Republik Romawi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Cosmetic changes |
→Sejarah: Mengubah Artikel Lama ke Baru Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source pranala ke halaman disambiguasi |
||
(80 revisi perantara oleh 47 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| native_name = <span style="font-variant:small-caps;">Res publica Romana</span>
| conventional_long_name = Republik Romawi
| common_name
| image_coat = Spqrstone.jpg
| symbol_type = [[SPQR]]
| national_motto = [[SPQR|Senatus Populusque Romanus]]|
| continent
| region = Mediterania
| era = [[
| government_type = Republik|
| year_start = 509 SM
|
| event_start = Pemerkosaan [[Lucretia]]
| event1 = [[Julius Caesar]] dinyatakan [[diktator Romawi|diktator]] seumur hidup|
| event2 = [[Pertempuran Actium]]
| date_event2 = [[2 September]] [[31 SM]]
| event_end = [[Octavianus]] dinyatakan sebagai Kaisar
| year_end = 27 SM
| date_end = 16 Januari|
| p1 = Kerajaan Roma
| p2 = Etruskan
| s1 = Kekaisaran Romawi
| flag_s1 = <!-- Roman_empire.png --><!-- SPQR-Stone.jpg --> Arch of Constantine (Rome) - South side, from Via triumphalis.jpg|
|
| image_map_caption = Daerah Republik Roma pada saat pembunuhan [[Julius Caesar]], sekitar 44 SM|
| capital = [[Roma]]
| latd = 41
| latm = 54
| latNS = N
|
| longm = 30
| longEW = E
|
| religion = [[Mitologi Romawi]]|
| leader1 = [[Lucius Junius Brutus]], [[Lucius Tarquinius Collatinus]]
| year_leader1 = 509 SM-508 SM
| leader2 = [[Octavianus|Gaius Julius Caesar Octavianus]], [[Marcus Vipsanius Agrippa]]
| year_leader2 = 27 SM
| title_leader = [[Konsul Romawi|Konsul]]|
| legislature = [[Senat Romawi]]|
| stat_year1 = [[326 SM]]<ref name=size>{{cite journal|journal=Social Science History |title=Size and Duration of Empires: Growth-Decline Curves, 600 B.C. to 600 A.D. |first=[[Rein Taagepera|Rein]] |last=[[Rein Taagepera|Taagepera]] |volume=3 |issue=3/4 |year=1979 |pages=125 |url=http://links.jstor.org/sici?sici=0145-5532%281979%293%3A3%2F4%3C115%3ASADOEG%3E2.0.CO%3B2-H |doi=10.2307/1170959}}</ref>
| stat_area1 = 10000
| stat_year2 = [[200 SM]]<ref name=size/>
| stat_area2 = 360000
|
| stat_area3 = 800000
|
| stat_area4 = 1200000
|
| stat_area5 = 1950000|
| today = 12 Negara
<br>{{flag|Prancis}} <br> {{flag|Spanyol}} <br> {{flag|Portugal}} <br> {{flag|Italia}} <br> {{flag|Austria}} <br> {{flag|Slovenia}} <br> {{flag|Kroasia}} <br> {{flag|Montenegro}} <br> {{flag|Libya}} <br> {{flag|Yunani}} <br> {{flag|Turki}} <br> {{flag|Tunisia}} <br> {{flag|Suriah}}
}}
'''Republik Romawi''' (509 SM – 27 SM) adalah periode dalam [[sejarah Roma]] yang dimulai setelah penggulingan raja terakhir, [[Tarquinius Superbus]], dan berakhir dengan pendirian [[Kekaisaran Romawi]] oleh [[Augustus]]. Republik ini didasarkan pada sistem pemerintahan kolegial di mana kekuasaan eksekutif dipegang oleh dua konsul yang dipilih setiap tahun oleh warga negara Roma. Selain konsul, terdapat banyak magistrat lain, seperti [[praetor]], [[censor]], dan [[quaestor]], yang bertanggung jawab atas berbagai fungsi pemerintahan. [[Senat Romawi]], yang terdiri dari para mantan pejabat tinggi, memainkan peran penting sebagai badan penasihat dan pengambil keputusan dalam urusan luar negeri, keuangan, dan hukum. Sistem ini memungkinkan keterlibatan yang lebih luas dari kelas ''[[patricius]]'' (bangsawan) dan ''[[plebeius]]'' (rakyat biasa) dalam pemerintahan, meskipun perbedaan kelas sering kali menjadi sumber ketegangan politik. Konflik antara kedua kelas ini, yang dikenal sebagai ''Conflict of the Orders'', memunculkan berbagai reformasi penting, termasuk pembentukan '''Tribunus Plebs''' yang melindungi hak-hak rakyat biasa.
