Kabupaten Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TATANG ABIDIN (bicara | kontrib)
k Tjibaroesa Buitenzorg
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
(25 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
|nama = Kabupaten Bogor
|translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
|translit_lang1_info = {{sund|ᮊᮘᮥᮕᮒᮨᮔ᮪ ᮘᮧᮌᮧᮁ}}
Baris 67:
}}
'''Kabupaten Bogor''' ({{lang-su|{{sund|ᮊᮘᮥᮕᮒᮨᮔ᮪ ᮘᮧᮌᮧᮁ}}}}) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di Provinsi [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota kabupaten]] ini terletak di [[Cibinong, Bogor|Kecamatan Cibinong]]. Kabupaten Bogor berbatasan dengan [[Kabupaten Lebak|Lebak]], [[Banten]] di barat, [[Kabupaten Tangerang|Tangerang]], beserta [[Kota Tangerang Selatan]], Banten, [[Kota Depok]], [[Kota Bekasi]], danserta [[Kabupaten Bekasi|Bekasi]] di utara; [[Kabupaten Karawang|Karawang]] dan [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]] di timur; [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]] di tenggara, dan [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]] di selatan. [[Kota Bogor]] merupakan [[enklave]] dari kabupaten ini.
 
Kabupaten Bogor terdiri atas 40 kecamatan, yang dibagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten Bogor terletak di Kecamatan Cibinong, yang berada di sebelah utara Kota Bogor.<ref name="Profil Kabupaten Bogor">[http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/area.php?ia=3201 Profil Daerah Kabupaten Bogor] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150608105556/http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/area.php?ia=3201 |date=2015-06-08 }} regionalinvestment.bkpm.go.id</ref>
Baris 82:
* '''[[Kerajaan Pajajaran]]''', berkuasa sejak tahun 1482 hingga tahun 1579. Pelantikan raja yang terkenal sebagai Sri Baduga Maharaja, menjadi satu perhatian khusus. Pada waktu itu terkenal dengan Upacara Kuwedabhakti, dilangsungkan tanggal 3 Juni 1482. Tanggal itulah kiranya yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.
 
Pada tahun 1745, cikal bakal masyarakat Bogor semula berasal dari 9 kelompok pemukiman dengan 3 gabungan kelompok besar antara lain Buitenzorg (wilayah tengah), Tjibaroesa/CibarusahDjonggol (wilayah timur dan utara) dan Jasinga (wilayah barat) yang digabungkan oleh Gubernur Jenderal [[Hindia Belanda]], [[Gustaaf Willem baron van Imhoff|Baron van Inhof]] menjadi inti kesatuan masyarakat Kabupaten Bogor.<ref>{{cite web|url=https://bogorkab.go.id/pages/sejarah-kabupaten-bogor|title=Sejarah Kabupaten Bogor|website=bogorkab.go.id|access-date=11 Maret 2022|language=id|archive-date=2022-03-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220318102442/https://bogorkab.go.id/pages/sejarah-kabupaten-bogor|dead-url=no}}</ref>
 
Pada waktu itu, Bupati Demang Wartawangsa berupaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat yang berbasis pertanian dengan menggali terusan dari [[Ci Liwung|Sungai Ciliwung]] ke [[Cimahpar, Bogor Utara, Bogor|Cimahpar]] dan dari [[Nanggewer, Cibinong, Bogor|Nanggewer]] sampai ke [[Kalimulya, Cilodong, Depok|Kalimulya]].<ref>{{cite web|url=https://www.infobogor.my.id/2014/01/sejarah-kabupaten-bogor.html|title=Sejarah Kabupaten Bogor|website=infobogor.my.id|access-date=30 Desember 2022|language=id|archive-date=2023-01-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230110123038/https://www.infobogor.my.id/2014/01/sejarah-kabupaten-bogor.html|dead-url=no}}</ref>
Baris 90:
Namun berdasarkan catatan sejarah, pada tanggal 7 April 1752 telah muncul kata Bogor dalam sebuah dokumen dan tertulis Hoofd van de Negorij Bogor, yang berarti Kepala Kampung Bogor. Pada dokumen tersebut diketahui juga bahwa kepala kampung itu terletak di dalam lokasi Kebun Raya itu sendiri yang mulai dibangun pada tahun 1817.
 
