Slow Food: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''''Slow Food''''' (Indonesia: Makanan Lambat) adalah gerakan global yang didirikan pada tahun 1989 oleh Carlo Petrini dengan tujuan untuk menyelamatkan rasa dan produk tradisional di seluruh dunia, melawan kebangkitan gaya hidup cepat, dan memberikan advokasi tentang bagaimana pilihan makanan kita dapat mempengaruhi dunia di sekitarnya. Gerakan ini muncul sebagai respons atas pembukaan gerai makanan cepat saji, Mc Donald’s, di monumen Spanish Steps, Roma, Ita...' Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
(40 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox organization|name=Slow Food|image=Slow Food logo, 2008 (cropped).jpg|size=150px|alt=The Slow Food logo|motto=|formation=1989|headquarters=Bra, Italia|membership=>1 juta<ref>{{Cite web|title=Transparency Register - Search the register|url=https://ec.europa.eu/transparencyregister/public/consultation/displaylobbyist.do?id=01936914624-97|access-date=14 Februari 2022|website=ec.europa.eu}}</ref>|leader_title=President|leader_name=Carlo Petrini|website={{url|http://slowfood.com/}}}}'''''Slow Food''''' [[Bahasa Indonesia|(Indonesia]]: Makanan Lambat) adalah gerakan [[global]] yang didirikan pada tahun 1989 oleh Carlo Petrini dengan tujuan untuk menyelamatkan rasa dan produk tradisional di seluruh dunia, melawan kebangkitan [[gaya hidup]] cepat, dan memberikan advokasi tentang bagaimana pilihan makanan kita dapat mempengaruhi dunia di sekitarnya.<ref name=":17" /> Gerakan ini muncul sebagai respons atas pembukaan gerai [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]],
''Slow Food'' menyebarkan filosofi gerakan yang didasarkan pada prinsip-prinsip makanan yang baik ''(good),'' bersih ''(clean),'' dan adil ''(fair).''<ref name=":18" /> Dalam praktiknya, hal itu diwujudkan melalui proyek-proyek seperti:
== Sejarah ==
[[Berkas:McDonald's restaurant - Piazza di Spagna, ground floor.jpg|kiri|jmpl|Interior lantai dasar [[McDonald's|McDonald’s]] di Piazza, Spagna. Ini adalah restoran [[McDonald's]] pertama di [[Italia]] yang dibuka pada 20 Maret 1986.]]
Restoran [[McDonald's]] membuka gerainya di jantung Piazza di Spagna, Spanish Steps, [[Roma]], [[Italia]] pada 20 Maret 1986. Rantai burger Amerika itu telah menetapkan Piazza di Spagna sebagai lokasi [[McDonald's]] terbesar di dunia dengan tempat duduk berkapasitas 450 orang. Warga Italia sangat marah akan gagasan budaya Amerika yang dianggap mengancam eksistensi hidangan tradisional Italia dan merusak situs bersejarah mereka (monumen Spanish Steps). Sebagai respons akan hal tersebut, ribuan orang Italia menyerbu Piazza untuk berunjuk rasa. Protes pun tak terhindarkan.
[[Wartawan|Jurnalis]] dan praktisi kuliner, Carlo Petrini, memimpin [[Unjuk rasa|protes]] kelompok penentang globalisasi makanan cepat saji. Sambil menyodorkan semangkuk [[pasta]] ''penne'' pada orang-orang yang lewat, Petrini dan kawan-kawannya meneriakkan slogan, "Kami tidak ingin makanan cepat saji... Kami ingin makanan lambat ''(slow food)''!". Hidangan [[pasta]] dipilih sebagai simbol, cita rasa, dan memori dari budaya dan tradisi Italia untuk melawan homogenisasi makanan.
Desainer Italia bernama Valentino yang bergabung dalam unjuk rasa mengeluhkan [[McDonald's]] telah mencemari studio adibusananya dengan kebisingan dan bau gorengan. Ia pun turut pula mengambil tindakan hukum dengan meminta Hakim Domenico Bonacorso agar segera menutup gerai makanan cepat saji tersebut. Para pengunjuk rasa lainnya menyuarakan bahaya makanan cepat saji. Mereka meneriakkan <nowiki>''</nowiki>degradasi Roma<nowiki>''</nowiki> dan <nowiki>''</nowiki>[[Amerikanisasi
[[Berkas:Carlo Petrini (4320023479).jpg|jmpl|Carlo Petrini berpidato di ''Identità Golose'' (kongres masakan Italia) tahun 2010.]]
Seusai aksi unjuk rasa yang begitu besar itu, Petrini selaku pemimpin protes menyadari bahwa aksi tersebut tak dapat mengusir [[McDonald's]] dari Italia. Segera setelah itu, ia dan beberapa orang yang peduli terhadap pelestarian masakan tradisional memulai sebuah organisasi bernama Arcigola, yang menjadi cikal bakal ''Slow Food''. Arcigola mengemban misi untuk melindungi kepentingan produsen makanan skala kecil, mempromosikan kenikmatan, dan rasa makanan yang baik. Tiga tahun setelah unjuk rasa, tepatnya pada 1989, Petrini dan perwakilan dari 15 negara bertemu di Paris untuk menandatangani ''Slow Food Manifesto,'' yang menentang apa yang mereka gambarkan sebagai “''fast life”.'' Momen ini meresmikan lahirnya
Meskipun gagasan tentang gerakan ini berasal dari budaya makanan Italia, ''Slow Food'' tidak hanya terbatas di Italia. Saat ini, ''Slow Food'' telah menyebar ke 160 negara di seluruh dunia dan telah merangkul lebih dari satu juta anggota, sukarelawan, dan aktivis.