Republik Romawi terkenal karena ekspansinya yang luar biasa, dimulai dari kontrol atas wilayah Italia hingga menjadi kekuatan dominan di [[Mediterania]]. Melalui serangkaian perang dan perjanjian, Roma berhasil mengalahkan musuh-musuh kuat seperti [[Kartago]] dalam [[Perang Punisia]] dan memperluas kekuasaannya ke seluruh Eropa, Asia Kecil, dan Afrika Utara. Meskipun sukses dalam ekspansi, Republik menghadapi tantangan internal yang serius, termasuk ketidaksetaraan ekonomi, korupsi, dan perebutan kekuasaan di antara elit politik. Pada abad pertama SM, republik diguncang oleh serangkaian perang saudara yang dipicu oleh tokoh-tokoh kuat seperti [[Sulla]], [[Pompeius]], dan [[Julius Caesar]]. Krisis ini mencapai puncaknya dengan pembunuhan Julius Caesar pada tahun 44 SM, yang diikuti oleh perang saudara terakhir antara para pendukung Caesar dan kelompok senator tradisional. Akhirnya, kemenangan '''Octavianus''' (kemudian dikenal sebagai [[Augustus]]) atas [[Markus Antonius]] dan [[Kleopatra]] pada tahun 31 SM menandai berakhirnya Republik Romawi dan awal dari Kekaisaran Romawi, di mana Augustus menjadi kaisar pertama dan mendirikan periode [[Pax Romana]] yang damai dan stabil.
== Sejarah ==
=== Pendirian ===
Republik didirikan setelah penggulingan raja terakhir Romawi, [[Lucius Tarquinius Superbus]], yang dikenal karena pemerintahannya yang tiran dan tidak populer. Pemberontakan melawan Tarquinius dipicu oleh insiden yang melibatkan putranya, Sextus Tarquinius, yang memperkosa [[Lucretia]], seorang wanita bangsawan Romawi yang kemudian bunuh diri karena rasa malu dan kesedihan.<ref>{{Cite book|last=Bastian|first=Radis|date=Mei 2015|url=https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Pintar_Terlengkap_Sistem_sistem_Pem/KAhsEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Republik+Romawi&pg=PA43&printsec=frontcover|title=Buku Pintar Terlengkap Sistem-Sistem Pemerintahan Dunia|location=Yogyakarta|publisher=IRCiSoD|isbn=978-602-255-897-2|editor-last=Utami R.|pages=42|url-status=live}}</ref> Pendirian Republik Romawi berawal dari gagasan kalangan bawah untuk memperluas dan mengembangkan [[Kerajaan Romawi]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Wilujeng D.|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Romawi_Kuno/YAcBEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Republik+Romawi&pg=PA7&printsec=frontcover|title=Romawi Kuno|location=Semarang|publisher=ALPRIN|isbn=978-979-021-246-6|editor-last=Hesti|pages=6|url-status=live}}</ref> Kejadian ini memicu kemarahan di kalangan bangsawan Romawi, dipimpin oleh '''Lucius Junius Brutus''', yang menggalang dukungan rakyat untuk menggulingkan raja dan menghapuskan monarki. Setelah penggulingan Tarquinius, Brutus dan Collatinus, suami Lucretia, diangkat sebagai konsul pertama Republik Romawi, sebuah jabatan eksekutif yang menggantikan kekuasaan raja.<ref name=":0" /> Dengan pendirian republik, sistem pemerintahan baru ini mengedepankan konsep ''checks and balances'' melalui pembagian kekuasaan antara [[Konsul Romawi]], [[Senat Republik Romawi]], dan Majelis Rakyat, serta pengenalan prinsip tahunan dalam pergantian jabatan untuk mencegah dominasi kekuasaan oleh individu tertentu.<ref>{{Cite book|last=Diamond|first=Jared|date=2022|url=https://www.google.co.id/books/edition/Upheaval/j6WBEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover|title=Upheaval|location=Jakarta|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=978-602-481-849-4|pages=6|url-status=live}}</ref>
=== Perluasan wilayah ===
