Pertempuran Karbala: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pemberontakan terhadap Dinasti Umayyah: Terjemahan yang lebih baik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Kmuammar840 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App select source |
||
(27 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox military conflict
| image = Brooklyn Museum - Battle of Karbala - Abbas Al-Musavi - cropped.jpg
| caption =
| conflict = Pertempuran Karbala
| partof =
Baris 14:
| commander1 = [[Ubaidillah bin Ziyad]]<br />[[Umar bin Sa'ad]]<br /> [[Syamr bin Dzil Jausyan]]<br />[[Al-Hurr at-Tamimi]] ''(membelot ke pihak Husain)''{{KIA}}
| commander2 = [[Husain bin Ali]]{{KIA}}<br />[[Abbas bin Ali]]{{KIA}}<br />[[Habib bin Muzhahir]]{{KIA}}<br />[[Zuhair bin Al-Qain]]{{KIA}}<br />[[Al-Hurr at-Tamimi]]{{KIA}}
| strength1 = 4,
| strength2 =
| casualties1 = 88
| casualties2 = [[Daftar yang syahid dari pihak Husain|
}}
{{Syi'ah}}
Baris 23:
'''Pertempuran Karbala''' terjadi pada tanggal 10 [[Muharram]], tahun ke-61 dari [[Kalender Hijriyah]] (10 [[Oktober]] 680)<ref>{{Cite web|title=Islamic-Western Calendar Converter - frame layout|url=https://webspace.science.uu.nl/~gent0113/islam/islam_tabcal.htm|website=webspace.science.uu.nl|access-date=2021-10-04}}</ref> di [[Karbala]], yang sekarang terletak di [[Irak]]. Hari pertempuran juga dikenal sebagai [[Hari Asyura]]. Pertempuran terjadi antara pendukung dan keluarga dari cucu [[Muhammad]], [[Husain bin Ali]] dengan pasukan militer yang dikirim oleh [[Yazid bin Muawiyah]], [[Kekhalifahan Umayyah]] pada saat itu.
Alasan Yazid bin Muawiyah berperang adalah karena Husain bin Ali tidak berjanji setia kepadanya. Husain bin Ali menganggap alasan dan kekuasaan Yazid
Pihak Husain terdiri dari anggota-anggota terhormat keluarga dekat Muhammad, sekitar 128 orang. Husain dan beberapa anggota juga diikuti oleh beberapa wanita dan anak-anak dari keluarganya. Di pihak lain, pasukan bersenjata Yazid I yang dipimpin oleh [[Umar bin Sa'ad]] berjumlah 4.000-30.000.{{sfn|Munson|1988|p=23}}<ref>{{Cite book|last=Jafarian|first=Rasul|date=2007|url=https://www.ghbook.ir/index.php?option=com_dbook&task=viewbook&book_id=2008&lang=fa|title=Refleksi gerakan Asyura|isbn=978-964-905-186-4|url-status=live}}</ref>
Dari sudut pandang Muslim, mereka yang tewas dalam pertempuran Karbala dianggap sebagai [[martir]]. Setelah pertempuran ini, Husain dijuluki Sayyid al-
== Latar belakang ==
Selama masa pemerintahan ayahnya, Husain ibn Ali menemaninya dalam pertempuran [[Perang Jamal|Jamal]], [[Pertempuran Shiffin|Shiffin]] dan [[Pertempuran Nahrawan|Nahrawan]]. Pada tahun 50 H, ketika saudaranya, Hasan
=== Pada masa kekhalifahan Muawiyah bin Abi Sufyan ===
Baris 37:
Hassan memerintahkan agar dia dimakamkan di sebelah kakeknya Muhammad, dan jika ada perselisihan tentang masalah ini, dia harus dimakamkan di sebelah ibunya Fatima; Tetapi [[Marwan bin al-Hakam|Marwan ibn al-Hakam]], dengan dalih bahwa orang-orang sebelumnya tidak mengizinkan '[[Utsman bin 'Affan|Utsman]] dikuburkan di Baqiya, mencegah Hasan dikuburkan di sebelah Muhammad. Pada saat yang sama, kaum Syiah Kufah mulai berjanji setia kepada Husain. Mereka menulis surat kepada Husain, berbela sungkawa atas kematian Hasan dan membenci Muawiyah, menyatakan kesetiaan mereka kepada Husain dan menyatakan minat mereka pada Husain dan keinginan mereka untuk bergabung dengan mereka. Sebagai tanggapan, Husain menulis bahwa ia berkewajiban untuk mematuhi ketentuan surat perdamaian dan meminta mereka untuk tidak mengungkapkan perasaan mereka, dan jika Husain bertahan sampai setelah kematian Mu'awiyah, maka ia akan mengungkapkan pandangannya kepada kaum Syiah.
