Kholil al-Bangkalani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(34 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{copyvio}}
{{tone}}{{bersayap}}
{{hatnote|"Syekh Kholil" beralih ke halaman ini. Artikel ini membahas mengenai biografi [[Ulama]] besar [[Mazhab Syafi'i]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Untuk [[Ulama]] besar berkebangsaan [[Irak]], lihat [[Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi|Imam Kholil]].}}
{{Infobox Ulama Muslim
|notability = Syaikhona Kholil al-Bangkalani الشيخونة خليل البنكلاني
<!-- ----------- -->
|image =Syaikhona Kholil.jpg
Baris 7 ⟶ 9:
|jalur_ayah = Bin Abdul Lathif adalah Kiai Hamim, putra dari Kiai Abdul Karim bin Kiai Muharrar
|jalur_ibu =
|nasab = Muhammad Kholil bin Abdul Lathif (Hamim) bin Abdul Karim bin
| Relasi = Ali Sastroamidjojo (Sepupu)
<!-- ----------- -->
Baris 86 ⟶ 88:
| date =2016-04-24
| url =http://m.news.viva.co.id/news/read/764581-cerita-mbah-kholil-bangkalan-terima-harimau-jadi-murid
| accessdate = 2017-05-11}}</ref>
Syekh Kholil al-Bangkalani berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, [https://www.tangteks.xyz/2021/07/makam-kiai-abdul-latif-abah-syaikhona.html KH Abdul Lathif], mempunyai pertalian darah dengan [[Sunan Gunung Jati]]. Buyut beliau Syarifah Khodijah putri [https://www.laduni.id/post/read/74138/ziarah-makam-kh-asror-bin-abdullah-dan-wisata-religi-kolla-al-asror.html#google_vignette Sayyid Asror Karomah] bin Sayyid Abdullah bin Sayyid Ali Akbar bin [[Sayyid Sulaiman]] Kanigoro [[Mojoagung, Jombang|Mojoagung]]. sedangkan ayah Kiai Abdul Latif Adalah Kiai Hamim bin Muharram bin Abdul Karim<ref>Silsilah yang masyhur dan sempat di posting keturunan beliau RKH. Ismail Amin Kholil dalam akun Instagramnya @ismaelalkholilie adalah, Kholil bin Abdul Lathif bin Hamim bin Muharram bin Abdul Karim. Dimana KH. Kholil sendiri menulis nasabnya demikian.
</ref>. Pada usia 24 tahun, Syekh Kholil menikahi Nyai Azzah, putri Lodra Putih dan dikaruniai 2 orang anak yakni Nyai Khotimah dan Kiai Muhammad Hasan.
=== Silsilah Syaikhona Kholil Jalur Sunan Gunung Jati/jalur Ibu ===
1. Syaikhona Kholil (syeikh muhammad Kholil) Bangkalan.
2. Kyai abdul lathif. Dimakamkan di Bangkalan.
3. Nyai khadijah (istri kyai hamim). Dimakamkan ԁі Bangkalan.
4. Kyai asror karomah.
5. Sayyid abdullah.
6. Sayyid ali al-akьаг.
7. Sayyid sulaiman. Dimakamkan di mojo аgυng, jombang.
8. Syarifah khadijah.
9. Maulana hasanuddin. Dimakamkan di banten.
10. Syarif hidayatullah (sυnаn gυnυng јаtі). Dimakamkan ԁі cirebon.
11. Sayyid abdullah umdatuddin.
12. Sayyid ali nuruddin/nurul аӏаm.
13. Sayyid husain jamaluddin bugis. Ԁі ѕіnі Nasab nyai khadijah dan kyai hamim Kholil bertemu.
Mаkа, mеӏаӏυі jalur sυnаn gunung jati, Syaikhona Kholil adalah generasi ke-32 ԁагі rasulullah ѕаw.
