first2=Juergen|date=December 2009|title=Is the Marlboro man the only alternative? The role of gender identity and self-construal salience in evaluations of male models|url=https://doi.org/10.1007/s11002-009-9069-2|journal=Marketing Letters|publisher=[[Springer Science+Business Media|Springer]]|volume=20|issue=4|pages=353–367|doi=10.1007/s11002-009-9069-2|postscript=.|ref=harv}} [http://www.basmartin.com/wp-content/uploads/2010/08/Martin-Gnoth-2009.pdf Pdf.]</ref>
▲Dalam buku mereka Raising Cain: Melindungi Kehidupan Emosional Anak laki-laki, Dan Kindlon dan Michael Thompson menulis bahwa walaupun semua anak laki-laki terlahir dengan cinta dan empatik, keterpaparan terhadap sosialisasi gender (ideal dan hiperulinisme laki-laki yang tangguh) membatasi kemampuan mereka untuk berfungsi secara emosional-sehat orang dewasa Menurut Kindlon dan Thompson, anak laki-laki tidak memiliki kemampuan untuk memahami dan mengekspresikan emosi secara produktif karena stres yang dipaksakan oleh peran gender maskulin.<ref>{{Citation|title=Raising Cain: protecting the emotional life of boys|year=2000|ref=harv|postscript=.|last1=Kindlon|last2=Thompson|first1=Dan|first2=Michael|pages=1–20|contribution=The road not taken: turning boys away from their inner life|location=New York|publisher=Ballantine Books|isbn=9780345434852|ISBN=9780345434852}}More than one of <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">|ISBN=</code> dan <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">|isbn=</code> specified ([[Bantuan:CS1 errors#redundant parameters|bantuan]])
▲Dalam artikel "Etika Seksual, Maskulinitas dan Kerentanan Reksa", Rob Cover bekerja untuk membongkar studi tentang maskulinitas Judith Butler. Penutup menyelimuti isu-isu seperti penyerangan seksual dan bagaimana hal itu dapat dijelaskan sebagian oleh hypermasculinity.<ref>{{Cite journal|last=Cover|first=Rob|date=2014|title=Sexual ethics, masculinity and mutual vulnerability: Judith Butler’s contribution to an ethics of non-violence|url=https://doi.org/10.1080/08164649.2014.967741|journal=[[Australian Feminist Studies]]|publisher=[[Taylor and Francis]]|volume=29|issue=82|pages=435–451|doi=10.1080/08164649.2014.967741|postscript=.|ref=harv}}</ref>
=== "Maskulinitas dalam krisis" ===
Sebuah teori "maskulinitas dalam krisis" telah muncul.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=k24dAQAAMAAJ|title=Masculinities in Crisis: Myths, Fantasies, and Realities|last=Horrocks|first=Rooger|publisher=St Martin's Press|year=1994|isbn=0333593227}}</ref><ref>{{Cite book|title=Marked Men: White Masculinity in Crisis|url=https://archive.org/details/markedmen00robi|last=Robinson|first=Sally|publisher=[[Columbia University Press]]|year=2000|isbn=978-0-231-50036-4|location=New York|page=[https://archive.org/details/markedmen00robi/page/n17 5]}}</ref> Ahli arkeologi Australia Peter McAllister berkata, "Saya memiliki perasaan kuat bahwa maskulinitas dalam krisis. Manusia benar-benar mencari peran dalam masyarakat modern
Krisis ini juga disebabkan oleh feminisme dan pertanyaan tentang dominasi dan hak laki-laki yang diberikan kepada laki-laki semata-mata berdasarkan jenis kelamin.{{Sfnp}} Sosiolog Inggris John MacInnes menulis bahwa "maskulinitas selalu dalam satu krisis atau yang lain" menunjukkan bahwa krisis timbul dari "ketidakcocokan mendasar antara prinsip inti modernitas bahwa semua manusia pada dasarnya sama (terlepas dari jenis kelamin mereka) dan inti prinsip patriarki bahwa manusia secara alami lebih unggul dari wanita dan karenanya ditakdirkan untuk memerintah mereka".<ref>{{Cite book|title=The end of masculinity: the confusion of sexual genesis and sexual difference in modern society|url=https://archive.org/details/endmasculinity00john|last=MacInnes|first=John|publisher=Open University Press|year=1998|isbn=978-0-335-19659-3|location=Philadelphia|page=[https://archive.org/details/endmasculinity00john/page/11 11]}}</ref>
