Wijayakusuma (bunga): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Pranala Luar +Pranala luar)
Thersetya2021 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(27 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Italic title}}
{{taxobox
|name = Wijayakusuma
|image = Epiphyllum_anguliger1Emma_LindahlEpiphyllum anguliger1Emma Lindahl.jpg
|image_caption = Photo: Emma Lindahl
|status = LC
|status_system=iucn3.1
|regnum = [[Plantae]]
 
|unranked_divisio = [[Angiospermae]]
|unranked_classis = [[Eudikotil]]
|unranked_ordo = [[Core Eudikotil]]
|ordo = [[Caryophyllales]]
|familia = [[Cactaceae]]
|subfamilia = [[Cactoideae]]
|tribus = [[Hylocereeae]]
|genus = ''[[EpiphyllumDisocactus]]''
|species = '''''ED. anguliger'''''
|binomial = ''EpiphyllumDisocactus anguliger''
|binomial_authorityauthority = ([[Charles Antoine Lemaire|Lem.]]) [[GM.Don]]Á.Cruz & S.Arias
|synonyms = *''PhyllocactusCereus anguligermexicanus'' <small>Lem. ex C.F.Först.<br/small>
*''Epiphyllum anguliger'' <small>(Lem.) G.Don</small>
''Phyllocactus serratus'' Brongnart<br/>
*''Epiphyllum darrahii'' <small>(K.Schum.) Britton & Rose</small>
''Phyllocactus angularis'' Labouret<br/>
*''Phyllocactus darrahiianguliger'' K<small>Lem.Schumann<br/small>
*''EpiphyllumPhyllocactus darrahii'' (<small>K.Schumann) Britton & RoseSchum.</small>
*''Phyllocactus mexicanus'' <small>(Lem. ex C.F.Först.) Salm-Dyck ex Labour.</small>
|}}
*''Phyllocactus serratus'' Brongnart<brsmall>Brongn. ex Labour.</small>
'''Bunga Wijayakusuma''' atau disebut juga '''Bunga Wikus''' (''Epiphyllum anguliger'') termasuk jenis [[tanaman]] [[kaktus]] yang mempunyai [[kelas]] [[dicotiledoneae]].<ref name="Thomas">A.N., Thomas (1989).''Tanaman Obat Tradisional''.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 20-21 Cet 23</ref> Tanaman ini berasal dari [[Amerika]] tropika ([[Venezuela]] dan [[Caribia]]) dan dapat [[hidup]] pada [[daerah]] dengan [[iklim]] sedang sampai beriklim [[tropis]].<ref name="Thomas"/> Meskipun begitu, tidak semua jenis tanaman ini bisa berbunga karena hal ini dipengaruhi oleh keadaan [[iklim]], kesuburan [[tanah]] juga cara pemeliharaan.<ref name="Thomas"/>
| synonyms_ref = <ref name=":0" /><ref>{{Cite web|url=http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:77155391-1|title=''Disocactus anguliger'' (Lem.) M.Á.Cruz & S.Arias|website=Plants of the World Online|publisher=Kew Science|access-date=2020-01-01}}</ref>
Bunga Wijayakusuma hanya merekah beberapa saat saja dan dapat tumbuh dengan baik di tempat yang tidak terlalu [[panas]].<ref name="Thomas"/> Pada umumnya tanaman jenis kaktus agak sulit ditentukan [[morfologi]]nya, berbeda halnya dengan wijayakusuma.<ref name="Thomas"/> Tanaman ini mudah diidentifikasi setelah berusia tua, kita dapat melihat mana [[daun]]nya, mana [[batang]]nya, dan bagian-bagian yang lain.<ref name="Thomas"/> Bunga ini biasanya mekar secara total saat tengah malam atau sekitar pukul 00.00 waktu setempat.
|}}
'''Bunga Wijayakusuma''' atau disebut juga '''Bunga Wiku''' (''Disocactus anguliger'') termasuk jenis [[tanaman]] [[kaktus]] yang berasal dari [[Meksiko|Mexico]]. Tanaman ini dibudidayakan sebagai tanaman hias karena bunganya yang harum.
 
