Muhammad bin Ali al-Abbasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad bin Ali |
k Konten, pranala dan koreksi Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(30 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Muhammad bin Ali bin
== Biografi ==
Imam Muhamad lahir di wilayah [[Syam]], tepatnya di [[Humayma]] (sekarang di [[Yordania]]).<ref>{{Cite web|url=http://www.discoverislamicart.org/database_item.php?id=monument;ISL;jo;Mon01;15;en|title = Humayma - Discover Islamic Art - Virtual Museum}}</ref> Ayahnya adalah [[Ali bin Abdullah bin Abbas]] dan ibunya bernama Aliyah binti ’Ubaidillah bin Abbas bin Abdul Muthalib.<ref>{{cite web|title=Nasab Quraisy|author=Mush'ab az-Zubairi|author-link=Mush'ab az-Zubairi|language=ar|website=islamport.com|url=http://islamport.com/w/nsb/Web/483/11.htm}}</ref> Menurut suatu riwayat ia dilahirkan di masa kekhalifahan [[Mu'awiyah bin Abu Sufyan|Mu'awiyah]] (berkuasa 661–680), tetapi sebagian lainnya mengatakan di masa kekhalifahan [[Abdul Malik bin Marwan|Abdul Malik]] (berkuasa 685–705). Menurut riwayat yang lain Imam Muhammad meninggal pada tahun 122 H dan di makamkan di samping makam ayahnya di daerah Hamimah; tetapi beberapa sumber sejarah lain, seperti dikemukakan Waqidi: “Imam Muhammad meninggal tahun 125 H ketika berumur 70 tahun".
=== Keluarga===▼
Muhammad al-Imām berketurunan:
* [[Ibrahim al-Imam]], pewaris ayahnya sebagai Imam dalam gerakan Abbasiyah.
* [[Al-Mansur|Abu Ja’far al-Mansur]], bernama asli Abdullah al-Akbar. Khalifah kedua Kekhalifahan Abbasiyah.
* [[As-Saffah|Abul Abbas al-Saffah]], bernama asli Abdullah al-Asghar. Khalifah pertama Kekhalifahan Abbasiyah.
* Dawud
* Abdullah
* Yahya
* Musa
* Abbas
* Ismail
* Ya’qub
* Lubabah
* ’Aliyah
=== Silsilah ===▼
{{Silsilah Suku Quraisy}}
== Revolusi Abbasiyah ==
▲==Keluarga==
Runtuhnya [[Kekhalifahan Umayyah|Dinasti Umayyah]] tidak terlepas dari polemik tentang siapa yang paling berhak menjadi imam kaum muslimin pasca [[Muhammad|Nabi Muhammad]] wafat. Para pendukung [[Banu Hasyim|'''Bani Hasyim''']], yang juga dikenal sebagai [[Ali bin Abi Thalib|Kaum Alawiyun]], termasuk yang mempersoalkan hal tersebut. Sebagai keturunan Bani Hasyim mereka beranggapan lebih berhak untuk menjadi pemimpin kaum muslimin dikarenakan nasab mereka yang lebih dekat kepada Nabi Muhammad.
▲Muhammad bin Ali adalah seorang [[tabi’in]]. Ketika menjelang ajalnya ia berwasiat pada tahun 124 H, dia berkata : "''Janganlah melupakan aku setelah aku meninggal, aku merasa umurku hanya tinggal 2 tahun kedepan, dan sahabat kamu sekalian sesudahku adalah anakku [[Ibrahim al-Imam|Ibrahim]], dan sesudah meninggalnya Ibrahim maka sahabatmu adalah [[As-Saffah|Abdullah Ibnul Haritsah As-Saffah]]''".
