Kota Cirebon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Demografi: Penambahan pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
k Mengembalikan suntingan oleh Rajagcr2024 (bicara) ke revisi terakhir oleh Herryz Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(13 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
{{Kegunaan lain|Cirebon (disambiguasi)}}
{{Kotak info Dati II Indonesia
| settlement_type = Kota
| nama
| nama_lain
| provinsi
|
| translit_lang1_type1 = [[Hanacaraka]]
| translit_lang1_type2 = [[Pegon]]
|
| translit_lang1_info1 = ꦏꦸꦛꦕꦶꦉꦧꦺꦴꦤ꧀
| translit_lang1_info2 = چيرٓبَون
| foto
|perrow = 2/2
|image1=Balaikota Cirebon (1).jpg
Baris 18 ⟶ 19:
|image4=Masjid raya At Taqwa cirebon 1.jpg
}}
| caption
| lambang
| bendera
| julukan
| motto
| semboyan
| peta
| koordinat
| pushpin_map
| pushpin_label = Kota Cirebon
| pushpin_label_position = top
| dasar hukum
| hari jadi
| tanggal
| kepala daerah
| wakil kepala daerah
| nama walikota
| nama wakil walikota
| nama ketua DPRD
| nama sekretaris daerah = Mohammad Arief Kurniawan (Pj.)
| area_rank
| luasref
| luas
| luasdaratan
|
| persenperairan =
| luascat
| elevation_m
| population_rank = 43
| penduduk
| penduduktahun = 30 Juni [[2023]]
| pendudukref
| kepadatan
| population_density_rank =
| agama
|93,45% [[Islam]]
|{{Tree list}}
Baris 60 ⟶ 61:
{{Tree list/end}}
|0,59% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,03% [[Hindu]] |0,02% [[Konghucu]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
| bahasa
| IPM
| zona
| kecamatan
| kelurahan
| area_code
| kodepos
| SNI
|
| flora
| fauna
| dau
| dauref
| web
| ref
}}
Baris 120 ⟶ 121:
{{Cuaca Kota Cirebon}}
== Pemerintahan ==
Baris 265 ⟶ 262:
== Perekonomian ==
[[Berkas:Komplek_Pertokoan_Jalan_Pekiringan_Kota_Cirebon_1_(2).jpg|jmpl|ka|al=komplek pertokoan di daerah jalan pekiringan cirebon|komplek pertokoan]]
Perekonomi Kota Cirebon dipengaruhi oleh letak geografis yang strategis dan karakteristik [[sumber daya alam]] sehingga struktur perekonomiannya didominasi oleh sektor [[industri pengolahan]], sektor [[perdagangan]], [[hotel]] dan [[restoran]], sektor [[pengangkutan]] dan [[komunikasi]] serta sektor [[jasa]]. [[Tomé Pires]] dalam [[Suma Oriental]]nya sekitar tahun 1513 menyebutkan Cirebon merupakan salah satu sentra perdagangan di [[Pulau Jawa]]. Setelah Cirebon diambil alih oleh pemerintah [[Hindia Belanda]], pada tahun 1859, pelabuhan Cirebon ditetapkan sebagai transit barang ekspor-impor dan pusat pengendalian politik untuk kawasan di pedalaman Jawa.▼
▲
Sampai tahun 2001 kontribusi perekonomian untuk Kota Cirebon adalah industri pengolahan (41,32%), kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (29,8%), sektor pengangkutan dan komunikasi (13,56%), sektor jasa-jasa (6,06%). Sedangkan sektor lainnya (9,26%) meliputi sektor pertambangan, pertanian, bangunan, listrik, dan gas rata-rata 2-3%.
Baris 364:
Sejak pemerintah [[Hindia Belanda]], Kota Cirebon telah memiliki [[rumah sakit]] yang bernama ''[[Rumah Sakit Oranje Cirebon|Oranje]]'', yang diresmikan penggunaannya pada [[31 Agustus]] [[1921]] dan mulai beroperasi sejak tanggal [[1 September]] [[1921]].
