Sitrinin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '== Pengertian Citrinin == Citrinin merupakan salah satu jenis mikotoksin yang dihasilkan oleh kapang Penicillium citrinum. Spesies kapang tersebut dapat mengkontaminasi berbagai macam bahan makanan terutama biji-bijian yang telah mengalami kerusakan dengan ciri-ciri seperti biji berlubang, keriput, mengelupas sehingga mudah terkontaminasi oleh spora-spora kapang, bila dibandingkan dengan biji-bijian utuh. Citrinin dapat terkandung dalam bahan makanan berupa beras...'
Tag: menambah tag nowiki Mengosongkan sebagian besar isi VisualEditor
 
 
(20 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{chembox
== Pengertian Citrinin ==
| Verifiedfields = changed
Citrinin merupakan salah satu jenis mikotoksin yang dihasilkan oleh kapang Penicillium citrinum. Spesies kapang tersebut dapat mengkontaminasi berbagai macam bahan makanan terutama biji-bijian yang telah mengalami kerusakan dengan ciri-ciri seperti biji berlubang, keriput, mengelupas sehingga mudah terkontaminasi oleh spora-spora kapang, bila dibandingkan dengan biji-bijian utuh. Citrinin dapat terkandung dalam bahan makanan berupa beras, jagung, gandum, dan tomat busuk.
| Watchedfields = changed
| verifiedrevid = 410791276
| ImageFile1 = Citrinin structure.svg
| ImageAlt1 = Skeletal formula of citrinin
| ImageFile2 = Citrinin 3D spacefill.png
| ImageAlt2 = Space-filling model of the citrinin molecule
| PIN = (3''R'',4''S'')-8-Hydroxy-3,4,5-trimethyl-6-oxo-4,6-dihydro-3''H''-2-benzopyran-7-carboxylic acid
|Section1={{Chembox Identifiers
| CASNo_Ref = {{cascite|correct|??}}
| CASNo = 518-75-2
| PubChem = 54680783
| KEGG_Ref = {{keggcite|changed|kegg}}
| KEGG = C16765
| ChEMBL_Ref = {{ebicite|changed|EBI}}
| ChEMBL = 510139
| UNII_Ref = {{fdacite|changed|FDA}}
| UNII = 3S697X6SNZ
| SMILES = O=C2C(C(O)=O)=C(O)C1=CO[C@H](C)[C@@H](C)C1=C2C
| ChemSpiderID_Ref = {{chemspidercite|changed|chemspider}}
| ChemSpiderID = 10222475
| InChI = 1/C13H14O5/c1-5-7(3)18-4-8-9(5)6(2)11(14)10(12(8)15)13(16)17/h4-5,7,15H,1-3H3,(H,16,17)/t5-,7-/m1/s1
| InChIKey = CQIUKKVOEOPUDV-IYSWYEEDBV
| StdInChI_Ref = {{stdinchicite|changed|chemspider}}
| StdInChI = 1S/C13H14O5/c1-5-7(3)18-4-8-9(5)6(2)11(14)10(12(8)15)13(16)17/h4-5,7,15H,1-3H3,(H,16,17)/t5-,7-/m1/s1
| StdInChIKey_Ref = {{stdinchicite|changed|chemspider}}
| StdInChIKey = CQIUKKVOEOPUDV-IYSWYEEDSA-N
}}
|Section2={{Chembox Properties
| C=13 | H=14 | O=5
| MolarMass = 250.25
| Appearance = Kristal lemon-kuning
| Density =
| MeltingPtC = 175
| MeltingPt_notes = ([[dekomposisi kimiawi|dekomposisi (kondisi kering), ketika terdapat air pada 100 derajat Celsius)]])
| BoilingPt =
| Solubility = Tak larut
}}
|Section3={{Chembox Hazards
| ExternalSDS = [http://www.caymanchem.com/msdss/11320m.pdf MSDS]
| GHSPictograms = {{GHS06}}{{GHS08}}
| HPhrases = {{H-phrases|301|311|331|351}}
| PPhrases = {{P-phrases|261|280|301+310|311}}
}}
}}
 