Kelompok Bani Hasyim terbagi dua. Pertama, kelompok mendukung keturunan Imam Ali sebagai pemimpin mereka; termasuk [[Muhammad bin al-Hanafiyah]] (putra Imam Ali dari istri Khaulah binti Ja'far) yang oleh sebagian kelompok muslim di Irak diangkat sebagai imam kaum muslimin pasca [[Husain bin Ali|Imam Husain]] wafat di Karbala tahun 680 M; yang kemudian diteruskan oleh putranya [[Abu Hasyim bin Muhammad|Abu Hasyim]]. Kedua, kelompok Bani Abbas yang juga beranggapan bahwa keturunan Abbasiyah lebih berhak menjadi pemimpin kaum muslim daripada keturunan Umayyah. Orang pertama yang menggagas kampanye Abasiyah ini adalah Imam Muhammad bin [[Ali bin Abdullah bin Abbas|Ali]] bin [[Abdullah bin Abbas|Abdullah]] bin [[Abbas bin Abdul Muthalib|Abbas]].
Untuk menghindari perselisihan dengan keturunan Bani Hasyim yang lain, Imam Muhammad tidak menonjolkan diri dengan menyebut gerakannya "gerakan Bani Abbasiyah" melainkan menggunakan nama "Bani Hasyim" untuk menghindari perpecahan dengan para pendukung Imam [[Ali bin Abi Thalib|Ali]]. Selain itu, dikarenakan nasab keluarga yang dekat, Imam Muhammad memang punya kedekatan dengan para pendukung Imam Ali, termasuk dengan [[Abu Hasyim bin Muhammad|Abu Hasyim]]. Seperti diceritakan dalam sebuah riwayat, di mana pada suatu hari Abu Hasyim pergi meninggalkan Hijaz (Madinah) dan mengunjungi Imam Muhammad di Hamimah (Syam, sekarang Yordania). Dalam pertemuan itu Abu Hasyim berwasiat kepada Imam Muhammad: "Kita berharap sesungguhnya imamah dan kepemimpinan berasal dari kalangan kita; maka telah hilang keragu-raguan dan telah jelas keyakinan karena sesungguhnya Anda akan menjadi imam dan khalifah, demikian pula keturunanmu".
▲#Fatimah
Ketika Abu Hasyim wafat, maka kelompok Bani Hasyim mendukung Imam Muhammad sebagai pemimpin mereka. Dan ketika Imam Muhammad wafat pada tahun 743 M, kepemimpinan dilanjutkan oleh putranya yang bernama [[Ibrahim al-Imam]], yang mengangkat [[Abu Muslim Al Khurasany|Abu Muslim al-Khurasani]] sebagai panglima perang. Akan tetapi kepemimpinan Ibrahim tidak berlangsung lama, karena ia ditangkan oleh khalifah Bani Umayah, [[Marwan bin Muhammad|Marwan II]] (688 - 750) dan dimasukkan ke penjara. Pasca Ibrahim wafat, gerakan kampanye Bani Hasyim diteruskan oleh saudaranya, [[As-Saffah|Abul Abbas as-Saffah]]. Dengan dukungan [[Abu Muslim al-Khurasani]] sebagai panglima perang, akhirnya kelompok Bani Hasyim berhasil menumbangkan Bani Umayyah dan menjadikan [[As-Saffah]] sebagai khalifah pertama [[Kekhalifahan Abbasiyah|Bani Abbasiyah]].
▲=== Silsilah ===
==
Imam Muhammad pernah berkata:
Muhammad bin Ali pernah berkata : seseorang tidak akan mencapai puncak kedewasaan sehingga dia dianggap orang yang hina, dan ia pun pernah berkata : Merupakan bagian dari kedewasaan, kamu berkata kemudian memahami, kamu bercerita kemudian mengambil kesimpulan. ▼
* Seseorang tidak akan mencapai puncak kedewasaan sehingga dia dianggap orang yang hina.
▲
* Tidak tercapai kedewasaan dengan hanya tumbuh kembang, tidak tercapai kecukupan dengan angan-angan, tidak pula ilmu dengan hanya pengakuan.
* Sejelek-jeleknya ayah adalah yang memalingkan anaknya dari kebaikan kearah kesia-siaan, dan sejelek-jeleknya anak yang durhaka kepada orang tuanya.
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Abbasiyah]]
|