Konsonan bibir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aranmaan!! (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Indonesa --> Indonesia
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{TempatIPA artikulasinotice}}
'''Konsonan bibir''' adalah konsonan yang dihasilkan dengan [[bibir]] menjadi [[artikulator aktif]]. Dua konsonan bibir yang umum digunakan adalah [[konsonan dwibibir]], yang diartikulasikan dengan kedua belah bibir, dan [[Konsonan bibir-gigi]], yang diartikulasikan dengan bibir bawah menyentuh gigi atas. kedua jenis konsonan tersebut juga digunakan dalam [[bahasa Indonesia]]. Jenis konsonan bibir lainnya adalah [[konsonan gigi-bibir]], yang diartikulasikan dengan bibir atas menyentuh gigi bawah (kebalikan dari konsonan bibir-gigi), yang umumnya ditemui pada seseorang yang memiliki gangguan bicara. [[konsonan bibir-lidah]] tidak termasuk dalam konsonan bibir (yaitu konsonan yang diartikulaskan dengan ujung [[lidah]] menyentuh bibir atas), sehingga konsonan tersebut termasuk pada [[konsonan lidah tengah]].
'''Konsonan bibir''' adalah [[konsonan]] yang diartikulasi baik dengan kedua buah bibir (artikulasi [[Konsonan dwibibir|dwibibir]]) atau dengan menggunakan bibir bawah dan gigi atas (artikulasi [[Konsonan bibir-gigi|bibir-gigi]]. Dalam bahasa Indonesia konsonan dwibibir adalah /m/ /b/ /p/ dan konsonan bibir-gigi adalah /f/ /v/ (hanya ada di kata serapan)
 
Cara artikulasi paling umum dalam konsonan bibir adalah [[Konsonan sengau]] dan [[Konsonan letup]]. Konsonan {{IPA|[m]}}, {{IPA|[p]}}, dan {{IPA|[b]}}) adalah konsonan bibir sedangkan konsonan {{IPA|[f]}} dan {{IPA|[v]}} adalah konsonan bibir-gigi. [[Konsonan geser dwibibir nirsuara]], [[konsonan geser dwibibir bersuara]], dan [[konsonan bibir hampiran]] adalah konsonan yang tidak ditemui dalam [[bahasa Indonesia]], namun ditemui dalam banyak bahasa lainnya. Misalnya, dalam [[bahasa Spanyol]], huruf yang ditulis ''b'' atau ''v'' di antara [[vokal]] akan diucapkan sebagai [[konsonan hampirann bibir bersuara]].
Pembulatan bibir atau pembibiran dapat juga menyertai artikulasi yang lain, dalam bahasa Indonesia contohnya /w/ adalah [[konsonan hampiran langit-langit belakang]] yang terbibirkan.
 
Pembulatan bibir, atau [[pembibiran]], adalah fitur [[artikulasi sekunder]] yang mirip dengan [[konsonan hampiran]]. Konsonan {{IPA|/w/}} dalam bahasa Indonesia diucapkan sebagai [[Konsonan bibir langit-langit belakang]], yang dimana konsonan tersebut mirip namun berbeda [[konsonan hampiran dwibibir]] [β̞]. Dalam [[bahasa-bahasa kaukasia]], pembibiran [[konsonan akar lidah]] (misalnya konsonan /kʷ/ dan /qʷ/) adalah konsonan yang umum ditemui dalam bahasa tersebut.
Seperti yang terlah dijelaskan konsonan bibir dibagi lagi menjadi dua anak artikulasi:
* [[Konsonan dwibibir]]
* [[Konsonan bibir-gigi]]
 
Hanya sedikit bahasa yang membedakan pengucapan [[konsonan dwibibir]] dan [[konsonan bibir-gigi]].
== Kurangnya bibir ==
While most languages make use of purely labial phonemes, a few generally lack them. Examples are [[Tlingit language|Tlingit]], [[Eyak language|Eyak]] (both [[Na-Dene languages|Na-Dené]]), [[Wichita language|Wichita]] ([[Caddoan languages|Caddoan]]), and the [[Iroquoian languages]] except [[Cherokee language|Cherokee]].
 
== Bahasa yang tidak memiliki konsonan bibir ==
Many of these languages are transcribed with {{IPA|/w/}} and with [[labialized consonant]]s. However, it is not always clear to what extent the lips are involved in such sounds. In the Iroquoian languages, for example, {{IPA|/w/}} involved little apparent rounding of the lips. See the [[Tillamook language]] for an example of a language with "rounded" consonants and vowels that do not have any actual labialization. All of these languages have seen labials introduced under the influence of English.
Meskipun banyak bahasa di dunia memiliki konsonan bibir, ada beberapa bahasa yang tidak memilikinya. Misalnya bahasa [[Bahasa Tlingit|Tlingit]], [[Bahasa Eyak|Eyak]] (termasuk bahasa [[Bahasa Na-Dene|Na-Dené]]), [[Bahasa Wichita|Wichita]] ([[Bahasa Caddoan|Caddoan]]), dan [[Rumpun bahasa Iroquoia|bahasa-bahasa Iroquoia]] kecuali [[Bahasa Cherokee|Cherokee]].
 
Banyak diantara bahasa-bahasa tersebut juga kadang-kadang ditranskripsikan dengan konsonan {{IPA|/w/}} dan [[pembibiran]]. Namun, transkripsi tersebut juga tidak sepenuhnya pasti mengenai pengucapan. Dalam bahasa-bahasa Iroquoia, misalnya, konsonan {{IPA|/w/}} hanya diucapkan dengan sedikit gerakan bibir. Lihat juga [[Bahasa Tillamook]] yang memiliki konsonan serta vokal yang "dibulatkan" yang sebenarnya fonem-fonem tersebut sama sekali tidak memiliki pembulatan. Bahasa-bahasa tersebut memiliki konsonan bibir dikarenakan pengaruh [[bahasa Inggris]].
 
== Lihat pula ==
*[[Pembibiran]]
* [[DaftarIndeks topikartikel fonetik]]
 
== Referensi ==
*{{SOWL}}
* McDorman, Richard E. (1999). ''Labial Instability in Sound Change: Explanations for the Loss of /p/''. Chicago: Organizational Knowledge Press. {{ISBN|0-9672537-0-5}}.
 
{{clrIPA navigation}}
{{Konsonan tekanan paru-paru}}
{{linguistik-stub}}
 
[[Category:Daerah artikulasi]]
[[Kategori:Konsonan bibir| ]]
* [[Category:Konsonan dwibibirbibir]]