Pertempuran Karbala: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M.Nadian (bicara | kontrib)
Pemberontakan terhadap Dinasti Umayyah: Terjemahan yang lebih baik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Kmuammar840 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App select source
 
(27 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox military conflict
| image = Brooklyn Museum - Battle of Karbala - Abbas Al-Musavi - cropped.jpg
| caption = Abbas Al-Musavi's ''PertempuranBattle Of Karbala'' karya Abbas Al-Musavi, [[Brooklyn Museum|Museum Brooklyn]]
| conflict = Pertempuran Karbala
| partof =
Baris 14:
| commander1 = [[Ubaidillah bin Ziyad]]<br />[[Umar bin Sa'ad]]<br /> [[Syamr bin Dzil Jausyan]]<br />[[Al-Hurr at-Tamimi]] ''(membelot ke pihak Husain)''{{KIA}}
| commander2 = [[Husain bin Ali]]{{KIA}}<br />[[Abbas bin Ali]]{{KIA}}<br />[[Habib bin Muzhahir]]{{KIA}}<br />[[Zuhair bin Al-Qain]]{{KIA}}<br />[[Al-Hurr at-Tamimi]]{{KIA}}
| strength1 = 4,000–30000–10,000{{sfn|Munson|1988|p=23}}
| strength2 = 70–145140
| casualties1 = 88-250 <ref>{{Cite web|title=عاشورا در آینه آمار و ارقام|trans-title= Hari Asyura, Analisis Statistik|url=http://ensani.ir/fa/article/46129/%D8%B9%D8%A7%D8%B4%D9%88%D8%B1%D8%A7-%D8%AF%D8%B1-%D8%A2%DB%8C%D9%86%D9%87-%D8%A2%D9%85%D8%A7%D8%B1-%D9%88-%D8%A7%D8%B1%D9%82%D8%A7%D9%85|website=پرتال جامع علوم انسانی|language=fa|access-date=2021-10-04}}</ref>
| casualties2 = [[Daftar yang syahid dari pihak Husain| 70–18072]]<ref>{{Cite web|title=پژوهشی پیرامون شهدای کربلا|trans-title=Penelitian tentang jumlah martir Karbala|url=https://noorlib.ir/en/book/view/4079|website=noorlib.ir|language=en|access-date=2021-10-04}}</ref><ref>{{Cite journal|last=دهدست|first=‌محمدرضا|date=1389-10-01|title=اندیشه؛ پژوهشی درباره ی تعداد شهدای کربلا|trans-title=Pemikiran Penelitian tentang Jumlah Martir Karbala|url=http://noo.rs/NW92f|journal=رشد آموزش قرآن و معارف اسلامی|language=fa|volume=79|issue=1|pages=38–43}}</ref>
}}
{{Syi'ah}}
Baris 23:
'''Pertempuran Karbala''' terjadi pada tanggal 10 [[Muharram]], tahun ke-61 dari [[Kalender Hijriyah]] (10 [[Oktober]] 680)<ref>{{Cite web|title=Islamic-Western Calendar Converter - frame layout|url=https://webspace.science.uu.nl/~gent0113/islam/islam_tabcal.htm|website=webspace.science.uu.nl|access-date=2021-10-04}}</ref> di [[Karbala]], yang sekarang terletak di [[Irak]]. Hari pertempuran juga dikenal sebagai [[Hari Asyura]]. Pertempuran terjadi antara pendukung dan keluarga dari cucu [[Muhammad]], [[Husain bin Ali]] dengan pasukan militer yang dikirim oleh [[Yazid bin Muawiyah]], [[Kekhalifahan Umayyah]] pada saat itu.
 
Alasan Yazid bin Muawiyah berperang adalah karena Husain bin Ali tidak berjanji setia kepadanya. Husain bin Ali menganggap alasan dan kekuasaan Yazid tidak sah dan tidak sah, yang bertentangan dengan [[Perjanjian Hasan–Mu'awiyah]], mewarisi Yazid. Husain menyebutkan alasan bahaya penghancuran Islam oleh Yazid{{sfn|Syarifi|2004|p=285}} dan kurangnya kesetiaan seseorang seperti dia kepada seseorang seperti Yazid.{{sfn|Dakake|2007|p=28}}
 
Pihak Husain terdiri dari anggota-anggota terhormat keluarga dekat Muhammad, sekitar 128 orang. Husain dan beberapa anggota juga diikuti oleh beberapa wanita dan anak-anak dari keluarganya. Di pihak lain, pasukan bersenjata Yazid I yang dipimpin oleh [[Umar bin Sa'ad]] berjumlah 4.000-30.000.{{sfn|Munson|1988|p=23}}<ref>{{Cite book|last=Jafarian|first=Rasul|date=2007|url=https://www.ghbook.ir/index.php?option=com_dbook&task=viewbook&book_id=2008&lang=fa|title=Refleksi gerakan Asyura|isbn=978-964-905-186-4|url-status=live}}</ref>
 