Spesies ini sebelumnya ditempatkan dalam genus ''[[Epiphyllum]]'', tetapi berdasarkan riset molekular terbaru, tumbuhan ini sebenarnya adalah spesies dalam genus ''[[Disocactus]]''.<ref name=":0">{{Cite journal|last1=Cruz|first1=Miguel Ángel|last2=Arias|first2=Salvador|last3=Terrazas|first3=Teresa|date=2016-04-01|title=Molecular phylogeny and taxonomy of the genus ''Disocactus'' (Cactaceae), based on the DNA sequences of six chloroplast markers|url=https://bioone.org/journals/Willdenowia/volume-46/issue-1/wi.46.46112/Molecular-phylogeny-and-taxonomy-of-the-genus-Disocactus-Cactaceae-based/10.3372/wi.46.46112.full|journal=Willdenowia|volume=46|issue=1|pages=145–164|doi=10.3372/wi.46.46112|s2cid=87086656 }}</ref><ref>{{Cite journal|last1=Korotkova|first1=Nadja|last2=Borsch|first2=Thomas|last3=Arias|first3=Salvador|date=2017-11-03|title=A phylogenetic framework for the Hylocereeae (Cactaceae) and implications for the circumscription of the genera|url=https://www.biotaxa.org/Phytotaxa/article/view/phytotaxa.327.1.1|journal=Phytotaxa|language=en|volume=327|issue=1|pages=1–46|doi=10.11646/phytotaxa.327.1.1 }}</ref>
 
== Etimologi ==
Wijayakusuma berasal dari dua kata, yakni ''wijaya'' dan ''kusuma''. Dalam [[bahasa Jawa Kuno]], ''wijaya'' berarti kemenangan/keberhasilan dan ''kusuma'' berarti bunga.<ref>P.J. Zoetmulder dan S.O. Robson. ''Kamus Jawa Kuno Indonesia''. (2011:1433)</ref>
 
== Bentuk Tanaman ==
[[Berkas:SelenicereusWijaya anthonyanus00Kusuma (Epiphyllum oxypetalum).jpg|jmpl|183x183pxal=|kiri|Lekukan-lekukanjmpl|273x273px|Bentuk pada daunbunga Wijayakusuma yang sedang mekar.]]
Batangnya terbentuk dari helaian daun yang mengeras dan mengecil yang mana bentuk batang induknya adalah silinder.<ref name="Thomas"/><ref name="Setiawan">Dalimartha, Setiawan (2007).''Atlas Tumbuhan Obat Indonesia''.Jakarta:Puspa Swara. Hal 182 Cet IV</ref> Tinggi batang dapat mencapai 2-3 [[meter]], sedang daunnya berkisar 13–15&nbsp;cm.<ref name="Setiawan"/> Helaian daunnya sendiri berbentuk [[pipih]] serta berwarna [[hijau]] dengan permukaan daun [[halus]] tanpa [[duri]] tidak seperti kaktus-kaktus yang lain.<ref name="Thomas"/> Kemudian{{cn}} setiapSetiap tepian daunnya terdapat lekukan-lekukan yang biasanya ditumbuhi [[tunas]] daun maupun [[bunga]].<ref name="Thomas"/>{{cn}}
 
Adapun diameter bunganya adalah 10&nbsp;cm, berwarna [[putih]] dan hanya mekar dipada [[malam]] [[hari]].<ref name="Setiawan" /> Bentuk buahnya [[bulat]] yang mempunyai warna [[merah]] dan mempunyai [[biji]] yang berwarna [[hitam]].<ref name="Setiawan" /> PembiakkanPembiakan biasanya dilakukan dengan penyetekkanpenyetekan ataupun biji.<ref name="Setiawan" />
 
== Khasiat Tanaman ==
Bunga wijayakusuma mempunyai [[khasiat]] untuk meredam rasa [[sakit]] serta menetralisir pembekuan [[darah]].<ref name="Thomas"/> Bunga ini juga mempunyai daya mempercepat penyembuhan [[luka abses]].<ref name="Thomas"/> Caranya mudah, tinggal menumbuk satu helai daun wijayakusuma lalu oleskan pada luka dan setelah itu gunakan [[perban]] untuk membungkus luka yang telah diolesi tumbukan daun.<ref name="Thomas"/> Selain itu, bunga ini juga dapat mengobati bisul, cukup menempelkan bunganya pada bisul tersebut sebelum tidur dan melakukannya secara teratur.<ref name="Riyanti">G.W., Riyanti (2007).''Muslimah Cerdas dan Kreatif''.Jakarta:Qultum Media. Hal 73 Cet 1</ref> Selain itu, Wijayakusuma bisa digunakan sebagai obat anti [[radang]], obat [[batuk]], juga [[pendarahan]] ([[hemostatis]]).<ref name="Setiawan"/> Khasiat lainnya adalah mengatasi tuberkulosis paru dengan batuk asma, batuk darah dan muntah darah.<ref name="Arief">Hariana, Arief.''Tumbuhan Obat dan Khasiatnya''.Depok:Penebar Swadaya. Hal 162</ref>
 
