NAMRU-2: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 62:
Salah satu purwarupa vaksinnya kemudian dikembangkan oleh perusahaan [[Australia]] [[CSL]] dan didukung dana oleh pemerintahan [[John Howard|Howard]] <ref name=ABC>{{en}} [http://www.abc.net.au/pm/content/2008/s2176988.htm ABC: Rudd under pressure over vaccine deal with Indonesia]</ref> Upaya pembuatan vaksin ini ditujukan untuk melindungi pekerja medis apabila terjadi wabah, namun kemudian mantan Menteri Kesehatan Australia, [[Tony Abbott]], memberi pernyataan media bahwa vaksinnya hanya akan tersedia untuk warga negara Australia.<ref name=ABC/> Walaupun hal ini kemudian dibantah oleh [[Robert McClelland]] dari partai buruh yang menyatakan bahwa adalah kebijakan partai buruh untuk berbagi vaksin CSL dengan Indonesia dan negara negara di Asia Tenggara lainnya untuk menghentikan penyebaran penyakit ini.<ref name=ABC/> Namun hal ini kemudian memicu berhentinya kiriman contoh-contoh virus [[flu burung]] dari Indonesia ke seluruh dunia.<ref name=ABC/>
 
Pada tahun yang sama (2007) Siti, sebagai Menteri Kesehatan RI mengumumkan bahwa Indonesia tidak akan lagi menyerahkan virus-virus [[flu burung]]nya kepada Organisasi Kesehatan Dunia ([[WHO]]) Divisi Jaringan Pegawas Influenza yang dikenal sebagai GISN.<ref name=CH>{{en}} [http://www.currentconcerns.ch/index.php?id=801 Current Concern: Fairness, Transparency and Equity in International Public Health No. 11/ 2009 Interview with Dr. Siti Fadilah Supari at the 62nd World Health Assembly, 20 May 2009] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304210356/http://www.currentconcerns.ch/index.php?id=801 |date=2016-03-04 }}</ref> Menurut Siti sistem yang ada tidak memperhatikan kebutuhan dan kepentingan [[negara berkembang]].<ref name=CH/> Siti juga berpendapat bahwa WHO telah melanggar peraturan-peraturannya sendiri di mana virus dipindah tangankan menggunakan standar ganda, diterima dari negara yang terkena virus via GISN dan diserahkan pada perusahaan komersial untuk pengembangan vaksinnya.<ref name=CH/> Kemudian vaksin vaksin ini menjadi sangat mahal dan tidak tersedia di negara yang terkena dampak virus, sementara di negara industri yang kaya sibuk menimbun vaksin untuk berjaga jaga saat wabah melanda.<ref name=CH/> Pernyataannya ini kemudian dibukukan dengan judul "''It's Time For The World To Change''".<ref name=CH2/><ref name=CH/>
 
Didalam bukunya Siti mengungkapkan bahwa sejak tahun 1952 sebanyak 110 negara yang memiliki kasus kasus flu wajib berbagi contoh spesimen virus tanpa syarat.<ref name=CH2/> Virus virus ini dikumpulkan oleh GISN, menjadi milik mereka, dan oleh ahlinya kemudian melakukan pertimbangan risiko dan penelitian, dan sampingan lainnya yaitu membuat benih virus yang kemudian dibuat vaksin.<ref name=CH2/> Virus yang digolongkan sebagai ganas kemudian diteruskan pada Pusat Kolaborasi WHO ('''WHO-CCs''') yang merupakan laboratorium-laboratorium yang bekerja sama dengan WHO dan menjadi laboratorium rujukan. Laboratorium-laboratorium rujukan ini disetujui oleh Australia, Jepang, Inggris, dan A.S.<ref name=CH2/> Siti kemudian membandingkan vaksin dengan minyak, di mana ia mengungkapkan kekesalannya bahwa karena Indonesia tidak bisa mengolah minyak mentah maka harus mengimpor minyak siap pakai.<ref name=CH2/> Bukunya juga mengulas kemungkinan virus-virus ini dikembangkan menjadi senjata biologis saat dikirimkan ke Laboratorium Nasional Los Alamos, New Mexico, AS di mana hanya segenggam ilmuwan yang diperbolehkan untuk meriset turunan DNA virus tersebut.<ref name=CH2/> Menurut bukunya Los Alamos adalah laboratorium untuk senjata biologis, kimia, dan nuklir, sehingga pembuatan vaksin atau senjata kimia tergantung kemauan dan ketertarikan pemerintah A.S. dan menurutnya hal ini berbahaya sekali.<ref name=Age/><ref name=CH2/> Pencarian via internet oleh Siti kemudian mengungkapkan bahwa laboratorium ini sudah ditutup, dan virusnya dikirimkan ke ''Bio Health Security'' (BHS).<ref name=CH2/> Hasil penyelidikannya mengungkapkan bahwa karena banyak ilmuwan dipindahkan dari Los Alamos ke BHS teorinya mengenai permainan senjata biologi dan kimia masih benar dan hanya berganti nama dan lokasi.<ref name=Age/><ref name=CH2/>
Baris 86:
{{reflist}}
 
[[Kategori:Penelitian medis militer Angkatan Laut Amerika Serikat]]