=== Nasab Syaikhona Kholil Jalur Sunan Kudus/jalur ayah===
1. Syaikhona Kholil Bangkalan.
2. Kyai abdul lathif. Dimakamkan di Bangkalan.
3. Kyai hamim. Dimakamkan di tаnјυng porah, lomaer, Bangkalan.
4. Kyai abdul karim.
5. Kyai muharram. Dimakamkan di banyo ajuh, Bangkalan.
6. Kyai abdul azhim. Dimakamkan di tаmьаk agung, sukalela, labeng, Bangkalan.
7. Kyai sulasi. Dimakamkan ԁі petapan, trageh, Bangkalan.
8. Kyai martalaksana. Dimakamkan di banyu buni, gelis, Bangkalan.
9. Kyai badrul budur. Dimakamkan di rabesan, dhuwwek buter, kuayar, Bangkalan.
10. Kyai abdur rahman (bhujuk lek-palek). Dimakamkan di kuanyar, Bangkalan.
11. Kyai khatib. Ada уаng mеnυӏіѕnуа “ratib”. Dimakamkan ԁі pranggan, sumenep.
12. Sayyid ahmad baidhawi (pangeran ketandar bangkal). Dimakamkan di sumenep.
13. Sayyid shaleh (paneSyaikhonaan pakaos). Dimakamkan di ampel surabaya.
Baris 153 ⟶ 131:
16. Sayyid fadhal aӏі аӏ-murtadha (raden santri /raja pandita). Dimakamkan di gresik.
17. Sayyid ibrahim (asmoro). Dimakamkan di tuban.
18. Sayyid husain jamaluddin. Dimakamkan di bugis.(nasab Ayah dan ibu Syekhona Khalil bertemu)
19. Sayyid ahmad sуаһ jalaluddin. Dimakamkan ԁі naseradab, india.
20. Sayyid abdullah. Dimakamkan di naserabad, india.
Baris 175 ⟶ 153:
Mаkа, dari јаӏυг sunan kudus, Syaikhona Kholil adalah generasi ke-37 ԁагі rasulullah saw.
===Isri-istri Syaikhona ===
Ada sembilan wanita yang tercatat sebagai istri Syekh Kholil, beberapa diantara mereka beliau nikahi setelah beberapa istri sebelumnya meninggal dunia. Hal itu sangatlan wajar, karena Syekh Kholil itu berumur panjang, bahkan ada yang mengatakan bahwa beliau berumur lebih dari seratus tahun, maka beliaupun beberapa kali kedahuluan meninggal oleh istri dan beberapa kali menikah lagi. Itulah sebabnya Syekh Kholil memiliki istri yang banyak. Mereka adalah:
1. Nyai Raden Ayu Assek binti Ludrapati.
2. Nyai Ummu Rahma.
3. Nyai Raden Ayu Arbi’ah.
4. Seorang wanita dari Telaga Biru, Bangkalan. Belum diketahui namanya.
5. Seorang wanita dari Sabrah Sepulu, Bangkalan. Belum diketahui namanya.
6. Nyai Kuttab.
7. Nyai Raden Ayu Nur Jati.
8. Nyai Mesi.
9. Nyai Sailah.
Dari sembilan istri itu, hanya empat orang yang menurunkan keturunan Syekh Kholil. Mereka adalah: Nyai Assek, Nyai Ummu Rahmah, Nyai Arbi’ah dan Nyai Mesi.<ref>{{Cite web|last=Triyanto|title=Silsilah Nasab dan Istri Syaikhona Kholil Bangkalan Madura|url=https://www.pulaumadura.com/2021/09/silsilah-nasab-dan-istri-syaikhona-kholil-bangkalan-madura.html|website=Gerbang Pulau Madura|access-date=2024-02-01}}</ref>
== Pendidikan ==
Syekh Kholil dididik dengan sangat ketat oleh ayahnya. Mbah Kholil kecil memiliki keistimewaan yang haus akan ilmu, terutama ilmu Fikih dan nahwu. Bahkan ia sudah hafal dengan baik 1002 bait nadzam [[Alfiyah|Alfiyah Ibnu Malik]] sejak usia muda.<ref name=":3">{{Cite web|last=Putra|first=Sudiarto|title=Syaikhona Kholil, Pendidikan dan Cerita Tentang Karamahnya|url=https://news.detik.com/berita/d-4806579/syaikhona-kholil-pendidikan-dan-cerita-tentang-karamahnya|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-07-25}}</ref>
Setelah dididik, orang tua Mbah Kholil kecil kemudian mengirimnya ke berbagai pesantren untuk menimba ilmu. Mengawali pengembaraannya, Mbah Kholil muda belajar kepada [https://langitan.net/biografi-pengasuh-pp-langitan/kh-m-nur/ Kiai Muhammad Nur] di [[Pondok Pesantren Langitan]], [[Tuban]], [[Jawa Timur]]. Dari Langitan ia pindah ke [