▲Seusai aksi unjuk rasa yang begitu besar itu, Petrini selaku pemimpin protes menyadari bahwa aksi tersebut tak dapat mengusir McDonald's dari Italia. Segera setelah itu, ia dan beberapa orang yang peduli terhadap pelestarian masakan tradisional memulai sebuah organisasi bernama Arcigola, yang menjadi cikal bakal ''Slow Food''. Arcigola mengemban misi untuk melindungi kepentingan produsen makanan skala kecil, mempromosikan kenikmatan, dan rasa makanan yang baik. Tiga tahun setelah unjuk rasa, tepatnya pada 1989, Petrini dan perwakilan dari 15 negara bertemu di Paris untuk menandatangani ''Slow Food Manifesto,'' yang menentang apa yang mereka gambarkan sebagai “''fast life”.'' Momen ini meresmikan lahirnya gerakan ''Slow Food'' internasional.*4*5
▲Meskipun gagasan tentang gerakan ini berasal dari budaya makanan Italia, ''Slow Food'' tidak hanya terbatas di Italia. Saat ini, ''Slow Food'' telah menyebar ke 160 negara di seluruh dunia dan telah merangkul lebih dari satu juta anggota, sukarelawan, dan aktivis.*5
== Prinsip ==
Setiap anggota organisasi ''Slow Food'' diminta untuk mempraktikkan dan menyebarluaskan konsep kualitas makanan yang baru, lebih tepat dan, pada saat yang sama, lebih luas berdasarkan tiga prasyarat dasar yang saling berhubungan. Tiga prasyarat itu adalah baik ''(good),'' bersih ''(clean),'' dan adil ''(fair).'' Makanan yang baik mengacu pada makanan yang mampu menghasilkan kenikmatan saat dikonsumsi, memenuhi kriteria keaslian, dan kealamian. Makanan bersih mengikuti prinsip keberlanjutan, menghormati hubungan sosio-lingkungan, dan membawa kesejahteraan. Sedangkan, kriteria adil mengacu pada makanan yang
== Proyek ==
Sebagai sebuah gerakan, ''Slow Food'' mengusung proyek-proyek yang bertujuan untuk melindungi [[Keanekaragaman hayati|keragaman hayati]] dan melestarikan hidangan tradisional dunia. Proyek-proyek tersebut antara lain:
=== ''Ark of Taste'' ===
''Ark of Taste'' mewakili katalog keanekaragaman hayati, budaya, dan tradisional terbesar di dunia yang terkait dengan pangan dan pertanian.
[[Berkas:Capay heirloom tomatoes at Slow Food Nation.jpg|kiri|jmpl|[[Tomat]] organik varietas asli di kebun ''Slow Food Nation''.]]
Varietas asli atau lokal ditandai dengan pola adaptasi yang baik terhadap kondisi lingkungan suatu daerah.<ref name=":27">{{Cite book|last=Kochupillai|first=Mrinalini|date=2016|url=https://en.id1lib.org/book/2804446/9dde6c|title=Promoting Sustainable Innovations in Plant Varieties|location=Munchen|publisher=Springer-Verlag Berlin Heidelberg|isbn=9783662527962|pages=1-350|url-status=live}}{{Pranala mati|date=Maret 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Akibatnya, varietas tersebut lebih kuat, tahan terhadap stres, dan tidak membutuhkan input eksternal (air, pupuk, dan sebagainya) secara berlebihan. Varietas asli juga terkait erat dengan budaya suatu komunitas (misal: adat istiadat, resep, pengetahuan, dan dialek), sehingga memiliki nama lokalnya tersendiri.<ref name=":27" /> Contoh varietas asli antara lain: kubis Lorient (Prancis),<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Lorient Cabbage - Arca del Gusto|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/ark-of-taste-slow-food/lorient-cabbage/|website=Fondazione Slow Food|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref> Apel Carla (Italia),<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Finale Carla Apple - Arca del Gusto|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/ark-of-taste-slow-food/finale-carla-apple/|website=Fondazione Slow Food|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref> dan [[lobak]] Akkajidaikon (Jepang).<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Daikon di Akka - Arca del Gusto|url=https://www.fondazioneslowfood.com/it/arca-del-gusto-slow-food/rapa-di-akka/|website=Fondazione Slow Food|language=it-IT|access-date=14 Februari 2022}}</ref>
Sementara itu, ras hewan asli terkait dengan area spesifik
Seperti halnya ras hewan asli, populasi hewan juga dapat didaftarkan dalam ''Ark of Taste''. Populasi hewan merujuk pada sekelompok individu dari spesies yang sama, tetapi dengan karakteristik
Untuk produk liar, baik dari hewan
Sementara itu, produk olahan dalam ''Ark of Taste'' mengacu pada
Dalam kurasi produk ''Slow Food,'' katalog ''Ark of Taste'' memperhatikan aspek-aspek seperti: asal produk, iklim daerah penghasil, tujuan penggunaan (festival, upacara, atau makanan rakyat), teknik pengolahan, dan metode pengawetan. Seluruh aspek tersebut kemudian ditinjau melalui analisis sensori (pencicipan) untuk mengevaluasi aspek organoleptiknya. Suatu produk dikatakan menarik jika bersifat kompleks, artinya kaya akan rasa, menawarkan persepsi unik, dan bertahan lama. Analisis sensori bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kerusakan suatu produk pangan (ketengikan dan keasaman), mengidentifikasi karakteristik organoleptik utama (aroma, rasa, dan konsistensi), memahami adanya keseimbangan dan keselarasan antara berbagai komponen rasa dan aroma, serta mengenali produk yang mengekspresikan wilayah dan tipologinya. Dalam pandangan ''Slow Food,'' unsur yang tampak sebagai tanda kerusakan bisa jadi merupakan ciri khas suatu daerah ataupun selera lokal dan topologinya. Sebagai contoh, rasa pahit pada keju kambing tergolong sebagai tanda kerusakan. Namun, dalam beberapa varian keju sapi ''alpine,'' rasa pahit adalah sebuah karakteristik khasnya.*7▼
