'''Kesesatan''' adalah [[kesalahan]] yang terjadi dalam aktivitas [[berpikir]] karena penyalahgunaan [[bahasa]] (verbal) dan/atau relevansi (materi).<ref>Ida Anggraeni Ananda, S.S.,M.Si., Modul Dasar-Dasar Logika{{br}}Daftar pustaka:{{br}}
* Hayon, Y.P, Logika, Prinsip-prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur. ISTN, Jakarta, 2001
* Soekadijo, R.G, Logika Dasar Tradisional, Simbolik dan Induktif. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta 2001.</ref> Kesesatan (''fallacia'', ''fallacy'') merupakan bagian dari [[logika]] yang mempelajari beberapa jenis kesesatan [[penalaran]] sebagai lawan dari [[argumentasi]] logis. Kesalahan yang disebabkan oleh bahasa yang salah antara lain karena pemilihan istilah yang salah, sedangkan relevansi yang salah dapat disebabkan oleh (1) pemilihan premis yang salah (pembuatan [[premis]] dari proposisi yang salah), atau (2) prosesnya dalam mendeduksi premis yang salah (premis tidak terkait dengan proposisi salah pada kesimpulan yang harus dicari). Suatu kesalahan yang kejadiannya terdapat dalam kesalahan penalaran disebut kesalahan logika.<ref>{{cite journal|last=Srimayasandy|first=Syahyuni|date=2021|title=Kesesatan Logika Argumentasi pada Testimoni di Tayangan Televisi Homeshopping|url=https://ojs2.polimedia.ac.id/index.php/mediasi/article/download/368/251|journal=Jurnal Kajian dan Terapan Media, Bahasa, Komunikasi|volume=2|issue=2|pages=150-162|doi=|issn=2721-0995|id=|accessdate=2021-12-08}}</ref>
== KonseptualKonsep kesesatan ==
Secara istilah dalam bahasa, Kesesatankesesatan, dapat pulaatau disebut juga kekeliruan (''fallacy'' atau ''fallacies''), adalah konsep penggunaan akal atau aktifitasaktivitas pikiran yang [[Validitas (logika)|tidak valid]] atau salah (gerakan yang salah) dalam konstruksi [[argumen]].<ref>{{Cite book|last=van Eemeren|first=Frans|last2=Garssen|first2=Bart|last3=Meuffels|first3=Bert|date=2009|url=httpshttp://id1liblibrary.orglol/ireadermain/73906220E0935F6213ABFC5B38516070717863|title=Fallacies and Judgments of Reasonablene Empirical Research Concerning the Pragma-Dialectical Discussion Rules|location=Dordrecht|publisher=Springer|isbn=978-90-481-2613-2|pages=1|doi=10.1007/978-90-481-2614-9|url-status=live}}</ref> Argumen yang salah mungkin menipu dengan terlihat lebih baik daripada yang sebenarnya. "kesalahpahaman umum", kesalahan dalam konstruksimenempatkan [[argumen]]pernyataan palsu dalam pelukan apa yang umum diketahui.<ref>{{Cite book|last=Woods|first=John|date=2004|url=httpshttp://id1liblibrary.orglol/ireadermain/229610795216757F02B83304B9B42C446454BA1|title=The Death of Argument: Fallacies in Agent Based Reasoning|location=[[London]]|publisher=Springer|isbn=9789048167005978-90-481-6700-5|series=Applied Logic Series|volume=32|pages=3–23131|language=en|chapter=|doi=10.1007/978-1-4020-2712-3_1|author-link=John Woods (logician)|url-status=live|part=1}}</ref> Argumen yang salah mungkin menipu dengan terlihat lebih baik daripada yang sebenarnya. Beberapa kekeliruan dilakukan dengan sengaja untuk [[Manipulasi psikologis|memanipulasi]] atau [[Persuasi|membujuk]] dengan [[penipuan]], sementara yang lain dilakukan secara tidak sengaja karena kecerobohan atau ketidaktahuan. [[Kesehatan|Keabsahan]] argumen hukumsalah, apabila menghambat atau alih-alih tergantungberkontribusi pada konteks penilaian yang baik atas kesaksian ahli dan mengembangkan keahlian yang memadai. Oleh karena itu kita harus mempelajari dengan cermat di mana dan ketika argumen dibuatini salah.