Anglo-Saxon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k penambahan dan pengurangan kata yang diperlukan; pengkaitan ke pranala dalam
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(27 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[File:LindisfarneChiRiho.jpg|thumb|Halaman dengan monogram [[Chi Rho]] dari Injil Matius dalam [[Injil-Injil Lindisfarne]] {{circa|700}}, kemungkinan diciptakan oleh [[Eadfrith dari Lindisfarne]] untuk mengenang Kutbertus|314x314px]]
{{rapikan}}
{{referensi}}
'''Anglo-Saxon''' adalah kelompok budaya yang mendiami [[Inggris]] pada [[Abad Pertengahan Awal]]. Mereka menelusuri asal-usul mereka ke pemukim yang datang ke Inggris dari daratan [[Eropa]] pada [[abad ke-5]]. Namun, pada saat itu [[etnogenesis]] Anglo-Saxon terjadi di Inggris, dan identitasnya tidak hanya diimpor. Identitas Anglo-Saxon muncul dari interaksi antara kelompok-kelompok yang datang dari beberapa [[suku Jermanik]], baik di antara mereka sendiri, maupun dengan penduduk asli [[suku Briton|Briton]]. Banyak penduduk asli, dari waktu ke waktu, mengadopsi budaya dan [[bahasa Anglo-Saxon]] lalu berasimilasi. Anglo-Saxon mendirikan konsep dan Kerajaan Inggris. Meskipun bahasa Inggris modern berutang kurang dari 26% kata-katanya kepada bahasa mereka, hal ini termasuk sebagian besar kata yang digunakan dalam percakapan sehari-hari.
 
'''Anglo-Saxon''' adalah sebuah [[Identitas budaya|kelompok budaya]] yang menuturkan [[bahasa Inggris Kuno]] dan menghuni sebagian besar wilayah yang kini merupakan [[Inggris]] dan Skotlandia tenggara pada [[Abad Pertengahan Awal]]. Kelompok ini merupakan penjajah [[Rumpun suku bangsa Jermanik|Jermanik]] yang menjadi salah satu kelompok budaya paling penting di Pulau Britania Raya pada abad ke-5. Periode Anglo-Saxon di Pulau Britania Raya dianggap dimulai pada sekitar tahun 450 dan berakhir pada tahun 1066, saat [[penaklukan Inggris oleh Norman]].{{Sfn|Higham|Ryan|5=2013}} Meskipun detail terkait [[Permukiman Anglo-Saxon di Britania Raya|permukiman awal]] dan [[Sejarah Inggris Anglo-Saxon|perkembangan politiknya]] tidak dapat dipastikan, pada abad ke-8 sebuah identitas budaya Anglo-Saxon tunggal yang pada umumnya disebut {{lang|ang|Englisc}} telah berkembang dari interaksi antara para penjajah dan [[budaya Romano-Britania]] yang sudah ada sebelumnya. Pada tahun 1066, sebagian besar orang di tempat yang kini bernama Inggris menuturkan bahasa Inggris Kuno, dan dianggap sebagai orang Inggris. Invasi oleh [[Viking]] dan Norman mengubah politik dan budaya di Inggris secara signifikan, tetapi identitas keseluruhan Anglo-Saxon berkembang dan tetap dominan bahkan setelah penaklukan Inggris oleh Norman.{{Sfn|Higham|Ryan|2013|pp=7–19}} Struktur politik dan bahasa Anglo-Saksem pada masa akhir adalah leluhur langsung daripada [[Kerajaan Inggris]] [[Abad Pertengahan Tinggi]] dan [[bahasa Inggris Pertengahan]]. Meskipun [[bahasa Inggris]] modern kurang dari 26% kosakatanya berasal dari bahasa Inggris Kuno, kosakata tersebutlah yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.<ref>{{cite book |title=Origins of the English Language: A Social and Linguistic History |isbn=978-0-02-934470-5 |last1=Williams |first1=Joseph M. |date=1986 |publisher=Simon and Schuster |url-access=registration |url=https://archive.org/details/originsofenglish0000will}}</ref>
Secara historis, periode Anglo-Saxon menunjukkan periode di Inggris antara sekitar 450 hingga 1066 M, setelah pemukiman awal mereka dan sampai [[Penaklukan Inggris oleh Norman]]. Periode Anglo-Saxon awal mencakup pembentukan bangsa Inggris, dengan banyak aspek yang bertahan hingga hari ini, termasuk pemerintahan regional shire dan ratusan. Selama periode ini, Kekristenan didirikan dan ada perkembangan sastra dan bahasa. Piagam dan hukum juga didirikan. Istilah Anglo-Saxon populer digunakan untuk bahasa yang diucapkan dan ditulis oleh Anglo-Saxon di Inggris dan Skotlandia tenggara setidaknya dari pertengahan abad ke-5 hingga pertengahan abad ke-12. Dalam penggunaan ilmiah, ini lebih sering disebut Bahasa Inggris Kuno.
 
== Pranala luar ==
Sejarah Anglo-Saxon adalah sejarah identitas budaya. Ini berkembang dari kelompok yang berbeda dalam kaitannya dengan adopsi orang-orang Kristen dan merupakan bagian integral dari pendirian berbagai kerajaan. Terancam oleh invasi Viking Denmark yang diperpanjang dan pendudukan militer di Inggris timur, identitas ini dibangun kembali; itu mendominasi sampai setelah Penaklukan Norman. Budaya material Anglo-Saxon masih dapat dilihat dalam arsitektur, gaya berpakaian, teks iluminasi, pengerjaan logam, dan seni lainnya. Di balik sifat simbolis dari lambang budaya ini, ada unsur ikatan kesukuan dan ketuhanan yang kuat. Para elit menyatakan diri mereka sebagai raja yang mengembangkan burh, dan mengidentifikasi peran dan masyarakat mereka dalam istilah [[Alkitab]]. Di atas segalanya, seperti yang telah diamati Helena Hamerow, "kelompok kerabat lokal dan luas tetap... unit penting produksi sepanjang periode Anglo-Saxon". Efeknya tetap ada, karena sebuah studi tahun 2015 menemukan susunan genetik populasi Inggris saat ini menunjukkan pembagian unit politik suku pada periode awal Anglo-Saxon.
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Anglo-Saxon|*]]
Istilah Anglo-Saxon mulai digunakan pada abad ke-8 (dalam bahasa Latin dan di benua) untuk membedakan kelompok "Jermanik" di Inggris dari yang ada di benua itu (Saxony Lama dan Anglia di Jerman Utara). Catherine Hills merangkum pandangan banyak sarjana modern dalam pengamatannya bahwa sikap terhadap Anglo-Saxon, dan karenanya interpretasi budaya dan sejarah mereka, "lebih bergantung pada teologi politik dan agama kontemporer seperti pada bukti apa pun".
[[Category:Britania Raya pasca-Romawi]]
[[Category:Suku bangsa Jermanik awal]]