Ketika Muawiyah mengumpulkan kesetiaan kepada Yazid, Husain adalah salah satu dari sedikit orang yang menolak kesetiaan dan mengutuk Muawiyah. Emadi Haeri percaya bahwa dia tidak menerima hadiah Muawiyah. Muawiyah menyarankan Yazid untuk memperlakukan Husain dengan lembut dan tidak memaksanya untuk berjanji setia.<ref name="Hussein bin Ali, Imam">Emadi Haeri, Seyed Mohammad (2009). "[https://rch.ac.ir/article/Details/12313 Hussein bin Ali, Imam.]" Ensiklopedia Dunia Islam. 13. Teheran: Yayasan Ensiklopedia Islam.</ref>
==
{{Location map+ | Middle East2
| width = 300
Baris 47:
{{Location map~ | Middle East2
| marksize = 6
| label = [[
| lat_deg = 26 | lat_min = 30 | lat_dir = N
| lon_deg = 33 | lon_min = 40 | lon_dir = E
Baris 53:
{{Location map~ | Middle East2
| marksize = 6
| label = [[
| lat_deg = 23 | lat_min = 0 | lat_dir = N
| lon_deg = 33 | lon_min = 70 | lon_dir = E
Baris 59:
{{Location map~ |Middle East2
| marksize = 6
| label = [[
|location=left
| lat_deg = 35 | lat_min = 00 | lat_dir = N
Baris 71:
}}
}}
Berita kematian Muawiyah disambut dengan kegembiraan kaum Syiah [[Kufah]]. Para pemimpin Syiah Kufah berkumpul di rumah [[Sulaiman bin Shurad|Suleiman bin
Sebagai tanggapan,
Rasool Jafarian, yang menyebutkan catatan buruk kaum Kufi pada masa Ali dan Hasan, berpendapat bahwa, bagaimanapun, mengingat pengetahuan Husain tentang rencana Yazid untuk membunuhnya, tidak ada cara yang lebih baik bagi Husain pada saat itu. Sebab, misalnya, kemungkinan berangkat ke Yaman tidak berhasil karena pengaruh pemerintah. Dia menunjukkan bahwa semua orang yang memprotes kepergian Husain menasihatinya untuk menerima pemerintahan Yazid, meskipun untuk sementara, dan bahwa Husain ibn Ali tidak ingin setuju dengan Yazid dan pemerintahannya sama sekali, bahkan jika penentangan terhadap pembunuhannya ini Memimpin.{{sfn|Jafarian|1999|p=472–475}}
Husain mengirim Muslim bersama beberapa orang lainnya ke Kufah dan memerintahkan agar misinya dirahasiakan. Muslim tiba di Kufah pada awal [[Syawal]] dan membaca surat Husain kepada orang-orang. Orang-orang Kufah dengan cepat berjanji setia kepada Muslim dan bahkan Muslim pergi ke mimbar masjid Kufah dan mengatur orang-orang di sana. Dikatakan bahwa 18.000 orang berjanji setia kepada Muslim untuk membantu Husain.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Para pendukung Umayyah dan orang-orang seperti Umar bin Sa'ad, [[Muhammad bin Al-Asy'ats]] dan Abdullah bin Muslim, dalam surat-suratnya, melaporkan peristiwa dan ketidakmampuan Nu'man kepada Yazid. Menurut Najm Haidar dalam [[Encyclopaedia of Islam|Encyclopedia of Islam]], Nu'man sengaja tidak menindak aktivitas Muslim.<ref name=":4">{{Cite journal|last=Haider|first=Najam I.|date=2016-05-04|title=al-Ḥusayn b. ʿAlī b. Abī Ṭālib|url=https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/al-husayn-b-ali-b-abi-talib-COM_30572|journal=Encyclopaedia of Islam, THREE|language=en|publisher=Brill}}</ref> Yazid, yang tidak lagi mempercayai Nu'man
Bahramian mengatakan bahwa dengan pengetahuannya tentang Kufi, ia mampu merebut Kufah dari pendukung Husain melalui berbagai tindakan seperti ancaman, suap dan gosip. Dan untuk mencapai tujuan utama Bani Umayyah, yaitu membunuh Husain dalam situasi apapun.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Setelah aksi kaum Kufi dalam pemberontakan dan perebutan Istana Kufah tidak ke mana-mana, Muslim bersembunyi, tetapi akhirnya tempatnya terungkap dan pada tanggal 9 [[Zulhijah|zulhijjah]], setelah dipenggal, dia dilempar dari atap Istana Kufah di depan umum. Hani bin Urwah, pemimpin suku Murad, juga tewas. Dalam sebuah surat, Yazid memuji Ibn Ziad atas perlakuan kejamnya dan memerintahkannya untuk mengawasi Husain dan para pengikutnya dan menangkap mereka, tetapi hanya untuk membunuh mereka yang berniat berperang.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}}