<ref>{{Cite book|date=2015|url=http://31.42.184.140/main/1334000/d59eb6dce085a1b7ea8ecd45e5441459/%28Law%20and%20Philosophy%20Library%20112%29%20Thomas%20Bustamante%2C%20Christian%20Dahlman%20%28eds.%29%20-%20Argument%20Types%20and%20Fallacies%20in%20Legal%20Argumentation-Springer%20International%20Publishing%20%282015%29.pdf|title=Argument types and fallacies in legal argumentation|location=Heidelberg|publisher=Springer International Publishing|isbn=978-3-319-16147-1|editor-last=Bustamente|editor-first=Thomas|page=x8|language=en|editor-last2=Dahlman|editor-first2=Christian|url-status=live|access-date=2021-12-13|archive-date=2021-12-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20211210093832/http://31.42.184.140/main/1334000/d59eb6dce085a1b7ea8ecd45e5441459/%28Law%20and%20Philosophy%20Library%20112%29%20Thomas%20Bustamante%2C%20Christian%20Dahlman%20%28eds.%29%20-%20Argument%20Types%20and%20Fallacies%20in%20Legal%20Argumentation-Springer%20International%20Publishing%20%282015%29.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Kesesatan yang juga diartikan sebagai kekeliruan adalahmerupakan gagasan yang diyakini banyak orang sebagai kebenaran, tetapi sebenarnya salah karena didasarkan pada informasi atau penalaran yang salah.<ref>{{Cite web|last=HarperCollins|title=Fallacy|url=https://www.collinsdictionary.com/dictionary/english/fallacy|website=collinsdictionary.com|access-date=2021-12-09}}</ref>
Kekeliruan biasanyadapat dibagi menjadi 2 bagian, yakni kekeliruan formal dan kekeliruan informal. [[Kekeliruan formal]] adalah cacat dalam struktur [[Metode deduksi|argumen deduktif]] yang membuat argumen menjadi tidak valid, sedangkan [[kekeliruan informal]] berasal dari kesalahan dalam penalaran selain dari bentuk logis yang tidak tepat.<ref name="garns">{{Cite web|last=Garns|first=Rudy|date=1997|title=Informal Fallacies|url=http://www.nku.edu/~garns/165/ppt3_2.html|publisher=Northern Kentucky University|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20170201173411/http://www.nku.edu/~garns/165/ppt3_2.html|archive-date=2017-02-01|access-date=2021-12-09|url-status=dead}}</ref> Argumen yang mengandung kekeliruan informal mungkin [[Validitas (logika)|sah]] secara formal, tetapi masih keliru.<ref name="Downden">{{Cite web|last=Dowden|first=Bradley|title=Fallacy|url=http://www.iep.utm.edu/fallacy|website=Internet Encyclopedia of Philosophy|language=en|access-date=2021-12-09}}</ref>
Kekeliruan juga diartikan sebagai kecacatan yang melemahkan argumen. Argumen yang salah sangat umum dan bisa persuasif dalam penggunaan secara umum.{{Sfn|Tindale|p=109|2007}} Misalnya, pernyataan tidak berdasar yang sering disampaikan dengan keyakinan yang membuatnya terdengar seolah-olah itu adalah fakta yang terbukti.<ref name="The new handbook of cognitive...">{{Cite book|last=McMullin|first=Rian E.|date=2000|url=https://archive.org/details/newhandbookofcog0000mcmu|title=The new handbook of cognitive therapy techniques|location=New York|publisher=W. W. Norton|isbn=978-0393703139|edition=Revisi|pages=214|oclc=41580357|url-status=live}}</ref> Kekeliruan informal khususnya sering ditemukan di media massa seperti televisi dan surat kabar.<ref name="McMurty1990">{{Cite journal|last=McMurtry|first=John|date=December 19901988|title=The mass media: An analysis of their system of fallacy|url=https://informallogic.ca/index.php/informal_logic/article/download/2647/2088|journal=InterchangeInformal Logic|volume=2110|issue=43|pages=49–66147|doi=10.100722329/BF01810092il.v10i3.2647}}</ref> Penting untuk memahami apa itu fallacy sehingga seseorang dapat mengenalinya dalam tulisannya sendiri atau tulisan orang lain. Menghindari kekeliruan akan memperkuat kemampuan seseorang untuk menghasilkan argumen yang kuat. Sehingga kesesatan berpikir dapat digunakan sebagai alat berpikir untuk mencapai suatu kebenaran sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara rasional dan ilmiah.