Perluasan wilayah Republik Romawi merupakan salah satu aspek paling signifikan dalam sejarah Romawi, yang berlangsung secara bertahap selama lebih dari lima abad.<ref>{{Cite book|last=Priyono|first=B. Herry|date=2018|url=https://www.google.co.id/books/edition/Korupsi_Melacak_Arti_Menyimak_Implikasi/VOp8DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Republik+Romawi&pg=PA81&printsec=frontcover|title=Korupsi: Melacak Arti, Menyimak Implikasi|location=Jakarta|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-06-1905-7|editor-last=Tarigan|editor-first=Andi|pages=81|url-status=live}}</ref> Proses ini dimulai segera setelah pendirian republik pada 509 SM, ketika Romawi masih merupakan kota kecil yang bersaing dengan tetangganya di [[Italia Tengah]]. Dalam tahap awal, Romawi terlibat dalam serangkaian konflik dengan suku-suku tetangga, termasuk [[Etruria]], [[Latin]], dan [[Sabini]], yang sering kali berlangsung dalam bentuk peperangan kecil untuk mempertahankan dan memperluas pengaruh mereka di wilayah [[Latium]]. '''Perang Latin''' (340–338 SM) merupakan titik balik penting di mana Romawi berhasil mengalahkan [[Liga Latin]] dan mengukuhkan dominasinya atas [[Italia Tengah]], yang memungkinkan Romawi untuk memperluas kontrolnya hingga ke [[Italia Selatan]], terutama melalui penaklukan terhadap suku-suku [[Samnium]] dalam '''Perang Samnitik''' (343–290 SM). Keberhasilan dalam konflik-konflik ini memberikan fondasi bagi Romawi untuk melakukan ekspansi lebih lanjut dan menempatkan mereka sebagai kekuatan utama di [[Semenanjung Italia]].<ref name=":1">{{Cite book|last=Abdul Hakim|first=Manshur|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Bangsa_Romawi_Dan_Perang_Akhir_Zaman/TNvdDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Republik+Romawi&pg=PA81&printsec=frontcover|title=Ghulibat Ar-Rum: Bangsa Romawi dan Perang Akhir Zaman|location=Jakarta Timur|publisher=Pustaka Al-Kautsar|isbn=978-979-592-767-9|pages=77|translator-last=Irham|translator-first=Masturi|trans-title=Ghulibat Ar-Rum Dzat Al-Qurun|url-status=live}}</ref>
Periode berikutnya dalam perluasan Republik Romawi ditandai oleh serangkaian perang besar yang memperluas kekuasaan Romawi jauh melampaui [[Italia]].<ref name=":1" /> [[Perang Punisia]] (264–146 SM) melawan [[Kartago]] menjadi salah satu konflik yang paling berpengaruh, di mana Romawi akhirnya berhasil menguasai wilayah-wilayah penting di [[Mediterania]], termasuk [[Sisilia]], [[Sardinia]], [[Spanyol]], dan [[Afrika Utara]], setelah kemenangan mutlak di [[Perang Punisia Ketiga]] yang mengakibatkan penghancuran [[Kartago]].<ref>{{Cite book|last=Mahasiswa Pendidikan Sejarah Angkatan 2016 Universitas Sanata Dharma|date=Januari 2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Catatan_Pinggir_Mosaik_Afrika/Mf_RDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Republik+Romawi&pg=PA165&printsec=frontcover|title=Catatan Pinggir Mosaik Afrika: Tanggapan Terhadap Kumpulan Tulisan Mosaik Afrika|location=Sukabumi|publisher=CV Jejak|isbn=978-623-247-102-3|editor-last=Kurniawan|editor-first=Hendra|pages=165|url-status=live}}</ref> Kemenangan dalam perang ini tidak hanya memperluas wilayah Republik Romawi, tetapi juga memberikan Romawi kendali atas jalur perdagangan utama di [[Mediterania]], yang memperkuat posisi ekonominya dan memperluas pengaruhnya ke wilayah '''Mediterania Barat'''. Di saat yang sama, Romawi juga terlibat dalam serangkaian konflik di [[Mediterania Timur]], terutama melalui '''Perang Makedonia''' (214–148 SM) dan '''Perang Seleukia''', yang menyebabkan penaklukan [[Makedonia]] dan [[Yunani]], serta kekuasaan atas sebagian besar wilayah [[Asia Kecil]]. Penaklukan ini tidak hanya memperluas kekuasaan Romawi di wilayah-wilayah baru, tetapi juga membawa budaya dan tradisi Helenistik ke dalam lingkup Romawi, yang selanjutnya memperkaya kehidupan intelektual dan budaya Romawi.<ref name=":1" />