Menurut John Beynon, maskulinitas dan laki-laki sering terkumpul dan tidak jelas apakah maskulinitas, pria atau keduanya berada dalam krisis. Dia menulis bahwa "krisis" bukanlah fenomena baru-baru ini, yang menggambarkan beberapa periode krisis maskulin sepanjang sejarah (beberapa mendahului gerakan perempuan dan masyarakat pasca-industri), menunjukkan
=== Pria Herbivora ===
Pada tahun 2008, kata "
== Referensi ==
{{Reflist|30em}}
== Bacaan lebih lanjut ==
* {{Citation|last=Beynon|first=John|title=Masculinities and culture|year=2002|ref=harv|pages=75–97|contribution=Masculinities and the notion of 'crisis'|location=Philadelphia|publisher=Open University Press|editor-last=Beynon|editor-first=John|isbn=978-0-335-19988-4|ISBN=978-0-335-19988-4}}More than one of <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">|ISBN=</code> dan <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">|isbn=</code> specified ([[Bantuan:CS1 errors#redundant parameters|bantuan]])
* {{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=YMnn8Zf0heoC|title=Masculinities in theory: an introduction|last=Reeser|first=Todd W.|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-6859-5|location=Malden, Massachusetts|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=YuR2uFxxvPoC|title=Masculinities|last=Connell|first=R.W.|date=2005|publisher=Polity|isbn=0-74-563427-3|edition=2nd|location=Cambridge|ref=harv}}
* {{Cite book|title=Gay macho: the life and death of the homosexual clone|last=Levine|first=Martin|publisher=New York University Press|year=1998|isbn=9780814746943|location=New York}}
* {{Cite book|title=Men's lives|url=https://archive.org/details/menslives05edunse|last=Strate|first=Lance|publisher=Allyn and Bacon|year=2001|isbn=9780205321056|editor-last=Kimmel|editor-first=Michael|editor-link=Michael Kimmel|edition=5th|location=Boston|chapter=Beer commercials: a manual on masculinity|ref=harv|editor-last2=Messner|editor-first2=Michael|editor-link2=Michael Messner}}
=== Kontemporer ===
* {{Cite journal|last=Arrindell|first=Willem A.|date=1 October 2005|title=Masculine gender role stress|url=http://go.galegroup.com/ps/anonymous?id=GALE%7CA138230975|journal=[[Psychiatric Times]]|volume=XXII|issue=11|page=31|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Arrindell|first=Willem A.|last2=Kolk|first2=Annemarie M.|last3=Martin|first3=Katie|last4=Kwee|first4=M.G.T.|last5=Booms|first5=Ellen O.H.|displayauthors=1|date=September–December 2003|title=Masculine gender role stress: a potential predictor of phobic and obsessive-compulsive behaviour|journal=Journal of Behavior Therapy and Experimental Psychiatry|volume=34|issue=3–4|pages=251–267|doi=10.1016/j.jbtep.2003.10.002|pmid=14972672|ref=harv}}
* {{Cite book|title=The New Politics of Masculinity: Men, Power and Resistance|url=https://archive.org/details/newpoliticsofmas0000ashe|last=Ashe|first=Fidelma|publisher=Routledge|year=2006|isbn=9781281062505|location=London New York}}
* {{Cite book|title=The new manhood: The handbook for a new kind of man|last=Biddulph|first=Steve|publisher=Finch Pub|year=2010|isbn=978-1876451882|location=Warriewood, N.S.W|author-link=Steve Biddulph}}
* {{Cite book|title=Men's health: body, identity, and social context|url=https://archive.org/details/menshealthbodyid0000unse|publisher=John Wiley & Sons|year=2009|isbn=9780470516560|editor-last=Broom|editor-first=Alex|location=Chichester, West Sussex, U.K. Hoboken, New Jersey|editor-last2=Tovey|editor-first2=Philip}}
* {{Cite news|title=What's killing men|last=Burstin|first=Fay|date=October 15, 2005|work=Herald Sun|location=Melbourne}}
* {{Cite book|title=Absent fathers, lost sons: the search for masculine identity|url=https://archive.org/details/absentfatherslos00corn|last=Corneau|first=Guy|publisher=Shambhala|year=1991|isbn=9780877736035|location=Boston New York|author-link=Guy Corneau}}
