Suku Dayak Gaai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
|poptime=kurang lebih '''1.700'''
|popplace=[[Kabupaten Berau]], [[Kalimantan Timur]]: '''900'''
|langs= [[
|rels= [[Kristen]], [[Islam]], [[Agama asli Nusantara|Bungan]]
|related=[[Suku Berau|Berau]]
}}
'''Suku Dayak Gaai''' adalah salah satu sub-[[suku Dayak]] yang berada di [[Kalimantan Timur]].<ref name=bamwisata>{{cite web |url=http://www.bamwisata.com/index.php/kab-berau/2281-bekudung-betiung.html |title=Bakudung Batiung |publisher=BamWisata.com |4= |accessdate=21 Maret 2015 |archive-date=2015-04-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150402102630/http://www.bamwisata.com/index.php/kab-berau/2281-bekudung-betiung.html |dead-url=yes }}</ref> Suku Dayak Gaai bermukim di [[Tumbit Dayak, Sambaliung, Berau|Kampung Tumbit Dayak]], [[Sambaliung, Berau|Kecamatan Sambaliung]], [[Kabupaten Berau]].<ref name=bamwisata /> Selain bermukim di wilayah [[Tumbit Dayak, Sambaliung, Berau|Kampung Tumbit]], suku Dayak Gaai juga bermukim di kampung [[Long Lanuk, Sambaliung, Berau|Long Ayan]] yang berada di tepi Sungai Segah lebih dikenal sebagai [[Bahasa Segai|suku Dayak Segai]].<ref name=proto>{{cite web |url=http://protomalayans.blogspot.com/2012/06/suku-dayak-gaai.html |title=Suku dayak Gaai |publisher=Proto Malayan ||accessdate=21 Maret 2015}}</ref><ref name=detiktravel>{{Cite news|url=http://travel.detik.com/read/2011/12/12/135600/1788971/1323/dayak-gaai |title=Dayak Gaai |publisher=Detik Travel ||accessdate=22 Maret 2015|work=[[Detik.com|detikcom]] }}</ref> Selama berabad-abad mereka bercampur dengan [[suku Berau]] yang beragama [[Islam]] namun sampai sekarang mereka masih memegang kepercayaan nenek moyang mereka yaitu [[Kaharingan]].<ref name="PempropKaltim">Recearch dan Statistik Pemprov Kaltim, (1967). ''Monografi Daerah Propensi Kalimantan Timur''. Pemprov Kaltim. Hal. 122-126</ref>
Rumah adat Dayak Gaai berbentuk panggung dari kayu dan papan berkapur putih kusam dengan atap seng gelombang tanpa cat di batasi jalan beton selebar satu meter.<ref name=proto /> Suku Dayak Gaai yang bermukim di kampung ini sebagian memeluk agama Kristen dan sebagian lagi memeluk agama Islam, yang terbagi menjadi 2 kampung, yaitu kampung [[Kristen]] dan kampung [[Islam]], yang ditandai dengan keberadaan [[Gereja]] dan [[Masjid]].<ref name=proto /> Di pemukiman kampung suku Dayak Gaai ini juga banyak ditemukan [[suku Dayak Tunjung]] yang ikut bermukim di wilayah ini.<ref name=proto /> Pada siang hari kampung ini akan terlihat sepi, karena para laki-lakinya pergi bekerja di ladang, ke hutan, atau bekerja di luar kampung.<ref name=proto />
|