Dari sudut pandang Muslim, mereka yang tewas dalam pertempuran Karbala dianggap sebagai [[martir]]. Setelah pertempuran ini, Husain dijuluki Sayyid al-ShuhadaSyuhada. Setiap tahun, [[Syiah]], [[Alawi]] dan sejumlah [[Sunni]] dan agama lain memperingati 10 hari pertama Muharram setiap tahun dengan mengadakan upacara duka. Masa duka mencapai puncaknya dengan datangnya hari kesepuluh (Asyura).<ref>{{Cite web|date=2009-12-13|title=Ashura Awareness 2009-2010|url=https://www.aimislam.com/ashura-awareness-2009-2010/|website=Ahlulbayt Islamic Mission|language=en-US|access-date=2021-10-04}}</ref> Meskipun secara [[militer]] skala pertempuran ini tidak besar, namun memiliki dampak ideologis dan [[politik]] yang besar. Pertempuran Karbala adalah peristiwa historis dan mendasar dalam [[tradisi]] dan sejarah [[Syiah]] agama ini. Konflik ini diriwayatkan dan dinarasikan setiap tahun dan bergantian dengan diadakannya peringatan dan duka cita. Di satu sisi, peristiwa ini telah melemahkan legitimasi politik pemerintahan Umayyah. Setelah itu, banyak pemberontakan terjadi terhadap pemerintah itu dan akhirnya menyebabkan kejatuhannya. Di sisi lain, ia telah memainkan peran penting dalam identitas sosial dan agama Syiah di abad-abad berikutnya hingga saat ini. Syiah percaya bahwa pengorbanan Husain dan misi pertempuran Karbala adalah atas perintah Tuhan, dan mereka menganggap peristiwa bersejarah ini perlu untuk kebangkitan dan kesadaran umat Muslim dan penghentian perebutan kekuasaan kekhalifahan oleh Yazid.
 
== Latar belakang ==
Selama masa pemerintahan ayahnya, Husain ibn Ali menemaninya dalam pertempuran [[Perang Jamal|Jamal]], [[Pertempuran Shiffin|Shiffin]] dan [[Pertempuran Nahrawan|Nahrawan]]. Pada tahun 50 H, ketika saudaranya, Hasan wafatmeninggal dunia, Muawiyah tetap sebagai khalifah selama sekitar 10 tahun. Menurut perjanjian damai dengan Hassan, menurut paragraf kedua perjanjian itu, Muawiyah tidak boleh memilih pengganti.{{sfn|Jafari|2003|p=181}}
 
=== Pada masa kekhalifahan Muawiyah bin Abi Sufyan ===
Baris 37:
Hassan memerintahkan agar dia dimakamkan di sebelah kakeknya Muhammad, dan jika ada perselisihan tentang masalah ini, dia harus dimakamkan di sebelah ibunya Fatima; Tetapi [[Marwan bin al-Hakam|Marwan ibn al-Hakam]], dengan dalih bahwa orang-orang sebelumnya tidak mengizinkan '[[Utsman bin 'Affan|Utsman]] dikuburkan di Baqiya, mencegah Hasan dikuburkan di sebelah Muhammad. Pada saat yang sama, kaum Syiah Kufah mulai berjanji setia kepada Husain. Mereka menulis surat kepada Husain, berbela sungkawa atas kematian Hasan dan membenci Muawiyah, menyatakan kesetiaan mereka kepada Husain dan menyatakan minat mereka pada Husain dan keinginan mereka untuk bergabung dengan mereka. Sebagai tanggapan, Husain menulis bahwa ia berkewajiban untuk mematuhi ketentuan surat perdamaian dan meminta mereka untuk tidak mengungkapkan perasaan mereka, dan jika Husain bertahan sampai setelah kematian Mu'awiyah, maka ia akan mengungkapkan pandangannya kepada kaum Syiah.
 
Ketika Muawiyah mengumpulkan kesetiaan kepada Yazid, Husain adalah salah satu dari sedikit orang yang menolak kesetiaan dan mengutuk Muawiyah. Emadi Haeri percaya bahwa dia tidak menerima hadiah Muawiyah. Muawiyah menyarankan Yazid untuk memperlakukan Husain dengan lembut dan tidak memaksanya untuk berjanji setia.<ref name="Hussein bin Ali, Imam">Emadi Haeri, Seyed Mohammad (2009). "[https://rch.ac.ir/article/Details/12313 Hussein bin Ali, Imam.]" Ensiklopedia Dunia Islam. 13. Teheran: Yayasan Ensiklopedia Islam.</ref>
 
== Menerima undanganUndangan dari orang-orang Kufah ==
{{Location map+ | Middle East2
| width = 300
Baris 47:
{{Location map~ | Middle East2
| marksize = 6
| label = [[MedinaMadinah]]
| lat_deg = 26 | lat_min = 30 | lat_dir = N
| lon_deg = 33 | lon_min = 40 | lon_dir = E
Baris 53:
{{Location map~ | Middle East2
| marksize = 6
| label = [[MeccaMakkah]]
| lat_deg = 23 | lat_min = 0 | lat_dir = N
| lon_deg = 33 | lon_min = 70 | lon_dir = E
Baris 59:
{{Location map~ |Middle East2
| marksize = 6
| label = [[KufaKufah]]
|location=left
| lat_deg = 35 | lat_min = 00 | lat_dir = N
Baris 71:
}}
}}
Berita kematian Muawiyah disambut dengan kegembiraan kaum Syiah [[Kufah]]. Para pemimpin Syiah Kufah berkumpul di rumah [[Sulaiman bin Shurad|Suleiman bin SardShurad al-KhazaKhuza'i]] dan bersyukur kepada Tuhan dalam sebuah surat kepada Husain karena telah mengakhiri kekuasaan Muawiyah, menyebut Muawiyah sebagai khalifah yang tidak adil dan merebut tanpa pamrih, dan mengakui bahwa dia tidak lagi menoleransi kekuasaan [[Kekhalifahan Umayyah|Umayyah]].{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Kufi menyatakan bahwa mereka tidak akan mengadakan [[salat Jumat]] minggu ini di kediaman [[An-Nu'man bin Basyir|Nu'man ibnbin BashirBasyir]], penguasa Kufah, dan bahwa mereka akan mengusir Nu'man dari Kufah jika HusseinHusain ingin datang.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Penduduk Kufah mengirim banyak tas surat kepada Husain, Banyak surat lainnya sampai ke Husain, beberapa di antaranya sejalan dengan komunitas Syiah KufiKufah; Seperti surat-surat [[Syabats bin Rib'i]] dan Amr bin Al-Hajjaj yang berperang melawan Husain di [[Karbala]].{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=664–715}}
 