▲Dalam kurasi produk ''Slow Food,'' katalog ''Ark of Taste'' memperhatikan aspek-aspek seperti: asal produk, [[iklim]] daerah penghasil, tujuan penggunaan (festival, [[upacara]], atau makanan rakyat), teknik pengolahan, dan metode [[Pengawetan makanan|pengawetan]]. Seluruh aspek tersebut kemudian ditinjau melalui analisis sensori (pencicipan) untuk mengevaluasi aspek organoleptiknya.<ref name=":3" /> Suatu produk dikatakan menarik jika bersifat kompleks, artinya kaya akan rasa, menawarkan persepsi unik, dan bertahan lama. Analisis sensori bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kerusakan suatu produk pangan ([[ketengikan]] dan keasaman), mengidentifikasi karakteristik organoleptik utama (aroma, rasa, dan konsistensi), memahami adanya keseimbangan dan keselarasan antara berbagai komponen rasa dan [[aroma]], serta mengenali produk yang mengekspresikan wilayah dan tipologinya. Dalam pandangan ''Slow Food,'' unsur yang tampak sebagai tanda kerusakan bisa jadi merupakan ciri khas suatu daerah ataupun selera lokal
===== Produk harus terhubung dengan suatu wilayah, memori, identitas, dan pengetahuan lokal tradisional suatu komunitas. =====▼
▲
===== Produk harus diproduksi dalam jumlah terbatas. =====▼
Produk yang tercatat dalam ''Ark of Taste'' terikat pada wilayah tertentu dan pengetahuan komunitas. Kedua elemen inilah yang menentukan batasnya. Tidak mungkin meningkatkan kuantitas yang diproduksi melebihi batas tertentu tanpa secara mendasar mengubah sifat produksi. Jika volume yang dihasilkan tumbuh begitu besar atau terlalu cepat, hal ini akan meningkatkan luas produksi tanaman yang mengarah ke model monokultur ataupun intensifikasi hewan yang berakibat pada risiko impor bahan utama. Hal-hal semacam ini tidak diizinkan dalam produk ''Slow Food.''*7▼
Wilayah adalah elemen kunci bagi keanekaragaman hayati. Produk yang diklaim tradisional akan terkait tak hanya dalam hal iklim dan lingkungan, tetapi juga dalam konteks budaya dan sejarah. Produk artisanal misalnya, tidak pernah sama karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Dari mulai ketinggian, komposisi tanah, iklim, pengetahuan lokal, hingga kreativitas sang pengrajin.<ref name=":28">{{Cite book|last=Slow Food|date=2017|url=https://www.fao.org/forestry/48194-0a4b4e41b0d5a6baa278955543fc883a.pdf|title=Ark of Taste 2012-2017 Report|location=Italia|publisher=Slow Food Press|pages=1-16|url-status=live}}</ref> Sebagai contoh ialah ''ricotta'' yang diproduksi di seluruh [[Sisilia]] dapat dibuat dari beragam susu (sapi, domba, kambing atau campuran) dan diolah dengan berbagai cara (dipanggang, diasap, digumpalkan dengan cabang-cabang [[Tin|pohon tin]])<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Ricotta infornata - Arca del Gusto|url=https://www.fondazioneslowfood.com/it/arca-del-gusto-slow-food/ricotta-infornata/|website=Fondazione Slow Food|language=it-IT|access-date=14 Februari 2022}}</ref>. Sehingga, produk-produk dengan nama yang sama, tetapi memiliki pembeda sebagai kekhasan wilayahnya dapat dimasukkan dalam ''Ark of Taste.'' Beberapa contohnya: hidangan slatko prem dari [[Bosnia dan Herzegovina]]<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Wild pears Slatko - Arca del Gusto|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/ark-of-taste-slow-food/wild-pears-slatko/|website=Fondazione Slow Food|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref> dan slatko tin liar dari Makedonia<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Wild Fig Slatko - Presìdi Slow Food|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/slow-food-presidia/wild-fig-slatko/|website=Fondazione Slow Food|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref>; hidangan freekeh Jabal ‘Amel dari [[Lebanon]]<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Jabal Amel Freekeh - Presìdi Slow Food|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/slow-food-presidia/jabal-amel-freekeh/|website=Fondazione Slow Food|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref>, freekeh dari [[Jenin]] di Palestina, atau dari Idleb di [[Suriah]]<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Traditional Freekeh - Arca del Gusto|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/ark-of-taste-slow-food/freekeh/|website=Fondazione Slow Food|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref>; dan keju [[feta]] asal [[Yunani]], [[Turki]], dan Makedonia.<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Traditional feta - Arca del Gusto|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/ark-of-taste-slow-food/feta-made-in-barrels/|website=Fondazione Slow Food|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref>
===== Produk harus beresiko punah. =====▼
Risiko hilangnya produk tradisional ditandai dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memproduksinya hanya dimiliki oleh satu atau beberapa produsen, terutama para manula. Atau juga bisa sebuah produk yang hanya bertahan dalam tradisi keluarga (produk rumahan) dan tidak ada di pasaran. Di Balkan dan banyak negara bekas jajahan Uni Soviet misalnya, perusahaan kecil milik pribadi sebelumnya tidak ada, yang ada hanyalah koperasi publik. Di negara-negara tersebut, produk artisanal hanya bertahan dalam keluarga dan sedikit yang dijual di pasaran, sehingga terancam punah di masa-masa mendatang. Selain itu, hal-hal lain yang dapat memicu kepunahan produk tradisional antara lain: perubahan tren konsumsi, pasar yang tidak lagi menghargai produk tradisional, depopulasi daerah dan emigrasi untuk mencari mata pencaharian baru, perubahan atau hilangnya ekosistem dan lanskap pedesaan, hilangnya dukungan dari kebijakan pertanian nasional dan internasional, dan kurangnya perhatian dari institusi.*7▼
▲Produk yang tercatat dalam ''Ark of Taste'' terikat pada wilayah tertentu dan pengetahuan komunitas.<ref name=":28" /> Kedua elemen inilah yang menentukan batasnya. Tidak mungkin meningkatkan kuantitas yang diproduksi melebihi batas tertentu tanpa secara mendasar mengubah sifat produksi.<ref name=":28" /> Jika volume yang dihasilkan tumbuh begitu besar atau terlalu cepat, hal ini akan meningkatkan luas produksi tanaman yang mengarah ke model monokultur ataupun intensifikasi hewan, yang berakibat pada risiko [[impor]] bahan utama. Hal-hal semacam ini tidak diizinkan dalam produk ''Slow Food.''