Pada abad terakhir Republik Romawi, ekspansi terus berlanjut di bawah pimpinan jenderal-jenderal besar seperti [[Gaius Marius]], [[Sulla]], [[Pompey]], dan [[Julius Caesar]], yang memimpin serangkaian kampanye militer untuk menaklukkan wilayah-wilayah baru. [[Julius Caesar]], misalnya, menaklukkan [[Galia]] dalam kampanye yang berlangsung dari 58 hingga 50 SM, yang secara efektif menggandakan wilayah Romawi dan membawa kekayaan besar serta ribuan budak ke [[Roma]]. Sementara itu, [[Pompey]] memperluas kekuasaan Romawi di Timur dengan menaklukkan wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh [[Kekaisaran Seleukia]] dan [[Armenia]], serta mendirikan provinsi-provinsi baru seperti [[Suriah]] dan [[Yudea]].<ref>{{Cite book|last=Adams|first=Simon|date=2007|url=https://www.google.co.id/books/edition/Atlas_Dunia_Zaman_Kuno/BbRMU2K_tycC?hl=id&gbpv=1&dq=Republik+Romawi&pg=PA31&printsec=frontcover|title=Atlas Dunia Zaman Kuno|publisher=Erlangga for Kids|isbn=978-979-015-887-0|pages=30|url-status=live}}</ref>
=== Akhir pemerintahan ===
Akhir pemerintahan Republik Romawi ditandai oleh serangkaian krisis politik dan militer yang berlangsung selama beberapa dekade pada abad pertama SM, yang berpuncak pada transisi dari republik ke kekaisaran. Krisis ini dimulai dengan ketegangan sosial yang diakibatkan oleh ketidaksetaraan ekonomi yang semakin dalam, persaingan politik antara faksi-faksi elit, dan reformasi agraria yang gagal, seperti yang diusulkan oleh Tiberius dan [[Gaius Gracchus]]. Konflik ini memicu serangkaian perang saudara, dimulai dengan '''Perang Saudara Marius''' dan '''Sulla''' pada awal abad pertama SM, yang semakin melemahkan institusi-institusi republik.<ref name=":2">{{Cite book|last=Purba|first=Darwin|url=https://www.google.co.id/books/edition/Menuju_Indonesia_Baru_Jilid_2/eklPEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Republik+Romawi&pg=PA105&printsec=frontcover|title=Menuju Indonesia Baru Jilid 2|publisher=Guepedia|pages=105|url-status=live}}</ref> Ketegangan meningkat dengan munculnya '''Triumvirat Pertama''' pada tahun 60 SM, sebuah aliansi politik antara [[Julius Caesar]], [[Pompey]], dan [[Crassus]], yang semakin merusak sistem pemerintahan republik tradisional dan menempatkan kekuasaan di tangan segelintir individu.<ref>{{Cite book|last=Stambaugh, J., dan Balch, D.|date=2008|url=https://www.google.co.id/books/edition/Dunia_Sosial_Kekristenan_Mula_mula/N-CQOOpUH5YC?hl=id&gbpv=1&dq=Republik+Romawi&pg=PA5&printsec=frontcover|title=Dunia Sosial Kekristenan Mula-mula|location=Jakarta|publisher=BPK Gunung Mulia|isbn=978-979-415-789-3|pages=5|translator-last=Suleeman|translator-first=Stephen|trans-title=The New Testament in Its Social Environment|url-status=live}}</ref> Kematian [[Crassus]] dan persaingan yang semakin tajam antara [[Caesar]] dan [[Pompey]] memicu perang saudara yang berakhir dengan kemenangan Caesar dan konsolidasi kekuasaan di tangannya.