Radio: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 36.77.227.8 (bicara) ke revisi terakhir oleh OrangKalideres
Tag: Pengembalian
 
(32 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Portable radio Olympic, by Mykola Lebid (1977).jpg|jmpl|200x200px|Sebuah radio merek Truetone]]
{{noref}}
[[Berkas:Truetone-EJazz Radio Logo.jpg|jmpl|200px|ka200x200px|Sebuah radio merek Truetone]]
penerima radio]]
 
'''Radio''' adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara [[modulasi]] dan [[radiasi elektromagnetik]] (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas, dan merambat lewat udara, dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Saat ini radio dapat didengarkan melalui ponsel pintar, berbeda halnya sebelum abad ke-20, ketika konsep nirkabel masih dianggap kisah fiksi semata.<ref>{{Cite news|last=Pratama|first=Aswab Nanda|title=10 Fakta Menarik tentang Perkembangan Radio....|url=https://internasional.kompas.com/read/2018/12/12/14385251/10-fakta-menarik-tentang-perkembangan-radio|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-12-01|editor-last=Galih|editor-first=Bayu}}</ref>
 
== Sejarah ==
{{main|Sejarah radio}}
Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang radio. Stasiun radio paling awal menggunakan sistem [[radiotelegrafi]] dan tidak membawa audio. Agar siaran audio dimungkinkan, perangkat deteksi dan amplifikasi elektronik harus digunakan.
 
Sejarah penemuan radio dimulai di [[Inggris]] dan [[Amerika Serikat]]. [[Donald Mc. Nicol]] dalam bukunya ''Radio’s Conquest of Space'' menyatakan bahwa terkalahkannya ruang angkasa oleh radio dimulai tahun 1802 oleh Dane, yaitu dengan ditemukannya suatu pesan dalam jarak pendek dengan menggunakan alat sederhana berupa kawat beraliran listrik. Penemuan berikutnya adalah oleh tiga orang cendikiawan muda, di antaranya adalah [[James Maxwell]] berkebangsaan Inggris pada tahun 1865. Ia dijuluki ''scientific father of wireless'', karena berhasil menemukan rumus-rumus yang diduga mewujudkan [[gelombang elektromagnetik]], yakni gelombang yang digunakan radio dan televisi.<ref name="SEJ">Sawyer, Stacey C. & Williams, Brian K. (2001). Using Information Technology, New York: McGraw-Hill Company</ref>
 
Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, [[Guglielmo Marconi]] mendapat hak paten atas [[telegraf]] [[jaringan nirkabel|nirkabel]] yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897, Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh ({{convert|12|mil|meter}}).<ref name="SEJ"/>
 
Selanjutnya, pada tahun 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara [[Prancis]] dan [[Inggris]] lewat [[Selat Inggris]] dengan menggunakan [[osilator]] Tesla. [[John Fleming|John Ambrose Fleming]] pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian ({{kr}} 1901) Dr. [[Lee De Forest]] menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (''[[triode audion]]''). Penemuan ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah.
Baris 15 ⟶ 16:
Barulah pada tahun 1912 [[Edwin Armstrong|Edwin Howard Armstrong]] menemukan penguat gelombang radio disebut juga ''radio amplifier''. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal [[gelombang elektromagnetik|elektromagnetik]] dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali per detik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone. Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. [[Lee De Forest]].<ref name="SEJ"/>
 
Penggunaan radio sebagai alat atau media komunikasi massa pada awalnya diperkenalkan oleh [[David Sarnoff]] pada tahun 1915. Selanjutnya [[Le De Forrest]] melalui eksperimen siaran radionya, yang telah menyiarkan kampanye pemilihan [[presiden Amerika Serikat]] pada tahun 1916, sehingga ia dikenal sebagai pelopor penyiaran radio.<ref>Ardianto Elvinaro, ''Komunikasi Massa,'' Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 1986, hal. 117-119</ref>
 
Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinu baik melalui [[modulasi amplitudo]] (AM), maupun [[modulasi frekuensi]] (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut [[sinyal analog|analog]]. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah [[internet]], dan [[sinyal digital]] yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio.
Baris 22 ⟶ 23:
Radio pada awalnya digunakan dalam keperluan maritim untuk mengirimkan pesan [[telegraf]] menggunakan [[kode morse]] antara kapal dan penerima di darat. Salah satu pengguna awal teknologi ini adalah [[Angkatan Laut Jepang]] yang memata-matai armada Rusia saat [[Perang Tsushima]] pada tahun 1901. Salah satu penggunaan teknologi ini yang paling dikenang adalah pada komunikasi antara operator di kapal [[RMS Titanic]] dengan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat.<ref name="SEJ"/>
 
Siaran komersilkomersial radio mulai dilakukan pada 1920-an, dengan populernya [[pesawat radio]], terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran komersilkomersial, siaran ''titik-ke-titik'' (''point-to-point''), termasuk [[telepon]] dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada dekade 1920-an dan 1930-an. Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan menggunakan [[radar]]. Sekarang, terdapat banyak kegunaan dari gelombang radio, termasuk jaringan nirkabel, komunikasi segala jenis, dan juga penyiaran komersilkomersial radio.
 