▲Risiko hilangnya produk tradisional ditandai dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memproduksinya hanya dimiliki oleh satu atau beberapa produsen, terutama para manula. Atau juga bisa sebuah produk yang hanya bertahan dalam tradisi keluarga (produk rumahan) dan tidak ada di pasaran.<ref name=":28" /> Di [[Balkan]] dan banyak negara bekas jajahan [[Uni Soviet]] misalnya
=== Presidia ===
Presidia (tunggal: Presidium) adalah [[proyek]] yang dibangun sejak tahun 1999, di mana ''Slow Food'' bekerja dengan kelompok produsen skala kecil untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi,
'''Presidia dapat bekerja untuk melindungi'''<ref name=":5">{{Cite book|last=Slow Food|date=2015|url=https://www.fondazioneslowfood.com/wp-content/uploads/2015/04/ING_libretto_presidi_b.pdf|title=Slow Food Presidia|location=Italy|publisher=Slow Food Press|pages=1-36|url-status=live}}</ref>''':'''
Mayoritas Presidia termasuk dalam kategori ini, yakni berfokus pada produksi produk yang terdaftar dalam ''Ark of Taste''. Beberapa contohnya antara lain: Presidia untuk domba ''Navajo-Churro'' (AS),<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Navajo-Churro Sheep - Presìdi Slow Food|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/slow-food-presidia/navajo-churro-sheep/|website=Fondazione Slow Food|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref> roti gandum hitam ''Müstair'' (Swiss),<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Müstair Valley Rye Bread - Presìdi Slow Food|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/slow-food-presidia/mustair-valley-rye-bread/|website=Fondazione Slow Food|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref> sosis ''Mangalica'' (Hungaria),<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Mangalica Sausage - Presidi Slow Food|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/slow-food-presidia/mangalica-sausage/|website=Fondazione Slow Food|access-date=14 Februari 2022}}</ref> keju ''Maiorchino'' (Italia),<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Maiorchino - Presìdi Slow Food|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/slow-food-presidia/maiorchino/|website=Fondazione Slow Food|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref> safron ''Taliouine'' (Maroko),<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Taliouine Saffron - Presìdi Slow Food|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/slow-food-presidia/taliouine-saffron/|website=Fondazione Slow Food|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref> stroberi putih ''Purèn'' (Chili),<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Purén White Strawberry - Presìdi Slow Food|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/slow-food-presidia/puren-white-strawberry/|website=Fondazione Slow Food|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref> dan lada hitam ''Rimbàs'' (Malaysia).<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Rimbàs Black Pepper - Presìdi Slow Food|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/slow-food-presidia/rimbas-black-pepper/|website=Fondazione Slow Food|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref>
Sebuah teknik tradisional berisiko hilang karena berbagai alasan, baik karena pengetahuan dan keterampilan yang hanya dimiliki generasi tua ataupun kaum muda yang berpindah ke tempat lain dan memilih profesi berbeda. Beberapa teknik tradisional seperti memancing, beternak, dan produksi sangat penting tidak hanya karena alasan budaya atau identitas, tetapi juga karena teknik tersebut menjamin kelestarian lingkungan (dampak rendah) dan meningkatkan ekonomi lokal.*9 Beberapa contohnya antara lain: Presidium Camogli Tonnarella dan Presidium kacang Smylian. Presidium Camogli Tonnarella (Italia) yang melindungi sistem penangkapan ikan 'tonnarella' kuno dengan cara melemparkan jarring selama enam bulan ke laut dari April hingga September dan hanya menangkap ikan berukuran sedang dan besar (ikan makarel, ''bonito'' Atlantik, ''garfish,'' dan lainnya).*17 Sedangkan, Presidium kacang Smylian (Bulgaria) melindungi kacang yang ditanam di lembah yang tidak tercemar dengan kondisi iklimnya bersuhu sedang di musim panas dan memiliki perbedaan suhu yang besar antara siang dan malam. Komunitas di pegunungan kecil Bulgaria telah membudidayakan kacang tersebut selama lebih dari 250 tahun dengan catatan setiap keluarga merawat sebidang kecil tanah, menanam kacang dengan jagung atau kentang, menghindari penggunaan pupuk kimia, dan tidak menguras tanah.*18▼
Lanskap juga berisiko menghilang akibat ditinggalkan (depopulasi akibat emigrasi), praktik perampasan tanah, deforestasi atau bahkan eksploitasi secara berlebihan karena industralisasi. Beberapa bentuk keanekaragaman hayati yang terancam punah seperti ras hewan asli lokal dan tanaman hutan hanya dapat diselamatkan jika lanskap atau ekosistem agraria tertentu bertahan. Dalam hal ini, Presidia dapat menjaga lanskap dan melindungi praktik pertanian kuno tertentu (seperti pembuatan teras dengan dinding batu untuk menahan tanah yang tidak stabil). Sebagai contoh, Presidium ''Maestrat Millenary Tree Extra-Virgin Oil (''Spanyol) yang bekerja untuk melestarikan pohon Farga berusia lebih dari 800 tahun yang rentan ditebang, melalui produksi minyak zaitunnya.*19▼
▲Sebuah teknik tradisional berisiko hilang karena berbagai alasan, baik karena pengetahuan dan keterampilan
Sementara itu, terdapat dua aspek yang harus selalu diverifikasi dalam proyek Presidia, antara lain ialah aspek pelestarian lingkungan (“bersih”) dan keberlanjutan sosial serta ekonomi (“adil”). Pelestarian lingkungan menyangkut teknik budidaya yang menjaga kesuburan tanah dan ekosistem hidrografik, menghindari penggunaan bahan kimia sebanyak mungkin, mempertahankan metode tradisional budidaya dan pengelolaan lahan (jika memungkinkan), melarang penanaman monokultur, dan peternakan intensif serta produk rekayasa genetika. Di mana seluruh batasan ini harus didasarkan pada pedoman umum ''Slow Food'' ketika pengembangan protokol produksi apa pun. Sedangkan, keberlanjutan Presidia menyangkut peran aktif produsen dalam mempengaruhi keputusan bisnis. Produsen dapat mengembangkan Presidia dengan bersatu dalam badan kolektif (misalnya asosiasi, konsorsium, koperasi) dan menetapkan harga yang adil dan transparan. Dengan itu, produk Presidia yang sebagian besar dibuat di daerah marginal (pegunungan tinggi, pulau-pulau terluar, dan daerah pedesaan terpencil) dapat memperoleh harga yang memadai dan menguntungkan sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial ekonomi warga terkait.*9▼
'''''Lanskap atau ekosistem pedesaan yang terancam punah.'''''
▲Lanskap juga berisiko menghilang akibat ditinggalkan
▲Sementara itu, terdapat dua aspek yang harus selalu diverifikasi dalam proyek Presidia, antara lain ialah aspek pelestarian lingkungan (“bersih”) dan keberlanjutan sosial serta ekonomi (“adil”). Pelestarian lingkungan menyangkut teknik
=== Aliansi Juru Masak ===
''Slow Food'' meluncurkan proyek aliansi koki makanan lambat yang disebut dengan ''Slow Food Cooks' Alliance'' untuk meningkatkan kesadaran dalam industri restoran terkait tantangan yang dihadapi petani skala kecil dan pengrajin makanan (artisanal) yang senantiasa melindungi keanekaragaman hayati sumber pangan dan merawat alam yang rapuh.<ref name=":4" /> Proyek ini dilatarbelakangi oleh banyaknya [[Koki|juru masak]] yang terbiasa menggunakan model pasokan bahan makanan dari [[grosir]] dan distribusi skala besar karena alasan kepraktisan. Hal-hal seperti itulah yang lantas mengakibatkan hilangnya keterkaitan antara masakan tradisional dengan produksi pangan lokal.