<ref name=":2" /> Namun, setelah pembunuhan [[Caesar]] pada tahun 44 SM oleh sekelompok senator yang dipimpin oleh [[Brutus]] dan Cassius, republik kembali terjerumus ke dalam kekacauan, dengan munculnya [[Triumvirat Kedua]] yang terdiri dari [[Octavianus]], [[Markus Antonius]], dan Lepidus. Pertikaian antara Octavianus dan Antonius memuncak dalam [[Pertempuran Actium]] pada 31 SM, di mana Octavianus berhasil mengalahkan Antonius dan [[Cleopatra]]. Kemenangan Octavianus menandai berakhirnya perang saudara dan, pada tahun 27 SM, ia diangkat menjadi [[Augustus]], penguasa tunggal Romawi, yang secara efektif mengakhiri pemerintahan Republik Romawi dan memulai era [[Kekaisaran Romawi]]. Dengan ini, struktur republik yang telah berfungsi selama lebih dari 450 tahun digantikan oleh pemerintahan monarki yang tersentralisasi, dengan Augustus sebagai kaisar pertama.<ref>{{Cite book|last=Suryajaya|first=Martin|date=Agustus 2016|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_Pemikiran_Politik_Klasik/RmLeDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Republik+Romawi&pg=PA248&printsec=frontcover|title=Sejarah Pemikiran Politik Klasik: Dari Prasejarah hingga Abad ke-4 M|location=Tangerang Selatan|publisher=CV. Marjin Kiri|isbn=978-979-1260-60-2|pages=247|url-status=live}}</ref>
== Tata negara ==
Sejak Republik Romawi memulai ekspansi skala besar ke arah timur pada abad ke-2 SM, [[Konstitusi Republik Romawi]] tidak lagi seimbang. Timbul perbedaan kekuatan politik antara [[monarki]], [[aristokrasi]] dan [[demokrasi]]. Polibios yang menjadi tahanan dari Bangsa Yunani di Republik Romawi mengemukakan bahwa perbedaan kekuatan politik ini berkaitan dengan stabilitas pemerintahan di Republik Romawi dalam skala institusi. Konstitusi Republik Romawi yang menyatakan bahwa kekuasaan berasal dari rakyat hanya menjadi aturan tertulis yang dilindungi oleh [[Senat Republik Romawi]].<ref>{{Cite book|last=Strong|first=C. F.|date=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/Konstitusi_Politik_Modern_Asal_Usul_dan/eqNsEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Republik+Romawi&pg=PA9&printsec=frontcover|title=Konstitusi Politik Modern: Asal-usul dan Perkembangan Negara Konstitusional|publisher=Nusamedia|editor-last=Widowatie|editor-first=Derta Sri|pages=8-9|url-status=live}}</ref>
=== Lembaga politik ===
Republik Romawi memiliki beberapa lembaga politik sebagai struktur pemerintahan negara, seperti [[senat]], [[dewan legislatif]], dewan centuria, dewan suku, dewan pleb serta [[hakim]] eksekutif.{{Butuh rujukan}}
==== Senat ====
[[Senat]] memiliki wewenang yang disebut ''Senatus consultum'', yaitu pertimbangan senat untuk [[hakim]] dan biasanya dipatuhi oleh para [[hakim]]. Meskipun secara teknis tidak punya peran resmi dalam konflik militer, dalam praktiknya Senat adalah pihak yang mengawasi masalah seperti ini. Senat juga mengatur [[administrasi]] masyarakat sipil. Persyaratan untuk menjadi seorang senator adalah memiliki tanah senilai minimal 100.000 [[denarii]], terlahir dari golongan bangsawan, dan telah memegang jabatan publik minimal sekali.{{Butuh rujukan}}
==== Dewan Legislatif ====
Dewan Legislatif memiliki kewenangan untuk menentukan hakim, memvonis [[hukuman mati]], berwenang untuk menyatakan [[perang]] dan perjanjian damai, dan membentuk persekutuan. Ada dua macam dewan legislatif,yaitu ''comitia'' dan ''concilia.'' ''Comitia'' merupakan dewan dari semua kelompok masyarakat. Sedangkan ''concilia'' merupakan dewan dari kelompok masyarakat tertentu.{{Butuh rujukan}}
==== Dewan Centuria ====
Masyarakat [[Roma]] dikelompokan berdasarkan centuria-centuria dan suku-suku. Centuria-centuria dan suku-suku berkumpul membentuk kelompok mereka sendiri yang disebut ''Comitia Centuriata'' (Dewan Centuria). Pemimpin Dewan Centuria biasanya adalah seorang [[konsul]]. Dewan Centuria berwenang memilih hakim-hakim ([[konsul]], [[praetor]], dan [[censor]]), mengesahkan hasil suatu [[sensus]], menyatakan perang, dan mengurusi kasus yudisial tertentu.
