Skandal Finaly: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan materi |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
'''Skandal Finaly''' adalah sengketa hukum terkait penculikan dan hak asuh atas Robert dan Gerald Finaly, dua anak Yahudi yang orang tuanya dibunuh selama [[Holokaus]]. Dalam kasus ini, Antoinette Brun yang mengasuh kedua anak tersebut didakwa menculik mereka dan menentang perintah pengadilan untuk menyerahkan anak-anak itu kepada kerabat mereka setelah [[Perang Dunia II]]. Beberapa klerus Katolik juga didakwa melakukan penculikan karena menyembunyikan anak-anak di dalam institusi mereka.
Kasus Finaly
== Masa Perang Dunia II ==
Baris 18:
Fischel meminta bantuan dari berbagai pihak mulai dari walikota Grenoble, menteri luar negeri Prancis, hingga Palang Merah, tetapi tidak berhasil. Ia mendekati uskup Auckland, yang memohon kepada uskup Grenoble melalui uskup agung Westminster.<ref name="ArchivesJuives2">{{Cite journal|last=Poujol|first=Catherine|date=February 2004|title=1945-1953: A short chronicle of the Finaly children's affair|url=https://www.cairn.info/revue-archives-juives1-2004-2-page-7.htm#|journal=Archives Juives|volume=37|issue=2|pages=7–15|doi=10.3917/aj.372.0007}}</ref> Uskup Grenoble berbicara kepada Brun, tetapi ia tetap menolak menyerahkan Robert dan Gerald. Selama pembicaraan mereka diketahui bahwa Brun telah membaptis mereka berdua, meskipun hal ini tidak ditulis dalam respons kepada keluarga mereka pada tahun 1948. Uskup Grenoble memberitahu uskup Auckland bahwa Brun sangat menentang anak-anak itu dikembalikan kepada bibi mereka.<ref name="TheAtlantic" />
Setelah tiga tahun berupaya mengklaim hak asuh Robert dan Gerald, keluarga mereka meminta bantuan Moïse Keller, seorang teman keluarga Yahudi di Grenoble. Keller berbicara dengan Brun pada tahun 1949, dan saat itulah keluarga mengetahui bahwa Brun telah membaptis anak-anak tersebut.<ref name="ArchivesJuives2" /> Keller membantu saudari Fritz, Hedwig Rosner, membawa kasus tersebut ke pengadilan.<ref name="ArchivesJuives2" /><ref name="TheAtlantic" /> Pengadilan memutuskan bahwa Brun harus menyerahkan mereka kepada keluarganya, namun pengacara Brun berhasil mengajukan banding atas putusan tersebut antara tahun 1949 dan 1952 dengan alasan teknis.<ref name="BlockLazarus">{{Cite book|last=Block Lazarus|first=Joyce|year=2008|title=In the Shadow of Vichy: The Finaly Affair|location=New York|publisher=[[Peter Lang (publisher)|Peter Lang Publishing]]}}</ref> Sementara itu, Robert dan Gerald diasuh oleh suster Notre-Dame de Sion di Paris, Grenoble, dan Marseille;<ref name="BlockLazarus" /> mereka sendiri mengaku hanya melihat Brun dua tiga kali dalam setahun.<ref name="
=== Tuduhan penculikan dan suap ===
Pada 11 Juni 1952, pengadilan memperingatkan Brun untuk mengembalikan Robert dan Gerald kepada kerabatnya. Kali ini, Brun kehilangan hak banding, tetapi ia tidak juga melaksanakan perintah pengadilan.<ref name="