Beragam gerakan telah dilakukan melalui aliansi juru masak. Aliansi juru masak ''Slow Food'' di [[Kolombia]] misalnya, meluncurkan publikasi harian resep yang menampilkan produk lokal dan menyerukan kepada para keluarga untuk membeli makanan dari produsen lokal. Ada juga, Altin Prenga, seorang juru masak di Mrizi i Zanave, [[Albania]] yang mengajak para juru masak dan pelayan di restorannya untuk bersama-sama merawat kebun makanan yang berisiko ditinggalkan oleh penduduk setempat.
=== Pasar Bumi ===
Pasar Bumi ([[Bahasa Indonesia|Indonesia]]: ''Earth Markets'') adalah jenis khusus [[pasar]] petani yang dibuat dan dijalankan oleh [[komunitas]] lokal jaringan ''Slow Food'' berdasarkan prinsip baik, bersih, dan adil. Hanya produk lokal dan musiman yang dijual langsung oleh produsen, di mana produsen memastikan bahwa seluruh produknya dijual dengan harga yang wajar, baik bagi yang membelinya maupun yang memproduksinya. Pasar Bumi bukan hanya tempat jual beli makanan, melainkan juga sebuah ruang untuk membangun komunitas, mengedukasi, dan melindungi [[identitas]] budaya, [[sejarah]], dan tradisi.
Dengan hampir 70 Pasar Bumi yang beroperasi di seluruh dunia, masing-masing berfungsi sebagai bagian integral dari komunitas lokal dalam membangun sistem pangan alternatif. Tidak seperti rantai distribusi besar yang menciptakan jarak antara konsumen dan produk yang mereka beli, Pasar Bumi berfokus pada produksi skala kecil dan artisanal, sehingga memberikan konsumen kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan makanan yang mereka konsumsi.<ref name=":25" /> Di Pasar Bumi, selera yang baik dan tanggung jawab sosial-lingkungan disampaikan melalui pendidikan rasa. Beberapa pasar bekerja sama dengan sekolah untuk menyediakan kegiatan ekstra kurikuler rasa, sementara yang lain mengatur acara kuliner dengan mendatangkan para pakar kuliner dan pecinta makanan untuk bertukar pengalaman bermakna.
Pasar Bumi mengusung konsep unik di berbagai lokasi jaringan ''Slow Food.'' Pasar Bumi Finca Vista Hermosa di [[Havana]], [[Kuba]] didirikan untuk mempromosikan konsep “''farm-to-table”''
=== Dana Ketahanan ===
Setelah
Melalui proyek dana ketahanan, FPT Industrial memutuskan untuk mendanai nelayan yang berada dalam Presidium Prud'homies Mediterania.<ref name=":29" /> Dalam praktiknya, proyek yang didanai ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi rantai produksi pendek dan rantai dingin dengan cara meningkatkan praktik bongkar muat nelayan, praktik penanganan, pemrosesan, dan pemilahan yang sesuai, aman dan efisien. Dana ini juga digunakan untuk menyediakan fasilitas ruang dan peralatan berpendingin guna memproses hasil tangkapan per harinya.
=== ''Terra Madre Salone del Gusto'' ===
[[Berkas:Salone del Gusto 2016 Piazza Castello Torino.jpg|kiri|jmpl|''Terra Madre'' di Piazza Castello, [[Turin]] (2016)]]
''Terra Madre Salone del Gusto'' adalah pameran [[gastronomi]] internasional terbesar di dunia yang diadakan setiap dua tahun sekali.
[[Berkas:Terra Madre 2004 - Prince Charles visits.jpg|jmpl|[[Charles, Pangeran Wales|Pangeran Charles]] dengan pendiri ''Slow Food,'' Carlo Petrini di edisi perdana ''Terra Madre'' (2004)]]
Pelaksanaan ''Terra Madre Salone del Gusto'' dikemas dalam bentuk pasar raksasa dan beberapa kegiatan lainnya, yakni konferensi, forum, bincang pangan, lokakarya rasa, dan demo masak. Beberapa tema yang diangkat pada acara ini antara lain: ''Family Farm as the United Nations'' (2014), ''Loving the Earth'' (2016), ''Food for Change'' (2018),
== Jaringan Tematik ==
Baris 90 ⟶ 100:
=== ''Slow Cheese'' ===
Untuk pertama kalinya, ''Slow Food'' mengadakan festival internasional yang disebut dengan ''Cheese'' pada tahun 1997''.'' Bertempat di Bra, [[Italia]], festival ini didedikasikan untuk produk [[susu]], di mana saat ini festival tersebut telah berlanjut menjadi acara dua tahunan.
Gerakan ''Slow Cheese'' berupaya untuk mempertahankan daerah yang rapuh (pegunungan), memberikan penghargaan pada pernggembala, menyelamatkan ras hewan asli yang terancam punah, mendukung sistem pertanian yang selaras dengan lingkungan, dan menambah nilai keju yang dibuat tanpa menggunakan [[Kultur mikrobiologi|kultur]] starter industri. Berkat gerakan ini, ''Slow Food'' berhasil mencatat 500 keju dalam ''Ark of Taste''. Ribuan penggembala dan pembuat keju telah disatukan melalui Presidia untuk menyelamatkan lebih dari 100 keju tradisional di lebih dari 50 negara di seluruh dunia.
Salah satu jenis keju yang dilestarikan melalui kampanye ''Slow Cheese'' ialah [[keju]] merah Lluta dari Arequipa, Andes, [[Peru]]. Keju ini rentan punah akibat semakin sedikitnya ras sapi Serrana (sapi berkulit hitam dan bertanduk) di wilayah tersebut.<ref name=":30" /> Hal ini terjadi karena selama 40 tahun terakhir, sapi Serrana disilangkan dengan sapi Friesian (sapi penghasil susu yang ada di banyak negara). Dalam hal ini, ''Slow Cheese'' mendorong pelestarian [[keju]] ini dengan cara mengajak seluruh peternak untuk bersedia meningkatkan rantai produksi, mempromosikan produk unik dan bersejarah ini, dan mengubahnya menjadi sebuah elemen budaya.
