Keuskupan Amboina: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k pembersihan kosmetika dasar |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(24 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Keuskupan
| jurisdiction = Keuskupan
| name = Amboina
| latin = Dioecesis Amboinaensis
| local =
| image = The Cathedral of Ambon.jpg
| image_size =
| image_alt = frameless
| caption =
| coat =
| coat_size =
| coat_alt =
| coat_caption =
| flag =
| flag_size =
| flag_alt = <!---- Locations ---->
| country = [[Indonesia]]
| territory = {{unbulleted list|[[Maluku]]|[[Maluku Utara]]}}
| province = [[Keuskupan Agung Makassar|Makassar]]
| metropolitan =
| suffragan_diocese =
| archdeaconries =
| division_type = Wilayah pastoral
| divisions = {{unbulleted list|Kota Ambon|Seram–Buru|Kepulauan Aru|Kei Kecil|Kei Besar|Kepulauan Tanimbar–Maluku Barat Daya|Maluku Utara}}
| subdivisions =
| headquarters = Jl. Pattimura No. 26, [[Uritetu, Sirimau, Ambon|Kel. Uritetu]], [[Sirimau, Ambon|Kec. Sirimau]], [[Kota Ambon]] 97124
| coordinates = {{Coord|-3.697471|128.185669}}
<!---- Statistics ---->| area_km2 = 77990
| area_sqmi =
| area_footnotes = <ref>{{Cite web|title=Diocese of Amboina, Indonesia 🇮🇩|url=https://gcatholic.org/dioceses/diocese/ambo0.htm|website=GCatholic|access-date=2024-01-24}}</ref>
| population = 3,250,756
| population_as_of = 2021
| catholics = 114675
| catholics_percent = 3,5
| parishes = 54
| churches =
| congregations =
| schools = {{unbulleted list|TK: 20|SD: 116|SMP: 24|SMA: 10|SLB: 1|PT: 1{{sfn|Marwanto|2019}}}}
| members = <!---- Information ---->
| denomination = [[Gereja Katolik]]
| sui_iuris_church = [[Gereja Latin]]
| rite = [[Ritus Roma]]
| established = 1534,
| reestablished = {{start date and age|1902|12|22}}
| dissolved =
| cathedral = [[Gereja Katedral Amboina|Santo Fransiskus Xaverius]], [[Kota Ambon|Ambon]]{{sfn|Marwanto|2019}}
| cocathedral =
| patron =
| patron_title =
| priests = 106
| language = {{unbulleted list|[[Bahasa Indonesia]]|[[Bahasa Kei]]<ref>{{cite book | last = Bedaux | first = Charles C. | year = 2019 | translator-last1 = Refo | translator-first1 = Ignatius Samson Sudirman | editor-last1 = Refo | editor-first1 = Ignatius Samson Sudirman | trans-title = Perang Dunia Kedua Melanda Kepulauan Kei | title = War Came To The Kei Islands | url = https://books.google.co.id/books?id=inXRDwAAQBAJ&pg=PA2&lpg=PA2 | location = [[Palbapang, Bantul, Bantul]] | publisher = Penebar Media Pustaka | pp = 2 | access-date = 9 Juli 2022}}</ref>|[[Bahasa Yamdena]]<ref>[https://m.rri.co.id/tual/daerah/1456535/misa-inkulturasi-diwarnai-600-penari]{{Pranala mati|date=Juni 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>}}
| calendar =
| music = <!---- Current leadership ---->
| parent_church =
| pope = {{Incumbent pope}}
| patriarch =
| major_archbishop =
| bishop = Mgr. [[Inno Ngutra|Seno "Inno" Ngutra]]
| bishop_title =
| metro_archbishop =
| coadjutor =
|
| auxiliary_bishops =
| apostolic_admin =
| vicar_general = R.D. Antonius Kawole Lerek
| episcopal_vicar =
| judicial_vicar = R.D. Paul Kalkoy
|
| ekonom = R.D. Thomas Haryono Kud Temarubun{{sfn|Departemen Dokumentasi dan Penerangan|2017|pp=48}}
| dean =
| archdeacons =
| emeritus_bishops = <!---- Map ---->
| map = {{Switcher|[[Berkas:Diocese of Amboina in the Province of Makassar.png|frameless]]|Cakupan Provinsi Gerejawi Makassar|[[Berkas:Diocese of Amboina in Indonesia Locator.png|frameless]]|Cakupan Indonesia}}
| map_size =
| map_alt =
| map_caption =
| website = {{url|https://www.keuskupanamboina.org/}}
|
}}
'''Keuskupan Amboina''' adalah adalah salah satu [[keuskupan]] yang terletak di [[Indonesia]], serta merupakan [[keuskupan sufragan]] dari [[provinsi gerejawi]] yang juga berada dalam kesatuan dengan [[Keuskupan Agung Makassar]] dan [[Keuskupan Manado]]. Wilayah keuskupan ini mencakup seluruh wilayah geografis [[Kepulauan Maluku]] seluas 77.990 km².{{sfn|Badan Pusat Statistik|2017}}
Keuskupan Amboina diperkirakan menampung sekitar 114 ribu [[jiwa|umat Katolik]] dan dilayani oleh setidaknya 90 [[imam]].
