Inflasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k tidak berhubungan dengan menabung
k Dilarang menambahkan jurnal dari Universitas Airlangga karena dianggap spam pranala
Tag: Pengembalian
 
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:World Inflation Rate 2019.png|jmpl|380px|tingkat inflasi di dunia (2019)]]
'''Inflasi''' merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus, kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.<ref>{{Cite webnews|last=Times|first=I. D. N.|last2=Agustina|first2=Auriga|title=Ini Penyebab Inflasi dan Dampaknya terhadap Negara|url=https://www.idntimes.com/business/economy/auriga-agustina-3/ini-penyebab-inflasi-dan-dampaknya-terhadap-negara|websitework=IDN Times|language=id|access-date=2020-10-16}}</ref> <ref> {{cite journal|title= Identifikasi Penyebab Krisis Moneter dan Kebijakan Bank Sentral di Indonesia: Kasus Tahun (1997-1998 dan 2008)|authors= Putri Keumala Sari, Fakhruddin|journal= Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah|volume= 1|number= 2|pages= 379-380|url= http://www.jim.unsyiah.ac.id/EKP/article/download/5831/2491}} </ref> Inflasi berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: [[konsumsi]] masyarakat yang meningkat, berlebihnya [[likuiditas]] di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.<ref>{{cite web|url=http://www.samarinda.go.id/node/10059|title=Survei BI-Unmul, IKK Naik 3,6 Persen|website=samarinda.gov|publisher=[[Samarinda|Pemerintah Kota Samarinda]]|first=Novel|last=Elfansyah|quote=Ekspektasi kenaikan harga kambing ini antara lain bisa disebabkan adanya kekhawatiran konsumen terhadap kenaikan tarif-tarif komoditas yang dikendalikan pemerintah, seperti BBM, listrik, serta ketidaklancaran distribusi barang dan berkurangnya ketersediaan barang atau jasa sebagai akibat mahalnya biaya transportasi.|date=2006-08-13|accessdate=2009-10-19|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20101128050026/http://www.samarinda.go.id/node/10059|archive-date=2010-11-28}}</ref> Selain itu, ketidakstabilan ekonomi dan tingkat penjualan juga menimbulkan inflasi.<ref>{{Cite webnews|last=MediaGischa|first=Kompas CyberSerafica|title=Pengertian Inflasi: Indikator, dan Pengelompokan Halaman all|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/060000569/pengertian-inflasi-indikator-dan-pengelompokan|websitework=kompas[[Kompas.com]]|publisher=[[Kompas.com]]|first=Serafica|last=Gischa|date=2020-02-03|access-date=2020-10-16|editor-last=Gischa|editor-first=Serafica}}</ref> Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai [[mata uang]] secara kontinu.
 
Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan [[uang]] yang kadang kala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.<ref>{{citeCite webnews|url=https://money.kompas.com/read/2020/05/06/111532626/gubernur-bi-cetak-uang-kemudian-dibagikan-ke-masyarakat-enggak-ada-itu?page=all|title=Gubernur BI: Cetak Uang kemudian Dibagikan ke Masyarakat? Enggak Ada Itu!|websitework=money.kompas[[Kompas.com]]|publisher=Kompas.com|first=Fika Nurul|last=Ulya|editor-first=Bambang P.|editor-last=Jatmiko|place=Jakarta|date=2020-05-06|accessdate=2021-01-05}}</ref> Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah [[CPI]] dan [[GDP Deflator]].
 
== Penyebab ==
Secara umum, inflasi disebabkan oleh kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK).<ref>{{Cite webnews|last=EkonomiNingsih|first=WartaLestari|date=2019-04-04|title=Apa Itu Inflasi?|url=https://www.wartaekonomi.co.id/read222298/apa-itu-inflasi|websitework=[[Warta Ekonomi]]|language=id|access-date=2020-10-16}}</ref> Tidak hanya itu, inflasi juga dipengaruhi oleh harga bahan pokok naik.<ref>{{Cite web|date=2016-05-26|title=Kenaikan Harga Bahan Pokok Pengaruhi Inflasi|url=https://republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/16/05/26/o7sk16282-kenaikan-harga-bahan-pokok-pengaruhi-inflasi|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-10-16}}</ref> Adanya tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar), serta desakan (tekanan) produksi atau distribusi (kurangnya produksi (''product or service'') dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi) juga penyebab terjadinya inflasi.{{fact}} Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll.
 
Inflasi permintaan ([[bahasa Inggris|Ingg]]: ''demand pull inflation'') terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan di mana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap [[produksi|faktor-faktor produksi]] tersebut.<ref name="Bank Indonesia">{{Cite web|url=https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/inflasi/Default.aspx|title=Inflasi: Apa Itu Inflasi|website=bi.go.id|publisher=[[Bank Indonesia]]|access-date=2021-01-05}}</ref> Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga [[faktor produksi]] meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi ''full employment'' di mana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas di pasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.
Baris 16:
Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (''Closed Inflation''). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (''Open Inflation''). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (''[[Hiperinflasi]]'').
 