* {{Cite journal|last=Courtenay|first=Will H.|date=May 2000|title=Constructions of masculinity and their influence on men's well-being: a theory of gender and health|url=http://menshealth.org/code/SSM.PDF|journal=[[Social Science & Medicine]]|volume=50|issue=10|pages=1385–1401|doi=10.1016/S0277-9536(99)00390-1|pmid=10741575|ref=harv|access-date=2017-12-04|archive-date=2018-02-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20180219184243/http://menshealth.org/code/SSM.PDF|dead-url=yes}}
* {{Cite journal|last=Durham|first=Meenakshi G.|last2=Oates|first2=Thomas P.|date=2004|title=The mismeasure of masculinity: the male body, 'race' and power in the enumerative discourses of the NFL Draft|journal=Patterns of Prejudice|volume=38|issue=3|pages=301–320|doi=10.1080/0031322042000250475|ref=harv}}
* {{Cite book|title=Wild at heart: discovering the secret of a man's soul|url=https://archive.org/details/wildatheartdisco00eldr|last=Eldredge|first=John|publisher=T. Nelson|year=2001|isbn=9780785218951|location=Nashville, Tennessee|author-link=John Eldredge}}
* {{Cite journal|last=Evans|first=Joan|last2=Frank|first2=Blye|last3=Oliffe|first3=John L.|last4=Gregory|first4=David|displayauthors=1|date=March 2011|title=Health, Illness, Men and Masculinities (HIMM): a theoretical framework for understanding men and their health|url=http://health-equity.pitt.edu/4057/1/Health,_Illness,_Men_and_Masculinity.pdf|journal=Journal of Men's Health|volume=8|issue=1|pages=7–15|doi=10.1016/j.jomh.2010.09.227|access-date=2017-12-04|archive-date=2016-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20160208060031/http://health-equity.pitt.edu/4057/1/Health,_Illness,_Men_and_Masculinity.pdf|dead-url=yes}}
* {{Cite journal|last=Galdas|first=Paul M.|last2=Cheater|first2=Francine M.|date=2010|title=Indian and Pakistani men’s accounts of seeking medical help for cardiac chest pain in the United Kingdom: constructions of marginalised masculinity or another version of hegemonic masculinity?|journal=Qualitative Research in Psychology|volume=7|issue=2|pages=122–139|doi=10.1080/14780880802571168|ref=harv}}
* {{Cite book|title=Terror in the Mind of God: The Global Rise of Religious Violence|last=Juergensmeyer|first=Mark|date=2003|publisher=University of California Press|isbn=0-52-024011-1|edition=౩rd|location=Berkeley|pages=198–|chapter=Why Guys Throw Bombs|chapter-url=http://web.fu-berlin.de/gpo/pdf/juergensmeyer/juergensmeyer_e.pdf|access-date=2017-12-04|archive-date=2006-11-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20061103115259/http://web.fu-berlin.de/gpo/pdf/juergensmeyer/juergensmeyer_e.pdf|dead-url=unfit}}
* {{Cite book|title=Female masculinity|url=https://archive.org/details/femalemasculinit00judi|last=Halberstam|first=Jack|publisher=Duke University Press|year=1998|isbn=9780822322436|location=Durham|author-link=Jack Halberstam}}
* {{Cite journal|last=Hamber|first=Brandon|date=December 2007|title=Masculinity and transitional justice: an exploratory essay|journal=[[International Journal of Transitional Justice]]|volume=1|issue=3|pages=375–390|doi=10.1093/ijtj/ijm037|ref=harv}}
* {{Cite book|title=[[We Real Cool: Black Men and Masculinity|We real cool: Black men and masculinity]]|last=hooks|first=bell|publisher=Routledge|year=2004|isbn=9780415969277|location=New York|author-link=bell hooks}}
* {{Cite book|title=Men's lives|url=https://archive.org/details/menslives05edunse|publisher=Allyn and Bacon|year=2001|isbn=9780205321056|editor-last=Kimmel|editor-first=Michael|editor-link=Michael Kimmel|edition=5th|location=Boston|ref=harv|editor-last2=Messner|editor-first2=Michael|editor-link2=Michael Messner}}
* {{Cite journal|last=Lawson|first=Robert|date=2013|title=The construction of ‘tough’ masculinity: Negotiation, alignment and rejection|journal=[[Gender and Language]]|volume=7|issue=3|pages=369–395|doi=10.1558/genl.v7i3.369|ref=harv}}