== Karakteristik CitrininDefinisi ==
'''Sitrinin''' ([[bahasa Inggris]]: ''Citrinin'') merupakan salah satu jenis [[mikotoksin]] yang dihasilkan oleh [[kapang]] ''[[Penicillium citrinum]]''. Spesies [[kapang]] tersebut dapat mengkontaminasi[[Kontaminasi|mengkontaminas]]<nowiki/>i berbagai macam bahan [[makanan]] terutama [[Serealia|biji-bijian]] yang telah mengalami kerusakan dengan ciri-ciri seperti [[biji]] berlubang, [[keriput]], mengelupas sehingga mudah terkontaminasi oleh [[Spora|spora-spora]] kapang, bila dibandingkan dengan biji-bijian utuh. CitrininSitrinin dapat terkandung dalam bahan makanan berupa [[beras]], [[jagung]], [[gandum]], dan [[tomat]] busuk.<ref>{{Cite journal|last=Hastuti|first=Utami|date=2006|title=PENGARUH BERBAGAI DOSIS CITRININ TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR
Citrinin merupakan suatu senyawa benzopyran. Senyawa ini berupa kristal padat berwarna kuning, tidak berbau. Titik lebur citrinin berkisar 170-175°C dengan berat molekul 250,2, mempunyai sifat berpendar apabila kena sinar. Citrinin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam ethanol, ethyl acetat, benzena, dan chloroform. Citrinin mempunyai rumus molekul C<sub>13</sub>H<sub>14</sub>O<sub>5.</sub> Citrinin dapat menyerap cahaya dengan panjang gelombang 250 – 331 nm. Citrinin bersifat sangat asam.
HEPATOSIT MENCIT (Mus musculus) PADA TIGA ZONA LOBULUS HEPAR|journal=Jurnal Kedokteran Brawijaya|volume=22|issue=3|pages=121-126}}</ref>
 
== Karakteristik ==
CTN terdekomposisi pada 175°C dengan pemanasan kering, tetapi suhu dekomposisi menurun menjadi 140° C dengan adanya sedikit air. Produk dekomposisi yang diperoleh dengan memanaskan CTN dengan air pada suhu 140°C hingga 150°C sama beracunnya atau lebih beracun daripada CNT. Racun baru ini adalah CTN H1 dan CTN H2. Konsentrasi CTN pada ekstrak Monascus menurun hingga 50% setelah direbus dalam air selama 20 menit, yang membuktikan bahwa CTN tidak stabil secara termal dalam larutan air.
CitrininSitrinin merupakan suatu [[Senyawa kimia|senyawa]] benzopyran[[benzopiran]]. Senyawa ini berupa [[kristal]] padat berwarna [[kuning]], tidak berbau. [[Titik lebur]] citrininSitrinin berkisar 170-175&nbsp;°C dengan berat molekul 250,2 [[Molekul relatif|g/mol]], mempunyai sifat berpendar apabila kena sinar. CitrininSitrinin tidak larut dalam [[air]], tetapi larut dalam [[Etanol|ethanol]], ethyl[[Etil asetat|etil acetat]], [[benzena]], dan [[Kloroform|chloroform]]. CitrininSitrinin mempunyai rumus molekul C<sub>13</sub>H<sub>14</sub>O<sub>5.</sub> CitrininSitrinin dapat menyerap cahaya denganpada [[panjang gelombang]] 250 – 331 &nbsp;nm. [[Citrinin|Sitrinin]] bersifat sangat [[asam]].<ref>{{Cite journal|last=Marciano|first=Eeby|title=mikotoksin|url=https://www.academia.edu/12127605/mikotoksin}}</ref>
 
CTNSitrinin terdekomposisiter[[Dekomposisi termal|dekomposis]]<nowiki/>i pada 175&nbsp;°C dengan pemanasan kering, tetapi suhu [[dekomposisi]] menurun menjadi 140&nbsp;° C dengan adanya sedikit air. Produk dekomposisi yang diperoleh dengan memanaskan CTNsitrinin dengan air pada [[suhu]] 140&nbsp;°C hingga 150&nbsp;°C sama beracunnya atau lebih beracun daripada CNTSitrinin. [[Racun]] baru ini adalah CTNSitrinin H1 dan CTNSitrinin H2. Konsentrasi CTNsitrinin pada ekstrak [[Monascus]] menurun hingga 50% setelah direbus dalam air selama 20 menit, yang membuktikan bahwa CTNsitrinin tidak stabil secara [[termal]] dalam larutan air.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Agusta|date=2008|title=Produksi Metabolit Utama (-)-Citrinin, pada Kultur Jamur Endofit Penicillium sp dari Tanaman Teh.|journal=Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati|volume=13|issue=3|pages=164-168}}</ref>
== Struktur pada Citrinin ==
 