Sebagai tanggapan, HusseinHusain menulis bahwa dia memahami rasa persatuan mereka dan menyatakan bahwa Imam umat harus bertindak sesuai dengan Kitab Allah dan mendistribusikan properti dengan benar. Namun, sebelum melakukan sesuatu, dia melihat Salah mengirim sepupunya [[Muslim bin Aqil]] ke sana untuk menyelidiki situasi.<ref>Emadi Haeri, Seyed Mohammad (2009). name="[https://rch.ac.ir/article/Details/12313 Hussein bin Ali, Imam.]" Ensiklopedia Dunia Islam. 13. Teheran: Yayasan Ensiklopedia Islam.</ref>
 
Rasool Jafarian, yang menyebutkan catatan buruk kaum Kufi pada masa Ali dan Hasan, berpendapat bahwa, bagaimanapun, mengingat pengetahuan Husain tentang rencana Yazid untuk membunuhnya, tidak ada cara yang lebih baik bagi Husain pada saat itu. Sebab, misalnya, kemungkinan berangkat ke Yaman tidak berhasil karena pengaruh pemerintah. Dia menunjukkan bahwa semua orang yang memprotes kepergian Husain menasihatinya untuk menerima pemerintahan Yazid, meskipun untuk sementara, dan bahwa Husain ibn Ali tidak ingin setuju dengan Yazid dan pemerintahannya sama sekali, bahkan jika penentangan terhadap pembunuhannya ini Memimpin.{{sfn|Jafarian|1999|p=472–475}}
 
Husain mengirim Muslim bersama beberapa orang lainnya ke Kufah dan memerintahkan agar misinya dirahasiakan. Muslim tiba di Kufah pada awal [[Syawal]] dan membaca surat Husain kepada orang-orang. Orang-orang Kufah dengan cepat berjanji setia kepada Muslim dan bahkan Muslim pergi ke mimbar masjid Kufah dan mengatur orang-orang di sana. Dikatakan bahwa 18.000 orang berjanji setia kepada Muslim untuk membantu Husain.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Para pendukung Umayyah dan orang-orang seperti Umar bin Sa'ad, [[Muhammad bin Al-Asy'ats]] dan Abdullah bin Muslim, dalam surat-suratnya, melaporkan peristiwa dan ketidakmampuan Nu'man kepada Yazid. Menurut Najm Haidar dalam [[Encyclopaedia of Islam|Encyclopedia of Islam]], Nu'man sengaja tidak menindak aktivitas Muslim.<ref name=":4">{{Cite journal|last=Haider|first=Najam I.|date=2016-05-04|title=al-Ḥusayn b. ʿAlī b. Abī Ṭālib|url=https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/al-husayn-b-ali-b-abi-talib-COM_30572|journal=Encyclopaedia of Islam, THREE|language=en|publisher=Brill}}</ref> Yazid, yang tidak lagi mempercayai Nu'man ibnbin Bashir, penguasa Kufah saat itu, menggantikannya dengan [[Ubaidillah bin Ziyad|Ubaidullah bin Ziad]]. Ubaidullah diperintahkan untuk segera pergi ke Kufah dan menghentikan kerusuhan dan berurusan dengan Muslim bin Aqil. Dia memasuki Kufah dengan menyamar dan mengambil tindakan keras terhadap pendukung Husain, yang membuat mereka takut.{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}}
 
Bahramian mengatakan bahwa dengan pengetahuannya tentang Kufi, ia mampu merebut Kufah dari pendukung Husain melalui berbagai tindakan seperti ancaman, suap dan gosip. Dan untuk mencapai tujuan utama Bani Umayyah, yaitu membunuh Husain dalam situasi apapun.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Setelah aksi kaum Kufi dalam pemberontakan dan perebutan Istana Kufah tidak ke mana-mana, Muslim bersembunyi, tetapi akhirnya tempatnya terungkap dan pada tanggal 9 [[Zulhijah|zulhijjah]], setelah dipenggal, dia dilempar dari atap Istana Kufah di depan umum. Hani bin Urwah, pemimpin suku Murad, juga tewas. Dalam sebuah surat, Yazid memuji Ibn Ziad atas perlakuan kejamnya dan memerintahkannya untuk mengawasi Husain dan para pengikutnya dan menangkap mereka, tetapi hanya untuk membunuh mereka yang berniat berperang.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}}
Baris 84:
 
=== Husain berangkat ke Kufah ===
[[Abdullah bin Abbas|Ibn Abbas]] mengingatkan Husain tentang pengkhianatan Kufipenduduk Kufah terhadap Ali dan Hasan danserta memohon Husain untuk tidak membawa wanita dan anak-anak bersamanya dalam perjalanan ini. Husain menghargai nasihatnya dan berkata bahwa dia telah menyerahkan pekerjaannyaurusannya kepada Tuhan.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Husain yang tidak mengetahui peristiwa di Kufah, bersiap berangkat ke Kufah pada tanggal 8 atau 10 zulhijjah, dan bukannya menunaikan haji, ia melakukan umrah di luar kota Mekkah. Dia berada di pinggiran kota, diam-diam meninggalkan kota bersama teman-temannya.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}}
 