Pada tahun 1908 Kabupaten Bogor memiliki 5 kawedanan yang dipimpin oleh seorang demang, yaitu (Buitenzorg, Tjibaroesa, Cibinong, Parung, dan Leuwiliang).<ref>{{Cite news|title=Sejarah Indonesia: Karesidenan di Pulau Jawa|url=https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/11/130010379/sejarah-indonesia-karesidenan-di-pulau-jawa|access-date=2022-08-24|editor-last=Indriawati|editor-first=Tri|first=Lukman Hadi|last=Subroto|work=[[Kompas.com]]|archive-date=2022-08-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220824114108/https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/11/130010379/sejarah-indonesia-karesidenan-di-pulau-jawa|dead-url=no}}</ref> Kemudian untuk memudahkan tugas distrik dibentuklah sejumlah onderdistrik yang dikepalai oleh asisten demang. Pemberitaan dari koran [[Het Vaderland (surat kabar)|Het Vaderland]] dan [[Nieuws van den Daag voor Nederlandsch-Indië]],{{which | date = Agustus 2022}} pada November 1930, menyebutkan bahwa [[Rumpin, Bogor|Rumpin]] dan [[Ciomas, Bogor|Ciomas]], pada mulanya adalah [[tanah partikelir]].<ref name = PR-27-JUL/> Pemerintah Belanda kemudian membeli tanah di Ciomas, Cibarusah, Rumpin, dan [[Kota Depok#Sejarah|Citayam]] supaya dapat mengurus administrasi dan birokrasi pemerintahan daerah di tiga tanah yang status kepemilikannya sudah berganti tersebut. Selanjutnya, pada tahun 1938 terjadi nasionalisasi terhadap [[tanah partikelir]] di Bogor. Distrik Swasta Tjibaroesa berganti menjadi Onderafdeling Djonggol atau [[Kawedanan Jonggol]].<ref name = PR-27-JUL>{{cite news | first1 = Bambang | last1 = Arifianto | title = Citayam, Tanah Partikelir dan Kebun Karet | date = 27 Juli 2022 | work = [[Pikiran Rakyat]] | pp = 10}}</ref>
 
[[File:Peta Kawedanan di Bogor Jaman Penjajahan.jpg|thumb|ki|Peta pembagian Kawedanan di Bogor sebelum kemerdekaan, dimana Wilayah Bogor saat itu lebih luas dari wilayah sekarang.]]
 
Pasca [[Proklamasi]], tepatnya pada era [[Republik Indonesia Serikat]] atau '''RIS''', Kabupaten Bogor masuk dalam wilayah [[Negara Pasundan]], kemudian keluar SK Wali Negeri Pasundan Nomor 12<ref>{{Cite web|title=Kabupaten Bogor - Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa BaratJawaBarat|url=https://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1054|website=jabarprov.go.id|access-date=2020-08-17|archive-date=2022-01-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20220120065504/https://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1054|dead-url=yes}}</ref> yang menyatakan bahwa Kabupaten Bogor, kembali dibentuk 7 Kawedanan yaitu:
*'''[[Kota Bogor|Kawedanan Buitenzorg]]''' (mencakup Ciomas, Semplak, Kedunghalang, Ciawi, Cisarua, Cigombong, dan Cijeruk; serta seluruh wilayah [[Kota Bogor]] saat ini)
*'''[[Cibinong, Bogor|Kawedanan Cibinong]]''' (mencakup Cibinong, Bojonggede, Tajurhalang, Sukaraja, Citeureup, Babakan Madang dan sebagian wilayah [[Kota Depok]] saat ini)
*'''[[Parung, Bogor|Kawedanan Parung]]''' (mencakup Parung, Gunungsindur, Kemang, Rumpin, Ciseeng, dan sebagian wilayah [[Kota Depok]] saat ini)
*'''[[Cibarusah, Bekasi|Kawedanan TjibaroesaJonggol]]''' (mencakup Jonggol, Gunung Putri, Cileungsi, Cariu, Tanjungsari dan sebagian wilayah Kota Depok dan sebagian wilayah selatan [[Kota Bekasi]] serta [[Kabupaten Bekasi]] dan sebagian wilayah selatan [[Karawang]].
*'''[[Leuwiliang, Bogor|Kawedanan Leuwiliang]]''' (mencakup Leuwiliang, Cibungbulang, Ciampea, Pamijahan, dan Dramaga)
*'''[[Kawedanan Jasinga]]''' (mencakup Jasinga, Sukajaya, Tenjo, Nanggung, dan Cigudeg).
 
Pada tahun 1950-an seiring dengan kebijakan restrukturisasi otonomi daerah, khususnya berkaitan dengan organisasi dan kewilayahan membuat Kabupaten Bogor kehilangan banyak wilayahnya. Di antara beberapa Kawedanan di Kabupaten Bogor, yang paling kehilangan banyak wilayahnya adalah [[Cibarusah, Bekasi|Kawedanan TjibaroesaJonggol]], seperti [[Cibarusah, Bekasi|Kecamatan Cibarusah]], [[Serang Baru, Bekasi|Kecamatan Serang Baru]], [[Setu, Bekasi|Kecamatan Setu]] dan Desa Kranggan (Sekarang [[Jatisampurna|Kecamatan Jatisampurna]]) dilimpahkan kepada '''[[Kabupaten Bekasi]]'''; [[Batulawang, Cipanas, Cianjur|Desa Batulawang]] dilimpahkan kepada '''[[Kabupaten Cianjur]]'''; dan [[Pangkalan, Karawang|Kecamatan Pangkalan]] serta [[Tegalwaru, Karawang|Kecamatan Tegalwaru]] dilimpahkan kepada '''[[Kabupaten Karawang]]'''.<ref>{{Cite web|title=Sejak era soeharto sudah dibahas pengamat Kabupaten Bogor timur perlu segera direalisasikan|url=https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-013646509/sejak-era-soeharto-sudah-dibahas-pengamat-kabupaten-bogor-timur-perlu-segera-direalisasikan|access-date=2022-08-24|archive-date=2022-08-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220824094335/https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-013646509/sejak-era-soeharto-sudah-dibahas-pengamat-kabupaten-bogor-timur-perlu-segera-direalisasikan|dead-url=no}}</ref>
 