== Struktur pada Citrinin ==
[[Berkas:Citrinin.png|jmpl]]
CitrininSitrinin pertama kali [[Isolasi (medis)|diisolasi]] dari kultur ''[[Penicillium citrinum]]'' (Hetherington dan Raistrick, 1931) yang belakangan ditemui pada [[Kultur jaringan|kultur]] lebih dari selusin jenis [[Penicillium]], beberapa jenis [[Aspergillus]] dan juga pada kultur beberapa jenis [[Monascus]]. Baru-baru ini citrinin''Sitrinin'' dilaporkan juga diproduksi oleh jamur [[endofit]] ''Penicillium janthinellum'' yang diisolasi dari buah ''[[Melia azedarach]]''. CitrininSitrinin juga dapat diproduksi dari daun – daunan (''Crotalaria crispata'') di [[Australia]]. Di samping itu, Marinho et al., (2005) juga melaporkan bahwa citrininSitrinin memperlihatkan aktivitas biologi menghambat pertumbuhan bakteri ''[[Pseudomonas aeruginosa]]'' dan ''[[Bacillus subtilis]]'', namun tidak aktif sama sekali terhadap ''[[Escherichia coli|Eschericia coli]]''. Sedangkan pertumbuhan ''[[Leishmania Mexicana]]'', citrinin''Sitrinin'' dihambat secara total dalam waktu 48 jam pada [[Konsentrasi Larutan|konsentrasi]] 40 &nbsp;µg/ml. Di lain pihak, citrininSitrinin dikenal sebagai salah satu [[mikotoksin]] yang mengakibatkan efek [[Neftrotosik|nefrotoksik]] pada manusia dan hewan. Baru-baru ini juga dilaporkan bahwa citrininsitrinin dapat mengakibatkan efek penekanan [[sistem imun]] yang berakibat peningkatan kapasitas infeksi sel oleh parasit ''[[Toxoplasma gondii]]''.<ref name=":0" />
 
== Sejarah Citrinin ==
CitrininSitrinin adalah salah satu dari banyak mikotoksin yang ditemukan oleh H. Raistrick dan AC Hetherington pada tahun 1930-an. Pada tahun 1941 H. Raistrick dan G. Smith mengidentifikasi citrininsitrinin memiliki aktivitas [[antibakteri]] yang luas. Setelah penemuan ini, minat terhadap citrininsitrinin meningkat. Namun, pada tahun 1946 AMA.M Ambrose dan F. DeEdsDeeds menunjukkan bahwa citrininSitrinin bersifat [[toksik]] pada mamalia. Akibatnya, minat terhadap citrininSitrinin menurun. Pada tahun 1948 struktur kimianya ditemukan oleh WBW.B Whalley dan rekan kerjanya. CitrininSitrinin adalah senyawa alami dan pertama kali diisolasi dari ''Penicillium citrinum'', tetapi juga diproduksi oleh spesies ''[[Penicillium]]'' lainnya , seperti Spesies[[spesies]] ''Monascus'' dan Spesiesspesies ''Aspergillus'', yang keduanya merupakan jamur. Selama tahun 1950-an WBW.B Whalley, AJA.J Birch dan lainnya mengidentifikasi citrininSitrinin sebagai poliketida dan menyelidiki biosintesisnya menggunakan [[Radionuklida|radioisotop]]. Selama 1980-an dan 1990-an J. Staunton, U. Sankawa dan lain-lain juga menyelidiki biosintesisnya menggunakan isotop stabil dan [[Resonansi magnet inti]] (NMR). Selama pertengahan tahun 2000-an, ''cluster'' gen untuk citrinin''Sitrinin'' ditemukan oleh T. Nihira dan rekan kerjanya.
 