<ref>{{Cite journal|last=Weruin|first=Urbanus Ura|date=2017|title=Logika, Penalaran, dan Argumentasi Hukum|url=https://media.neliti.com/media/publications/196422-ID-logika-penalaran-dan-argumentasi-hukum.pdf|journal=Jurnal Konstitusi|volume=14|issue=2|pages=376|doi=10.31078/jk1427}}</ref>
== Klasifikasi kesesatan ==
Karena struktur dan penerapannya yang beragam, kekeliruan sulit untuk diklasifikasikan agar dapat memuaskan semua praktisi. Kekeliruan dapat diklasifikasikan secara ketat oleh struktur atau isinya, seperti mengklasifikasikannya sebagai [[kekeliruan logika formal]] atau [[kekeliruan logika informal]], masing-masing. Klasifikasi kekeliruan informal dapat dibagi lagi ke dalam kategori seperti meragukan apakah yang pernyataan asli berarti, hal inilah yang disebut 'analisis linguistik'. Linguistik merupakan analisis untuk mengakui kesalahan, relevansi melalui penghilangan, relevansi melalui intrusi, dan relevansi melalui anggapan.<ref>{{Cite book|last=Pirie|first=Madsen|year=20062007|url=http://repositorylibrary.iainmadura.ac.idlol/65main/1/FILSAFAT%20LOGIKA%20LENGKAP%20DENGAN%20COVER.pdf53980922478B38892672216AA1197D3F|title=How to Win Every Argument: The Use and Abuse of Logic|location=[[London]], [[New York]]|publisher=Continuum International|isbn=978-0-8264-9006-39780826498946|edition=|pages=46140|url-status=live}}</ref> Dalam perkembangan sejarah logika filosofis, ada berbagai jenis kesalahan inferensi. Meskipun model klasifikasi kesesatan yang dianggap standar sejauh ini belum diterima oleh para ahli, mengingat cara penalaran manusia sangat menyimpang, dalam istilah awam, kesalahan atau kesesatan dapat dibagi menjadi dua jenis yakni kesesatan formal, kesesatan informal dan kesesatan material.
=== '''Kesesatan''' formal ===
Kekeliruan formal atau kesesatan formal, kesalahan deduktif, kesalahan logis atau ''non sequitur'' ( bahasa Latin artinya "tidak mengikuti") didefiniskan kesalahan yang berasal dari suatu kecacatan dalam struktur [[Argumen logis|argumen]] [[Metode deduksi|deduktif]] yang membuat argumen [[Validitas (logika)|tidak valid]]. Kecacatan dapat dengan rapi diekspresikan dalam sistem logika standar.<ref name="GenslerAZ">{{Cite book|last=Gensler|first=Harry J.|date=2010|url=https://www.harryhiker.com/lc/docs/manual2.pdf|title=The A to Z of Logic|publisher=Rowman & Littlefield|isbn=9780810875968|page=74|language=en|url-status=live}}</ref> ArgumenStruktur sepertiyang itumendasari selaluargumen dianggapformal salahbagaimanapun juga akan melibatkan pola kesimpulan.{{Sfn|Tindale|p=44|2007}} Kehadiran kekeliruan formal tidak menyiratkan apa pun tentang [[premis]] argumen atau kesimpulannya. Keduanya mungkin benar-benar benar, atau bahkan lebih mungkin sebagai akibat dari argumen tersebut; tetapi argumen deduktif masih tidak valid karena kesimpulannya tidak mengikuti premis dengan cara yang dijelaskan. Kesesatan formal adalah kesalahan yang disebabkan oleh bentuk argumen yang salah atau tidak valid. Kesalahan ini terjadi karena pelanggaran prinsip logis tentang istilah dan klausa dalam suatu argumen. Sebuah kesimpulan mungkin menjadi kesimpulan dari suatu argumen, tetapi banyak kesimpulan tidak akan.
