Inflasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Badak Jawa (bicara | kontrib) k Dilarang menambahkan jurnal dari Universitas Airlangga karena dianggap spam pranala Tag: Pengembalian |
|||
(70 revisi perantara oleh 46 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:World Inflation
Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan [[uang]] yang kadang kala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.<ref>{{Cite news|url=https://money.kompas.com/read/2020/05/06/111532626/gubernur-bi-cetak-uang-kemudian-dibagikan-ke-masyarakat-enggak-ada-itu?page=all|title=Gubernur BI: Cetak Uang kemudian Dibagikan ke Masyarakat? Enggak Ada Itu!|work=[[Kompas.com]]|publisher=Kompas.com|first=Fika Nurul|last=Ulya|editor-first=Bambang P.|editor-last=Jatmiko|place=Jakarta|date=2020-05-06|accessdate=2021-01-05}}</ref> Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah [[CPI]] dan [[GDP Deflator]].
== Penyebab ==
Inflasi permintaan ([[bahasa Inggris|Ingg]]: ''demand pull inflation'') terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan di mana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap [[produksi|faktor-faktor produksi]] tersebut.<ref name="Bank Indonesia">{{Cite web|url=https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/inflasi/Default.aspx|title=Inflasi: Apa Itu Inflasi|website=bi.go.id|publisher=[[Bank Indonesia]]|access-date=2021-01-05}}</ref> Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga [[faktor produksi]] meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi ''full employment'' di mana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas
Inflasi desakan biaya ([[bahasa Inggris|Ingg]]: ''cost push inflation'') terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan.<ref name="Bank Indonesia"/> Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan),
== Penggolongan ==
Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya [[pasar]] yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang [[impor]]. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan:<ref>{{Cite news|last=Abdi|date=2019-09-18|title=Jenis-jenis Inflasi, Penyebab, dan Cara Menanganinya yang Perlu Diketahui|url=https://hot.liputan6.com/read/4065934/jenis-jenis-inflasi-penyebab-dan-cara-menanganinya-yang-perlu-diketahui|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-10-16|first=Husnul|editor-last=Adelin|editor-first=Fadila}}</ref>
#
#
#
#
== Mengukur inflasi ==
Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:
* [[Indeks harga konsumen]] (IHK) atau ''consumer price index'' (CPI), adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
* [[Indeks biaya hidup]] atau ''cost-of-living index''
* [[Indeks harga produsen]] adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK pada masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.
* [[Indeks harga komoditas]] adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.
Baris 36 ⟶ 32:
== Dampak ==
[[Berkas:Silk Workers.jpg|
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi
Bagi kelompok [[masyarakat]] yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk
Bagi orang yang meminjam uang dari [[bank]] ([[debitur]]), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran [[utang]] kepada [[kreditur]], nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, [[kreditur]] atau pihak yang meminjamkan [[uang]] akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Baris 54 ⟶ 50:
Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah [[uang]] beredar dan/atau tingkat [[suku bunga]] sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal ([[kurs]]). Saat ini pola ''[[inflation targeting]]'' banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh [[Bank Indonesia]].
Bank sentral melalui [[kebijakan moneter]] dapat mengontrol jumlah uang beredar untuk mengendalikan inflasi dengan menggunakan tiga kebijakan moneter utama sebagai berikut.<ref>Mankiw, G., Quah, E. & Wilson, P. (2013). ''Pengantar Ekonomi Mikro, Edisi Asia (Volume 2)''. Jakarta: Salemba Empat ISBN 978-981-4384-85-8</ref>
# Operasi Pasar Terbuka atau ''open market operation''. Bank sentral membeli dan menjual obligasi negara dengan cara bank sentral menginstruksikan para pialang obligasi untuk membeli dari publik di pasar obligasi nasional. Uang yang dibayarkan bank sentral untuk obligasi tersebut meningkatkan jumlah uang beredar di suatu negara. Untuk mengurangi jumlah uang beredar, pemerintah melakukan hal yang sebaliknya.
# Syarat Cadangan Kas Minimum atau ''reserve requirements''. Bank sentral dapat meningkatkan atau mengurangi syarat cadangan kas minimum yang harus dimiliki oleh bank umum di negaranya. Kenaikan syarat cadangan kas minimum berarti bahwa bank-bank harus memegang lebih banyak cadangan sehingga mengurangi pinjaman dari setiap unit yang disimpan, akibatnya hal tersebut meningkatkan rasio cadangan menurunkan penggandaan uang, dan menurunkan jumlah uang yang beredar. Sebaliknya penurunan syarat cadangan minimum menurunkan rasio cadangan, meningkatkan penggandaan uang, dan meningkatkan jumlah uang yang beredar.
# Tingkat diskonto atau ''disount rate''. Bank sentral melalui regulasinya dapat menaikkan atau menurunkan tingkat bunga pinjaman untuk bank-bank umum di bawahnya. Bank umum meminjam dari bank sentral jika memiliki sedikit cadangan untuk memenuhi persyaratan cadangan, ketika bank sentral memberikan pinjaman kepada bank umum tersebut, sistem perbankan memiliki lebih banyak cadangan dibandingkan dengan yang seharusnya sehingga cadangan tambahan ini memungkinkan sistem perbankan menciptakan lebih banyak uang. Semakin tinggi tingkat diskonto yang ditetapkan bank sentral terhadap bank umum, maka semakin enggan bank meminjam cadangan dari bank sentral. Oleh karena itu, kenaikan tingkat diskonto mengurangi cadangan dalam sistem perbankan yang kemudian mengurangi jumlah uang beredar.
