Kabupaten Karawang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
|||
(35 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info Dati II Indonesia
|
|nama = Kabupaten Karawang
|translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
|
|
|
|
|
|
}}
|caption = '''Dari atas ke bawah''': Kawasan Galuh Mas, [[Tari Jaipongan]] Karawang, [[Ci gentis|Curug Cigentis]], dan Pantai Cibuaya
|provinsi = [[Jawa Barat]]
|ibukota = [[Karawang Barat, Karawang|Karawang Barat]]
|lambang = LAMBANG_KABUPATEN_KARAWANG.svg
|peta = Map of West Java highlighting Karawang Regency.svg
|koordinat = {{coord|-6.3050853|107.3002579|display=title,inline}}
|pushpin_map = Indonesia Jawa Barat#Indonesia Java#Indonesia
|pushpin_label = Kabupaten Karawang
|pushpin_label_position = right
|dasar hukum = UU No.14/1950<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=2 Februari 2022|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
|tanggal = [[8 Agustus]] [[1950]]<ref name="UU"/>
|hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1633|09|14}}
|motto = Pangkal perjuangan
|semboyan = ''Interasih (Indah, Tertib, Aman, Bersih)''
|kepala daerah = [[Daftar bupati karawang|Bupati]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Aep Syaepuloh]]
|nama wakil kepala daerah =
|
|luas = 1911,00
|penduduk = 2519882
|penduduktahun = 30 Juni [[2023]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|98,03% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 1,71% [[Kekristenan]]
** 1,38% [[Protestan]]
** 0,33% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,23% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,02% [[Hindu]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|kecamatan = 30
|desa = 297
|kelurahan = 12
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Sunda|Sunda]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Cirebon|Cirebon]], [[Bahasa Betawi|Betawi]]
|
|kodearea = 0264 dan 0267 (Khusus Wilayah Eks-Kawedanan Cikampek)
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|413xx – 413xx]]
|nomor_polisi = T
|dau = Rp 1.338.368.057.000,00- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=23 Februari 2021}}</ref>
|web = {{URL|https://www.karawangkab.go.id/}}
}}
'''Kabupaten Karawang''' ([[aksara Sunda]]: ᮊᮛᮝᮀ) adalah sebuah
Pada tahun 2012, kabupaten Karawang memiliki pembangunan proyek-proyek besar,
== Etimologi ==
Baris 65 ⟶ 68:
::''Pinang tiwi ngubu cai,''
Dalam [[bahasa Sunda]], ''karawang'' mempunyai arti "penuh dengan lubang". Bisa jadi pada daerah
[[Cornelis de Houtman]], orang Belanda pertama yang menginjakkan kakinya di pulau Jawa, pada tahun 1596 menuliskan adanya suatu tempat yang bernama Karawang sebagai berikut:
Baris 75 ⟶ 78:
== Sejarah ==
{{detail|Sejarah Kabupaten Karawang}}
=== Pemukiman awal ===
Baris 81 ⟶ 83:
==== Penyebaran Islam ====
Agama [[Islam]] mulai dianut masyarakat setempat pada masa Kerajaan Sunda, setelah seorang [[patron]] bernama [[Syekh Quro|Syekh Hasanudin bin Yusuf Idofi]], konon dari [[Makkah]], yang terkenal dengan sebutan '''"[[Syekh Quro]]"''', [[Syekh Quro]] merupakan seorang utusan Raja Campa yang mengikuti pelayaran persahabatan ke [[Majapahit]] dari Dinasti Ming yang dipimpin oleh [[Laksamana Cheng Ho]] ''(Kapal Laksamana Cheng Ho tercatat mendarat di Pelabuhan Muara Jati, Kerajaan Singapura (cikal bakal [[Kesultanan Cirebon]] pada tahun 1415<ref>Yuanzhi Kong, Hembing Wijayakusuma. 2011. Muslim Tionghoa Cheng Ho: misteri perjalanan muhibah di Nusantara.: Yayasan Obor Indonesia.</ref>.)'', ketika kapal sudah berada di Pura, Karawang, Syekh Quro beserta pengikutnya turun dan tinggal untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Pura dan kemudian menikah dengan Putri Ki Gede Karawang yang bernama Ratna sondari<ref>[http://www.westjavakingdom.info/2011/07/kerajaan-pura.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141109072913/http://www.westjavakingdom.info/2011/07/kerajaan-pura.html
Dari pernikahannya dengan Ratna Sondari, [[Syekh Quro]] memiliki seorang anak yang diberi nama ''Ahmad'', Ahmad inilah yang kemudian dikenal dengan nama Syekh Ahmad ''(Penghulu Pertama di Karawang)'', Syekh Ahmad pernah diperintahkan oleh ayahnya untuk membantu Syekh Nur Jati atau '''[[Syekh Datuk Kahfi]]''' di Pesambangan ''(sekarang masuk wilayah kecamatan Gunung Jati, [[Kabupaten Cirebon]])''.