Pada tahun 1993, [[Badan Internasional untuk Penelitian Kanker Organisasi Kesehatan Dunia]] mulai mengevaluasi potensi karsinogenik[[karsinogen]]ik mikotoksin. Bahaya kesehatan mikotoksin bagi manusia atau hewan telah ditinjau secara ekstensif dalam beberapa tahun terakhir. Untuk memastikan produktivitas dan keberlanjutan pertanian, kesehatan hewan dan masyarakat, kesejahteraan hewan dan lingkungan, tingkat maksimum zat yang tidak diinginkan dalam pakan ternak ditetapkan dalam Petunjuk [[Uni Eropa]] Parlemen Eropa dan Dewan 7 Mei 2002. Sementara maksimum kadar untuk berbagai mikotoksin ditetapkan untuk sejumlah produk makanan dan pakan, kejadian citrininSitrinin belum diatur di bawah ini atau peraturan lain di [[Uni Eropa]]. Belum ada tingkat maksimum yang dilaporkan oleh [[Organisasi Pangan dan Pertanian]] untuk citrininSitrinin dalam makanan dan pakan.
 
== Toksisitas Citrinin ==
CitrininSitrinin dikenal sebagai mikotoksin yang bersifat nefrotoksik. CitrininSitrinin bersifat nefrotoksik terhadap [[mencit]], tikus, kelinci dan babi. Kerusakan ginjal akibat paparan citrininSitrinin ditandai dengan gejala-gejala seperti pembengkakan ginjal, degenerasi pada tubulus proksimal, [[Inti sel|nucleus]] mengalami [[piknosis]], dan penebalan pada dasar dari membran dasar. Mikotoksin yang terpapar ke dalam tubuh bersama sama makanan dan tersebar melalui sistem peredaran darah akan berpengaruh pada organ-organ yang dilalui. Berdasarkan hal tersebut, maka ada kemungkinan bahwa citrininSitrinin selain bersifat nefrotoksik juga bersifat [[hepatotoksik]].
 
Menurut Philips dan Elayes (1977), target organ dari citrinin''Sitrinin'' ialah ginjal yang ditunjukkan dengan perubahan-perubahan [[Patologi klinik|patologik]] pada tubulus-tubulus ginjal pada kebanyakan hewan percobaan termasuk mencit, tikus, kelinci, dan babi. Mikotoksin yang bersifat hepatotoksik dapat menyebabkan kerusakan struktur [[hepatosit]]. Kerusakan struktur hepatosit dapat terjadi pada hepatosit-hepatosit yang terdapat pada ketiga zona lobulus [[Hati|hepar]], yaitu: ''zone perifer, zone'' ''midzonal'' dan ''zone centrilobular''.<ref>{{Cite web|last=ghinakartika|date=2017-11-14|title=Toksin pada Angkak|url=https://ghinakartika.wordpress.com/2017/11/14/toksin-pada-angkak/|website=Food [Scientist] Diary|language=id-ID|access-date=2021-07-02}}</ref>
 
CTNSitrinin memiliki sifat antibiotik terhadap [[Gram-positif|bakteri gram positif]], tetapi belum pernah digunakan sebagai obat karena nefrotoksisitasnya yang tinggi. Ginjal adalah organ target utama toksisitas CTNsitrinin, tetapi organ target lain seperti hati dan sumsum tulang juga telah dilaporkan. Secara historis CTNsitrinin adalah salah satu mikotoksin terisolasi pertama, akan tetapi data tentang mekanisme toksisitasnya[[toksisitas]]nya masih kontroversial dan sebagian besar diperoleh secara [[in vitro]]. Seperti mikotoksin lainnya, CTNSitrinin dapat berimplikasi pada nefropati babi. Ini sering ditemukan dalam makanan dan pakan yang dikombinasikan dengan [[Ochratoxin A (OTA)]], dan kedua mikotoksin nefrotoksik ini diduga terlibat dalam [[etiologi]] penyakit ginjal manusia yang disebut nefropati endemik Balkan. Di daerah endemik di Bulgaria, CTNSitrinin lebih umum dan memiliki konsentrasi yang lebih tinggi pada jagung dan kacang-kacangan yang ditujukan untuk konsumsi manusia daripada di daerah non-[[endemik]]. CTNSitrinin juga ditemukan meningkatkan toksisitas OTA baik secara [[Aditif makanan|aditif]] atau sinergis.<ref>{{Cite journal|last=Hastuti|date=2001|title=Hepatotoksisitas Citrinin, Patulin, Dan Aflatoksin B1 Pada Mencit (Mus Musculus)|journal=Penelitian Eksperimental Laboratoris}}</ref>
 