Sementara itu, ''Slow Cheese'' melalui
=== ''Slow Meat'' ===
''Slow Meat'' ([[Bahasa Indonesia|Indonesia]]: Daging Lambat) adalah
Di Amerika, ''Slow Meat'' dikampanyekan sebagai ''Meatless Monday'' ([[Bahasa Indonesia|Indonesia]]: Senin Tanpa Daging), yakni sebuah gerakan
=== ''Slow Fish'' ===
''Slow Fish'' adalah gerakan yang berkomitmen untuk menemukan kembali rantai nilai di balik ikan. Rantai ini dimulai dengan plankton sebagai fondasi keanekaragaman hayati laut dan elemen yang tanpanya tidak ada spesies akuatik lain yang dapat hidup.<ref name=":8" /> Rantai tersebut kemudian mencakup pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan oleh nelayan skala kecil di seluruh dunia, transportasi yang digunakannya, perdagangan hewan laut, dan proses pengolahannya.
Dalam menjalankan misi gerakan ini, ''Slow Food'' berpartisipasi dalam acara ''Fisheries for Communities Gathering'' ([[British Columbia]], [[Kanada]], 10-11 Februari 2020), yakni lokakarya dua hari yang menyatukan individu, komunitas, organisasi, dan pemerintah Kanada yang terkait dengan penangkapan ikan lokal. Dalam lokakarya tersebut, ''Slow Food'' mendorong pemerintah federal untuk memutuskan apa dan bagaimana cara bertindak berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh FOPO ''(House of Commons Standing Committee on Fisheries and Oceans)'' dan memberikan 20 rekomendasi tentang reformasi kebijakan izin penangkapan ikan di [[Pesisir Barat Amerika Serikat|Pantai Barat]].
=== ''Slow Wine'' ===
[[Berkas:Bethel Heights Vineyard in late October.jpg|kiri|jmpl|Anggur ''Chardonnay'' di Bethel Heights.]]
''Slow Wine'' adalah sebuah gerakan yang mengkampanyekan bahwa anggur akan mendapatkan rasa yang tepat apabila dibangun dalam gagasan pentingnya tanah tempat itu sendiri dan orang-orang di balik rantai produksi. Dalam menjalankan gerakan ini, ''Slow Food'' mengeluarkan panduan dengan nama ''Slow Wine Guide'' yang mempertimbangkan kualitas anggur, kepatuhan terhadap terroir (kekhasan tanah tempat produksi anggur), nilai ekonomi, dan kepekaan terhadap lingkungan maupun sosial. Hingga saat ini, panduan tersebut setidaknya telah meninjau lebih dari 2.500 jenis anggur dan 300 gudang bawah tanah di seluruh dunia.
Banyak peserta bersertifikat organik atau biodinamik, tetapi panduan ''Slow Wine'' tidak mengecualikan kebun anggur yang tidak bersertifikat. Sebaliknya, panduan ini membagikan informasi tentang praktik pertanian yang diadopsi kebun anggur terkait, sehingga konsumen dapat membuat pilihan yang tepat. Tujuannya adalah untuk menjadi transparan dan inklusif bagi para produsen dan penikmat anggur yang mencoba untuk menjadi ramah [[lingkungan]] dan mengakui kompleksitas pertanian.
[[Berkas:Founders, winemaker and staff at Bethel Heights.jpg|jmpl|Kru Bethel Heights. Ben Casteel, kedua dari kiri.]]
Selain praktik pertanian, ''Slow Wine'' menyoroti produsen yang berfokus pada seni membuat anggur berkualitas. Rick Rainey, mitra pengelola ''Forge Cellars'' di wilayah Finger Lakes di [[New York]] mengatakan bahwa ''Slow Wine'' menghormati pekerjaan terkait anggur dan kurangnya input industri. Ia menambahkan, “Ini tentang karya seni langsung. Kami masih membuat anggur dengan cara tradisional. Kami akan menggunakan pemetik mesin saat diperlukan. Saat ini, kami lebih memilih pemetikan, penyortiran, dan pengepresan dengan tangan. Kami bahkan masih mengelola setiap barelnya secara individual.”. Sementara Ben Casteel, salah satu pemilik dan pembuat anggur di Bethel Heights
=== ''Slow Food Travel'' ===
''Slow Food Travel'' (SFT) ialah model baru [[pariwisata]] yang memberikan kesempatan kepada para pelancong untuk menemukan warisan gastronomi dan keanekaragaman hayati yang unik di seluruh dunia dan untuk menjalin kontak langsung dengan orang-orang yang melestarikan warisan ini.
Pada praktiknya, SFT dapat dilihat dalam program ''homestay'', ekowisata skala kecil, kunjungan ke peternakan, pasar petani, dan pengalaman menjajal jajanan kaki lima serta usaha makanan skala kecil. *36 Gastronomi holistik yang diemban SFT melingkupi kegiatan: mencicipi produk, menjelajahi lanskap pedesaan, dan penawaran produk lokal yang berkontribusi pada terciptanya mata pencaharian berkelanjutan dan kesejahteraan sosial. Didasarkan pada etika relasional, pengunjung wisata dimungkinkan untuk menjadi konsumen aktif daripada konsumen pasif. Hal tersebut terkait kemampuan pengunjung wisata SFT dalam membuat pilihan berdasarkan informasi mengenai apa yang ingin mereka makan, memahami dari mana asalnya, bagaimana bahan makanan tumbuh dan didistribusikan, dan bagaimana hal itu memengaruhi kesehatan ekologis dan kesehatannya.*37▼
▲Pada praktiknya, SFT dapat dilihat dalam program ''homestay'', ekowisata skala kecil, kunjungan ke peternakan, pasar petani, dan pengalaman menjajal jajanan kaki lima serta usaha makanan skala kecil.<ref>{{Cite
Dengan berpedoman hal tersebut, SFT tak hanya menggerakan komunitas lokal dari nol, melainkan juga meneruskan apa yang telah berlangsung sejak lama. Untuk SFT baru, ada negara Swiss yang pada tahun 2020 meluncurkan dua destinasi SFT, yakni di kanton Valais: Fully dan Grand Entremont. Sebanyak 40 bisnis (produsen, restoran, hotel, dan sebagainya) telah bergabung dalam destinasi baru SFT tersebut. Pada Agustus 2020, destinasi ini bahkan menjadi tuan rumah dari Kongres Nasional ''Slow Food'' Swiss.*8 Sebaliknya, di Lapland, Swedia, terdapat Pasar Musim Dingin Jokkmokk yang telah mengembangkan wisata makanan selama lebih dari 400 tahun. Namun, baru pada tahun 2011, SFT menjadi tema resminya, di mana rumah makan lokal mulai didorong untuk memenuhi kriteria organisasi ''Slow Food'' Sápmi yakni ''“gott, rent, och rättvist”'' (menyenangkan, ekologis, dan adil).*38▼
[[Berkas:Jokkmokks marknad 01.jpg|kiri|jmpl|Tenda di Pasar Musim Dingin Jokkmokk.]]
