Muhammad bin Ali al-Abbasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Apak ang
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Almarko (bicara | kontrib)
k Konten, pranala dan koreksi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(15 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Muhammad bin Ali bin Abdullah''' (51 H {{Lang-ar|محمد 125بن H /علي 670بن Mعبد -الله}}) 743 M),atau yang lebih dikenal dengan nama '''Imam MuhamadMuhammad al-KamilImam''' (679/80 - 744)<ref>[[Ibnu Khallikan|Khallikân (Ibnu)]], II, 593, mengutip [[Ath-Thabari]], "Tarikh".</ref> adalah putra [[Ali bin Abdullah bin Abbas|Ali]] bin [[Abdullah bin Abbas|Abdullah]] dan cicit dari [[Abbas bin Abdul-Muththalib]]. Muhamad al-KamilImam adalah seorang [[tabi’in]], garis leluhur dari Dinasti Abbasiyah, dan merupakan orang pertama yang mengkampanyekan agar kekhalifahan dipegang oleh Bani Abasiyah.
 
== Silsilah KeluargaBiografi ==
Imam Muhamad lahir di wilayah [[Syam]], tepatnya di [[HumeimaHumayma]] (sekarang di [[Yordania]]).<ref>{{Cite web|url=http://www.discoverislamicart.org/database_item.php?id=monument;ISL;jo;Mon01;15;en|title = Humayma - Discover Islamic Art - Virtual Museum}}</ref>. Ayahnya adalah <span data-segmentid="4" class="cx-segment">[[Ali bin Abdullah|'''Ali bin Abdullah'''Abbas]] daridan ibuibunya bernama '''Aliyah binti Ubaidillah’Ubaidillah bin Abbas bin Abdul Muthalib.<ref>{{cite web|title=Nasab Quraisy|author=Mush'ab az-Zubairi|author-link=Mush''ab az-Zubairi|language=ar|website=islamport.com|url=http://islamport.com/w/nsb/Web/483/11.htm}}</ref> Menurut suatu riwayat ia dilahirkan di masa kekhalifahan [[Mu'awiyah bin Abu Sufyan|Mu'awiyah]] (berkuasa 639–661661–680), tetapi sebagian lainnya mengatakan di masa kekhalifahan [[Abdul Malik bin Marwan|Abdul Malik]] (berkuasa 661–750685–705). Menurut riwayat yang lain Imam MuhamadMuhammad meninggal pada tahun 122 H dan di makamkan di samping makam ayahnya di daerah Hamimah; tetapi beberapa sumber sejarah lain, seperti dikemukakan Waqidi: “Imam Muhammad meninggal tahun 125 H ketika berumur 70 tahun".</span>
 
Pada tahun 124 H <span data-segmentid="4" class="cx-segment">Imam Muhamad pernah berwasiat</span>: "''Janganlah melupakan aku setelah aku meninggal, aku merasa umurku hanya tinggal 2 tahun kedepan, dan sahabat kamu sekalian sesudahku adalah anakku [[Ibrahim al-Imam|Ibrahim]], dan sesudah meninggalnya Ibrahim maka sahabatmu adalah [[As-Saffah|AbdullahAbul Ibnul Haritsah As-SaffahAbbas]]''".
 
=== Keluarga===
Muhammad al-Imām memiliki beberap putra dan putri:
Muhammad al-Imām berketurunan:
* [[Ibrahim al-Imam]], pewaris ayahnya sebagai Imam dalam gerakan Abbasiyah.
* [[Al-Mansur|Abu Ja’far al-Mansur]], bernama asli Abdullah al-Akbar. Khalifah kedua Kekhalifahan Abbasiyah.
* [[As-Saffah|Abul Abbas al-Saffah]], bernama asli Abdullah al-Asghar. Khalifah pertama Kekhalifahan Abbasiyah.
* Dawud
* Abdullah
* Yahya
* Musa
* Abbas
* Ismail
* Ya’qub
* Lubabah
* ’Aliyah
* Fatimah
 
=== Silsilah ===
* [[Ibrahim bin Muhammad]]
* Abdullah al-Akbar bin Muhammad, yang lebih dikenal sebagai [[Al-Mansur|Abu Ja'far al-Mansur]]
* Abdullah al-Ashghar bin Muhammad, yang lebih dikenal sebagai [[As-Saffah|Abu Abbās al-Saffah]]
* Dawud bin Muhammad
* Abullah bin Muhammad
* Yahya bin Muhammad
* Musa bin Muhammad
* Abbas bin Muhammad
* Ismail bin Muhammad
* Yakub bin Muhammad
* Labbābah binti Muhammad
* Aliyah binti Muhammad, dan
* Fatimah binti Muhammad
 