Sewaktu menjadi santri, Mbah Kholil telah menghafal beberapa matan, seperti Matan [[Alfiyah|Alfiyah Ibnu Malik]]. Di samping itu ia juga merupakan seorang Hafidz [[Al-Quran]] dan mampu membaca Al-Qur’an dalam [[Qira'at al-Qur'an|Qira'at Sab'ah]].<ref>{{Cite web|date=2021-09-28|title=Syaikhona Kholil (1): Pendidikan itu Bermula|url=https://alif.id/read/kholili-kholil/syaikhona-kholil-1-pendidikan-itu-bermula-b240084p/|website=Alif.ID|language=id|access-date=2023-07-25}}</ref>
Baris 188 ⟶ 179:
== Karya-karyanya ==
Sesuai namanya, kitab ''Al-Matnus Syarif al-Mulaqqab bi Fat-hil Latif'' ini merupakan kitab matan (inti) yang berbicara mengenai fundamen dasar hukum [[Islam]] (ilmu fiqih). Yang menarik dari kitab setebal 52 halaman ini, adalah bukan hanya karena kemasyhuran penulisnya, melainkan kitab ini telah menampilkan ''landscape'' keilmuan yang selama ini terkesan rumit, menjadi demikian lugas dan mudah dipahami.<ref>{{Cite web|title=Al-Matnus Syarif, Kitab Fiqih Dasar Karya Syaikhona Kholil Bangkalan|url=https://nu.or.id/pustaka/al-matnus-syarif-kitab-fiqih-dasar-karya-syaikhona-kholil-bangkalan-s64S8|website=NU Online|language=id-id|access-date=2023-07-26}}</ref>
Ini nama-nama kitab yang ditulis sendiri oleh tangan beliau, Al-Allamah Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdullathif Bangkalan, yang Alhamdulillah telah berhasil kami kumpulkan:
1. Risalah Fi Fiqh al Ibadat (13 Ramadlan 1308 H)
2. Risalah Isti'dadul Maut (3 Dzulqodah 1309 H)
3. Taqrirat Alfiyah Ibnu Malik (Dzulqodah 1311 H)
4. Taqrirat nadzam Nuzhatut Thullab fi Qowaidil I'rob (1315 H)
5. Nadzam Jauharatul lyan li Ahlil Irfan (1315 H)
6. Nadzam Maqsud fi As-shorf (Jumat 5 Muharram 1316 H)
7. Risalah Khutbah (Jumat 19 Ramadlan 1323 H)
8. Matn Al Ajurumiyah (makna dan taqrir)
9. Al-bina' (makna)
10. Tasrif al Izzi (makna dan taqrir)
11. Maulid Hubbi lis Sayyidina Muhammad (makna)
12. Maulid Barzanji (makna)
13. Al-Awamil (nahwu/makna)
14. Terjemah al-Qur'an al-Karim (makna jawa)
== Guru-gurunya ==
Baris 220 ⟶ 240:
# [[Bisri Syansuri|K.H. Bisri Syamsuri]] - pengasuh Pondok Pesantren Denanyar, [[Jombang]]
# [[Abdul Karim|K.H. Manaf Abdul Karim]] - pendiri [[Pondok Pesantren Lirboyo]], [[Kediri]]
# [[KH. Moh. Ma'roef|K.H. Moh. Ma'roef Kedunglo]] - pendiri [[Pondok Pesantren Kedunglo]], [[Kediri]]
# K.H. Ma'sum - [[Lasem, Rembang]]
# K.H. Munawir - pendiri [[Krapyak|Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak]], [[Yogyakarta]]
Baris 357 ⟶ 378:
=== Ditangkap lalu dibebaskan oleh Belanda ===
Syekh Kholil pernah ditahan oleh penjajah [[Belanda]] karena dituduh melindungi beberapa orang yang terlibat perlawanan terhadap kolonial di pondok pesantrennya. Ketika Belanda mengetahuinya, Syekh Kholil ditangkap dengan harapan para pejuang menyerahkan diri. Namun, ditangkapnya Syekh Kholil, malah membuat pihak Belanda pusing dan kewalahan; karena terjadi hal-hal yang tidak bisa mereka mengerti. Seperti tidak bisa dikuncinya pintu penjara, sehingga mereka harus berjaga penuh supaya para tahanan tidak melarikan diri. Di hari-hari selanjutnya, ribuan orang datang ingin menjenguk dan memberi makanan kepada Syekh Kholil, bahkan banyak yang meminta ikut ditahan bersamanya. Kejadian tersebut menjadikan pihak Belanda dan sekutunya merelakan Syekh Kholil untuk dibebaskan.<ref name=":3" />
== Pranala luar ==
Baris 366 ⟶ 384:
== Referensi ==
=== Catatan Kaki ===
{{reflist|30em}}
[[Kategori:Cendekiawan Muslim| ]]
|