Suku Bantik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
DDG9912 (bicara | kontrib)
Menyesatkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(25 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Suku bantikBantik''' (Touadalah Bantik),salah adalahsatu sub-suku [[Suku Minahasa]] diyang Sulawesimendiami Utara.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://minahasa.assistant.web.id/ind/884daerah-776/Minahasa_42198_umb_minahasa-assistant.html#Pengembangan_Suku_.7BPemekaran.7D|title=MINAHASAdaerah ~di JURNAL[[Sulawesi DUNIAUtara]] ~ Minahasa - Assistant|website=minahasadaratan.assistant.web.id|access-date=2019-03-03}}</ref> Suku Bantik tersebarberada di wilayah sebelah [[barat daya]] [[kota Manado]], yaitu di [[Malalayang, KalaseiManado|Malalayang]] dan sebelah[[Mandolang, Minahasa|Kalasei]].<ref name=":0" /> Sebelah utara [[Manado]], yaitu di [[Buha]], [[Bengkol]], [[Talawaan Bantik]], [[Bailang]], [[Molas]], [[Meras]] serta [[Tanamon]] di [[kecamatan Sinonsayang]] Minahasa Selatan.<ref danname=":0" /> Selain itu, juga terdapat di Ratahan dan wilayah Mongondouw. <ref name=":0" />Menurut Berdasarkan legenda etnissuku Bantik pada [[zaman]] lampaudahulu terlambat datang pada acara musyawarah di [[batu]] [[Prasasti]] Pinawetengan.<ref name=":0" /> Ada tiga nama dotu Muntu-Untu dalamyang legendamenghadiri Minahasamusyaarah yaknitersebut, yaitu Muntu-Untu [[abad]] ke-7abad ketujuh asal Telebusu (Tontemboan).<ref name=":0" />, Muntu-Untu abad 12keduabelas asal [[Tonsea-menurut]], sebutan Tonsea. Dandan Muntu-Untu abad 15kelimabelas zaman [[Spanyol]]. berfaedah ada tiga kali musyawarah[[Musyawarah]] besar di [[batu Pinawetengan]] bertujuan untuk berikrarmembuat agarikrar supaya tetap bersatu tidak saling bermusuhan.<ref name=":0" />Tow Oleh karena keterlambatan tersebut, suku bantik tidak mempunyai senjata untuk perang.<ref name=":0" /> Suku Bantik adalah keturunan Toar-Lumimuut yang berdiambermukim dan menjaga perairan di [[wilayah]] utara di [[kepulauan]] Sangihe- Talaud.<ref name=":0" /> Tapi, kemudianpada satu waktu terjadi [[bencana]] dunia[[tsunami]] Tsunamiyang makamembuat mereka pun mengungsi ke [[daratan]] Sulawesi Utara di sekitar [[Bolaang- Mongondow,]].<ref kemudianname=":0" /> Setelah itu, di masa [[perang]] Minahasa melawansuku Bolaang-Mongondowbantik merekatermasuk menjadike dalam [[Militer|pasukan]] Bolaang- Mongondow yang bertugas menyerbu dan menduduki beberapa wilayah di Minahasa,.<ref setelahname=":0" tamat perang/> tahunTahun 1690-an merekasetelah memilihperang tetapberakhir tinggalsuku bantik memilih menetap di Minahasa dan memutuskan bergabung dengan suku [[bangsa]] perserikatan Minahasa.<ref name=":0" />
{{Sedang ditulis}}
'''Suku bantik''' (Tou Bantik), adalah sub-suku Minahasa di Sulawesi Utara.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://minahasa.assistant.web.id/ind/884-776/Minahasa_42198_umb_minahasa-assistant.html#Pengembangan_Suku_.7BPemekaran.7D|title=MINAHASA ~ JURNAL DUNIA ~ Minahasa - Assistant|website=minahasa.assistant.web.id|access-date=2019-03-03}}</ref> Suku Bantik tersebar di sebelah barat daya kota Manado, yaitu di Malalayang, Kalasei dan sebelah utara Manado, yaitu di Buha, Bengkol, Talawaan Bantik, Bailang, Molas, Meras serta Tanamon di kecamatan Sinonsayang Minahasa Selatan dan juga terdapat di Ratahan dan wilayah Mongondouw. <ref name=":0" />Menurut legenda etnis Bantik zaman lampau terlambat datang pada musyawarah di batu Prasasti Pinawetengan. Ada tiga nama dotu Muntu-Untu dalam legenda Minahasa yakni Muntu-Untu abad ke-7 asal Telebusu (Tontemboan).<ref name=":0" /> Muntu-Untu abad 12 asal Tonsea-menurut sebutan Tonsea. Dan Muntu-Untu abad 15 zaman Spanyol berfaedah ada tiga kali musyawarah besar di batu Pinawetengan untuk berikrar agar tetap bersatu.<ref name=":0" />Tow Bantik adalah keturunan Toar-Lumimuut yang berdiam menjaga perairan di wilayah utara di kepulauan Sangihe-Talaud, kemudian terjadi bencana dunia Tsunami maka mereka pun mengungsi ke daratan Sulawesi Utara di sekitar Bolaang-Mongondow, kemudian di masa perang Minahasa melawan Bolaang-Mongondow mereka menjadi pasukan Bolaang-Mongondow menyerbu dan menduduki beberapa wilayah di Minahasa, setelah tamat perang tahun 1690-an mereka memilih tetap tinggal di Minahasa bergabung dengan suku bangsa perserikatan Minahasa.<ref name=":0" />
 
== Sistem ReligiKepercayaan ==
[[Sistem]] [[kepercayaan]] [[masyarakat]] Sukusuku Bantikbantik diawali oleh kepercayaan [[animisme]] sebagai kepercayaan suku.<ref name=":1" /> Mereka mempercayai adanya tempat yang memiliki kekuatan [[gaib]].<ref name=":1" /> Selain itu sistem kepercayaan ini menyakini pula bahwa [[manusia]] dapat memiliki kekuatan lebih selain kekuatan [[normal]] yang ada dalam setiap manusia.<ref name=":1" /> Untuk mendapatkan kekuatan ini mereka harus mengikuti berbagai aturan sesuai kepercayaan tersebut.<ref name=":1" /> Dalam perkembangan [[kehidupan]] mereka terjadi peralihan pemahaman terhadap sistem kepercayaan saat masyarakat mulai menyakini ajaran [[Alkitab]] melalui pengabaran yang dilakukan pada era [[Hindia-Belanda]], sehingga saat ini mereka hidup dalam sistem kepercayaan [[Kristen]]. <ref name=":1">{{Cite web |url=http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=16088&val=1034&title=MAKNA%20RUANG%20PUBLIK%20TERHADAP%20SETTING%20PERMUKIMAN%20MASYARAKAT%20BANTIK%20DI%20MALALAYANG%20SULAWESI%20UTARA |title=Salinan arsip |access-date=2019-03-03 |archive-date=2019-03-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190306111331/http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=16088&val=1034&title=MAKNA%20RUANG%20PUBLIK%20TERHADAP%20SETTING%20PERMUKIMAN%20MASYARAKAT%20BANTIK%20DI%20MALALAYANG%20SULAWESI%20UTARA |dead-url=yes }}</ref>
 
== Sosial ==
Masyarakat Sukusuku Bantikbantik merupakan satu [[komunitas]] yang [[hidup]] dalam satu aturan-aturan [[lokal]] yang berlaku dalam masyarakat setempat.<ref name=":1" /> Mereka hidup dalam satu [[lingkungan]] [[kelompok]] yang terpisah dengan masyarakat nonMinahasa Bantiknon-bantik.<ref name=":1" /> Ada [[semboyan]] yang berlaku dalam masyarakat setempat, yaitu saling menyayangi (''hingirindang''), satu perasaan (''hintakinang''), dan saling menolong (''hintalunang'').<ref name=":2">https://media.neliti.com/media/publications/95131-ID-solidaritas-kekerabatan-suku-bangsa-bant.pdf</ref> SukuSelain Bangsaitu, suku Bantikbantik juga dikenal dengan [[rukun]] persaudaraan s''ingkatuhangsingkatuhang'' atau juga disebut ''rukun basudara.''<ref name=":2" /> Hal tersebut dapat dilihat dari adanya [[kegiatan]] saling membantu di antara mereka melalui [[gotong royong]] dan [[tolong]]-menolong (''poposadeng)'' yang dipimpin oleh seorang pemimpin dikenal dengan nama ''touramo'' atau [[ketua]] rukun.<ref name=":2" /> Pimpinan tersebut bersifat [[resmi]] dan pengangkatan atau pemilihannya dilakukan oleh [[anggota]] [[kerabat]]. <ref name=":2" />
 
== Budaya ==
Dalam waktu-waktu yang telah disepakati bersama, mereka mengadakan berbagai [[acara]] [[budaya]] yang dipergelarkan di [[lapangan]] berupa [[tari ]]-tarian.<ref name=":1" /> Kewibawaan masyarakat seakan menjadi lebih berarti manakala merekaketika berhasil melewati [[satu]] [[tantangan]] atau mengadakan satu acara sebagai ucapan [[syukur]] pada [[Tuhan]] Yang Maha KuasaEsa.<ref name=":1" /> Dalam pemahaman dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat setempat, proses kehidupan manusia mempunyai hubungan sebab akibat.<ref name=":1" /> Artinya apabila melanggarada pelanggaran aturan yang berlaku dalam masyarakat setempat maka bencana yang terjadi dalam kehidupan [[pribadi]] atau keluarga dari si pelanggar dipahami sebagai [[akibat]] dari perbuatan sebelumnya.<ref name=":1" /><br />
 
== ReferensiRujukan ==
{{reflist}}
<references />
 
== Pranala luar ==
 
* [https://www.youtube.com/watch?v=p64qwfKtd70 Tari suku bantik]
* [https://www.cendananews.com/2015/09/suku-bantik-sulawesi-utara-gelar-festival-budaya-mongisidi.html Suku Bantik Sulawesi Utara Gelar Festival Budaya Mongisidi]
 
[[Kategori:{{Suku bangsa]] di Indonesia}}
 
[[Kategori:Suku Minahasa]]
[[Kategori:Suku bangsa di Sulawesi Utara]]