Baris 84:
=== Husain berangkat ke Kufah ===
[[Abdullah bin Abbas|Ibn Abbas]] mengingatkan Husain tentang pengkhianatan
Setelah Husain pergi, [[Abdullah bin Ja'far|Abdullah ibn Ja'far]] menulis surat kepada Husain bersama kedua putranya, Aun dan Muhammad, memohon agar dia kembali. Sepupu Husain, Abdullah ibn Ja'far, menulis surat kepada penguasa Kufah, memintanya untuk menulis surat jaminan kepada Husain jika dia kembali ke Mekah. Sebagai tanggapan, penguasa Mekah mengirim Abdullah bin Ja'far dengan pasukan yang dipimpin oleh saudaranya Yahya untuk mengejarnya. Tetapi ketika kedua kelompok bertemu, mereka meminta Husain untuk kembali, tetapi Husain menjawab bahwa dalam mimpi dia telah melihat kakeknya Muhammad, yang memintanya untuk melanjutkan perjalanannya dan menyerahkan takdirnya kepada Tuhan. Dua putra Abdullah bin Ja'far, Aun dan Muhammad, bergabung dengan Husain dan terbunuh bersamanya di Asyura.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=670}}
Dalam perjalanan, Husain bertemu dengan berbagai orang. [[Al-Farazdaq|
[[Zuhair bin Al-Qain]], yang merupakan pendukung [[Utsman bin 'Affan|Utsman]] dan sedang bepergian dan menjauhkan tendanya dari tenda Husain selama perjalanan, terpaksa mendirikan tendanya di suatu tempat di dekat tenda Husain. Husain mengundangnya untuk bergabung dengan kelompoknya, dan selama pertemuan ini, Zuhair berubah pikiran dan bergabung dengan Husain dan menjadi salah satu sahabatnya.{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}}
Baris 99:
== Di Karbala ==
Di daerah
Husain membacakan khotbah dan berkata, "Saya tidak melihat kematian kecuali kesyahidan dan hidup dengan penindas kecuali kesulitan." Menjelaskan alasan penentangannya terhadap pemerintah, ia memperkenalkan dirinya dan mengingatkan pahitnya kesetiaan orang-orang Kufi kepada ayah dan saudaranya, dengan mengatakan, "Orang-orang ini telah tunduk pada ketaatan setan dan telah meninggalkan ketaatan kepada Allah, Yang Maha Penyayang."{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=670-671}} Seorang utusan dari Ibn Ziad datang ke Hurr dan tanpa menyapa Husain, dia mengirim surat kepada Hurr di mana Ibn Ziad telah memerintahkan Husain untuk tidak berhenti di mana pun dia memiliki akses ke air dan benteng yang kuat. Dengan surat ini, Ubaidullah ingin memaksa Husain untuk berperang. Zuhair ibn Qain menyarankan kepada Hussein untuk menyerang pasukan kecil Hurr dan merebut desa berbenteng Iqr, tetapi Husain menolak, karena dia tidak ingin memulai perang.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=671}}
Pada tanggal 2 [[Muharram]], Husain mendirikan tenda di daerah Karbala. Menurut riwayat [[Muhammad al-Baqir]], di belakang tenda karavan Husain adalah Nizari, dan tumbuhan ini mencegah pengepungan oleh orang-orang Kufi dan merupakan satu-satunya cara untuk menghadapinya.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=671}} Pada hari ketiga, situasi semakin memburuk dengan kedatangan pasukan berkekuatan 4.000 orang di bawah komando [[Umar bin Sa'ad]]. Sebagai putra salah satu sahabat Muhammad, ibn Sa'ad enggan melawan Husain dan melakukan upaya sia-sia untuk membebaskan dirinya dari tanggung jawab menghadapi Husain. Tetapi Ibn Ziad berkata bahwa jika dia tidak mematuhi perintah ini, dia tidak akan memberinya aturan Ray. Setelah mendengar ini, Ibn Sa'ad menuruti Ibn Ziad, berharap setidaknya dia akan mencegah perang dengan Husain. Pertama-tama, bin Sa'ad mengirim surat kepada Husain menanyakan tentang niatnya untuk datang ke Irak. Seorang kurir mencapai Ibn Sa'ad yang menunjukkan keinginan Husain untuk mundur, dan Husain mengatakan bahwa dia datang ke Irak karena surat-surat kaum Kufi, dan bahwa dia akan kembali ke Medina jika orang-orang Irak tidak menginginkannya lagi. Ibn Sa'ad melaporkan masalah ini kepada Ibn Ziad, Ibn Ziad bersikeras bahwa Husain harus berjanji setia kepada Yazid, dan jika Husain