=== '''Kesesatan''' informal ===
Berbeda dengan kekeliruan formal, kekeliruan informal atau kesesatan informal didefiniskan kesalahan yang berasal dari kesalahan penalaran selain cacat dalam bentuk logis dari argumen.<ref name="garns2">{{Cite web|last=Garns|first=Rudy|date=1997|title=Informal Fallacies|url=http://www.nku.edu/~garns/165/ppt3_2.html|publisher=Northern Kentucky University|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20170201173411/http://www.nku.edu/~garns/165/ppt3_2.html|archive-date=2017-02-01|access-date=2021-12-09|url-status=dead}}</ref> [[Metode deduksi|Argumen deduktif yang]] mengandung kekeliruan informal mungkin [[Validitas (logika)|sah]] secara formal, <ref name="Downden2">{{Cite web|last=Dowden|first=Bradley|title=Fallacy|url=http://www.iep.utm.edu/fallacy|website=Internet Encyclopedia of Philosophy|access-date=17 February 2016}}</ref> tetapi masih tetap tidak meyakinkan secara rasional. Namun demikian, kekeliruan informal berlaku untuk argumen deduktif dan non-deduktif. Dalam analsis kekeliruan informal berdasarkan karakteristik adalah tertuju pada satu peserta untuk membujuk yang lain bahwa proposisi tertentu harus diterima.{{Sfn|Walton|p=19|1987}} Meskipun bentuk argumen yang mungkin relevan, kekeliruan jenis ini diibaratkan sebagai jenis kesalahan dalam penalaran yang muncul dari kesalahan penanganan isi proposisi yang membentuk argumen.{{Sfn|Copi|Cohen|p=110|2014}}
=== '''Kesesatan''' '''material''' ===
Kesesatan material adalah kesesatan yang memiliki keterkaitan pada bagian isi (materi) penalaran. Kesesatan ini dapat terjadi karena faktor kebahasaan (kesalahan bahasa) yang menyebabkan kebingungan dalam penarikan kesimpulan dan juga dapat teriadi karena memang tidak adanya hubungan logis atau relevansi antara premis dan kesimpulan (kesalahan terkait). Setiap kata dalam bahasa memiliki makna tersendiri, dan setiap kata dalam kalimat tersebut memiliki makna yang sesuai dengan makna kalimat yang dimaksud. Maka, meskipun kata yang digunakan itu sama, tetapi dalam kalimat yang berbeda, kata tersebut dapat bervariasi artinya.{{Sfn|Hidayat|p=131|2018}} Adapun dua bentuk kesesatan material baik kesesatan bahasa dan kesesatan relevansi dapat diuraikan sebagai berikut.
==== Kesesatan bahasa ====
Kesesatan bahasa bisa diartikan sebagai suatu kesalahan berfikir akibat penggunaan bahasa yang tidak pada tempatnya sehingga menimbulkan penafsiran yang menyimpang, bahkan menyesatkan. Kesalahan linguistik juga merupakan penggunaan kata dalam bahasa dengan maknanya masing-masing, setiap kata dalam kalimat memiliki makna yang sesuai dengan makna kalimat secara keseluruhan. Jadi meskipun kata yang digunakan sama, dalam kalimat yang berbeda kata tersebut dapat memiliki arti yang berbeda. Ketidaktepatan dalam menentukan arti kata atau kalimat dapat menyebabkan inferensi yang salah.{{Sfn|Hidayat|p=131-132|2018}} Berikut adalah beberapa jenis kesalahan yang disebabkan oleh penggunaan bahasa:
===== Kesesatan Aksentuasi =====
Pengucapan kata-kata tertentu harus dilakukan dengan hati-hati karena ada suku kata yang harus ditekankan. Perubahan tekanan suku kata dapat menyebabkan perubahan makna. Dengan demikian, kurangnya perhatian pada tekanan bicara dapat menyebabkan perbedaan makna, akibatnya argumen menjadi sesat.{{Sfn|Hidayat|p=132|2018}} Contoh penggunaannya dalam suatu aksen yakni "Gubernur mengatakan, 'Hemat sabun dan kertas bekas.' Jadi sabun lebih berharga daripada kertas".<ref>{{Cite web|last=Rescher|first=Nicholas|last2=Schagrin|first2=Morton L.|title=Verbal fallacies|url=https://www.britannica.com/topic/fallacy/Verbal-fallacies#ref1102397|website=britannica.com|access-date=2021-12-10}}</ref>
====== Kesesatan aksentuasi verbal ======
* [[Kabupaten Kepulauan Selayar|Selayar]] (kabupaten kepulauan) dan selayar (keadaan di lautan dalam satu layar)
* Apel (buah-buahan) dan apel (menghadiri upacara bendera)
* Mental (jiwa) dan mental (memantul)
* Tahu (memasak, makanan) dan tahu (tahu sesuatu)
* Batu (benda padat) dan batu (menghantam dengan benda padat)
* Malam (waktu) dan malam (malu jika diingat masa lalu)
* Jalan (jalan raya) dan jalan (bertindak, berperilaku)
* Pohon (tumbuhan) dan pohon (meminjam uang dengan bunga).