===== Hubungan penyebaran Islam di Karawang dengan Kesultanan Cirebon =====
[[Berkas:Reynan Wayang Cirebon gaya cilamaya.jpg|jmpl|
Puteri Ki Gede Karawang yaitu Ratna sondari memberikan sumbangan hartanya untuk mendirikan sebuah masjid di Gunung Sembung (letaknya berdekatan dengan Gunung Jati) atau dikenal dengan sebutan ''(Nur Giri Cipta Rengga)'' yang bernama Masjid Dog Jumeneng atau Masjid Sang Saka Ratu, yang sampai sekarang masih digunakan dan terawat baik.<ref>[http://www.iaincirebon.ac.id/inv01/?menu=snj] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160202201720/http://www.iaincirebon.ac.id/inv01/?menu=snj
Syekh Ahmad ''(Anak Syekh Quro dengan Ratna sondari)'' kemudian berkeluarga dan memiliki seorang putera bernama Musanudin, Musanudin inilah yang kemudian menjadi ''Lebai'' di [[Kesultanan Cirebon]] dan memimpim Masjid Agung Sang Cipta Rasa pada masa kepemimpinan Sunan Gunung Jati. Pengangkatan juru kunci di situs makam Syekh Quro dikuatkan oleh pihak [[Keraton Kanoman|Keraton Kanoman, Cirebon]]. Syekh Quro memberikan ajaran yang kemudian dilanjutkan oleh murid-murid [[Wali Songo|Wali Sanga]]. Makam Syeikh Quro terletak di Pulobata, [[Lemahabang, Karawang|Kecamatan Lemahabang]].
Baris 101 ⟶ 103:
==== Masa Kesultanan Cirebon ====
Setelah [[Kerajaan Sunda]] runtuh maka wilayah antara sungai Angke dan sungai Cipunegara terbagi dua. Menurut ''[[Carita Sajarah Banten]]'', [[Sunan Gunung Jati]] pada abad ke 15<ref>[http://www.citarum.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101123112052/http://citarum.org/knowledge_center/
=== Pemerintahan mandiri ===
[[File:Het grote bruggencomplex van Krawang bestaande uit drie naast elkaar gelegen b…, Bestanddeelnr 1900.jpg|jmpl|
Sebagai suatu daerah berpemerintahan sendiri tampaknya dimulai semenjak Karawang diduduki oleh [[Kesultanan Mataram]], di bawah pimpinan [[Wiraperbangsa]] dari [[Sumedang Larang]] tahun 1632. Kesuksesannya menempatkannya sebagai wedana pertama dengan gelar Adipati Kertabumi III. Semenjak masa ini, sistem pertanian melalui pengairan [[irigasi]] mulai dikembangkan di Karawang dan perlahan-lahan daerah ini menjadi daerah pusat penghasil [[beras]] utama di [[Pulau Jawa]] hingga akhir abad ke-20.
Baris 111 ⟶ 113:
=== Menjelang Kemerdekaan Indonesia ===
{{Artikel|Peristiwa Rengasdengklok}}
[[Berkas:Altar ruang tamu.jpg|thumb|left|220px|Rumah persembunyian [[Soekarno]] dan [[Mohammad Hatta|Hatta]] di [[Rengasdengklok, Karawang]]]]
Pada masa menjelang Kemerdekaan Indonesia, Kabupaten Karawang menyimpan banyak catatan sejarah. [[Rengasdengklok, Karawang|Rengasdengklok]] merupakan tempat disembunyikannya [[Soekarno]] dan [[Mohammad Hatta|Hatta]] oleh para pemuda Indonesia untuk secepatnya merumuskan naskah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]] pada tanggal [[16 Agustus 1945]].
Baris 119 ⟶ 121:
=== Setelah Kemerdekaan Indonesia ===
[[Berkas:Reynan-Gedung-Juang-Karawang-20140415-362.jpg|jmpl|
Pada tanggal 9 Desember 1947, terjadi peristiwa [[Pembantaian Rawagede|pembantaian penduduk Kampung Rawagede]] (sekarang terletak di Desa [[Balongsari, Rawamerta, Karawang]]), di antara Karawang dan [[Bekasi]], oleh tentara Belanda sewaktu melancarkan [[Agresi Militer Belanda I|agresi militer pertama]]. Sejumlah 431 penduduk menjadi korban pembantaian ini.
Baris 128 ⟶ 131:
* Wilayah Timur; menjadi Kabupaten Purwakarta yang terdiri dari 5 kawedanan (Purwakarta, Subang, Sagalaherang, Pamanukan dan Ciasem) dan 15 kecamatan (Subang, Kalijati, Pagaden, Sagalaherang, Cisalak, Pamanukan, Pusakanagara, Binong, Ciasem, Pabuaran, Purwadadi, Purwakarta, Campaka, Plered dan Wanayasa) yang beribukota di Subang.