Setelah Husain pergi, [[Abdullah bin Ja'far|Abdullah ibn Ja'far]] menulis surat kepada Husain bersama kedua putranya, Aun dan Muhammad, memohon agar dia kembali. Sepupu Husain, Abdullah ibn Ja'far, menulis surat kepada penguasa Kufah, memintanya untuk menulis surat jaminan kepada Husain jika dia kembali ke Mekah. Sebagai tanggapan, penguasa Mekah mengirim Abdullah bin Ja'far dengan pasukan yang dipimpin oleh saudaranya Yahya untuk mengejarnya. Tetapi ketika kedua kelompok bertemu, mereka meminta Husain untuk kembali, tetapi Husain menjawab bahwa dalam mimpi dia telah melihat kakeknya Muhammad, yang memintanya untuk melanjutkan perjalanannya dan menyerahkan takdirnya kepada Tuhan. Dua putra Abdullah bin Ja'far, Aun dan Muhammad, bergabung dengan Husain dan terbunuh bersamanya di Asyura.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=670}}
 
Dalam perjalanan, Husain bertemu dengan berbagai orang. [[Al-Farazdaq|FarzadaghFarazdaq]], melihatseorang penyair yang, dalam menanggapi pertanyaan Husain, secara eksplisit mengatakan kepadanya bahwa hati rakyat Irak bersama Anda, tetapi pedang mereka digunakan untuk melayani Bani Umayyah. Sepupu Husain, Abdullah ibn Ja'far, menerima surat dari Amr ibn Sa'id dan pergi ke Husain untuk membacakannya, tetapi keputusan Husain tidak tergoyahkan dan sebagai tanggapan terhadap mereka yang mencoba menghalanginya, dia mengatakan bahwa takdir telah ditentukan. di tangan Tuhan dan Tuhan adalah yang terbaik. Dia menginginkan para hamba dan Tuhan tidak akan menjadi musuh orang yang benar.{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}}
 
[[Zuhair bin Al-Qain]], yang merupakan pendukung [[Utsman bin 'Affan|Utsman]] dan sedang bepergian dan menjauhkan tendanya dari tenda Husain selama perjalanan, terpaksa mendirikan tendanya di suatu tempat di dekat tenda Husain. Husain mengundangnya untuk bergabung dengan kelompoknya, dan selama pertemuan ini, Zuhair berubah pikiran dan bergabung dengan Husain dan menjadi salah satu sahabatnya.{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}}
Baris 99:
 
== Di Karbala ==
Di daerah SharafSyaraf atau Zuhsum, penunggang kuda berada di bawah pimpinan [[Al-Hurr at-Tamimi|al-Hurr bin Yazid]], dan karena cuaca panas, Husain memerintahkan mereka dan kuda mereka untuk diberi minum, dan kemudian di sana dia mengumumkan kepada tentara Hurr motif. gerakan dan berkata:<blockquote>Anda tidak memiliki seorang Imam dan saya menjadi sarana untuk menyatukan umat. Keluarga kami lebih pantas mendapatkan pemerintahan daripada siapa pun, dan mereka yang berkuasa tidak pantas mendapatkannya dan memerintah secara tidak adil. Jika Anda mendukung saya, saya akan pergi ke Kufah. Tapi jika kamu tidak menginginkanku lagi, aku akan kembali ke tempat pertamaku.{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}} {{sfn|Madelung|2004|p=493–498}}</blockquote>Namun kufi yang menemani Hurr tidak menjawab. Kemudian Husain melakukan salat dan bahkan orang-orang Hurri dan Kufi mengikuti Husain.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=670}} Setelah shalat, dia mengingat kata-katanya kepada orang-orang Kufi dan berbicara tentang hak keluarga Muhammad dan hak keluarga ini atas kekhalifahan dan merujuk pada surat-surat yang telah ditulis oleh orang-orang Kufan ​​kepadanyakepadanya. Hurr, yang tidak mengetahui surat-surat yang dikirim oleh kaum Kufi kepada Husain, tidak mengubah keputusannya, meskipun Husain menunjukkan kepadanya dua kantong penuh surat-surat Kufi, dan mengakui bahwa dia bukan salah satu dari mereka yang telah menulis surat kepadanya, dan bahwa dia berada di bawah Ubaidullah ibn Ziad.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Dia memerintahkan untuk membawa Husain dan teman-temannya ke Ibn Ziad tanpa perlawanan, dan dia bermaksud untuk meyakinkan Husain tentang hal ini. Ketika Husain siap untuk pergi, Hurr menghalangi jalannya dan mengatakan bahwa jika Husain tidak menerima perintah yang diberikan oleh Ibn Ziad kepada Hurr, dia tidak akan mengizinkan Hurr pergi ke Medina atau Kufah.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Dan dia menyarankan kepada Husain untuk tidak pergi ke Kufah atau Madinah, tetapi untuk menulis surat kepada Yazid atau Ibn Ziad, dan dia sendiri harus menulis surat kepada Ibn Ziad dan menunggu perintahnya, berharap dia bisa menyingkirkannya tes yang sulit ini dengan menerima jawaban. Namun Husain tidak menerima tawarannya dan pergi ke kiri menuju Qadisiyah. Hurr memperingatkannya bahwa saya melakukan ini untuk Anda dan bahwa jika ada perang, Anda akan dibunuh. Tapi Hussein tidak takut mati dan berhenti di daerah yang disebut Niniwe.{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}} Juga, Hurr tidak bisa mencegah masuknya empat Syiah Kufah ke dalam tentara Husain.
 