====== Kesesatan aksentuasi non-verbal ======
Mengapa bahasa iklan ini salah ketik penekanan tidak terucapkan atau aksentuasi non-verbal (contoh kasus):
Karena ternyata mobil tidak bisa dibawa (pulang) bukan hanya 56 juta rupiah, tetapi juga dengan persyaratan lain seperti slip gaji, Kartu Tanda Penduduk (KTP), tagihan listrik terbaru dan informasi sertifikat kepemilikan.
Contoh lainnya:
"Apa" dan "Ha" dalam suatu ungkapan dimana memiliki arti yang bermacam-macam apabila:{{Sfn|Hidayat|p=132|2018}}
* diungkapkan pada keadaan marah
===== Kesesatan Ekuivokasi =====
Kesesatan ekivalensi adalah kesalahan yang disebabkan oleh kata yang memiliki lebih dari satu arti. Apabila dalam suatu argumen ada perubahan arti dari kata yang sama, maka itu adalah kesalahan argumen.{{Sfn|Hidayat|p=133|2018}}
====== Kesesatan Ekuivokasi verbal ======
AdalahKesesatan kesesatanekuivokasi verbal adalah kesalahan diskriminasi (ekuivokasi) yang terjadi padadalam pembicaraanberbicara ketika bunyisuara yang sama disalahdisalahartikan artikan menjadidalam dua maksudpengertian yang berbeda.{{Sfn|Hidayat|p=133|2018}}
Misal pada ungkapan bisa (boleh) dan bisa (racun ular){{Sfn|Hidayat|p=133|2018}}{{quote|
Seorang pasien berkebangsaandengan kewarganegaraan Malaysia berjumpabertemu dengan seorangsalah doktersatu orang di Indonesia yakni seorang dokter. Setelah diperiksaselesai dilakukan pemeriksaan, doktordokter memberi nasihat, dengan pernyataan "Ibu hanya perlu menjaga makannyamakan teratur."
SangSi pasien bertanyamenanyakan, "BolehApa saya makanbisa ayammemakan rendang?". SangSi dokter menjawabmembalas dengan jawaban "Bisa."
SangSi pasien bertanyamenanyakan, "BolehApa saya bisa makan ikanudang?". SangSi dokter menjawabmembalas dengan jawaban "Bisa."
SangSi pasien bertanyamenanyakan, "BolehApa saya bisa makan sayurbuah?". SangSi dokter menjawabmembalas dengan jawaban "Bisa."