* {{Cite book|title=A new psychology of men|publisher=Basic Books|year=1995|isbn=9780465039166|editor-last=Levant|editor-first=Ronald F.|location=New York|editor-last2=Pollack|editor-first2=William S.}}
Baris 135 ⟶ 116:
* {{Cite news|title=Not just boys being boys: Brutal hazings are a product of a culture of masculinity defined by violence, aggression and domination|last=Robinson|first=L.|date=October 21, 2005|work=[[Ottawa Citizen]]|location=Ottawa, Ontario}}
* {{Cite book|title=Manhood: a new definition|last=Shapiro|first=Stephen A.|publisher=Putnam|year=1984|isbn=9780399129926|location=New York|author-link=Stephen A. Shapiro}}
* {{Citation|last=Shuttleworth|first=Russell|title=Gendering disability|year=2004|ref=harv|pages=166–178|contribution=Disabled masculinity|location=New Brunswick, New Jersey|publisher=Rutgers University Press|isbn=9780813533735|ISBN=9780813533735}}More than one of <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">|ISBN=</code> dan <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">|isbn=</code> specified ([[Bantuan:CS1 errors#redundant parameters|bantuan]])
** Also available as: {{Cite book|title=Male impersonators: men performing masculinity|url=https://archive.org/details/maleimpersonator0000simp_u6w7|last=Simpson|first=Mark|publisher=
* {{Cite book|title=
* {{Cite book|title=Male trouble: masculinity and the performance of crisis|last=Walsh|first=Fintan|publisher=Palgrave Macmillan|year=2010|isbn=9781349368242|location=Basingstoke, Hampshire England New York}}
* {{Cite journal|last=Williamson|first=P.|date=29 November 1995|title=Their own worst enemy|journal=[[Nursing Times]]|volume=91|issue=48|pages=24–27|oclc=937998604|ref=harv}}
Baris 146 ⟶ 126:
=== Sejarah ===
* {{Cite book|title=A question of manhood: a reader in U.S. Black men's history and masculinity|url=https://archive.org/details/questionofmanhoo00hine|last=Jenkins|first=Earnestine|last2=Clark Hine|first2=Darlene|publisher=Indiana University Press|year=1999|isbn=9780253213433|location=Bloomington}}
* {{Cite book|title=Manhood in America: A Cultural History|last=Kimmel|first=Michael|publisher=Oxford University Press|year=2012|isbn=9780199781553|edition=3rd|location=New York|author-link=Michael Kimmel|orig-year=1996}}
* {{Citation|last=Laurie|first=Ross|title=Encyclopedia of Historians and Historical Writing vol 2|url=https://books.google.com/books?id=0121vD9STIMC&pg=PA778|year=1999|pages=778–80|contribution=Masculinity|publisher=Taylor & Francis|editor-last=Boyd|editor-first=Kelly|isbn=9781884964336|ISBN=9781884964336}}More than one of <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">|ISBN=</code> dan <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">|isbn=</code> specified ([[Bantuan:CS1 errors#redundant parameters|bantuan]])
* {{Cite book|title=The American man|url=https://archive.org/details/americanman0000plec|last=Pleck|first=Elizabeth Hafkin|last2=Pleck|first2=Joseph H.|publisher=Prentice-Hall|year=1980|isbn=9780130281425|location=Englewood Cliffs, New Jersey}}
* {{Cite book|title=Castration: an abbreviated history of western manhood|url=https://archive.org/details/castrationabbrev0000tayl_x0j6|last=Taylor|first=Gary|publisher=Routledge|year=2002|isbn=9780415938815|location=New York}}
* {{Cite book|title=Male fantasies|url=https://archive.org/details/malefantasies02klau|last=Theweleit|first=Klaus|publisher=University of Minnesota Press|year=1987|isbn=9780816614516|location=Minneapolis|author-link=Klaus Theweleit}}
* {{Cite book|title=Be a man!: males in modern society|last=Stearns|first=Peter N.|publisher=Holmes & Meier|year=1990|isbn=9780841912816|location=New York}}
[[Kategori:Halaman dengan rujukan yang memiliki parameter duplikat]]
[[Kategori:Antropologi]]
[[Kategori:Gender]]
|