Husain membacakan khotbah dan berkata, "Saya tidak melihat kematian kecuali kesyahidan dan hidup dengan penindas kecuali kesulitan." Menjelaskan alasan penentangannya terhadap pemerintah, ia memperkenalkan dirinya dan mengingatkan pahitnya kesetiaan orang-orang Kufi kepada ayah dan saudaranya, dengan mengatakan, "Orang-orang ini telah tunduk pada ketaatan setan dan telah meninggalkan ketaatan kepada Allah, Yang Maha Penyayang."{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=670-671}} Seorang utusan dari Ibn Ziad datang ke Hurr dan tanpa menyapa Husain, dia mengirim surat kepada Hurr di mana Ibn Ziad telah memerintahkan Husain untuk tidak berhenti di mana pun dia memiliki akses ke air dan benteng yang kuat. Dengan surat ini, Ubaidullah ingin memaksa Husain untuk berperang. Zuhair ibn Qain menyarankan kepada Hussein untuk menyerang pasukan kecil Hurr dan merebut desa berbenteng Iqr, tetapi Husain menolak, karena dia tidak ingin memulai perang.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=671}}
 
Pada tanggal 2 [[Muharram]], Husain mendirikan tenda di daerah Karbala. Menurut riwayat [[Muhammad al-Baqir]], di belakang tenda karavan Husain adalah Nizari, dan tumbuhan ini mencegah pengepungan oleh orang-orang Kufi dan merupakan satu-satunya cara untuk menghadapinya.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=671}} Pada hari ketiga, situasi semakin memburuk dengan kedatangan pasukan berkekuatan 4.000 orang di bawah komando [[Umar bin Sa'ad]]. Sebagai putra salah satu sahabat Muhammad, ibn Sa'ad enggan melawan Husain dan melakukan upaya sia-sia untuk membebaskan dirinya dari tanggung jawab menghadapi Husain. Tetapi Ibn Ziad berkata bahwa jika dia tidak mematuhi perintah ini, dia tidak akan memberinya aturan Ray. Setelah mendengar ini, Ibn Sa'ad menuruti Ibn Ziad, berharap setidaknya dia akan mencegah perang dengan Husain. Pertama-tama, bin Sa'ad mengirim surat kepada Husain menanyakan tentang niatnya untuk datang ke Irak. Seorang kurir mencapai Ibn Sa'ad yang menunjukkan keinginan Husain untuk mundur, dan Husain mengatakan bahwa dia datang ke Irak karena surat-surat kaum Kufi, dan bahwa dia akan kembali ke Medina jika orang-orang Irak tidak menginginkannya lagi. Ibn Sa'ad melaporkan masalah ini kepada Ibn Ziad, Ibn Ziad bersikeras bahwa Husain harus berjanji setia kepada Yazid, dan jika Husain menerimatidak kesetiaanberjanji setia, dia akan menunggutunggu perintah berikutnya.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=672}} Tak lama setelah itu, Umar bin Sa'ad diperintahkan untuk mencegah Husain dan para sahabatnya mencapai air.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}}
 
Ada desas-desus bahwa Husain ingin menyerah, tetapi AqabaUqbah bin Saman GhulamSam'an, pelayan Rabab istri Husain, bersaksi bahwa Husain tidak pernah mengajukan penawaran dan hanya meninggalkan tanah Karbala dan pergi ke suatu tempat untuk menentukan tugas perang. WilfredWilferd MadlungMadelung percaya bahwa versi tawaran Husain untuk menyerah kepada Yazid bertentangan dengan pandangan agamanya, dan bahwa sumber-sumber utama mungkin bermaksud untuk menempatkan kesalahan atas kematian Husain pada Ibn Ziad, bukan Yazid. Bahramian menganggap pernyataan ini sebagai rumor yang berasal dari Ibn Sa'ad, ia menulis topik tersebut dalam sebuah surat kepada Ibn Ziad.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Bahramian melanjutkan dengan mengatakan bahwa surat itu mungkin merupakan bagian dari rencana untuk menghancurkan wajah Husain, karena tidak mungkin Ibn Sa'ad melaporkan kebohongan seperti itu kepada Ibn Ziad.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=672}} Menurut Rasool Jafarian, [[Syamr bin Dzil Jausyan|Syamr]] berpengaruh dalam mengubah pendapat Ibn Ziad dalam menolak usulan Husain agar ia pergi ke salah satu perbatasan negara Islam atau kembali ke Madinah.{{sfn|Jafarian|1999|p=483}} Merujuk pada sumber-sumber primer seperti Tarikh Tabari dan Al-Kamil Fi Tarikh, ia menekankan bahwa Husain bin Ali tidak ingin dibiarkan pergi ke Yazid dan berjanji setia pada tahap apapun.{{sfn|Jafarian|1999|p=480}}
 
Pada tanggal tujuh Muharram, sebuah surat diterima dari Ibn Ziad kepada Ibn Sa'ad yang memerintahkan pasokan air ke kamp Husain. Umar membuat pasukan 500 orang di bawah komando Amr ibn Hajjaj.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=673}} Selama tiga hari, Husain dan teman-temannya kehausan. Pada malam hari, sekelompok 50{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} orang dengan berani menyerang sungai Efrat di bawah komando Abbas, tetapi hanya mampu membawa sedikit air.{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}}
Baris 124:
Perang dimulai. Sayap kanan Korps Kufah menyerang komando Amr bin Hajjaj, tetapi menghadapi perlawanan dari Husain army dan mundur. Sayap kiri tentara Kufah, yang dipimpin oleh [[Syamr bin Dzil Jausyan|Syamr]], menyerang dan melakukan pengepungan tanpa hasil, dan komandan kavaleri tentara meminta Ibn Sa'ad untuk mengirim infanteri dan pemanah untuk membantunya. Syabbos bin Rabi'i, yang dulunya adalah pendukung Ali, sekarang menjadi tentara Kufah dan di bawah komando infanteri Ibn Ziad. Ketika dia diperintahkan untuk menyerang, dia berkata dia tidak memiliki keinginan untuk melakukannya, dan kavaleri dan 500 pemanah melakukannya. Ibn Sa'ad memerintahkan agar tenda-tenda dibakar. Pada awalnya, ini menguntungkan Husain, karena api menghalangi masuknya pasukan Umar bin Sa'ad. Shamar pergi ke tenda-tenda wanita Husain dan ingin membakar tenda, tetapi teman-temannya menegurnya.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=675}}
 
