As'ad Samsul Arifin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Ustad abu naum (bicara | kontrib)
 
(9 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Ulama Muslim
|notabilityimage =As'ad Syamsul Arifin.jpg
|image = mbah as'ad syamsul.jpg
|caption =
|jalur_ayah =
Baris 31 ⟶ 30:
<!-- ---------------- -->
|kunya =
|name = '''As'ad Syamsul 'Arifin'''
|nama_arabic =اَسْعَدْ شَمْسُ الْعَارِفِيْنْ
|nisbah =
Baris 130 ⟶ 129:
|tempat_makam =
|negara_makam =
|honorific_prefix=[[Kiai]] [[Haji]] [[Raden]]|title=|known_for=Mendirikan [[Nahdlatul Ulama]] dan [[Pahlawan Nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]]}}
}}
[[Kiai]] [[Haji]] [[Raden]] '''As'ad bin Syamsul Arifin''' bin Ruham bin Ihsan bin Khomsi, lahir pada 1897 di [[Mekkah]] - wafat 4 Agustus 1990 di [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]] pada usia 93 tahun) adalah ulama sekaligus tokoh penting dalam berdirinya [[Nahdlatul Ulama]], sebab ia adalah penyampai pesan isyarat berupa tongkat disertai ayat Al Qur'an dari [[Syaikhona Kholil al-Bangkalani|Syaikhona Kholil]] kepada [[Hasjim asy'ari|KH. Hasyim Asy'ari]], yang merupakan cikal bakal berdirinya Nahdlatul Ulama. Hingga wafatnya ia menjabat sebagai Mustasyar [[Nahdlatul Ulama|Pengurus Besar Nahdlatul Ulama]] dan juga sebagai pimpinan [[Pondok|Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah]], Situbondo. Ia di anugerahi [[Daftar Pahlawan Nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] oleh [[Joko Widodo|Presiden Joko Widodo]] pada 9 November 2016 sesuai Keputusan Presiden Nomor 90/TK/Tahun 2016.<ref>{{cite web |url =https://m.detik.com/news/berita/d-3340949/gelar-pahlawan-nasional-akan-diberikan-pada-kh-asad-syamsul-arifin |title =Gelar Pahlawan Nasional akan di berikan pada KH As'ad Syamsul Arifin |publisher =Detik.com |date =9 November 2016 }}{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
'''[[Kiai|K]] .[[Haji|H]]. [[Raden|R]].''' '''As'ad bin Syamsul Arifin''' bin Ruham bin Ihsan bin Khomsi, lahir pada 1897 di [[Mekkah]] - wafat 4 Agustus 1990 di [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]] pada usia 93 tahun) adalah ulama sekaligus tokoh penting dalam berdirinya [[Nahdlatul Ulama]], sebab ia adalah penyampai pesan isyarat berupa tongkat disertai ayat Al Qur'an dari [[Syaikhona Kholil al-Bangkalani|Syaikhona Kholil]] kepada [[Hasjim asy'ari|KH. Hasyim Asy'ari]], yang merupakan cikal bakal berdirinya Nahdlatul Ulama. Hingga wafatnya ia menjabat sebagai Mustasyar [[Nahdlatul Ulama|Pengurus Besar Nahdlatul Ulama]] dan juga sebagai pimpinan [[Pondok|Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah]], Situbondo. Ia di anugerahi [[Daftar Pahlawan Nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] oleh [[Joko Widodo|Presiden Joko Widodo]] pada 9 November 2016 sesuai Keputusan Presiden Nomor 90/TK/Tahun 2016.<ref>{{cite web|date=9 November 2016|urltitle=Gelar Pahlawan Nasional akan di berikan pada KH As'ad Syamsul Arifin|url=https://m.detik.com/news/berita/d-3340949/gelar-pahlawan-nasional-akan-diberikan-pada-kh-asad-syamsul-arifin |title =Gelar Pahlawan Nasional akan di berikan pada KH As'ad Syamsul Arifin |publisher =Detik.com |date =9 November 2016 }}{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Kehidupan awal ==
Baris 178 ⟶ 177:
Setelah K.H. Samsul Arifin meninggal pada tahun 1951, pondok pesantren tersebut ganti diasuh oleh Kiai As'ad.<ref name="Ensiklopedi"/> Di bawah kepemimpinan Kiai As'ad, Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah berkembang semakin pesat, dengan bertambahnya santri hingga mencapai ribuan.<ref name="Ensiklopedi"/> Kemudian, lembaga pendidikan dari pesantren tersebut akhirnya semakin diperluas, tanpa meninggalkan sistem lama yang menunjukkan ciri khas pesantren.<ref name="Ensiklopedi"/> Pesantren tersebut mendirikan [[Madrasah ibtidaiyah|Madrasah Ibtidaiyah]], [[Madrasah tsanawiyah|Madrasah Tsanawiyah]], dan [[Madrasah aliyah|Madrasah Aliyah]], kemudian didirikan pula sekolah umum seperti SMP, SMA, dan SMEA.<ref name="Ensiklopedi"/>
 
== Wasiat kepada para santrinya ==
Meskipun Kiai As'ad telah meninggal, namun ''dawuh'' (nasihat) maupun perkataannya masih melekat dan diikuti oleh para [[santri]] dan pecintanya.<ref name="taufiq">[http://www.taufiq.net/2011/04/kiai-asad-neka-guruna.html www.taufiq.net: Kiai As'ad: Neka Guruna]. Diakses 24 April 2014</ref> Di antara wasiat (pesan) Kiai As'ad yang pernah ia sampaikan kepada para santrinya ialah:<ref name="muslim">[http://www.muslimedianews.com/2013/12/inilah-5-wasiat-khr-asad-syamsul-arifin.html www.muslimedianews.com: Inilah 5 Wasiat KHR. As'ad Syamsul Arifin untuk Santrinya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140424192118/http://www.muslimedianews.com/2013/12/inilah-5-wasiat-khr-asad-syamsul-arifin.html |date=2014-04-24 }}. Diakses 24 April 2014</ref>
 
Baris 198 ⟶ 197:
 
== Referensi ==
=== Catatan Kaki ===
{{reflist|30em}}
 
{{Pahlawan Indonesia}}