== Genotoksisitas Citrinin ==
[[Genotoksisitas]] CTNsitrinin belum ditentukan secara pasti karena berbagai sistem pengujian memberikan hasil positif dan negatif. Peningkatan kerusakan [[Dna|DNA]] dideteksi menggunakan [[elektroforesis]] gel sel tunggal ([[uji komet]]) pada [[sel Vero]] yang terpapar CTNsitrinin selama 24 jam. Namun, metode yang sama memberikan hasil negatif pada sel hati yang diturunkan dari manusia ([[HepG2]]) dan sel ginjal [[embrionik]] manusia ([[HEK293]]) tidak peduli apakah Fpg ada atau tidak. Hal ini menunjukkan bahwa [[stres oksidatif]] yang diinduksi CTNSitrinin tidak mempengaruhi DNA. Berbeda dengan hasil negatif, berbagai kultur sel yang terpapar CTN menunjukkan peningkatan frekuensi [[mikronukleus]] (MN) yang signifikan. Paparan 24 jam [[sel PK15]] terhadap 30 µmol L<sup>-1−1</sup> CTNsitrinin menghasilkan peningkatan yang signifikan pada [[frekuensi]] MN (9,5 %) dibandingkan kontrol (2,75 %). Peningkatan ini juga terlihat pada [[sel HEPG2]], limfosit manusia, dan sel hamster Cina V79, tetapi konsentrasi CTNsitrinin yang menunjukkan genotoksisitas berbeda antar [[kultur sel]].<ref name=":1">{{Cite journal|last=Flajs et.al|date=2009|title=Toxicological Properties of Citrinin|journal=Arhiv za higijenu rada i toksikologiju|volume=60|issue=4|pages=457-464}}</ref>
 
== Mutagenesitas Citrinin ==
Pengujian mutagenisitas Citrinin (CTN)sitrinin tidak meyakinkan. CTNSitrinin tidak bersifat [[mutagenik]] saat diuji dengan atau tanpa aktivasi campuran S9 ([[enzim homogenat]] yang diturunkan dari HepG2) pada ''[[strain]]'' ''[[Salmonella typhymurium]]'' TA-98 dan TA-100. Dalam studi lain, tiga strain tambahan (TA-1535, TA-1538 dan TA-97) dari S. typhymurium digunakan untuk menguji [[mutagenisitas]] CTNsitrinin, tetapi tidak ada efek mutagenik yang diamati. Namun, ketika kultur [[hepatosit]] primer ditambahkan, ''strain'' TA98 menunjukkan respon mutagenik tergantung dosis yang signifikan, dan strain TA-100 sedikit respon positif. Hasil ini menunjukkan bahwa CTNsitrinin membutuhkan biotransformasi seluler yang [[Kompleks eksosom|kompleks]] untuk menjadi mutagenik.
 
Beberapa penelitian telah menunjukkan aktivitas CTNSitrinin klastogenik in vitro dan in vivo, termasuk berbagai penyimpangan kromosom kecuali untuk ''Sister Chromatid Exchange'' (SCE). Dalam studi sel ovarium hamster Cina dan HEK293, CTNSitrinin tidak menghasilkan perbedaan yang signifikan baik dalam frekuensi SCE atau celah dan kerusakan DNA.
 
Thust and Kneist mendirikan SCE yang diinduksi CTNSitrinin di sel V79-E hamster Cina dengan adanya S9-mix. Mereka juga mengamati potensi [[aneuploidik]] CTNsitrinin. CTNsenyawa ini ditemukan bersifat [[aneugenik]] karena menyebabkan penangkapan [[mitosis]] yang bergantung pada konsentrasi, terlepas dari waktu inkubasi. Efek ini dapat dibalik setelah penghilangan CTNSitrinin. Jeswal telah menemukan bahwa CTNSitrinin menginduksi kelainan [[kromosom]] dan kerusakan sel sumsum tulang pada tikus muda yang sedang disapih. Penyimpangan kromosom yang diinduksi CTNSitrinin paling sering ditemukan dalam penelitian lain oleh Bouslimi et al. dalam sel sumsum tulang tikus dewasa termasuk istirahat, fusi sentris, cincin, dan celah.<ref name=":1" />
 