Sebelum Belanda, melalui [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]], membawa pengaruh di Maluku pada awal tahun 1600-an, pulau-pulau yang ada di [[Kepulauan Maluku]] awalnya merupakan tanah misi [[bangsa Portugis]] dan [[Orang Spanyol|Spanyol]] yang mayoritas menganut [[Gereja Katolik Roma|Katolik]]. Maluku merupakan salah satu titik persinggahan Santo [[Fransiskus Xaverius]] sebelum melanjutkan perjalanan ke [[Jepang]]. Sesudah sempat terhenti karena larangan [[Belanda]], misi di tanah Keuskupan Amboina berlanjut lagi sejak 1890-an, dan bahkan sebuah prefektur apostolik di Maluku dapat berdiri tahun 1902. Pada dekade 1890-an hingga 1900-an, seluruh kegiatan misi awalnya dipusatkan di [[Kepulauan Kei]]. Pada tahun 1949, prefektur yang telah naik tingkat menjadi vikariat sejak saat itu berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Amboina dan memindahkan pusat misinya di [[Kota Ambon|Ambon]].
== Sejarah ==
=== Misi Katolik di Maluku ===
Beberapa waktu setelah [[14 Februari]] [[1546]], Fransiskus Xaverius singgah di Hative dan membangun sebuah kapel.{{sfn|Heuken|2008|pp=36}} Datangnya Fransiskus Xaverius di tahun 1546 sempat membuat [[Khairun Jamil dari Ternate|Sultan
=== Pelarangan ===
Pergolakan politik antara Portugis dengan sejumlah Kesultanan di [[Maluku Utara]] membuat karya misi [[Yesuit]] terhambat pada tahun 1573,{{sfn|Heuken|2008|pp=29}} terutama setelah terbunuhnya Sultan
Missi dari [[Keuskupan Agung Manila]] sempat singgah di Ternate pada 1606 namun tidak berjalan dengan lancar.{{sfn|Heuken|2008|pp=30-31}} Pada tahun 1606 dan 1610, sejumlah misionaris dari Ordo [[Fransiskan]] dan [[Dominikan]] datang dan membangun Gereja di Ternate.{{sfn|Heuken|2008|pp=51}} Datangnya misionaris Fransiskan dan Dominikan menciptakan persaingan di antara misionaris Fransiskan dengan misionaris Yesuit. Sulitnya misi di Keuskupan Amboina membuat misi di [[Kabupaten Pulau Morotai|Moro]] terhenti pada tahun antara tahun 1613 atau 1614.{{sfn|Heuken|2008|pp=52}}
Baris 136 ⟶ 102:
=== Pembentukan keuskupan ===
Secara kelembagaan, sejarah Keuskupan Amboina bermula pada
Pengembangan Keuskupan Amboina berdampak pada Keuskupan lain. Pada November 1921, Keuskupan Amboina mengirim dua guru agama dari Kei/Kai, yakni Kassimirus Maturbongs untuk [[Merauke]] dan Adrianus Dumatubun untuk [[Okaba, Merauke|Okaba]]. Pada tahun 1923, Imam Johannes van der Kooij berkarya di Dekenat Wendu, Keuskupan Agung Merauke, setelah sempat bertugas di Kei/Kai sejak 1915.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=246}} Status Prefektur Apostolik Nugini Belanda, kemudian, berubah menjadi
Beberapa tahun sebelum [[Arnoldus Johannes Hubertus Aerts]] dibunuh, yakni pada tahun 1940; sejumlah Kevikepan di Keuskupan Amboina terus berkembang. (1) Kevikepan Kei Kecil terbagi atas empat stasi yang tiap-tiap stasinya memiliki wisma pastoral sebagai berikut:{{sfn|Steenbrink|2007|pp=197}}
Baris 157 ⟶ 123:
# [[Pulau Larat|Larat]].
Namanya berubah menjadi
=== Garis waktu ===
* Didirikan oleh Portugis pada tahun 1534 sebagai Keuskupan Amboina.
* Karya misi Keuskupan Ambonia sempat terhenti dan dibantu oleh [[Keuskupan Agung Manila|Keuskupan Manila]] pada tahun 1610.
* Kembali didirikan sebagai '''Prefektur Apostolik Nugini Belanda''' pada tanggal 22 Desember 1902, memisahkan diri dari [[Keuskupan Agung Jakarta|Vikariat Apostolik Batavia]]
* Ditingkatkan menjadi '''Vikariat Apostolik Nugini Belanda''' pada tanggal 29 Agustus 1920
* Berganti nama menjadi '''Vikariat Apostolik Amboina''' pada tanggal 12 Mei 1949
* Ditingkatkan menjadi '''Keuskupan Amboina''' pada tanggal 3 Januari 1961
== Waligereja ==
{{Incumbent bishop<!--/elected--><!--/sede vacante-->
| name = Seno Ngutra
| name-link = Inno Ngutra
| coa = Coat of arms of Seno Inno Ngutra.png
| coa-alt = Lambang Mgr. Seno Ngutra
| photo = Seno Ngutra (cropped).png
| photo-alt = Foto Mgr. Seno Ngutra
}}
=== Ordinaris ===
;Prefek Apostolik Nugini Belanda
* R.P. Matthias Neijens, [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]]{{efn|Beberapa sumber lain menyebut bahwa beliau "diberhentikan".{{sfn|Steenbrink|2007|pp=241}}}} (13 Februari 1903 s.d. Desember 1914, mengundurkan diri)
* R.P. [[Henri Nollen|Hendrik Nollen]], M.S.C. (1915 s.d. 29 Agustus 1920, mengundurkan diri)
;Vikaris Apostolik Nugini Belanda
* [[Arnoldus Johannes Hubertus Aerts]], M.S.C. (29 Agustus 1920 s.d. 30 Juli 1942, wafat)
* [[Jacobus Grent]], M.S.C. (10 Juli 1947 s.d. 12 Mei 1949, berubah nama)
;Vikaris Apostolik Amboina
* Jacobus Grent, M.S.C. (12 Mei 1949 s.d. 3 Januari 1961, naik tingkat)
;Uskup Amboina
* Jacobus Grent, M.S.C. (3 Januari 1961 s.d. 15 Januari 1965, pensiun)
* [[Andreas Peter Cornelius Sol]], M.S.C. (15 Januari 1965 s.d. 10 Juni 1994, pensiun)
* [[Petrus Canisius Mandagi]], M.S.C. (10 Juni 1994 s.d. 11 November 2020, pindah tugas)
* [[Inno Ngutra|Seno Ngutra]] (sejak 8 Desember 2021)
=== Prelat tituler ===
;Administrator Apostolik Vikariat Nugini Belanda
* Jacobus Grent, M.S.C. (30 Juli 1942 s.d. 10 Juli 1947, ganti jabatan)
;Uskup Koajutor Amboina
* Andreas Peter Cornelius Sol, M.S.C. (10 Desember 1963 s.d. 15 Januari 1965, ganti jabatan)
;Uskup Auksilier Amboina
* [[Josephus Tethool]], M.S.C. (2 April 1982 s.d. 1 April 2009, pensiun)
;Administrator Apostolik Keuskupan Amboina
* Petrus Canisius Mandagi, M.S.C. (11 November 2020 s.d. 8 Desember 2021, jabatan selesai)
== Paroki ==
{{Bagian transklusi|Daftar paroki di Keuskupan Amboina}}{{:Daftar paroki di Keuskupan Amboina}}
== Catatan ==
|