Pada tahun 2009 di Kota Cirebon telah tersedia sekitar 6 [[rumah sakit]] umum, 4 rumah sakit bersalin, 21 [[Pusat kesehatan masyarakat|Puskesmas]], 15 Puskemas Pembantu, 20 Puskesmas Keliling, serta 85 [[Apotek|Apotik]], dan 31 Toko Obat.{{butuh pemastian}} Dengan jumlah tenaga medis seperti dokter spesialis sekitar 94 orang, dan 118 dokter umum, 45 dokter gigi, 847 perawat, serta 278 bidan.<ref>[http://www.cirebonkota.go.id/wp-content/uploads/2011/05/B5-KES.pdf data kesehatan Kota Cirebon] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130512082957/http://www.cirebonkota.go.id/wp-content/uploads/2011/05/B5-KES.pdf |date=2013-05-12 }} (diakses pada 30 Mei 2011)</ref>
Catatan [[Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional|BKKBN]] menyebutkan bahwa Cirebon, bersama dengan [[Kabupaten Bandung]], [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]], dan [[Kabupaten Garut|Garut]], di tahun 2022, menjadi daerah berstatus darurat [[Hambatan pertumbuhan|stunting]]. Hal ini disebabkan persentase stunting pada anak berusia di bawah 12 tahun{{butuh rujukan | date = Agustus 2022}} mencapai lebih dari 30%.<ref name = PR-19-AUG-DEPAN>{{cite news | first1 = Bambang | last1 = Arifianto | first2 = Eva | last2 = Fahas | first3 = Novianti | last3 = Nurulliah | first4 = Yulistyne | last4 = Kasumaningrum | date = 19 Agustus 2022 | title = Jabar Masih Harus Terus Berbenah | work = [[Pikiran Rakyat]] | location = [[Bandung]] | pp = 1}}</ref>
=== Rumah sakit ===
Baris 372:
== Pendidikan ==
Jumlah sekolah yang ada di Kota Cirebon, terdapat 160 [[Sekolah dasar|Sekolah Dasar]] sederajat, 52 [[Sekolah menengah pertama|Sekolah Menengah Pertama]] sederajat, 58 [[Sekolah Menengah Atas]] sederajat, dan 19 [[Sekolah menengah kejuruan|Sekolah Menengah Kejuruan]]. Sementara untuk perguruan tinggi, diantaranya:<ref>{{cite web|url=https://tilikkana.com/daftar-universitas-dan-perguruan-tinggi-di-cirebon/|title=Daftar Universitas dan Perguruan Tinggi di Cirebon|website=tilikkana.com|accessdate=27 Juli 2022|archive-date=2022-07-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20220706043053/https://tilikkana.com/daftar-universitas-dan-perguruan-tinggi-di-cirebon/|dead-url=no}}</ref>
{{col|2}}
Baris 380:
* Akademic Maritime Of Cirebon
* Cirebon Institute of Computer (CIC)
* [[
* [[Institut Pendidikan & Bahasa Invada Cirebon]] (IPB Cirebon)
* [[Institut Studi Islam Fahmina]] (ISIF)
Baris 388:
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Cirebon
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mahardika Cirebon (STIKma)
* [[Politeknik Kesehatan
* Politeknik Pariwisata Prima Internasional
* Telkom PDC
Baris 441:
Kebudayaan yang melekat pada masyarakat Kota Cirebon merupakan perpaduan berbagai budaya yang datang dan membentuk ciri khas tersendiri. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pertunjukan khas masyarakat Cirebon antara lain [[Tarling]], [[Tari Topeng Cirebon]], [[Sintren]], [[Kesenian Gembyung]] dan [[Sandiwara Cirebonan]].
Keberadaan musik [[Tarling]] Cirebon telah menambah kekayaan ragam musik di Indonesia. Sejak awal munculnya, musik Tarling Cirebon senantiasa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Meskipun perubahan dalam pola kehidupan masyarakat karena kemajuan teknologi dapat memengaruhi perkembangan seni Tarling, namun seni Tarling Cirebon masih tetap diminati oleh masyarakat pendukungnya, terutama di kalangan masyarakat Cirebon. Lagu "Warung Pojok" dalam genre Tarling Cirebon menjadi salah satu kebanggaan bagi masyarakat Jawa Barat, terutama di Cirebon. Hampir semua lagu yang dibawakan dalam musik Tarling disebut dengan istilah [[lagu kiser]], sehingga lagu kiser menjadi representasi lagu-lagu dalam genre tersebut. Popularitas lagu kiser, seperti dalam cerita [[Baridin dan Ratminah]], [[Saidah-Saeni]], telah menarik minat penggemar bahkan di luar wilayah Cirebon.<ref>{{Cite journal|last=Salim -|date=2015|title=PERKEMBANGAN DAN EKSISTENSI MUSIK TARLING CIREBON|url=https://journal.unnes.ac.id/sju/catharsis/article/view/6830|journal=Catharsis|language=en|volume=4|issue=1|issn=2502-4531}}</ref>
Kota ini juga memiliki beberapa kerajinan tangan di antaranya [[Topeng Cirebon]], [[Lukisan kaca Cirebon|Lukisan Kaca]], [[Bunga Rotan]] dan [[Batik]]. Salah satu ciri khas [[batik]] asal Cirebon yang tidak ditemui di tempat lain adalah motif ''Mega Mendung'', yaitu motif berbentuk seperti [[awan]] bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama.
Baris 486 ⟶ 488:
[[Kategori:Cirebon]]
[[Kategori:Kota di Indonesia]]
|