Ada desas-desus bahwa Husain ingin menyerah, tetapi
Pada tanggal tujuh Muharram, sebuah surat diterima dari Ibn Ziad kepada Ibn Sa'ad yang memerintahkan pasokan air ke kamp Husain. Umar membuat pasukan 500 orang di bawah komando Amr ibn Hajjaj.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=673}} Selama tiga hari, Husain dan teman-temannya kehausan. Pada malam hari, sekelompok 50{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} orang dengan berani menyerang sungai Efrat di bawah komando Abbas, tetapi hanya mampu membawa sedikit air.{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}}
Baris 124:
Perang dimulai. Sayap kanan Korps Kufah menyerang komando Amr bin Hajjaj, tetapi menghadapi perlawanan dari Husain army dan mundur. Sayap kiri tentara Kufah, yang dipimpin oleh [[Syamr bin Dzil Jausyan|Syamr]], menyerang dan melakukan pengepungan tanpa hasil, dan komandan kavaleri tentara meminta Ibn Sa'ad untuk mengirim infanteri dan pemanah untuk membantunya. Syabbos bin Rabi'i, yang dulunya adalah pendukung Ali, sekarang menjadi tentara Kufah dan di bawah komando infanteri Ibn Ziad. Ketika dia diperintahkan untuk menyerang, dia berkata dia tidak memiliki keinginan untuk melakukannya, dan kavaleri dan 500 pemanah melakukannya. Ibn Sa'ad memerintahkan agar tenda-tenda dibakar. Pada awalnya, ini menguntungkan Husain, karena api menghalangi masuknya pasukan Umar bin Sa'ad. Shamar pergi ke tenda-tenda wanita Husain dan ingin membakar tenda, tetapi teman-temannya menegurnya.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=675}}
Pada siang hari, Husain dan para sahabatnya melaksanakan salat Zuhur.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=675}} Tentara musuh menembaki mereka di tengah-tengah salat zuhur.<ref name=":1" /> Pada sore hari, tentara Husain dikepung dengan keras. Tentara Husain terbunuh di depannya. [[Bani Hasyim]] pertama yang dibunuh adalah [[Ali Akbar bin Husain|Ali Akbar]], putra Husain.{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}} Kemudian putra-putra Muslim bin Aqil, putra-putra Abdullah bin Ja'far, putra-putra Aqiel dibunuh. Dikatakan bahwa Hasan, putra Hasan, terluka parah dan meminta bantuan pamannya Husain. Husain bangkit dengan marah dan memukul penyerang [[Al-Qasim bin
Rincian kematian [[Abbas bin Ali|Abbas]] di
Saat itu, pasukan Ibn Ziad sangat dekat dengan Husain, tetapi tidak ada yang berani melakukan apa pun terhadapnya. Hingga Malik bin Nasir Kennedy memukul kepala Husain dan topinya berlumuran darah.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=676}} Sementara Husain mengganti topinya dengan selendang dan menutupi kepalanya dengan sorban, pria Kennedy itu menjarah jubahnya. Tapi jubah ini tidak membantunya. Karena setelah itu ia terus-menerus miskin dan hidup dalam kehinaan.{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}}
Baris 132:
Bagian menyedihkan lainnya dari momen-momen ini adalah pembunuhan [[Ali Asghar bin Husain|Ali Asghar]], yang ditempatkan Husain di lengannya (atau kakinya). Bayi ini berusia enam bulan. Husain melepas pakaian perangnya dan meminta air untuk anak itu, tetapi peluru itu merobek leher anak itu dan Husain mengumpulkan darah anak itu di telapak tangannya dan menuangkannya ke udara, meminta murka Tuhan atas orang-orang jahat.