Lalu pada tahun [[1950]] nama Kabupaten Karawang Timur diubah menjadi Kabupaten Purwakarta dengan ibu kota di Kecamatan Subang dan Kabupaten Karawang Barat menjadi ''Krawang'' dengan ibu kota di kecamatan Karawang. Selanjutnya, tahun [[1958]] daerah sekitar [[Gunung Sanggabuana]] atau Loji yaitu Kecamatan Pangkalan yang sebelumnya menjadi bagian dari [[Kawedanan Jonggol]], Bogor digabungkan kedalam wilayah Kabupaten Krawang.<ref>Undang-Undang No. 14 tahun 1950 - Tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat</ref>
Pada tahun [[1968]] terjadi pemekaran wilayah Kabupaten Purwakarta yang sebelumnya bernama Kabupaten Karawang Timur menjadi dua [[Kabupaten]], yaitu [[Kabupaten Subang]] dengan ibu kota di kecamatan Subang dan [[Kabupaten Purwakarta]] dengan ibu kota di kecamatan Purwakarta, karena pada tahun yang sama berlangsung proyek besar bendungan Ir. Djuanda atau yang dikenal dengan nama Bendungan Jatiluhur maka pemerintah pusat pada masa itu merasa perlu untuk menyatukan wilayah waduk Jatiluhur ke dalam satu wilayah kerja yang akhirnya diputuskan dimasukan ke dalam wilayah Kabupaten Purwakarta sehingga pada tahun 1968 wilayah Kabupaten Krawang harus melepaskan desa-desa yang berada disebelah barat sungai Citarum yang masuk dalam proyek besar bendungan Ir. Djuanda atau Bendungan Jatiluhur, desa-desa tersebut adalah desa-desa Sukasari dan Kertamanah yang sekarang masuk dalam kecamatan Sukasari, [[Kabupaten Purwakarta]], sehingga dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 4 Tahun 1968 maka wilayah Kabupaten Krawang menjadi berkurang dan wilayah inilah yang dikemudian hari disebut sebagai Kabupaten Karawang<ref>Undang-Undang No. 4 Tahun 1968 - Pembentukan Kabupaten Purwakarta Dan Kabupaten Subang Dengan Mengubah Undang-Undang NO.14 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat</ref>
== Geografi ==
[[Berkas:Curug Cigentis.jpg|jmpl|
Wilayah Kabupaten Karawang sebagian besar dataran pantai yang luas, terhampar di bagian pantai Utara dan merupakan endapan batuan sedimen yang dibentuk oleh bahan–bahan lepas terutama endapan laut dan aluvium vulkanik. Sedangkan di bagian tengah kawasan perbukitan yang sebagian besar terbentuk oleh batuan sedimen, sedang di bagian Selatan yang merupakan wilayah limpahan dari [[Jonggol, Bogor|Kawedanan Jonggol]] merupakan daerah perbukitan yang sejuk terdapat [[Gunung Sanggabuana]] dengan ketinggian ± 1.291 [[Mdpl]]. Wilayah selatan ini secara iklim dan kondisi geografis berbeda dengan sebagian besar wilayah Kabupaten Karawang yang didominasi oleh dataran rendah, datar dan beriklim panas, wilayah selatan secara geografis dan iklim, bahkan kultur lebih mirip dengan wilayah [[Jonggol, Bogor]].
Baris 151 ⟶ 154:
Kabupaten Karawang terdiri atas 30 [[kecamatan]], yang dibagi lagi atas 297 [[desa]] dan 12 [[kelurahan]]. Pusat pemerintahan di Kecamatan [[Karawang Timur, Karawang|Karawang Timur]], tepatnya di kelurahan [[Karawang Wetan, Karawang Timur, Karawang|Karawang Wetan]].