== Cara-cara Mengatasi Inflasi ==
*Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang moneter (keuangan) yang dilakukan melalui Bank Indonesia (bank sentral) tujuannya menjaga kestabilan moneter agar kesejahteraan rakyat meningkat.
*Kebijakan Fiskal
Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan dengan kebijakan moneter, ada 3 (tiga) cara yang dilakukan dalam kebijakan fiskal, yaitu sebagai berikut:
a. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah
b. Menaikkan tarif pajak
c. Mengadakan pinjaman pemerintah
*Kebijakan Nonmoneter (Kebijakan Rill)
Kebijakan ini bisa ditempuh dengan cara berikut:
a. Menaikkan hasil produk antar tingkat konsumsi bertambah, sehingga akan menambah uang beredar
b. Kebijakan upah yang disepakati dengan serikat-serikat buruh agar tidak terjadi banyak tuntutan selama inflasi
c. Pengawasan dan penetapan harga karena pengawasan yang tidak intensif dapat menimbulkan pasar gelap (black market)
== ''Penawaran'', p''ermintaan'', inflasi, harga keseimbangan dan pasar persaingan sempurna ==
[[Perekonomian]] dan tingkat [[penjualan]] yang tidak stabil dalam sebuah [[negara]] rentan menimbulkan inflasi. Kondisi inflasi ini sangat dihindari oleh negara karena akan memicu terjadinya krisis ekonomi ringan hingga berat. Negara harus mampu mencegah inflasi karena bisa menimbulkan berbagai macam masalah dalam sebuah negara.
Inflasi ini bisa terjadi karena permintaan atau daya tarik masyarakat yang kuat terhadap suatu barang. Inflasi terjadi karena munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran. Karena keinginan yang terlalu berlebihan itu, permintaan demand menjadi bertambah, sedangkan penawaran supply masih tetap yang akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik.
Dalam [[ilmu ekonomi]], [[harga keseimbangan]] atau harga ekuilibrium atau harga bebas adalah [[harga]] yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Permintaan demand yang terbentuk mencerminkan keinginan [[konsumen]], sementara penawaran supply mencerminkan keinginan [[produsen]]. Dalam pasar persaingan sempurna, penjual dan pembeli sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi harga pasar karena sudah ada ikatan batin bahwa antara penjual dan pembeli mengetahui struktur dan informasi yang ada di dalam pasar persaingan sempurna.
Definisi dari [[pasar persaingan sempurna]] adalah suatu pasar di mana jumlah [[penjual]] dan pembeli (konsumen) sangat banyak dan [[produk]] atau [[barang]] yang ditawarkan atau dijual sejenis atau serupa. Contoh barang yang dijual pada bentuk pasar ini adalah beras, gandum, batu bara dan kentang. Pasar persaingan sempurna merupakan pasar di mana penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga sehingga [[harga]] di pasar benar-benar merupakan hasil kesepakatan dan interaksi antara [[penawaran dan permintaan]].
== Lihat pula ==
Baris 68 ⟶ 103:
* [[Revolusi harga]]
* [[Uang]]
* [[Overinvestasi]]
* [[Overproduksi]]
== Pranala luar ==
* [http://samvak.tripod.com/inflation.html Arguments for and against inflation and inflation targeting]
* [http://www.westegg.com/inflation/ The Inflation Calculator]
* [http://ekonomi.kabo.biz/2011/12/efek-buruk-inflasi.html Efek Buruk Inflasi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140114133541/http://ekonomi.kabo.biz/2011/12/efek-buruk-inflasi.html |date=2014-01-14 }}
* [http://data.bls.gov/cgi-bin/cpicalc.pl Another Inflation Calculator by the Bureau of Labor Statistics]
* [http://onlinebooks.library.upenn.edu/webbin/gutbook/lookup?num=6949 Project Gutenberg Edition of Fiat Money Inflation in France: How ... - November 2004]
* [http://www.abelard.org/inflation.htm The mechanics of inflation] ''The great government swindle and how it works'' is one of a series of documents about economics and money at abelard.org
* [http://www.greekshares.com/inflation.asp Basics of Inflation] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060107150728/http://www.greekshares.com/inflation.asp |date=2006-01-07 }}
* [http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/ Tingkat Inflasi Tahunan (Indeks Harga Konsumen)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090221030348/http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi |date=2009-02-21 }}
== Referensi ==
Baris 85 ⟶ 122:
# [http://www.bls.gov/ Bureau of Labor Statistics]
# Kieler, Mads The ECB's Inflation Objective
# George Reisman, [http://www.mises.org/books/capitalism.pdf ''Capitalism: A Treatise on Economics''] (Ottawa
# [[Murray N. Rothbard]], ''[http://mises.org/money.asp What has government done to our money?]'' ISBN 0-945466-10-2. Good introduction to [[Austrian school]]'s view on money, inflation etc.
{{reflist}}
Baris 92 ⟶ 129:
* {{cite book|last= S.|first= Alam|authorlink=|coauthors=|title=Ekonomi 1 Untuk SMA Kelas X|year= 2007|publisher= Esis/Erlangga|location= Jakarta|id= ISBN 979-734-531-9}} {{id icon}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Inflasi|*]]▼
[[Kategori:Masalah ekonomi]]
[[Kategori:Konsep dasar keuangan]]
|