Syamr pergi ke Husain dengan pasukan, tetapi tidak berani menyerangnya, dan hanya terjadi konflik verbal di antara keduanya. Husain bersiap untuk perang. Husain berusia 55 tahun pada saat itu dan, karena usianya, tidak bisa bertarung terus-menerus. Meskipun usianya masih muda, [[Abdullah bin Hasan bin Ali|Abdullah ibn Hasan]] pergi membantu Husain dan tidak mendengarkan apa pun yang diperintahkan Husain dan Zainab kepadanya untuk kembali ke tenda. Akhirnya dia meletakkan tangannya di depan pedang yang terpotong oleh pukulan pedang, dan Husain berjanji untuk melihat ayahnya di surga dan mencoba untuk menghilangkan rasa sakitnya.
Ibn Sa'ad telah mendekat dan [[Zainab binti Ali|Zainab]] berkata kepadanya: "
==
Sepuluh orang mengajukan diri untuk menunggangi kuda di atas tubuh Husain yang tak bernyawa untuk menodai dia. Setelah
Pertempuran berakhir, dan tentara Ibn Ziad menjarah pakaian, pedang, dan perabotan Husain, serta perhiasan wanita. Syamr ingin membunuh [[Ali bin Husain]] (salah satu yang selamat dari pertempuran dan Imam Syiah keempat) yang sakit di salah satu tenda. Tapi Ibn Sa'ad menghentikannya dan tidak mengizinkan siapa pun masuk ke tendanya.
Dia membagi kepala orang-orang yang terbunuh dalam pasukan Husain di antara suku-suku sehingga mereka bisa lebih dekat dengan Ibn Ziad. [[Bani Kindah|Suku Kindah]] yang dipimpin oleh [[Qais bin t|Qais bin Al-Asy'ats
===
Setelah pertempuran, para penyintas dan korban tentara Husain pertama kali dikirim ke Ibn Ziad, yang memperlakukan mereka dengan buruk. Kepala-kepala ini kemudian dibawa ke Damaskus. Saat matahari terbit, kepala orang yang terbunuh dan kafilah tawanan memasuki masjid Umayyah. Kemudian, atas perintah Yazid, semua kepala digantung di gerbang kota dan masjid Umayyah selama 3 hari. Yazid pertama-tama memperlakukan mereka dengan keras, yang mendapat tanggapan serupa dari Ali bin Husain dan bibinya Zainab. Pada akhirnya, Yazid memperlakukan mereka dengan lembut.
Baris 154:
Setelah semua sahabat Husain bin Ali terbunuh, mereka memenggal semua kepala mereka dari tubuh mereka (hanya kepala Ali Asghar dan Hurr yang tidak dipisahkan dari tubuh mereka) dan mengirim mereka ke [[Syam]].
Secara total, ada perbedaan antara 70 atau 180 orang yang dibunuh dengan Husain. Sedikitnya 20 di antaranya adalah Bani Hasyim dari generasi [[Abu Thalib]]. [[Ali Akbar bin
Enam saudara laki-laki dari pihak ayah Husain tewas dalam pertempuran itu, empat di antaranya adalah putra-putra [[Fatimah binti Hizam]]. Abdullah bin Abi Mahal membawa surat perlindungan untuk putra-putra Fatimah binti Hizam dari bin Ziad, yang mereka tolak.