== Pengaruh Citrinin Terhadap Aktivitas Enzim - Enzim Respirasi Seluler ==
Respirasi seluler terdiri atas 3 tahap yaitu glikolis[[glikolisis]], [[siklus asam sirtatsitrat]], dan [[Rantai transpor elektron|sistem transporttranspor electronelektron]] (rantai respirasi). Pada tahap ke-I terjadi produksi acetylasetil Co-A melalui oksidasi karbohidrat, protein dan lemak. Pada tahap ke-II terjadi oksidasi acetyl[[Asetil-KoA|asetil Co-A]] melalui siklus [[asam sitrat]]. Tahap ke-III berlangsung sistem [[Transfer elektron|transfer electron]] dan [[fosfolirasi oksidatif]]. Pada tahap ini electronelektron-elektron yang dibawa oleh [[NADH]] diterima oleh pembawa-pembawa selektron secara bergantian dan akhirnya electron diterima oleh O2[[Oksigen|O<sub>2</sub>]].
 
Paparan citrininsitrinin dapat menghambat aktivitas [[enzim malat dehidrogenase]], yang merupakan [[biokatalisator]] dalam proses pembentukan [[asam oksaloasetat]] dari [[asam malat]]. Selain itu juga dapat menghambat aktivitas [[enzim 2-oxoglutarate]], yang merupakan biokatalisator dalam pembentukan [[suksinil Co-A]]. Peristiwa tersebut berlangsung dalam siklus asam sitrat. Hal ini dapat menghambat pembentukan [[ATP]]. Di samping itu citrininsitrinin juga dapat menghambat aktivitas [[enzim]] [[ATPase]] sehingga menurunkan jumlah ATP. Citrinin jugaSitrininjuga menghambat aktivitas enzim-enzim yang terlibat dalam rantai [[respirasi]] yaitu [[NADH pksidaseoksidase]], dan [[NADH-chlochrom C oksidase]]. Hambatan-hambatan aktivitas enzim-enzim yang berperan dalam respirasi seluler tersebut mengakibatkan penurunan ATP yang dihasilkan dalam [[mitokondria]]. Selain itu terjadi pula hambatan suplai [[elektron]] dalam rantai respirasi. Hal ini mengakibatkan penurunan transmembrane[[Transmembrane|transmembran]] potensial.<ref>{{Cite journal|last=Nurhidayat|date=2012|title=Analisa Kandungan Lovastatin, Pigmen dan Citrinin Pada Fermentasi Beras IR-42 Dengan Mutan Monascus purpureus|journal=Berita Biologi|volume=11|issue=1|pages=119-129}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
Agusta, A., dan Jamal, Y. (2008). Produksi Metabolit Utama (-)-Citrinin, pada Kultur Jamur Endofit Penicillium sp dari Tanaman Teh. Biota : ''Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati''. 13(3). 164-168.
 
Anonim. (2017). Toksis pada Angkak. [Online]. Tersedia : <nowiki>https://ghinakartika.wordpress.com/2017/11/14/toksin-pada-angkak/</nowiki> . [20 Mei 2021]
 
Flajs, D., & Peraica, M. (2009). Toxicological Properties of Citrinin. Arhiv za higijenu rada i toksikologiju. 60(4). 457-464.
 
Hastuti, U. S. (2001). Hepatotoksisitas Citrinin, Patulin, Dan Aflatoksin B1 Pada Mencit (Mus Musculus): Penelitian Eksperimental Laboratoris (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
 
Hastuti, U. S. (2013). Pengaruh berbagai Dosis Citrinin terhadap Kerusakan Struktur Hepatosit Mencit (Mus musculus) pada Tiga Zona Lobulus Hepar. ''Jurnal Kedokteran Brawijaya''. ''22''(3). 121-126.
 
Marciano, E. Mikotoksin. [Online]. Tersedia : <nowiki>https://www.academia.edu/12127605/mikotoksin</nowiki> . [17 Mei 2021].
 
Nurhidayat, N. (2012). Analisa Kandungan Lovastatin, Pigmen dan Citrinin Pada Fermentasi Beras IR-42 Dengan Mutan Monascus purpureus. ''Berita Biologi''. 11(1). 119-129.
 
[[Kategori:Mikotoksin]]
Rahayu, W.P. dan Nutrici, C.C. (2012). Mikrobiologi Pangan. Kampus IPB Taman Kencana Bogor : PT Penerbit IPB Press.  
[[Kategori:Penicillium]]
[[Kategori:Keton]]
[[Kategori:Enol]]
[[Kategori:Asam hidroksikarboksilat beta]]
[[Kategori:Isokromena]]