Seorang saudara Anni Finaly, Otto Schwartz, tinggal di [[Gmuend|Gmuend, Austria]], setelah diasingkan ke Shanghai, ketika ia menerima kunjungan dari seorang bruder [[Fransiskan]] bernama Eugen Berthold.<ref name="BlockLazarus" /><ref name=":0">{{Cite web|date=1953-06-01|title=The Affair of the Finaly Children:France Debates a Drama of Faith and the Family|url=https://www.commentarymagazine.com/articles/commentary-bk/the-affair-of-the-finaly-childrenfrance-debates-a-drama-of-faith-and-the-family/|website=Commentary Magazine|language=en-US|access-date=2020-09-25}}</ref> Berthold memberikan sebuah surat dari Brun kepada Schwartz yang meminta agar Brun menjadi wali Robert dan Gerald sehingga mereka dapat belajar di sekolah negeri di Prancis. Schwartz mengetahui masalah perwalian ini sehingga menolak menandatangani surat tersebut. Berthold menulis surat kepada Schwartz pada 12 September, atas arahan Brun, yang menawarkan tiket kereta api agar dapat mengunjungi anak-anak itu di sebuah biara Fransiskan [[Strasbourg]]. Setelah menempuh 34 jam perjalanan, Schwartz datang ke biara yang dimaksud hingga dua kali, tetapi Brun menolah menghadirkan mereka. Ia mengklaim anak-anak tersebut sekarang berada di sebuah [[konven]] di Grenoble dan ia ditawarkan untuk diantar ke sana. Setelah diantar, Brun mengaku berbohong dan berkata bahwa mereka sebenarnya berada di sebuah sekolah di [[Chambéry]], tetapi Schwartz tidak disambut di sana.<ref name=":0" /> Brun mencoba menyuap Schwartz agar berkata bahwa ia telah mengunjungi Brun saat natal atau paskah dan menyerahkan hak perwaliannya. Brun kemudian berkata bahwa ia mengetahui rekening milik Fritz Finaly di sebuah bank di Swiss dan akan menyediakan dokumen yang diperlukan untuk mengaksesnya apabila menyetujui perjanjian hak asuh yang mereka rancang. Schwartz menolak dan kemudian menuliskan rincian percakapannya dengan Brun untuk dibawa ke pengadilan.<ref name=":0" />
Brun ditahan dengan tuduhan penculikan pada 16 September 1952.<ref name="
=== Negosiasi dan akhir ===
Negosiasi agar Robert dan Gerald kembali diadakan antara [[Pierre-Marie Gerlier|Kardinal Pierre-Marie Gerlier]] dan Kepala Rabi Paris, Jacob Kaplan, pada bulan Maret 1953. Biarawan Spanyol yang menyembunyikan mereka tidak ditekan untuk melepas mereka, dan anak-anak itu masih ditahan selama tiga bulan.<ref name="TheAtlantic" /> Setelah itu, mereka diserahkan kepada Germaine Ribière, rekan sang kardinal, pada tanggal 26 Juni 1953. Hak perwalian mereka diberikan kepada Hedwig Rosner, dan bersama Robert dan Gerald, terbang ke [[Tel Aviv]] pada 25 Juli.<ref name="TheAtlantic" />{{Hingga|September 2020}}, Robert Finaly diketahui menjadi seorang dokter dan Gerald Finaly, yang lebih dikenal sebagai Gad, menjadi insinyur. Keduanya menetap di Israel.<ref name="TheAtlantic" />
Pada bulan Maret 2020, Vatican membuka arsip Paus Pius XII pada masa [[Perang Dunia II]]. Dokumen itu menunjukkan bahwa Vatikan memainkan peran dalam menahan dan menyembunyikan Robert dan Gerald serta awalnya berkeras bahwa mereka telah menjadi Katolik saat dikembalikan ke kerabatnya.<ref>{{Cite news|last=Povoledo|first=Elisabetta|date=2020-08-28|title=Unsealed Archives Give Fresh Clues to Pope Pius XII's Response to the Holocaust|url=https://www.nytimes.com/2020/08/28/world/europe/pope-pius-xii-jews-vatican-archives.html|work=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=2020-09-25}}</ref>
== Rujukan ==
|