▲Dengan berpedoman hal tersebut, SFT tak hanya menggerakan komunitas lokal
=== ''Slow Food Youth Network'' ===
''Slow Food Youth Network'' (SFYN) didirikan tahun 2007
Jejaring anggota SFYN dihidupkan oleh inisiatif Akademi SFYN. Akademi ini diinisiasi oleh SFYN Belanda pada tahun 2010. Selama bertahun-tahun, model pendidikan ini mencakup pemuda di berbagai benua, antara lain: Eropa (Jerman dan Belanda), Afrika (Uganda dan Kenya), Asia (Korea), dan Amerika Latin (Brasil).
SFYN selaku jejaring muda juga menghelat ''Disco Soup'' sebagai sebuah acara andalan yang menggabungkan kegiatan memasak sup raksasa dari sayuran sisa dengan pentas musik, di mana para pesertanya saling bertukar pendapat dan membuat
== Berbagai Komunitas ''Slow Food'' ==
Meskipun gerakan ''Slow Food'' dilatarbelakangi oleh sejarah dan budaya pangan Italia,
=== Amerika ===
==== ''Slow Food'' Chicago ====
''Slow Food'' [[Chicago]] telah aktif sejak tahun 1998 dengan adanya 10 orang yang secara sukarela berkumpul di [[Chicago]] dan menyebut diri mereka sebagai bagian dari gerakan ''Slow Food.'' Pada tahun tersebut, ''Slow Food'' masih berakar kuat di [[Italia]] dan belum menjadi gerakan nasional di masing-masing negara. Walau begitu, ''Slow Food'' Chicago tetap berkampanye dengan menyelenggarakan acara pertamanya bertajuk ''“Feast of the Senses”'' yang dihadiri oleh Carlo Petrini selaku pendiri ''Slow Food.'' Menjelang akhir tahun 1999, anggota ''Slow Food Chicago'' mencapai 100 orang. Barulah,
Pada tahun 2004, Lynn Hyndman, seorang guru sains di sekolah dasar Dawes di kota Evanston menjalin kerjasama dengan ''Slow Food'' Chicago untuk membuat kebun sains di halaman sekolah yang memuat berbagai tanaman yang dapat dimakan. Kemitraan ini kemudian menghasilkan kebun sains tersukses di Evanston sebagai sarana pembelajaran sains, dengan jumlah sebanyak 12 kebun per 2021.
==== ''Slow Food'' Brasil ====
''Slow Food'' Brasil memiliki 62 konvivia (cabang lokal) aktif, di mana 36 persen dari konvivia tersebut berada di [[ibu kota]] negara bagian. Proyek yang diusung ''Slow Food'' Brasil antara lain: ''Disco Xepa'' (pemanfaatan sisa makanan yang akan dibuang untuk mengurangi limbah makanan), kebun sayur masyarakat, dan inisiatif penyadaran terhadap pola makan berkelanjutan. Beberapa konvivia bahkan menunjukan rekam kesuksesan proyek-proyek tersebut.<ref name=":17" /> Konvivia Pró-Vita yang berfokus pada limbah makanan telah berhasil menyediakan 60.000 porsi makanan yang terbuat dari sisa makanan yang akan dibuang selama setahun. Lalu, restoran Dona Chica yang mengadakan lokakarya bagi komunitas pedesaan Joinville dan keluarga imigran agar dapat saling bertukar cerita maupun budaya masakan mereka. Ada pula, konvivia Primeira Colônia da Imigração Italiana yang melakukan diskusi dengan tajuk ''“Eu sou orgânico, você pode confiar”'' ([[Bahasa Indonesia|Indonesia]]: Ini organik, Anda bisa mempercayai saya). Diskusi tersebut kemudian menghasilkan rute pariwisata yang terintegrasi ke produsen organik Brasil, yang disebut dengan ''Via'' ''Orgânica.''
==== ''Slow Food'' Meksiko ====
[[Berkas:Tamales Salvadoreños 2.jpg|jmpl|[[Tamale]]]]
''Slow Food'' [[Meksiko]] didirikan pada tahun 1996 oleh dua juru masak terkemuka yakni Alicia Gironella dan Giorgio D'Angeli. Di Meksiko, terdapat setidaknya 30 konvivia dengan lebih dari 500 asosiasi.<ref
Sementara itu, tepatnya di Puebla, Meksiko menjadi negara pertama di luar Eropa yang menyelenggarakan
=== Eropa ===
==== ''Slow Food'' Jerman ====
[[Berkas:Wir haben es satt!2014-SchnippelDisko25.JPG|kiri|jmpl|Acara ''Slow Food Youth Schnippeldisko'' tahun 2014.]]
Didirikan pada tahun 1992, ''Slow Food'' Jerman (nama asli: ''Slow Food'' Deutschland) saat ini memiliki lebih dari 13.000 anggota yang mengorganisir 80 konvivia dan menyelenggarakan ratusan acara setiap tahunnya. Topik utama dalam fokus ''Slow Food'' Jerman adalah perjuangan melawan limbah makanan, yang diwujudkan melalui acara ''Teller statt Tonne'' dan ''Slow Food Youth Schnippeldisko''. Mengacu pada prinsip ''Slow Food'', organisasi ini telah menerbitkan panduan mengenai restoran yang baik, bersih, dan adil bernama ''Genussführer'', di mana dalam terbitan itu juga disajikan masakan lokal Jerman.<ref>{{Cite
[[Berkas:Slow Food - Wir haben es satt.jpg|jmpl|Demonstrasi ''"Wir haben es satt!"'' tahun 2020.]]
Kepresidenan [[Jerman]] di [[Uni Eropa]] digunakan ''Slow Food'' Jerman untuk bertindak sebagai promotor perubahan [[pertanian berkelanjutan]] di Eropa. Tujuannya ialah untuk meningkatkan kesadaran politik dan sosial tentang kemungkinan dan reformasi yang diperlukan. Sejalan dengan premis bahwa "keragaman biokultural bersifat politis
''Slow Food'' Jerman termasuk cabang nasional teraktif dengan pergerakan ''
==== ''Slow Food'' Belanda ====
''Slow Food'' [[Belanda]] (nama asli: ''Slow Food'' Nederland) berdiri pada Mei 2008 dengan 3.600 anggota dan 18 konvivia.