===
{{utama|Daftar Bupati Karawang}}
{| class="wikitable"
! No
! colspan="2" |Bupati
! Mulai menjabat
! Akhir menjabat
! Wakil Bupati
|-
|(17)
|[[Berkas:Aep_Syaepuloh.png|100px]]
|H. [[Aep Syaepuloh]]
|25 September 2023
|Petahana
|''Lowong''
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 169 ⟶ 186:
== Demografi ==
=== Bahasa ===
Penduduk Karawang umumnya adalah [[suku Sunda]] yang menggunakan [[bahasa Sunda]], terutama [[bahasa Sunda Karawang|dialek Karawang]] yang digunakan hampir di seluruh wilayah Karawang dan [[Bahasa Sunda Priangan|dialek Priangan]] yang digunakan di selatan dekat perbatasan dengan [[Kabupaten Purwakarta]]. Di wilayah utara, terutama di kecamatan [[Batujaya, Karawang|Batujaya]] dan [[Pakisjaya, Karawang|Pakisjaya]] sebagian penduduknya menggunakan [[bahasa Betawi]], sedangkan di kecamatan [[Pedes, Karawang|Pedes]], sebagian [[Cilebar, Karawang|Cilebar]], [[Tempuran, Karawang|Tempuran]], [[Cilamaya Wetan]], dan [[Cilamaya Kulon]] sebagian penduduknya menggunakan [[bahasa Cirebon]].<ref>Huri, Daman. 2017. Geografi Variasi Bahasa di Bagian Utara Karawang, Jawa Barat. [[Karawang]]: Universitas Singaperbangsa</ref>
=== Suku bangsa ===
Baris 234 ⟶ 250:
== Ekonomi ==
Kabupaten Karawang merupakan lokasi dari beberapa kawasan industri, antara lain Karawang International Industry City [[Karawang International Industrial City|KIIC]], Kawasan Surya Cipta, Kawasan Bukit Indah City atau [[BIC]] di jalur Cikampek (Karawang). Salah satu industri strategis milik negara juga memiliki fasilitasnya di deretan kawasan industri tersebut, yaitu Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (http://www.peruri.co.id/) yang mencetak uang kertas, uang logam, maupun dokumen-dokumen berharga seperti paspor, pita cukai, meterai dan lain sebagainya. Di bidang pertanian, Karawang terkenal sebagai [[lumbung]] [[padi]] Jawa Barat.<ref>{{cite news|url=http://properti.kompas.com/read/2016/06/21/070000821/Para.Naga.Penguasa.Jakarta.Beradu.Perkasa.di.Karawang|title=Para Naga Penguasa Jakarta Beradu Perkasa di Karawang|newspaper=Kompas|access-date=26 November 2017|archive-date=2023-09-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20230918175900/https://properti.kompas.com/read/2016/06/21/070000821/Para.Naga.Penguasa.Jakarta.Beradu.Perkasa.di.Karawang|dead-url=no}}</ref>
== Transportasi ==
* [[Kereta
* '''Lintas utara Jawa'''
** {{KA|Argo Cheribon}}: {{sta|Gambir}}–{{sta|Cirebon}} (di {{sta|Cikampek}})
Baris 253 ⟶ 262:
** {{KA|Jayabaya}}: Pasar Senen–Surabaya Pasarturi–{{sta|Malang}} (di Karawang)
** {{KA|Majapahit}}: Pasar Senen–Semarang Tawang–Malang (di Karawang)
* '''Lintas tengah Jawa'''
** {{KA|Kutojaya Utara}}: {{sta|Jakarta Kota}}–{{sta|Kutoarjo}} (di {{sta|Karawang}})
** {{KA|Fajar Utama Yogya}}: {{sta|Pasar Senen}}–{{sta|Yogyakarta}} (di {{Sta|Cikampek}})
** {{KA|Jayakarta}}: {{sta|Surabaya Gubeng}}–Pasar Senen (di Cikampek)
** {{KA|Singasari}}: Pasar Senen–{{sta|Blitar}} (di Karawang)
* '''Lintas selatan Jawa'''
** {{KA|Cikuray}}: {{sta|Pasar Senen}}–{{sta|Garut}} (di {{sta|Karawang}})
** {{KA|Serayu}}: Pasar Senen–{{sta|Kiaracondong}}–{{sta|Purwokerto}} (di {{sta|Karawang}})
* {{rint|jakarta|lw}} {{KA|Commuter Line Walahar dan Jatiluhur}}
* Angkutan
==== Stasiun kereta api ====
Kabupaten Karawang memiliki dua stasiun kereta api utama dan satu stasiun kereta cepat, diantaranya [[Stasiun Karawang]] di Kecamatan [[Karawang Barat, Karawang|Karawang Barat]] dan [[Stasiun Cikampek]] di Kecamatan [[Cikampek, Karawang|Cikampek]] yang melayani kereta api antarkota maupun lokal menghubungkan Kabupaten Karawang dengan berbagai tujuan di [[Pulau Jawa]], sedangkan [[Stasiun Karawang (KCIC)|Stasiun HSR Karawang]] di Kecamatan [[Telukjambe Barat, Karawang|Telukjambe Barat]] yang melayani [[Kereta Cepat Jakarta-Bandung]].
== Kerajinan daerah ==
Baris 319 ⟶ 324:
[[Berkas:Candi Batujaya.jpg|thumb|right|Candi Jiwa di Batu Jaya]]
[[File:San Diego Hills Memorial Park - panoramio (1).jpg|thumb|left|San Diego Hills Memorial Park]]
=== Objek Wisata ===
* Pantai Tanjung Pakis
Baris 342 ⟶ 348:
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
|