== Mitologi ==
Dalam mitologi Jawa, tumbuhan ini dianggap pohon sakti dan dapat menghidupkan orang mati.<ref>{{Cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/wijayakusuma|title=Hasil Pencarian - KBBI Daring|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2018-10-14}}</ref> Kalangan [[masyarakat]] [[Yogyakarta]] dan [[Surakarta]], khususnya [[keraton]], percaya bahwa seorang raja yang akan naik [[tahta]] haruslah memiliki bunga wijayakusuma sebagai syarat untuk kenaikan tahta atau bertahta.<ref name="Bangunjiwa">Bangunjiwa, Ki Juru (200).''Belajar Spiritual bersama The Thinking General''.Yogyakarta:Jogja Bangkit Publisher. Hal 95-96 Cet 1</ref> BungaDalam [[Pewayangan]] [[Jawa]], bunga ini jugadisebut dipercayaSekar sebagaiCangkok Wijaya Kusuma/Wijaya Mulya yang menjadi [[pusaka]] keratonmilik titisan [[DwarawatiDewa Wisnu]] titisan, dari titisannya yang mempunyai bunga ini adalah Raja [[WisnuDwarawati]] yaitu sang pelestari [[Alamalam]], Prabu Sri [[Batara Kresna]].<ref name="Bangunjiwa" />
 
== Dalam Kesenian ==
Karena peranannya yang cukup signifikan dalam [[kebudayaan Jawa]], bunga wijayakusuma menginspirasi banyak kesenian rupa, khususnya berkaitan dengan ornamen atau ragam hias. Ragam hias berbentuk kuncup bunga wijayakusuma seringkalisering kali dipakai untuk menghiasi pucuk atau mahkota atap (hiasan ujung atap) hingga hiasan pagar-pagar di Jawa, seperti kantor pemerintahan, [[Keratonkeraton]], sekolah, dll.. Selain itu, terdapat batik bermotif bunga wijayakusuma, yang diangkat sebagai [[batik]] khas dari [[Kabupaten Cilacap|Cilacap]].<ref>{{Cite news|url=https://infobatik.id/motif-wijaya-kusuma-jadi-icon-batik-khas-cilacap/|title=Motif Wijaya Kusuma Jadi Icon Batik Khas Cilacap|date=2018-02-13|newspaper=Informasi Batik Indonesia|language=id-ID|access-date=2018-10-14|archive-date=2018-10-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20181014173433/https://infobatik.id/motif-wijaya-kusuma-jadi-icon-batik-khas-cilacap/|dead-url=yes}}</ref>
 
[[Berkas:KITLV 5901 - Sem Céphas - Gateway at the stables of the craton at Yogyakarta - Around 1910.tif|jmpl|Ujung-ujung gerbang yang dihiasi dengan ragam hias wijayakusuma.]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}

== Pranala luar ==
* Sastra Jawa: Serat Centhini yang mengisahkan sejarah Mataram, khususnya suatu sejarah tempat -- yang dilihat dari Ujung Alang, Gunung Ciwiring oleh Mas Cebolang dan para santrinya dan Ajar Naradhi -- bernama Pulo Bandhung dengan mitologi Kresna yang melabuhkan bunga Wijayakusuma yang selanjutnya menjadi sebuah pulau -- sesuai dengan gambaran posisinya dan kisahnya di dalam teks tersebut, kemungkinan tempat tersebut sekarang dikenal sebagai pulau Nusakambangan-- http://www.sastra.org/kisah-cerita-dan-kronikal/68-serat-centhini/954-centhini-kamajaya-1986-1988-92-761-jilid-021- {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170331024830/http://www.sastra.org/kisah-cerita-dan-kronikal/68-serat-centhini/954-centhini-kamajaya-1986-1988-92-761-jilid-021- |date=2017-03-31 }}.
{{Taxonbar|from=Q312289}}
 
[[Kategori:Spesies berisiko rendah]]
[[Kategori:Disocactus]]
[[Kategori:Kaktus]]
[[Kategori:Tanaman hias]]