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan:<ref>{{Cite webnews|last=Liputan6.comAbdi|date=2019-09-18|title=Jenis-jenis Inflasi, Penyebab, dan Cara Menanganinya yang Perlu Diketahui|url=https://hot.liputan6.com/read/4065934/jenis-jenis-inflasi-penyebab-dan-cara-menanganinya-yang-perlu-diketahui|websitework=liputan6[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-10-16|first=Husnul|editor-last=Adelin|editor-first=Fadila}}</ref>
# Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun).
# Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
Baris 35:
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi tersebut ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali ([[hiperinflasi]]), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat [[kerja]], menabung, atau mengadakan [[investasi]] dan [[produksi]] karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau [[karyawan]] swasta serta kaum [[buruh]] juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
 
Bagi kelompok [[masyarakat]] yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat menderita.<ref>{{Cite webnews|title=Ketahui Jenis Inflasi Berdasarkan Sifatnya dan Dampak yang Ditimbulkan Halaman 6|url=https://www.merdeka.com/jatim/ketahui-jenis-inflasi-berdasarkan-sifatnya-dan-dampak-yang-ditimbulkan-kln.html|websitework=merdeka[[Merdeka.com]]|language=enid|access-date=2020-10-16|last=Lararenjana|first=Edelweis|editor-last=Lararenjana|editor-first=Edelweis}}</ref> Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, [[uang]] pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun pada tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang [[pensiun]]nya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya [[pengusaha]], tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan [[pegawai]] yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
 
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai [[mata uang]] semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan [[bunga bank|bunga]], namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan [[investasi]] akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari [[bank]] yang diperoleh dari tabungan [[masyarakat]].
Baris 55:
# Syarat Cadangan Kas Minimum atau ''reserve requirements''. Bank sentral dapat meningkatkan atau mengurangi syarat cadangan kas minimum yang harus dimiliki oleh bank umum di negaranya. Kenaikan syarat cadangan kas minimum berarti bahwa bank-bank harus memegang lebih banyak cadangan sehingga mengurangi pinjaman dari setiap unit yang disimpan, akibatnya hal tersebut meningkatkan rasio cadangan menurunkan penggandaan uang, dan menurunkan jumlah uang yang beredar. Sebaliknya penurunan syarat cadangan minimum menurunkan rasio cadangan, meningkatkan penggandaan uang, dan meningkatkan jumlah uang yang beredar.
# Tingkat diskonto atau ''disount rate''. Bank sentral melalui regulasinya dapat menaikkan atau menurunkan tingkat bunga pinjaman untuk bank-bank umum di bawahnya. Bank umum meminjam dari bank sentral jika memiliki sedikit cadangan untuk memenuhi persyaratan cadangan, ketika bank sentral memberikan pinjaman kepada bank umum tersebut, sistem perbankan memiliki lebih banyak cadangan dibandingkan dengan yang seharusnya sehingga cadangan tambahan ini memungkinkan sistem perbankan menciptakan lebih banyak uang. Semakin tinggi tingkat diskonto yang ditetapkan bank sentral terhadap bank umum, maka semakin enggan bank meminjam cadangan dari bank sentral. Oleh karena itu, kenaikan tingkat diskonto mengurangi cadangan dalam sistem perbankan yang kemudian mengurangi jumlah uang beredar.
 
== Cara-cara Mengatasi Inflasi ==
 
*Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang moneter (keuangan) yang dilakukan melalui Bank Indonesia (bank sentral) tujuannya menjaga kestabilan moneter agar kesejahteraan rakyat meningkat.
 
*Kebijakan Fiskal
Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan dengan kebijakan moneter, ada 3 (tiga) cara yang dilakukan dalam kebijakan fiskal, yaitu sebagai berikut:
 
a. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah
 
b. Menaikkan tarif pajak
 
c. Mengadakan pinjaman pemerintah
*Kebijakan Nonmoneter (Kebijakan Rill)
Kebijakan ini bisa ditempuh dengan cara berikut:
 
a. Menaikkan hasil produk antar tingkat konsumsi bertambah, sehingga akan menambah uang beredar
 
b. Kebijakan upah yang disepakati dengan serikat-serikat buruh agar tidak terjadi banyak tuntutan selama inflasi
 
c. Pengawasan dan penetapan harga karena pengawasan yang tidak intensif dapat menimbulkan pasar gelap (black market)
 
== ''Penawaran'', p''ermintaan'', inflasi, harga keseimbangan dan pasar persaingan sempurna ==
 
[[Perekonomian]] dan tingkat [[penjualan]] yang tidak stabil dalam sebuah [[negara]] rentan menimbulkan [[inflasi]]. Kondisi inflasi ini sangat dihindari oleh negara karena akan memicu terjadinya krisis ekonomi ringan hingga berat. Negara harus mampu mencegah inflasi karena bisa menimbulkan berbagai macam masalah dalam sebuah negara.
 
Inflasi ini bisa terjadi karena permintaan atau daya tarik masyarakat yang kuat terhadap suatu barang. Inflasi terjadi karena munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran. Karena keinginan yang terlalu berlebihan itu, permintaan demand menjadi bertambah, sedangkan penawaran supply masih tetap yang akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik.
Baris 92 ⟶ 114:
* [http://www.abelard.org/inflation.htm The mechanics of inflation] ''The great government swindle and how it works'' is one of a series of documents about economics and money at abelard.org
* [http://www.greekshares.com/inflation.asp Basics of Inflation] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060107150728/http://www.greekshares.com/inflation.asp |date=2006-01-07 }}
* [http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/ Tingkat Inflasi Tahunan (Indeks Harga Konsumen)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090221030348/http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi |date=2009-02-21 }}
 
== Referensi ==