== Silsilah ==
{{Silsilah Suku Quraisy}}
 
== PantekRevolusi DiangAbbasiyah ==
Runtuhnya [[Kekhalifahan Umayyah|Dinasti Umayyah]] tidak terlepas dari polemik tentang siapa yang paling berhak menjadi imam kaum muslimin pasca [[Muhammad|Nabi Muhammad]] wafat. Para pendukung [[Banu Hasyim|'''Bani Hasyim''']], yang juga dikenal sebagai [[AlawiyyinAli bin Abi Thalib|Kaum Alawiyun]], termasuk yang mempersoalkan hal tersebut. Sebagai keturunan Bani Hasyim mereka beranggapan lebih berhak untuk menjadi pemimpin kaum muslimin dikarenakan nasab mereka yang lebih dekat kepada Nabi Muhammad.
 
Kelompok Bani Hasyim terbagi dua. ''Pertama'', kelompok mendukung keturunan Imam Ali sebagai pemimpin mereka; termasuk [[Muhammad bin al-Hanafiyah|Muhammad ibnu al-Hanafiyah]] (putra Imam Ali dari istri Khaulah binti Ja'far) yang oleh sebagian kelompok muslim di Irak diangkat sebagai imam kaum muslimin pasca [[Husain bin Ali|Imam Husain]] wafat di Karbala tahun 626680 M; yang kemudian diteruskan oleh putranya '''[[Abu Hasyim''' bin Muhammad|Abu Hasyim]]. ''Kedua'', kelompok Bani Abbas yang juga beranggapan bahwa keturunan Abbasiyah lebih berhak menjadi pemimpin kaum muslim daripada keturunan Umayyah. Orang pertama yang menggagas kampanye Abasiyah ini adalah '''Imam Muhammad''' bin [[Ali bin Abdullah bin Abbas|Ali]] bin [[Abdullah bin Abbas|Abdullah]] bin [[Abbas bin Abdul Muthalib|Abbas]].
 
Untuk menghindari perselisihan dengan keturunan Bani Hasyim yang lain, '''Imam Muhammad''' tidak menonjolkan labeldiri dengan menyebut gerakannya "gerakan Bani Abbasiyah" melainkan menggunakan nama "Bani Hasyim" untuk menghindari perpecahan dengan para pendukung Imam [[Ali bin Abi Thalib|Ali]]. Selain itu, dikarenakan nasab keluarga yang dekat, Imam Muhammad memang punya kedekatan dengan para pendukung Imam Ali, termasuk dengan '''[[Abu Hasyim bin Muhammad|Abu Hasyim''']]. Seperti diceritakan dalam sebuah riwayat, di mana pada suatu hari Abu Hasyim pergi meninggalkan Hijaz (Madinah) dan mengunjungi Imam Muhammad di Hamimah (Syam, sekarang Yordania). Dalam pertemuan itu Abu Hasyim berwasiat kepada Imam Muhammad: "Kita berharap sesungguhnya imamah dan kepemimpinakepemimpinan beraasalberasal dari kalangan kita; maka telah hilang keragu-raguan dan telah jelas keyakinan karena sesungguhnya Anda akan menjadi imam dan khalifah, demikian pula keturunanmu".
 
Ketika Abu Hasyim wafat, maka kelompok Bani Hasyim mendukung Imam Muhammad sebagai pemimpin mereka. Dan ketika Imam Muhammad wafat pada tahun 743 M, kepemimpinan dilanjutkan oleh putranya yang bernama '''[[Ibrahim al-Imam]]''', yang mengangkat [[Abu Muslim Al Khurasany|Abu Muslim al-Khurasani]] sebagai panglima perang. Akan tetapi kepemimpinan Ibrahim tidak berlangsung lama, karena ia ditangkan oleh khalifah Bani Umayah, [[Marwan bin Muhammad|Marwan II]] (688 - 750) dan dimasukkan ke penjara. Pasca Ibrahim wafat, gerakan kampanye Bani Hasyim diteruskan oleh saudaranya, [[As-Saffah|'''Abul Abbas as-Saffah''']]. Dengan dukungan [[Abu Muslim al-Khurasani]] sebagai panglima perang, akhirnya kelompok Bani Hasyim berhasil menumbangkan Bani Umayyah dan menjadikan [[As-ShaffahSaffah]] sebagai khalifah pertama [[Kekhalifahan Abbasiyah|Bani Abbasiyah]].
 
== NasihatRiwayat tentang Dia ==
Imam Muhammad pernah berkata: