Raymond Westerling: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan oleh 2400:9800:351:3526:502C:4BFF:FE0E:4446 (bicara) ke revisi terakhir oleh 2400:9800:361:1564:985D:58FF:FEB6:5AB6 Tag: Pengembalian |
||
(22 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Military Person
|name=Raymond
|image=[[Berkas:Raymond Westerling.jpg|200px]]
|caption=Raymond Westerling
|allegiance={{flagcountry|Belanda}}
Baris 12:
|birth_date= {{birth date|1919|08|31|df=yes}}
|death_date= {{death date and age|1987|11|26|1919|08|31|df=yes}}
|birth_place=
|death_place=
|religion=[[Katolik Roma]]
|placeofburial=
|placeofburial_label=
|serviceyears=
|laterwork=
|battles=[[
**[[Pembantaian Westerling]]
[[Peristiwa Kudeta APRA]]
|awards=
|portrayedby=
}}
'''Raymond Pierre Paul Westerling''' ({{lahirmati|[[Istanbul]], [[Kesultanan Utsmaniyah]]|31|8|1919|[[Purmerend]], [[Belanda]]|26|11|1987}}) adalah [[komandan]] pasukan [[Belanda
== Awal karier ==
Westerling lahir sebagai anak kedua dari Paul Westerling (Belanda) dan Sophia Moutzou ([[Yunani]]). Westerling, yang dijuluki "si Turki" karena lahir di Istanbul, mendapat pelatihan khusus di [[Skotlandia]]. Dia masuk dinas militer pada [[26 Agustus]] [[1941]] di [[Kanada]]. Pada [[27 Desember]] 1941 dia tiba di [[Inggris]] dan bertugas di ''[[Brigade Prinses Irene]]'' di [[Wolverhampton]], dekat [[Birmingham]]. Westerling termasuk 48 orang [[Belanda]] sebagai angkatan pertama yang memperoleh latihan khusus di Commando Basic Training Centre di [[Achnacarry]], di Pantai Skotlandia yang tandus, dingin dan tak berpenghuni. Melalui pelatihan yang sangat keras dan berat, mereka dipersiapkan untuk menjadi komandan pasukan Belanda di [[Indonesia]]. Seorang instruktur Inggris sendiri mengatakan pelatihan ini sebagai: "''It’s hell on earth''" (neraka di dunia). Pelatihan dan pelajaran yang mereka peroleh antara lain "''unarmed combat''" (perkelahian tangan kosong), "''silent killing''" (penembakan tersembunyi), "''death slide''", "''how to fight and kill without firearms''" (berkelahi dan membunuh tanpa senjata api), "''killing sentry''" (membunuh pengawal) dan sebagainya. Setelah bertugas di [[Eastbourne]] sejak [[31 Mei]] [[1943]], maka bersama 55 orang sukarelawan [[Belanda]] lainnya pada [[15 Desember]] 1943 Sersan Westerling berangkat ke [[India]] untuk betugas di bawah [[Laksamana Madya]] [[Mountbatten]] Panglima South East Asia Command ([[Komando Asia Tenggara]]). Mereka tiba di India pada [[15 Januari]] [[1944]] dan ditempatkan di [[Kedgaon]], 60 km di utara kota [[Poona]].
Baris 43 ⟶ 44:
Pada [[17 April]] [[1948]], Mayor KL R.F. Schill, komandan pasukan 1-11 RI di Tasikmalaya, membuat laporan kepada atasannya, Kolonel KL M.H.P.J. Paulissen di mana Schill mengadukan ulah pasukan elit KST (''Korps Speciaale Troepen'') yang dilakukan pada 13 dan 16 April 1948. Di dua tempat di [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]] dan [[Kabupaten Ciamis|Ciamis]], pasukan KST telah membantai 10 orang penduduk tanpa alasan yang jelas, dan kemudian mayat mereka dibiarkan tergeletak di tengah jalan.
Pengaduan ini mengakibatkan dan dilakukannya penyelidikan terhadap pasukan khusus pimpinan Westerling. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata banyak kasus-kasus pelanggaran HAM yang kemudian mencuat ke permukaan. Di samping pembunuhan sewenang-wenang, juga terjadi kemerosotan disiplin dan moral di tubuh pasukan elit KST. Kritik tajam mulai berdatangan dan pers menuding Westerling telah menggunakan metode [[Gestapo]] (''Geheime Staatspolizei''), polisi rahasia [[Jerman]] yang terkenal kekejamannya semasa [[Hitler]], dan hal-hal ini membuat para petinggi tentara Belanda menjadi gerah.
== Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) ==
Baris 55 ⟶ 56:
Aksi militer yang dilancarkan oleh Westerling bersama [[APRA]] yang antara lain terdiri dari pasukan elit tentara Belanda, tentu menjadi berita utama media massa di seluruh dunia. Hugh Laming, koresponden Kantor Berita Reuters yang pertama melansir pada 23 Januari 1950 dengan berita yang sensasional. [[Osmar White]], jurnalis [[Australia]] dari [[Melbourne Sun]] memberitakan di halaman muka: "Suatu krisis dengan skala internasional telah melanda Asia Tenggara." Untuk dunia internasional, Belanda sekali lagi duduk di kursi terdakwa. Duta Besar Belanda di AS, van Kleffens melaporkan bahwa di mata orang [[Amerika Serikat|Amerika]], Belanda secara licik sekali lagi telah mengelabui Indonesia, dan serangan di Bandung dilakukan oleh ''de zwarte hand van Nederland'' (tangan hitam dari Belanda).
== Setelah APRA ==
Sejak kegagalan tanggal 23 Januari, Westerling bersembunyi di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], dan mendatangkan istri dan anak-anaknya ke Jakarta. Dia selalu berpindah-pindah tempat, antara lain di Kebon Sirih 62A, pada keluarga De Nijs.
[[Berkas:Raymond Westerling (1952).jpg|jmpl|Westerling pada tahun 1952.]]
Baris 96 ⟶ 97:
Westerling meninggal pada tanggal 26 November 1987.
==Budaya populer==
Raymond Westerling diperankan oleh [[Marwan Kenzari]] dalam film Belanda tahun 2020 ''[[De Oost]]'', yang berfokus pada perannya dalam memimpin operasi kontra-pemberontakan di [[Sulawesi Selatan]] selama Revolusi Nasional Indonesia.
== Galeri ==
<gallery>
</gallery>
Baris 110 ⟶ 114:
* {{Cite book|last =Kahin|first=George McTurnan|authorlink=|coauthors=|title = Nationalism and Revolution in Indonesia|url =https://archive.org/details/nationalismrevol0000kahi|publisher =Cornell University Press|year =1952|location= Ithaca, N.Y.|isbn = 0-8014-9108-8}}
* {{cite book|last=Westerling|first=Raymond Paul Pierre|year=1952|title=Mes aventures en Indonesie|language=Prancis}} – diterjemahkan dari bahasa Prancis ke Inggris oleh Waverley Root sebagai – {{cite book|title=Challenge to terror|date=1952-01-01|url=https://archive.org/details/challengetoterro0000raym|publication-place=London|publisher=W. Kimber}}
== Referensi ==
Baris 118 ⟶ 122:
{{lifetime|1919|1987|Westerling, Raymond}}
[[Kategori:Tokoh militer Belanda]]
|