SangSi pasien merasadengan rasa marah lalu membentak "KalauJika semua hal bisa (beracun), lalu apa yang saya hendakakan saya makan.....?"<ref>Lelucon ini diambil dari cerita Yosri sebagai masukan dalam [[Wikipedia:Usul penggabungan Wikipedia Indonesia dan Melayu|usaha penggabungan Wikipedia Bahasa Indonesia dan Wikipedia Bahasa Melayu]]</ref>}}Contoh lainnya:{{Sfn|Hidayat|p=133|2018}}
* teh (tanaman, minuman) dan teh (kata sifat sunda)
* buntut (ekor) dan buntut (anak-anak mengikuti ke mana pun orang dewasa pergibepergian)
* menjilat (es krim) manis) dan menjilat (ekspresi berlaku pada seseorang yang menyewa secara berlebihan untuk tujuan tertentu)
====== Kesesatan Ekuivokasi non-verbal ======
===== Kesesatan Amfiboli =====
Kesesatan Amfiboli (gramatikal) adalah kesesatan tersebut disebabkan oleh struktur kalimat sehingga dapat berarti bercabang. Artinya bergantung pada kata ambigu atau struktur tata bahasa untuk membingungkan atau menyesatkan audiens. Hal ini juga dikenal sebagai amfibi.<ref>{{Cite web|last=Nordquist|first=Richard|year=2019|title=Amphiboly in Grammar and Logic|url=https://www.thoughtco.com/amphiboly-grammar-and-logic-1689084|website=thoughtco.com|language=en|access-date=2021-12-10}}</ref> Hal ini disebabkan oleh kedudukan suatu kata atau [istilah] tertentu dalam konteks kalimat. Akibatnya, ada lebih dari satu interpretasi maknanya, meskipun hanya satu yang benar sedangkan yang lain pasti salah. Misalnya, Dijual kursi bayi tanpa lengan. (1) DijualDiperjualkan kursi untuk seorang bayi tanpa lengan. (2) DijualDiperjualkan kursi tanpa sandaran lengan khusus untuk bayi. Ejaan yang benar adalah: DijualDiperjualkan kursi bayi, kursi berlengan untuk dijual.{{Sfn|Hidayat|p=134|2018}}
Contoh lainnya: Ayam makan cacing mati.
* Arti 1: Ayam makan, lalu cacing mati
* Arti 2: Ayam makan cacing lalu ayam tersebut mati
* Arti 3: Ayam sedang memakan seekor cacing yang sudah mati.{{Sfn|Hidayat|p=134|2018}}
''{{en}}Panda eat shoots and leaves''.
* Arti 1: Panda makan, lalu nembak, kemudian pergi.
* Arti 2: Seekor panda makan pucuk bambu dan daun-daun.{{Sfn|Hidayat|p=134|2018}}
“Dinda sedang berencana untuk pulang ke desa dengan saudarinya meninggal”
Ali mencintai pasangannya, dan demikian pula saya!
* Arti 1: Ali mencintai pasangannya, dan saya juga mencintai kekasih Ali.
dari kalimat di atas terdapat dua hal yang mungkin dapat dipahami:
* Arti 2: Ali mencintai pasangannya dan saya juga mencintai pasangan saya.{{Sfn|Hidayat|p=134}}
* Dinda meninggal dengan saudarinya.
* Dinda orang yang telah meninggal, akan pulang ke desa bersama saudarinya.
===== Kesesatan Metaforis =====
Disebut juga (''fallacy of metaphorization'') adalah kesesatan yang terjadi karena pencampur adukkan arti [[kiasan]] dan arti sebenarnya. BerartiArtinya ada unsurterdapat persamaan dan sekaligus perbedaan antara kedua artipengertian tersebut. Tetapi bilajika dalam suatu penalaranargumen artimakna kiasan disamakan dengan artimakna sebenarnya makasehingga terjadilahterjadi kesesatankesalahan metaforismetafora, yang juga dikenal jugasebagai kesesatankesalahan akibatyang bersumber dari analogi palsu.{{Sfn|Hidayat|p=135|2018}}
Misalnya, <nowiki>''</nowiki>Pemuda<nowiki>''</nowiki> merupakan <nowiki>''</nowiki>tulang punggung<nowiki>''</nowiki> negara. Kesesatan dalam tafsir: pemuda di sini adalah arti sebenarnya dari pemuda, dan tulang punggung adalah kiasan karena keadaan tidak ada organisme hidup dan tidak ada tulang punggung seperti vertebrata.{{Sfn|Hidayat|p=135|2018}}
Pencampur adukkan makna sebenarnya dan kiasan dari sebuah kata atau frase sering disengaja seperti yang terjadi di dunia komedi. Kesesatan metaforis serinig kali dikenal dengan nama kesesatan karena analogi palsu.{{Sfn|Hidayat|p=135|2018}}
Contoh dari kesesatan metaforis dalam sebuah lelucon di bawah ini.{{Sfn|Hidayat|p=135|2018}}
Pembicara 1: Hewan apa yang haram?