==== Dewan Suku ====
Dewan suku (''Comitia Tributa'') dipimpin oleh seorang konsul. Konsul tersebut terdiri dari tiga puluh lima suku. Suku-suku tersebut tidak didasarkan pada pertalian etnik atau kekerabatan, melainkan dibentuk berdasarkan pembagian wilayah [[geografis]]. Dewan suku berwenang memilih ''[[quaestor]]'', ''[[curule]]'', ''aedile'', dan tribunal militer.{{Butuh rujukan}}
==== Dewan Pleb ====
Dewan Pleb adalah perwakilan dari kelompok [[Pleb]]. Mereka memilih pejabat mereka sendiri, tribunal pleb, dan tribunal aedile. Biasanya Tribunal Pleb yang memimpin Dewan Pleb. Kelompok ini dapat bertindak sebagai [[pengadilan]] banding.{{Butuh rujukan}}
==== Hakim Eksekutif ====
Tiap hakim dapat membatalkan keputusan dari hakim yang setara atau di bawah tingkatannya, Tribunal Pleb dan Aedile. Hakim-hakim terdiri dari konsul, praetor, censor, aedile, quaestor, tribunal, dan [[diktator]].{{Butuh rujukan}}
== Penguasa ==
=== Yulius Kaisar ===
Ketika Yulius Kaisar memimpin Republik Romawi, seluruh wilayah [[Galia]] dikuasai oleh negara ini.<ref>{{Cite book|last=Wibisana, C., dkk.|date=2022|url=https://www.google.co.id/books/edition/Dari_Roma_Hingga_Indonesia/Wn18EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Republik+Romawi&pg=PA7&printsec=frontcover|title=Dari Roma hingga Indonesia|location=Jakarta Selatan|publisher=Niosphere Digdaya Mulia|isbn=978-623-99818-2-2|editor-last=Sejati, C. T. F., dkk.|pages=7|url-status=live}}</ref> Namun, Republik Romawi berakhir setelah Yulius Kaisar mengadakan perubahan bentuk pemerintahan dari republik menjadi [[kekaisaran]].<ref>{{Cite book|last=Sani|first=Ridwan Abdullah|date=Juli 2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Utusan_Terakhir_dan_Fitnah_Dajjal/Inf8DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Republik+Romawi&pg=PA11&printsec=frontcover|title=Utusan Terakhir dan Fitnah Dajjal|location=Malang|publisher=Inteligensia Media|isbn=978-623-6548-01-1|pages=11|url-status=live}}</ref> Perubahan ini diawali dengan [[Perang Saudara Caesar]] yang dimenangkan oleh Yulius Kaisar. Ia kemudian menetapkan pemusatan pemerintahan dan menetapkan dirinya sebagai [[Diktator Romawi]] seumur hidup.<ref>{{Cite book|last=Rizem Aizid|date=2018|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_Terlengkap_Peradaban_Dunia/30IpEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Republik+Romawi&pg=PA507&printsec=frontcover|title=Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia|location=Yogyakarta|publisher=Noktah|isbn=978-602-5781-01-8|editor-last=Rusdianto|pages=507|url-status=live}}</ref> Namun Yulius Kaisar mati setelah ditusuk oleh Marcus Junius Burtus dan beberapa anggota [[Senat Republik Romawi]] pada 15 Maret 44 SM. Karena kematian Yulius Kaisar, terjadi lagi perang saudara yang mengakhiri Republik Romawi. Perang ini dimenangkan oleh cucu lelaki dan putra angkat Yulius Kaisar yang bernama [[Augustus]] yang kemudian mendirikan Kekaisaran Romawi.<ref>{{Cite book|last=Rengganis|first=Ratna|date=2013|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sosok_di_Balik_Perang/op8PBwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Republik+Romawi&pg=PA183&printsec=frontcover|title=Sosok di Balik Perang|location=Jakarta Timur|publisher=Raih Asa Sukses|isbn=978-979-013-203-0|editor-last=Masruroh|editor-first=Nur Laeliyatul|pages=183|url-status=live}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[
* [[
* [[
* [[
* [[Sejarah Italia]]
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Topik Romawi kuno}}
[[Kategori:Bekas republik|Romawi]]
[[Kategori:Peradaban]]
[[Kategori:Romawi Kuno]]
[[Kategori:Republik Romawi]]
|