Peternakan di Nusa Tenggara Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Babi: menambahkan pranala dalam |
k Menambah Kategori:Ekonomi Nusa Tenggara Timur menggunakan HotCat |
||
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 16:
== Populasi ternak ==
Pada tahun 2009, jenis ternak dengan populasi terbanyak di Nusa Tenggara Timur berurutan ialah ayam kampung, babi dan sapi.{{Sfn|Wuryandari|2014|p=248}} Populasi babi di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2009 sebanyak 10.044.577 ekor. Sedangkan populasi sapi di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2009 sebanyak 2.266.750 ekor.{{Sfn|Wuryandari|2014|p=248}} Nusa Tenggara Timur menjadi [[provinsi]] dengan populasi ternak babi terbanyak di [[Indonesia]] pada tahun 2010.{{Sfn|Johns, Cargill, dan Patrick|2010|p=9}} Populasi babi di Nusa Tenggara Timur mencakup 30% dari total populasi babi di Indonesia pada Agustus 2023.{{Sfn|PRISMA|2023|p=2}}
== Penyakit ==
=== Virus demam babi afrika ===
Tim PRISMA mencatat bahwa sekitar 50% dari populasi babi di Nusa Tenggara Timur mengalami kematian akibat terkena [[virus demam babi afrika]] pada tahun 2021. Penyebaran virus demam babi afrika dipercepat oleh infeksi dan kontaminasi pada peralatan dan pakan ternak babi. Pada bulan Agustus 2021, tercatat kematian babi sebanyak 121.000 ekor. Pada bulan Maret 2022, tercatat kematian babi sedikitnya 1,04 juta ekor.{{Sfn|PRISMA|2023|p=5}}
== Referensi ==
Baris 35:
[[Kategori:Peternakan di Indonesia]]
[[Kategori:Ekonomi Nusa Tenggara Timur]]
|