==== Kesesatan Relevansi ====
Kesesatan Relevansirelevansi adalah sesat pikir yang dapat terjadi karena argumentasi yang diberikandibuat tidak tertujudiarahkan kepadapada persoalanmasalah yang sesungguhnyasebenarnya tetapi terarahpada kepada kondisisituasi pribadi dan karakteristik personalpribadi seseorang (lawan bicara) yang sebenarnya tidak relevanberhubungan untukdengan kebenaran atau kekeliruankesalahan isi argumennyaargumentasi.
Kesesatan berpikir ini timbulmuncul apabilaketika orangseseorang menarikmembuat kesimpulan yang tidak relevanberhubungan dengan [[premis]] nyamereka. Artinya, secara [[logika|logis]], kesimpulan tersebut tidak terkandung dalam/ premis atau tidak merupakan implikasi dari premisnyaimplikasinya.
JadiDengan penalarandemikian, inferensi yang mengandung kesesatankesalahan relevansiterkait tidak menampakkan adanyamenunjukkan hubungan logis antara premis dan kesimpulan, walaupunmeskipun secara psikologis menampakkan adanyamenunjukkan hubungan. Namun, kesan akan adanya hubungan secara psikologis ini sering kali membuat orangseringkali terkecohmenyesatkan.
===== Argumentum ad Hominem Tipe I (abusif) =====
===== Kesesatan karena komposisi dan divisi =====
Kesesatan karena komposisi terjadi bilakarena seseorangketerlibatan berpijakdengan padaambil anggapanbagian suatu atribut dari objek atau kelas tertentu dan mengimplementasikan ke semua objek atau kelas.<ref name=":0">{{Cite web|last=Cline|first=Austin|date=2021|title=What Is the Fallacy of Composition?|url=https://www.thoughtco.com/what-is-the-fallacy-of-composition-250351|website=thoughtco.com|language=en|access-date=2021-12-10}}</ref> Kesalahan komponen terjadi ketika diasumsikan bahwa apa yang benar (berlakuvalid) bagiuntuk individu atau beberapa individu dari suatu kelompok tertentu pasti juga harus benar (berlaku) bagi seluruhuntuk kelompok secara kolektifkeseluruhan. Misalnya, semua bagian (atau anggota) dari X memiliki sifat P. Jadi, X sendiri memiliki sifat P.<ref name=":0"/>
* Contoh 1: Karena atom dari satu uang logam tidak terlihat dengan mata telanjang, maka uang logam itu sendiri juga hanya terlihat dengan mata telanjang.
Contoh:
* Contoh 2: Karena setiap bagian dari mesin tertentu ringan, mesin secara keseluruhan ringan.<ref>{{cite journal|last=Finocchiaro|first=Maurice A.|date=2015|title=The fallacy of composition: Guiding concepts, historical cases, and research problems|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S157086831500004X|journal=Journal of Applied Logic|language=id|volume=13|issue=2|pages=24-43|doi=10.1016/j.jal.2015.01.003|issn=|id=|accessdate=2021-12-10}}</ref>
# Badu ditilang oleh polisi lalu lintas di sekitar jalan [[Sudirman]] dan [[Thamrin]] dan polisi itu meminta uang sebesar Rp. 100.000 bila Badu tidak ingin ditilang, maka semua polisi lalu lintas di sekitar jalan sudirman dan thamrin adalah pasti pelaku pemalakan.
# [[Maulana Kusuma]] anggota KPU sekaligus dosen kriminologi di UI melakukan korupsi, maka seluruh anggota KPU yang juga dosen di UI pasti koruptor.
Kesesatan karena divisi terjadi bila seseorang beranggapan bahwa apa yang benar (berlaku) bagi seluru kelompok secara kolektif pasti juga benar (berlaku) bagi individu-individu dalam kelompok tersebut.
Ini bukanlah kasus bahwa apa yang benar untuk bagian-bagian tidak bisa juga benar untuk keseluruhan. Hal ini dimungkinkan untuk membuat argumen serupa dengan di atas yang tidak keliru dan yang memiliki kesimpulan yang mengikuti secara sah dari premis. Adapun contoh-contoh lainnya yaitu:
Contoh 1:
# Karena atom uang logam memiliki massa, maka uang logam itu sendiri pasti memiliki massa.
Banyak pejabat pemerintahan korupsi. [[Yahya Zaini]] adalah anggota DPR, maka Yahya Zaini juga korupsi.