Sementara itu, menjelang pemilihan kota Belanda pada Maret 2022, ''Slow Food'' Belanda meminta pemerintah kota untuk dapat menempatkan pangan sebagai agenda penting mereka. Atas hal tersebut, ''Slow Food'' Belanda menyusun delapan rekomendasi yang dapat digunakan oleh
# Berikan contoh yang baik.
Baris 171 ⟶ 184:
==== ''Slow Food'' Swiss ====
''Slow Food'' [[Swiss]] (nama asli: ''Slow Food'' Schweiz) dibentuk pada tahun 1993 dengan jumlah konvivia sebanyak 20 unit.
Selain kerja sama dengan pihak lain, ''Slow Food'' Swiss juga menawarkan proyek pendidikan pangan yang disebut dengan ''Slow Mobil.'' Proyek ini telah menyulap mobil van menjadi dapur keliling untuk mengajari anak-anak tentang makanan yang sehat dan berkelanjutan dengan cara yang menyenangkan
=== Asia dan Oseania ===
==== ''Slow Food'' Jepang ====
[[Berkas:AinuSan.jpg|kiri|jmpl|Orang-orang Ainu mengenakan pakaian tradisionalnya.]]
Tiga puluh dua organisasi [[Jepang]] mengadakan rapat umum di Yufuin, [[Prefektur Ōita|Prefektur Oita]] pada tanggal 26 Juli 1998 dan mendirikan ''Slow Food'' Jepang (nama asli: ''Slow Food'' Nippon). Kantor pusatnya berada di Sendai, [[Prefektur Miyagi]] dengan Hirotoshi Wako sebagai presiden pertamanya.
Pada tahun 2017, ''Slow Food'' Jepang menyelenggarakan festival Ainu. Ainu merupakan penduduk asli pulau [[Prefektur Hokkaido|Hokkaido]] dan bagian utara [[Honshū|Honshu]] yang terancam punah. Sebagai satu-satunya penduduk asli Jepang yang diakui oleh pemerintah sejak tahun 2008, ''Slow Food'' Jepang memandang pentingnya merawat suku ini melalui sebuah festival. Festival Ainu mengulas tradisi pernikahan Ainu, tarian panen tradisional, hingga sumber makanan Ainu yang berasal dari pangan herbal gunung yang dianggap sebagai obat dan hadiah dari para dewa.
==== ''Slow Food'' Korea Selatan ====
''Slow Food'' [[Korea Selatan]] berdiri pada tahun 2007 dengan Jong-Woon Ahn sebagai ketuanya.<ref name=":11" /> Organisasi ini semakin menguat setelah Namyangju dijadikan sebagai lokasi peluncuran pertama AsiO Gusto, sebuah pameran gastronomi terbesar di Asia dengan jumlah 500.000 pengunjung, produsen skala kecil, dan delegasi dari 40 negara di Asia dan Oseania.
==== ''Slow Food'' Melbourne ====
Beranggotakan kumpulan orang-orang [[Victoria, Australia|Victoria]] lintas generasi dan multikultural, ''Slow Food'' [[Melbourne]] menjalankan dua program utama berupa pasar petani dan ''Slow Fish''. Pasar petani rutin diadakan setiap Sabtu keempat setiap bulannya,
Tak hanya menyoal dukungan kepada pemerintah, ''Slow Fish'' di Melbourne juga menawarkan terobosan proyek. Ada ''‘Speed Date a Fisher(wo)man’,'' sebuah kegiatan di mana orang dapat bertanya kepada nelayan yang berbeda mengenai industri boga bahari. Ada pula, ''<nowiki/>'Fish Tales','' sebuah
=== Afrika ===
Hadirnya delegasi asal [[Afrika]] di edisi pertama ''Terra Madre'' yang berlangsung di Turin tahun 2004 telah memicu terbentuknya jaringan ''Slow Food'' di benua
==== ''Slow Food'' Kenya ====
[[Berkas:Africa Food Security 16 (10665114074).jpg|jmpl|Kebun makanan di [[Cape Town]], [[Afrika Selatan]].]]
Berdiri pada tahun 2014, saat ini ''Slow Food'' [[Kenya]] memiliki 60 konvivia dan komunitas yang tersebar di lima belas kota di seluruh Kenya.
==== ''Slow Food'' Uganda ====
''Slow Food'' [[Uganda]] telah beroperasi sejak tahun 2006 melalui aksi penyadaran terhadap makanan yang baik, bersih, dan adil. Namun, baru pada tahun 2015, organisasi ini terdaftar secara resmi sebagai badan hukum di Uganda. Sejak saat itu, organisasi ini bergerak bersama dengan lebih dari 10.000 aktivis pangan yang tersebar di Uganda bagian barat, timur, dan tengah.
Per November 2020, ''Slow Food'' Uganda telah menghimpun 44 produk dalam ''Ark of Taste,'' 6 presidia, 3 pasar bumi, 81 komunitas, dan 365 kebun makanan.
== Pro Kontra ==
Seperti banyak inisiatif lainnya, gerakan ''Slow Food'' juga menghimpun dukungan sekaligus kritik dari berbagai pihak. Para pendukung berujar bahwa gerakan ini akan membantu menghadapi beragam masalah kesehatan dan memperjuangkan hak [[buruh]].<ref name=":16" /> Sementara di sisi lainnya, para kritikus berpendapat bahwa gerakan ini tergolong eksklusif dan cukup memakan waktu maupun tenaga.<ref name=":24" />
=== Pro ===
Sebaliknya, ada orang yang mendukung tujuan gerakan ''Slow Food,'' tetapi mengkritik metode dan biasnya. Dalam sebuah opini, Karen Hernandez di ''Feminist Wire'' mempertimbangkan implikasi feminis dari pergerakan ini, khususnya terkait dengan persiapan makanan rumahan yang cukup memakan waktu. Ia juga mengutarakan adanya masalah kelas sehubungan dengan biaya memasak makanan lokal segar.
== Referensi ==
[[Kategori:Pangan dan lingkungan]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1986 di Italia]]
[[Kategori:Gerakan sosial]]
[[Kategori:Politik pangan]]
|