Pada siang hari, Husain dan para sahabatnya melaksanakan salat Zuhur.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=675}} Tentara musuh menembaki mereka di tengah-tengah salat zuhur.<ref name=":1" /> Pada sore hari, tentara Husain dikepung dengan keras. Tentara Husain terbunuh di depannya. [[Bani Hasyim]] pertama yang dibunuh adalah [[Ali Akbar bin Husain|Ali Akbar]], putra Husain.{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}} Kemudian putra-putra Muslim bin Aqil, putra-putra Abdullah bin Ja'far, putra-putra Aqiel dibunuh. Dikatakan bahwa Hasan, putra Hasan, terluka parah dan meminta bantuan pamannya Husain. Husain bangkit dengan marah dan memukul penyerang [[Al-Qasim bin hasanHasan bin Ali|Qasim]] sibin penyerangHasan]] dengan pedangnya. Orang itu jatuh di bawah kaki pasukan Ibn Ziad dan diinjak-injak. Husain memeluk Qasim dan mengutuk para pembunuhnya. Husain membawa tubuh Qasim yang tak bernyawa ke tendanya dan meletakkannya di samping korban lainnya.{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}}
 
Rincian kematian [[Abbas bin Ali|Abbas]] di Tabaricatatan ath-Tbabari dan Blazerial-Baladzuri belum dirilis. Hanya disebutkan bahwa Husain, yang dahaga anak-anaknya meningkat, menyuruh Abbas untuk pergi mengambil air untuk anak-anak. Dan Abbas maju di sepanjang Sungai Efrat, tetapi Abbas berpisah dari Husain dan dikelilingi oleh musuh dan bertempur dengan gagah berani dan terbunuh di tempat makamnya sekarang.<ref name=":1" />
 
Saat itu, pasukan Ibn Ziad sangat dekat dengan Husain, tetapi tidak ada yang berani melakukan apa pun terhadapnya. Hingga Malik bin Nasir Kennedy memukul kepala Husain dan topinya berlumuran darah.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=676}} Sementara Husain mengganti topinya dengan selendang dan menutupi kepalanya dengan sorban, pria Kennedy itu menjarah jubahnya. Tapi jubah ini tidak membantunya. Karena setelah itu ia terus-menerus miskin dan hidup dalam kehinaan.{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}}
Baris 132:
Bagian menyedihkan lainnya dari momen-momen ini adalah pembunuhan [[Ali Asghar bin Husain|Ali Asghar]], yang ditempatkan Husain di lengannya (atau kakinya). Bayi ini berusia enam bulan. Husain melepas pakaian perangnya dan meminta air untuk anak itu, tetapi peluru itu merobek leher anak itu dan Husain mengumpulkan darah anak itu di telapak tangannya dan menuangkannya ke udara, meminta murka Tuhan atas orang-orang jahat.
 
Syamr pergi ke Husain dengan pasukan, tetapi tidak berani menyerangnya, dan hanya terjadi konflik verbal di antara keduanya. Husain bersiap untuk perang. Husain berusia 55 tahun pada saat itu dan, karena usianya, tidak bisa bertarung terus-menerus. Meskipun usianya masih muda, [[Abdullah bin Hasan bin Ali|Abdullah ibn Hasan]] pergi membantu Husain dan tidak mendengarkan apa pun yang diperintahkan Husain dan Zainab kepadanya untuk kembali ke tenda. Akhirnya dia meletakkan tangannya di depan pedang yang terpotong oleh pukulan pedang, dan Husain berjanji untuk melihat ayahnya di surga dan mencoba untuk menghilangkan rasa sakitnya.  Husain mengenakan beberapa pakaian karena takut dibiarkan telanjang di padang pasir setelah kematiannya. Tetapi setelah dia terbunuh, dia menjarah semua pakaian itu dan tubuhnya dibiarkan telanjang di gurun Karbala.
 
Ibn Sa'ad telah mendekat dan [[Zainab binti Ali|Zainab]] berkata kepadanya: "OHai Umar ibn Sa'ad, apakah Aba Abdullah terbunuh dan kamu hanya berdiri dan menonton?" Air mata mengalir dari mata Ibn Sa'ad. Husain bertempur dengan gagah berani, ketika Husain pergi ke sungai Efrat untuk minum air, sebuah anak panah mengenai dagu atau tenggorokannya. Akhirnya, Husain, untuk terakhir kalinya, takut pada musuh pembalasan Tuhan, tetapi dia dipukul di kepala dan lengan, dan dia jatuh ke tanah. Sinan bin Anas bin Amr an-Nakha'i memerintahkan KholiKhauli bin Yazid Asbahial-Ashbahi untuk memenggal kepala Husain, tapi dia takut dan tidak bisa melakukannya. Sinan atau Syamr memukul lagi ke Husain dan memenggal kepalanya dan memberikannya kepada KholiKhauli untuk membawa kepalanya ke Ibn Ziad.{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}}<ref name=":1" />
 
== Acara setelahPasca pertempuran ==
Sepuluh orang mengajukan diri untuk menunggangi kuda di atas tubuh Husain yang tak bernyawa untuk menodai dia. Setelah IbnIbnu Sa'ad meninggalkan medan perang, orang Asadian mengubur tubuh tanpa kepala Husain, bersama dengan yang terbunuh lainnya, di tempat yang sama di mana pembantaian itu terjadi.
 