[[File:Peta Kawedanan di Bogor.png|thumb|ki|Pembagian Kawedanan Pasca Kemerdekaan, [[Kawedanan Jasinga]] (biru), Kawedanan Parung (oranye), Kawedanan Leuwiliang (merah), Kawedanan Cibinong (kuning), Kawedanan Buitenzorg (hijau toska), Kawedanan Jonggol (hijau).]]
Baris 273:
[[File:Peta Bahasa di Bogor Raya (Kabupaten & Kota).png|ka|jmpl|225px|Peta bahasa dan dialek di wilayah Bogor Raya.]]
 
[[Bahasa Sunda]] merupakan bahasa mayoritas dan bahasa asli yang dituturkan oleh mayoritas penduduk Kabupaten Bogor. Bahasa Sunda yang dituturkan di bagian barat Kabupaten Bogor memiliki ciri khas tersendiri berbeda dengan bahasa Sunda yang dituturkan di Kabupaten Bogor umumnya mengenal ''undak-usuk basa'' ([[Tatakrama bahasa Sunda|tingkatan bahasa]]), sedangkan [[Bahasabahasa Sunda dialek Jasinga]] yang merupakan bagian dari [[bahasa Sunda Banten]] ini tidak terdapat tingkatan bahasa didalamnya. Bahasa Sunda dialek Jasinga dituturkan di wilayah [[Jasinga Raya]] yang meliputi [[Jasinga, Bogor|Kecamatan Jasinga]], [[Tenjo, Bogor|Tenjo]], [[Sukajaya, Bogor|Sukajaya]], [[Nanggung, Bogor|Nanggung]], dan [[Cigudeg, Bogor|Cigudeg]].
 
Sedangkan [[bahasa Betawi]] merupakan bahasa yang dituturkan oleh pendatang dari wilayah [[Jakarta]] di kecamatan bagian utara-tengah yang berbatasan dengan [[Kota Tangerang Selatan]] di provinsi [[Banten]], [[Kota Depok]], [[Kabupaten Bekasi]], dan [[Kota Bekasi]]. Bahasa Betawi yang dituturkan oleh masyarakat di Kabupaten Bogor ini dikenal dengan nama ''bahasa Betawi Ora'' atau ''bahasa Betawi Pinggiran'' yang dialeknya berbeda dengan bahasa Betawi yang dituturkan di [[Kota Jakarta]]. Bahasa Betawi yang dituturkan di Kabupaten Bogor ini banyak dipengaruhi oleh bahasa Sunda dan bahasa Jawa dalam kosakatanya seperti kata ''"ora"'' yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya "'tidak"' dan ''"ontong"'' yang berasal dari kosakata bahasa Sunda ''"tong"'' yang artinya "'jangan"'. Wilayah penutur bahasa Betawi di Kabupaten Bogor meliputi wilayah [[Bojonggede, Bogor|Kecamatan Bojonggede]] dan wilayah lainnya di utara Kabupaten Bogor yang penduduknya menuturkan bahasa Betawi dan bahasa Sunda yang bercampur.
 
== Indeks Pembangunan Manusia ==
Baris 329:
*** Cibinong City Mall–[[Plaza Senayan]]
*** Cibinong City Mall–CityWalk Gajah Mada
* Bus Miniarta
** [[Sukmajaya, Depok|Sukmajaya]]–[[Terminal Baranangsiang]]<ref name="kotabogor.go.id">{{Cite web|title=Rute Trayek Angkutan Umum di Kota Bogor - Terminal Baranangsiang|url=https://kotabogor.go.id/index.php/rute|website=kotabogor.go.id|access-date=2022-07-30|archive-date=2022-08-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220809023914/https://kotabogor.go.id/index.php/rute|dead-url=no}}</ref>
** [[Terminal Kampung Rambutan]]–Terminal Baranangsiang<ref name="kotabogor.go.id"/>
** Terminal Kampung Rambutan–Pasar Citeureup<ref name="web.trafi.com">{{Cite web|title=Rute Bus Kampung Rambutan - Citeureup|url=https://web.trafi.com/id/jakarta/bus-sedang/-jaya-mini/kampung-rambutan-citeureup/JYEwVg1gRg+g0gBwE4EMC2UCuAXFA7GAY2GwFNMlyEA_FAWimqeqA===|website=web.trafi.com|access-date=2022-06-30|archive-date=2022-06-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20220630055818/https://web.trafi.com/id/jakarta/bus-sedang/-jaya-mini/kampung-rambutan-citeureup/JYEwVg1gRg%20g0gBwE4EMC2UCuAXFA7GAY2GwFNMlyEA_FAWimqeqA%3D%3D%3D|dead-url=yes}}</ref>
 
==== Stasiun kereta api ====
Baris 408 ⟶ 404:
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==