Jladri, Buayan, Kebumen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Silahkan dilanjutkan perbaikannya. Penulis sepertinya sangat tidak memahami cara menulis dan sangat malas menulis dengan benar |
||
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 15:
'''Jladri''' adalah sebuah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Buayan, Kebumen|Buayan]], [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
== Asal Mula ==
▲seiring berjalanya waktu sebelum tahun 1844 kekuatan Dipanegara yang berpusat di bagelen selatan (sekarang kabupaten [[Kebumen]]) pada tahun 1825 – 1830, mengakibatkan Belanda mendatangkan bala bantuan pasukan VOC dalam jumlah besar dari Batavia dan menempati kantor Kongsi Dagang VOC di Gombong. Tempat tersebut kemudian dijadikan pertahanan militer Belanda dalam melawan kekuatan Dipanegara di Bagelen Selatan hingga masa penyerangan besar – besaran Belanda serta pembumihangusan pendopo kota raja kabupaten Panjer yang menjadi pusat kekuatan terakhir (1832). Peristiwa tersebut mengubah status kantor Kongsi Dagang Gombong menjadi markas pertahanan Belanda di Gombong. Meski demikian, bangunan tersebut belum diubah menjadi benteng.
Warga pribumi pada saat itu hanya mengandalkan penghasilan dari barter dan tani. Mulailah mereka menggunakan [[mata uang]] untuk membeli keperluan pribadi.
Desa Jladri yang dulunya rawa dan hutan, dikelola hingga dapat menghasilkan padi dan kelapa. Dari beberapa kisah tetua desa, Jladri sebelum belanda menguasai kebumen hanya hamparan rawa (jladren) dalam [[Bahasa Jawa]]. Setelah Raja Kabupaten Panjer (Kebumen) lengser, oleh Belanda para pengikut dan rakyatnya pergi dari daerah kebumen dan menempati daerah-daerah yang masih berupa hutan dan rawa seperti Jladri salah satunya, dan mualailah mereka memiliki hasil sawah dan menanam pohon kelapa serta palawija lainya untuk keperluan hidup.
Hingga setelah Indonesia merdeka mengalami kebergantung pada uang. Tidak lagi pada hasil tani dan barter. Tetapi untuk mendaptkan uang mereka harus berjalan berkilo-kilo meter untuk menjual hasil panen mereka yang ditukar dengan berbagai kebutuhan seperti pakaian dan keperluan rumah lainya,
== Pasar ==
== Asal Penamaan ==
Jladri yg berasal dari kata jlandren yg artinya rawa di bagi menjadi 4 bagian yaitu jlari kidul jladri tengah dan ljladri kulon atau sering disebut londeng karana posisinya yg sangat besar.
Baris 29 ⟶ 34:
Sebelum taun 1950-an warga londeng hanya d temptai beberapa warga saja dan berjumlah paling banyak d daerah londeng daripada jladri tengah atau jladri kidul, dan hanya ada satu sekolah yaitu d sd bagian bawah kenapa hanya d bagian bawah karna sekolah zaman dulu gurunya susah menjangkau tempat" yg masih terisolasi jadi mereka yg ingin belajar harus berjalan beberapa kilometer untuk dapat ke bagian bwah atau jaladri tengah yg letaknya dekat dengan jalan dan bisa d jangkau dengan sepeda ontel pada jama dulu,,
Hingga pada tahun 1970-an jalan yg dulunya jalan alternatif tentara belanda yg hanya bisa di lalui dengan berjalan kaki d warga jladri bawah yg sudah lulus [[Sekolah]] bawah mendirikan rumah untuk belajardi daerah londeng agar semua warga londeng mendapat pelajaran, dan berhitung.
== Pranala luar ==
{{Buayan, Kebumen}}
{{Authority control}}
|