Pertempuran berakhir, dan tentara Ibn Ziad menjarah pakaian, pedang, dan perabotan Husain, serta perhiasan wanita. Syamr ingin membunuh [[Ali bin Husain]] (salah satu yang selamat dari pertempuran dan Imam Syiah keempat) yang sakit di salah satu tenda. Tapi Ibn Sa'ad menghentikannya dan tidak mengizinkan siapa pun masuk ke tendanya.
 
Dia membagi kepala orang-orang yang terbunuh dalam pasukan Husain di antara suku-suku sehingga mereka bisa lebih dekat dengan Ibn Ziad. [[Bani Kindah|Suku Kindah]] yang dipimpin oleh [[Qais bin t|Qais bin Al-Asy'ats alAl-Kindi]] membawa 13 kepala, [[Bani Hawazin|Suku Hawazin]] yang dipimpin oleh Syamr bin Dzil Jausyan membawa 12 kepala, [[Bani Tamim]] membawa 17 kepala dan [[Bani Asad bin Khuzaimah|Bani Assad]] membawa 16 kepala,<ref>{{Cite book|url=https://new.ghbook.ir/books/10565|title=اماکن سیاحتی و زیارتی دمشق|trans-title=Tempat wisata dan ziarah ke Damaskus|url-status=live}}</ref> dan masuk Kufah dengan total dari 71 kepala dipotong. Al-Baladzuri, Tabariath-Thabari dan Sheikh Mofid telah menulis jumlah seluruh kepala yang dibawa adalah 73.<ref>{{Cite web|title=عاشورا در آینه آمار و ارقام|trans-title= Hari Asyura, Analisis Statistik|url=http://ensani.ir/fa/article/46129/%D8%B9%D8%A7%D8%B4%D9%88%D8%B1%D8%A7-%D8%AF%D8%B1-%D8%A2%DB%8C%D9%86%D9%87-%D8%A2%D9%85%D8%A7%D8%B1-%D9%88-%D8%A7%D8%B1%D9%82%D8%A7%D9%85|website=پرتال جامع علوم انسانی|language=fa|access-date=2021-10-08}}</ref>
 
=== di syamSyam ===
Setelah pertempuran, para penyintas dan korban tentara Husain pertama kali dikirim ke Ibn Ziad, yang memperlakukan mereka dengan buruk. Kepala-kepala ini kemudian dibawa ke Damaskus. Saat matahari terbit, kepala orang yang terbunuh dan kafilah tawanan memasuki masjid Umayyah. Kemudian, atas perintah Yazid, semua kepala digantung di gerbang kota dan masjid Umayyah selama 3 hari. Yazid pertama-tama memperlakukan mereka dengan keras, yang mendapat tanggapan serupa dari Ali bin Husain dan bibinya Zainab. Pada akhirnya, Yazid memperlakukan mereka dengan lembut.
 
Baris 154:
Setelah semua sahabat Husain bin Ali terbunuh, mereka memenggal semua kepala mereka dari tubuh mereka (hanya kepala Ali Asghar dan Hurr yang tidak dipisahkan dari tubuh mereka) dan mengirim mereka ke [[Syam]].
 
Secara total, ada perbedaan antara 70 atau 180 orang yang dibunuh dengan Husain. Sedikitnya 20 di antaranya adalah Bani Hasyim dari generasi [[Abu Thalib]]. [[Ali Akbar bin husainHusain|Ali Akbar]] adalah orang pertama yang terbunuh di Bani Hasyim, Yazid menjadi anak dari sepupu ibunya, untuk alasan itu surat perlindungan dibawa kepadanya, tapi dia menganggap garis keturunan ayah dan hubungannya dengan Muhammad lebih tinggi dan tidak menerima ini.
 
Enam saudara laki-laki dari pihak ayah Husain tewas dalam pertempuran itu, empat di antaranya adalah putra-putra [[Fatimah binti Hizam]]. Abdullah bin Abi Mahal membawa surat perlindungan untuk putra-putra Fatimah binti Hizam dari bin Ziad, yang mereka tolak.
Baris 167:
Kaum Kufi menjadi sangat menyesal segera setelah pertempuran Karbala dan melakukan pemberontakan seperti Pemberontakan Tawabin dan Pemberontakan Mukhtar untuk membalas dendam dinasti Umayyah, yang menunjukkan penyesalan mereka.<ref name=":4" />
 
Pemberontakan pertama yang terjadi dengan niat bertaubat dan mencarimenuntut darah Husain bin Ali adalah gerakan taubat yang dipimpin oleh [[Sulaiman bin Shurad]]. Tentara Tawabin dikalahkan oleh tentara Umayyah, dan sebagian besar pemimpinnya tewas, dan sisanya bergabung dengan Mukhtar Saghafiats-Tsaqafi. Setelah menguasai Kufah, Mukhtar membunuh mereka yang terlibat dalam kematianpembunuhan Husain setelah menguasai Kufah. Pada paruh pertama abad kedua Hijriah, [[Zaid bin Ali]] (w. 122 AH), putra Ali ibnbin Husain, memberontak di Kufah dengan slogan mencarimenuntut darah Husain ibnbin Ali dan menghadapi penindasan Bani Umayyah. Tentu saja, para Imam Syi'ah tidak ambil bagian dalam pemberontakan ini dan bahkan memperingatkan Syiah agar tidak mendukung ZaydZaid bin Ali. Setelah ZaydZaid, anak-anaknya melanjutkan jalannyapemberontakannya. Dengan demikian, rantai pemberontakan melawan Bani Umayyah terbentuk, yang melemahkan Bani Umayyah, dan [[Abu Muslim Al Khurasany|Abu Muslim al-Khurasani]] memanfaatkan ruang ini untuk memprovokasi gerakan[[Revolusi SiahjamganAbbasiyah]], yang menyebabkan jatuhnya Bani Umayyah.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=687}}
 