# Karena semua komponen mesin ini seluruhnya berwarna putih, maka mesin itu sendiri juga harus seluruhnya berwarna putih.
Contoh 2lainnya :
Umumnya pasangan artis-artis yang baru menikah pasti lalu bercerai.
* Sebagian orang di kepermerintahan korupsi. Si A merupakan anggota dewan perwakilan rakyat, maka Si A juga melakukan korupsi.
Dona Agnesia dan Darius adalah pasangan artis yang baru menikah, pasti sebentar lagi mereka bercerai.
* Kenyataan banyak pasangan muda-mudi yang telah menikah cepat berpisah. Si Yani dan si Dimas adalah pasangan muda-mudi yang telah menikah, pasti dalam waktu dekat mereka berpisah.
===== Kesesatan karena pertanyaan yang kompleks =====
Pertanyaan ini sulit dijawab hanya dengan ya dan tidak, apalagi bila yang ditanya merasa tidak pernah mengambilnya.
{{Sedang ditulis}}
== Referensi ==
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Copi|first=Irving M.|last2=Cohen|first2=Carl|year=2014|url=http://www.uop.edu.pk/ocontents/Book-Introductiontologic.pdf|title=Introduction to Logic|location=Edinburgh|publisher=Pearson Education Limited, Inc.|isbn=978-1-292-02482-0|edition=14|pages=640|ref={{sfnref|Copi|Cohen|2014}}|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Hidayat|first=Ainur Rahman|year=2018|url=http://repository.iainmadura.ac.id/65/1/FILSAFAT%20LOGIKA%20LENGKAP%20DENGAN%20COVER.pdf|title=Filsafat Berpikir Teknik-Teknik Berpikir Logis Kontra Kesesatan Berpikir|location=Jawa Timur|publisher=Duta Media Publishing|isbn=978-602-6546-55-5|edition= |pages=152|ref={{sfnref | Hidayat | 2018 }} |url-status=live}} ▼
|Copi
*{{Cite book|last=Tindale|first=Christopher W.|year=2007|url=http://31.42.184.140/main/306000/b51f829cb96f7eaa098cdc6b46743d1e/%28Critical%20Reasoning%20and%20Argumentation%29%20Christopher%20W.%20Tindale%20-%20Fallacies%20and%20Argument%20Appraisal%20%28Critical%20Reasoning%20and%20Argumentation%29-Cambridge%20University%20Press%20%282007%29.pdf|title=Fallacies and Argument Appraisal (Critical Reasoning and Argumentation)|location=|place=[[United Kingdom]]|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521842082|edition=|pages=218|language=en|ref={{sfnref | Tindale | 2007 }}|url-status=live|access-date=2021-12-13|archive-date=2021-12-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20211210100223/http://31.42.184.140/main/306000/b51f829cb96f7eaa098cdc6b46743d1e/%28Critical%20Reasoning%20and%20Argumentation%29%20Christopher%20W.%20Tindale%20-%20Fallacies%20and%20Argument%20Appraisal%20%28Critical%20Reasoning%20and%20Argumentation%29-Cambridge%20University%20Press%20%282007%29.pdf|dead-url=yes}}
|Cohen
*{{Cite book|last=Walton|first=Douglas N.|year=1987|url=http://library.lol/main/FA55CCDC834C5D5002226C1681403825|title=Informal Fallacies: Towards a Theory of Argument of Criticisms|location=|publisher=John Benjamins|isbn=90-272-5005-7|edition=|ref={{sfnref | Walton | 1987 }}}}
|2014
}}}}
▲*{{Cite book|last=Hidayat|first=Ainur Rahman|year=2018|url=http://repository.iainmadura.ac.id/65/1/FILSAFAT%20LOGIKA%20LENGKAP%20DENGAN%20COVER.pdf|title=Filsafat Berpikir Teknik-Teknik Berpikir Logis Kontra Kesesatan Berpikir|location=Jawa Timur|publisher=Duta Media Publishing|isbn=978-602-6546-55-5|edition=|ref={{sfnref | Hidayat | 2018 }}}}
== Lihat pula ==
{{Logika}}{{Logika filosofis}}
[[Kategori:Logika]]
[[Kategori:Informasi]]
[[Kategori:Kesalahan logika]]
[[Kategori:retorika]]
|