Baris 167:
Kaum Kufi menjadi sangat menyesal segera setelah pertempuran Karbala dan melakukan pemberontakan seperti Pemberontakan Tawabin dan Pemberontakan Mukhtar untuk membalas dendam dinasti Umayyah, yang menunjukkan penyesalan mereka.<ref name=":4" />
Pemberontakan pertama yang terjadi dengan niat bertaubat dan
=== Kepala Husain ===
Baris 173:
Sejumlah ulama Sunni berpandangan bahwa kepala tersebut dikuburkan di pemakaman [[Jannatul Baqi|al-Baqi']] di [[Madinah]]. [[Ibnu Sa'ad|Muhammad bin Sa'ad al-Baghdadi]] meriwayatkan bahwa Yazid mengirim kepala Husain kepada [[Amr Al-Asydaq|Amr bin Sa'id al-Asydaq]], gubernur Madinah, dan menguburkannya di makam ibunya Fatimah di al-Baqi'.<ref name="بداية-رأس">[[s:البداية والنهاية/الجزء الثامن/وأما رأس الحسين رضي الله عنه|البداية والنهاية، ابن كثير الدمشقي، الجزء الثامن، فصل: وأما رأس الحسين رضي الله عنه]]، di [[Wikisource]]</ref> Disebutkan pula oleh [[Ahmad bin Yahya bin Jabir al-Baladzuri|al-Baladzuri]], Abu Ya'la al-Hamdani, Az-Zubair bin Bakkar, [[Ibnu Abi ad-Dunya|Ibnu Abid Dunya]], [[Ibnu al-Jauzi|Ibnul Jauzi]], dan Abu al-Mu'ayyad al-Khawarizmi,<ref>{{Cite book|author1=Muhammad bin Abdul Hadi asy-Syaibani, dan Muhammad Salim al-Khadir|title=Al-Qaul as-Sadid fi Sirah Al-Husain asy-Syahid|url=|page=210|date=1425 H/2005 M|edition=satu|publisher=Mubrah al-Aal wal Ashab, Maktabah al-Kuwait al-Wathiniyah|location=Kuwait|standard number=}}</ref> dan [[Ibnu Taimiyah]] menekankannya dan berkata: "Apa yang disebutkan oleh para ulama dan sejarawan yang diandalkan adalah bahwa kepala itu dibawa ke Madinah, dan dikuburkan bersama saudaranya Hasan.<ref>[https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&ID=3589&idfrom=3589&idto=3589&flag=0&bk_no=0&ayano=0&surano=0&bookhad=0 مجموع فتاوى ابن تيمية، جـ 27، صـ 451: 489، طبعة مجمع الملك فهد، 1995م] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181225031115/http://islamweb.net/newlibrary/display_book.php?ID=3589&startno=0&start=0&idfrom=3589&idto=3589&bookid=22&Hashiya=2 |date=25 ديسمبر 2018}}</ref>
== Dampak
Sejarawan Houting menggambarkan pertempuran Karbala sebagai contoh "sangat baik" dari model Syiah "penderitaan dan kemartiran." {{sfn|Hawting|2004|p=50}} Menurut Abdul Aziz Sachadina, peristiwa Karbala adalah puncak penderitaan dan penindasan bagi kaum Syiah; Balas dendam telah menjadi salah satu tujuan utama dari banyak pemberontakan Syiah.<ref>{{Cite book|last=Sachedina|first=Abdulaziz Abdulhussein|last2=Sachedina|first2=Associate Professor of Religious Studies Abdulaziz Abdulhussein|date=1981-01-01|url=https://books.google.com/books?id=5zUIYGQT4DwC|title=Islamic Messianism: The Idea of Mahdi in Twelver Shi'ism|publisher=SUNY Press|isbn=978-0-87395-442-6|language=en}}</ref>
Baris 186:
Pemberontakan Qatif 1979 di Arab Saudi juga terjadi di Muharram; Upacara berkabung Muharram dilarang di depan umum pada saat itu, tetapi beberapa ulama Syiah di Qatif mengumumkan niat mereka untuk mengadakan upacara di depan umum.<ref>{{Cite book|last=Louër|first=Laurence|date=2011|url=https://brill.com/view/book/edcoll/9789004216846/B9789004216846_011.xml|title="Shi'I Identity Politics In Saudi Arabia"|publisher=Religious minorities in the Middle East domination, self-empowerment, accommodation. Leiden: Brill|isbn=9789004216846|pages=221–243|url-status=live}}</ref> Pemberontakan Qatif terjadi setahun setelah kemenangan Revolusi Islam, dan ini menyoroti pentingnya masalah ini.{{sfn|Matthiesen|2014|p=102-103}}
===
[[Laura Veccia Vaglieri|Vaglieri]] menganggapnya dimotivasi oleh [[ideologi]], dengan mengatakan bahwa jika materi yang sampai kepada kita adalah asli, mereka menyampaikan citra orang yang "yakin bahwa dia benar, dengan keras kepala bertekad untuk mencapai tujuannya..."{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}}
Baris 233:
* [http://fajartimur.wordpress.com/2009/01/05/para-syahid-karbala-dan-kufah/ Daftar para syahid di Karbala]
* [http://kisahmuslim.com/apakah-yazid-bin-muawiyah-terlibat-dalam-pembunuhan-husein/ Apakah Yazid bin Muawiyah Terlibat dalam Pembunuhan Husein di KisahMuslim.com]
[[Kategori:Perang]]
[[Kategori:
[[Kategori:Perang Saudara Islam II]]
[[Kategori:Sejarah Islam]]
|