=== Kepala Husain ===
Baris 173:
Sejumlah ulama Sunni berpandangan bahwa kepala tersebut dikuburkan di pemakaman [[Jannatul Baqi|al-Baqi']] di [[Madinah]]. [[Ibnu Sa'ad|Muhammad bin Sa'ad al-Baghdadi]] meriwayatkan bahwa Yazid mengirim kepala Husain kepada [[Amr Al-Asydaq|Amr bin Sa'id al-Asydaq]], gubernur Madinah, dan menguburkannya di makam ibunya Fatimah di al-Baqi'.<ref name="بداية-رأس">[[s:البداية والنهاية/الجزء الثامن/وأما رأس الحسين رضي الله عنه|البداية والنهاية، ابن كثير الدمشقي، الجزء الثامن، فصل: وأما رأس الحسين رضي الله عنه]]، di [[Wikisource]]</ref> Disebutkan pula oleh [[Ahmad bin Yahya bin Jabir al-Baladzuri|al-Baladzuri]], Abu Ya'la al-Hamdani, Az-Zubair bin Bakkar, [[Ibnu Abi ad-Dunya|Ibnu Abid Dunya]], [[Ibnu al-Jauzi|Ibnul Jauzi]], dan Abu al-Mu'ayyad al-Khawarizmi,<ref>{{Cite book|author1=Muhammad bin Abdul Hadi asy-Syaibani, dan Muhammad Salim al-Khadir|title=Al-Qaul as-Sadid fi Sirah Al-Husain asy-Syahid|url=|page=210|date=1425 H/2005 M|edition=satu|publisher=Mubrah al-Aal wal Ashab, Maktabah al-Kuwait al-Wathiniyah|location=Kuwait|standard number=}}</ref> dan [[Ibnu Taimiyah]] menekankannya dan berkata: "Apa yang disebutkan oleh para ulama dan sejarawan yang diandalkan adalah bahwa kepala itu dibawa ke Madinah, dan dikuburkan bersama saudaranya Hasan.<ref>[https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&ID=3589&idfrom=3589&idto=3589&flag=0&bk_no=0&ayano=0&surano=0&bookhad=0 مجموع فتاوى ابن تيمية، جـ 27، صـ 451: 489، طبعة مجمع الملك فهد، 1995م] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181225031115/http://islamweb.net/newlibrary/display_book.php?ID=3589&startno=0&start=0&idfrom=3589&idto=3589&bookid=22&Hashiya=2 |date=25 ديسمبر 2018}}</ref>
 
== Dampak dari pertempuran Karbala ==
Sejarawan Houting menggambarkan pertempuran Karbala sebagai contoh "sangat baik" dari model Syiah "penderitaan dan kemartiran." {{sfn|Hawting|2004|p=50}} Menurut Abdul Aziz Sachadina, peristiwa Karbala adalah puncak penderitaan dan penindasan bagi kaum Syiah; Balas dendam telah menjadi salah satu tujuan utama dari banyak pemberontakan Syiah.<ref>{{Cite book|last=Sachedina|first=Abdulaziz Abdulhussein|last2=Sachedina|first2=Associate Professor of Religious Studies Abdulaziz Abdulhussein|date=1981-01-01|url=https://books.google.com/books?id=5zUIYGQT4DwC|title=Islamic Messianism: The Idea of Mahdi in Twelver Shi'ism|publisher=SUNY Press|isbn=978-0-87395-442-6|language=en}}</ref>
 
Baris 186:
Pemberontakan Qatif 1979 di Arab Saudi juga terjadi di Muharram; Upacara berkabung Muharram dilarang di depan umum pada saat itu, tetapi beberapa ulama Syiah di Qatif mengumumkan niat mereka untuk mengadakan upacara di depan umum.<ref>{{Cite book|last=Louër|first=Laurence|date=2011|url=https://brill.com/view/book/edcoll/9789004216846/B9789004216846_011.xml|title="Shi'I Identity Politics In Saudi Arabia"|publisher=Religious minorities in the Middle East domination, self-empowerment, accommodation. Leiden: Brill|isbn=9789004216846|pages=221–243|url-status=live}}</ref> Pemberontakan Qatif terjadi setahun setelah kemenangan Revolusi Islam, dan ini menyoroti pentingnya masalah ini.{{sfn|Matthiesen|2014|p=102-103}}
 
=== beberapaBeberapa pandangan sejarah modern ===
[[Laura Veccia Vaglieri|Vaglieri]] menganggapnya dimotivasi oleh [[ideologi]], dengan mengatakan bahwa jika materi yang sampai kepada kita adalah asli, mereka menyampaikan citra orang yang "yakin bahwa dia benar, dengan keras kepala bertekad untuk mencapai tujuannya..."{{sfn|Vaglieri|2010|p=608-615}}
 
Baris 233:
* [http://fajartimur.wordpress.com/2009/01/05/para-syahid-karbala-dan-kufah/ Daftar para syahid di Karbala]
* [http://kisahmuslim.com/apakah-yazid-bin-muawiyah-terlibat-dalam-pembunuhan-husein/ Apakah Yazid bin Muawiyah Terlibat dalam Pembunuhan Husein di KisahMuslim.com]
 
 
[[Kategori:Perang]]
[[Kategori:Syi'ahSyiah]]
[[Kategori:Perang Saudara Islam II]]
[[Kategori:Sejarah Islam]]