Orang Arab Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pineapplethen (bicara | kontrib)
Mulai 1870 hingga setelah 1888: perbaiki, dasar tersebut tidak diakui oleh sumber yang terpercaya
ArfanSulaiman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 92:
=== Abad 17-19 Masehi ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een Arabier TMnr 3728-759.jpg|jmpl|250px|Seorang Arab pada masa [[Hindia Belanda]] ([[litografi]] berdasarkan gambar oleh [[Auguste van Pers]], 1854)]]
Abad ini adalah gelombang terakhir, ditandai dengan hijrah massalnya para ''Alawiyyin'' [[Hadramaut]] yang menyebarkan Islam sambil berdagang di [[Nusantara]]. Kaum pendatang terakhir ini dapat ditandai keturunannya hingga sekarang karena berbeda dengan pendahulunya, tidak banyak melakukan kawin campur dengan penduduk pribumi. Selain itu dapat ditandai dengan marga yang umum dikenal sekarang seperti ''al-Attas, Assegaf, al-Jufri, al-Aydrus, Shihab, Shahab, al-Haddad'', ''al-Habsyi'', dan lainnya.<ref name=":1">{{Cite news|url=https://tirto.id/dinamika-menelusuri-silsilah-para-habib-chda|title=Dinamika Menelusuri Silsilah Para Habib|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2017-04-18}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/10/11/nd9vk0-salah-kaprah-sebutan-habib-di-masyarakat|title=Salah Kaprah Sebutan Habib di Masyarakat {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2017-04-18}}</ref> Hal ini dapat dimengerti karena marga-marga ini baru terbentuk belakangan. Tercatat dalam sejarah Hadramaut, marga tertua adalah ''as-Saqqaf'' (Assegaf) yang menjadi gelar bagi ''Syekh Abdurrahman bin Muhammad al-Mauladdawilah'' setelah ia wafat pada 731 H atau abad 14 - 15 M.<ref>{{Cite web|url=http://kabarbanjarmasin.com/posting/silsilah-nasab-marga-assegaf.html|title=Silsilah Nasab Marga Assegaf|last=S.Kom|first=H. Zainal Hakim,|website=kabarbanjarmasin.com|access-date=2017-04-18|archive-date=2017-04-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20170418165154/http://kabarbanjarmasin.com/posting/silsilah-nasab-marga-assegaf.html|dead-url=yes}}</ref> Sedangkan marga-marga lain terbentuk bahkan lebih belakangan, umumnya pada abad 16. Biasanya nama marga diambil dari gelar seorang ulama setempat yang sangat dihormati. Berdasarkan taksiran pada 1366 H, jumlah mereka sekarang tidak kurang dari 70 ribu jiwa, Ini terdiri dari kurang lebih 200 marga. Bahkan menurut catatan [[Rabithah Alawiyah]], setidaknya ada sekitar 1,2 juta orang '''Arab-Indonesia''' yang ‘berhak’ menyandang sebutan [[Habib]]. Mereka memiliki moyang yang berasal dari Yaman, khususnya Hadramaut. Habib di kalangan Arab-Indonesia adalah gelar bangsawan Timur Tengah yang secara khusus dinisbatkan terhadap keturunan [[Nabi Muhammad]] melalui [[Fatimah az-Zahra]] dan [[Ali bin Abi Thalib]].<ref name=":3">{{Cite news|url=http://www.muslimoderat.net/2017/01/mengenal-keturunan-nabi-muhammad-saw-di.html|title=Mengenal Keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia|last=Muslim|first=Mbah|newspaper=MusliModerat|access-date=2017-04-18}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|url=https://satuislam.org/humaniora/mozaik-nusantara/keturunan-nabi-muhammad-saw-di-indonesia/|title=Keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia – Satu Islam|website=satuislam.org|language=en-US|access-date=2017-04-18|archive-date=2017-04-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20170418163754/https://satuislam.org/humaniora/mozaik-nusantara/keturunan-nabi-muhammad-saw-di-indonesia/|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://tirto.id/mereka-yang-habib-dan-yang-bukan-habib-chde|title=Mereka yang Habib dan yang Bukan Habib|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2017-04-18}}</ref>
 
=== Mulai 1870 hingga setelah 1888 ===
Baris 140:
=== Kesultanan Siak Sri Inderapura ===
{{main|Kesultanan Siak Sri Inderapura}}
[[Kesultanan Siak]] menjadi kerajaan Islam pada tahun 1723 [[Masehi]]. Sejak Sultan ke VII, tampuk pimpinan dipegang oleh anak cucu dari [[Sayyid Usman bin Abdurrahman|Sayyid Usman Syahabuddin]]. Pada zaman Sultan ke XII, [[Syarif Kasim II dari Siak|Sultan Syarif Kasim II]], selaku [[Yang Dipertuan Besar Siak|Sultan Siak]] terakhir, telah secara ikhlas mempercepat proses kemerdekaan dan kesatuan wilayah Indonesia dengan menyerahkan dan memasukkan [[Kesultanan Siak]] dalam [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]].
 
=== Kerajaan Pelalawan ===
{{main|Kesultanan Pelalawan}}
Raja pertama [[Kesultanan Pelalawan]] yang berdaulat adalah [[Syarif Abdurrahman|Sultan Syarif Abdurrahman]], adik dari [[Sayyid Ali dari Siak|Sultan Syarif Ali dari Siak]] dan putera dari [[Sayyid Usman bin Abdurrahman|Sayyid Usman bin Abdurrahman bin Sa'idSyahabuddin]] yang menikah dengan Puteri Sultan Siak ke 4.
=== Kesultanan Pontianak ===
{{main|Kesultanan Pontianak}}