Pada masa [[Perang Dunia II]], radio digunakan untuk memberikan perintah dan berkomunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut; [[Jerman Nazi|Jerman]] menggunakan komunikasi radio untuk mengirim pesan diplomatik saat kabel bawah lautnya dipotong oleh [[Britania Raya]]. Selain itu, Amerika Serikat juga menyampaikan ''Program 14'' dari Presiden [[Woodrow Wilson]] kepada [[Jerman Nazi|Jerman]] melalui radio ketika perang.<ref name="SEJ"/>
Baris 41 ⟶ 42:
 
=== Adaptasi dengan teknologi ===
{{seealso|Radio enternhet}}
Penemuan [[internet]] mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional ke sinyal digital. Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya hampir sama dengan radio konvensional yang gelombang pendek (''[[shortwave]]''), yaitu dengan menggunakan medium streaming berupa gelombang yang kontinu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar ke seluruh dunia asalkan pendengar memiliki perangkat internet. Itulah sebabnya banyak kaum ekspatriat yang menggunakan radio internet untuk mengobati rasa kangen pada daerah asalnya. Di Indonesia, umumnya radio internet dikolaborasikan dengan sistem radio analog oleh stasiun radio teresterial untuk memperluas jangkauan siarannya.
 
Baris 48 ⟶ 50:
 
=== Pasca Kemerdekaan RI ===
{{main|Sejarah radio#Perkembangan Radio Republikdi Indonesia#Sejarah}} {{seealso|Radio Republik Indonesia#Sejarah|Sejarah Radio Republik Indonesia}}
Sampai pada masa Awal Kemerdekaan RI, radio siaran masih dikuasai oleh [[Jepang]] hingga ketika [[Soekarno|Bung Karno]] dan [[Mohammad HataHatta|Bung Hatta]] memproklamasikan kemerdekaan Indonesia berita ini tidak dapat disiarkan secara langsung melalui radio siaran. Akan tetapi akhirnya berita [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]] dapat dikumandangkan di udara melalui radio siaran ''station call'' “Radio Indonesia Merdeka”.<ref name="RRI">Ardianto Elvinaro, ''Komunikasi Massa,'' kkjikj Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 1986, hal. 104-144</ref>
 
Radio pertama yang berdiri dan menjadi milik Indonesia setelah kemerdekaan adalah [[Radio Republik Indonesia]], yang didirikan pada 11 September 1945. Sampai akhir tahun 1966, RRI menjadi satu-satunya radio siaran di Indonesia yang dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah. Peran dan fungsi radio siaran ditingkatkan. Sebagai [[media massa]], RRI mempunyai fungsi menghibur, mendidik dan penerangan. Ketiga fungsi ini dilaksanakan oleh RRI. RRI hadir di tengah-tengah masyarakat, menjalankan misi (tujuan) mulia yang dapat dipertanggung jawabkandipertanggungjawabkan.
 
RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. Sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial, RRI berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia internasional.<ref name="RRI"/>
Baris 57 ⟶ 59:
Pada masa awal [[Orde Baru]], sekitar 1966-1968,<ref>Herley Prayuda, ''Radio Suatu Pengantar Untuk Wacana dan Praktik Penyiaran'', Jakarta: Bayu Media, 2000, hal. 23-25</ref> radio siaran swasta mulai tumbuh di Indonesia yang keberadaannya mengikuti berbagai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Adapun payung hukum bagi keberadaan radio siaran swasta nasional Indonesia mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1970 tentang Radio Siaran Non Pemerintah. Dikutip dari laman radio PRSSNI disebutkan bahwa dalam PP tersebut diatur mengenai fungsi, hak, kewajiban, dan tanggung jawab radio siaran, syarat penyelenggaraan, perizinan, dan pengawasannya.<ref>{{cite web|url=https://pakarkomunikasi.com/sejarah-radio-di-indonesia |title=Sejarah Radio di Indonesia |publisher=Pakar Komunikasi |accessdate=24 Februari 2019}}</ref>
 
Pada tanggal 16–17 Desember 1974, diselenggarakan Kongres Pertama Radio Siaran Swasta se-Indonesia di Jakarta yang dihadiri oleh perwakilan dari 173 radio siaran swasta dari 34 kota di 12 provinsi yang ada di Indonesia. Kongres tersebut menghasilkan keputusan dibentuknya sebuah organisasi bagi radio siaran swasta di Indonesia yang dinamakan [[Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia|Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesia]] atau PRSSNI. Kemudian pada tahun 1983 diselenggarakan Munas ke IV PRSSNI di Bandung dan menghasilkan keputusan penggantian istilah “Niaga” dengan “Nasional”. Sehingga PRSSNI menjadi [[Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia]].
 
== Gelombang radio ==
Baris 76 ⟶ 78:
 
== Penemuan Gelombang Radio ==
Dasar teori dari perambatan [[gelombang elektromagnetik]] pertama kali dijelaskandicetuskan pada tahun [[1873]] oleh [[James Clerk Maxwell]] dalam papernya di [[Royal Society]] mengenai ''teori dinamika medan elektromagnetik'' ([[bahasa Inggris]]: ''A dynamical theory of the electromagnetic field''), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara [[1861]] dan [[1865]].
 
Pada 1878 [[David E. Hughes]] adalah orang pertama yang mengirimkan, dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa [[detektor metal|keseimbangan induksinya]] menyebabkan gangguan ke [[telepon]] buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tetapi hanya dibilang itu cuma merupakan [[induksi elektromagnetik|induksi]].
Baris 114 ⟶ 116:
* {{id}} [http://www.oraripusat.net/ Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI)]
* {{id}} [http://www.combine.or.id/ Combine Resource Institution (CRI)]
* {{id}} [http://www.bungeko.com/2010/04/radio-dari-masa-ke-masa.html/ Radio dari Masa ke Masa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110814030650/http://www.bungeko.com/2010/04/radio-dari-masa-ke-masa.html |date=2011-08-14 }}
 
{{spektrum radio}}