Daftar Bupati Bekasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Inertia6084 (bicara | kontrib)
 
(167 revisi perantara oleh 45 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Jabatan Politik
{{Infobox Jabatan Politik|jabatan=Bupati|lembaga=Bekasi|insignia=Logo Kabupaten Bekasi.jpg|ukuraninsignia=150px|keteranganinsignia=Lambang Kabupaten Bekasi|departemen=|namaasli=|image=|imagesize=200px|alt=|incumbent=[[Rohim Mintareja|H. Rohim Mintareja, S.Sos]]|incumbentsince=[[27 Oktober]] [[2016]]|gelar=|kediaman=[[Kantor Bupati Bekasi]] [[Cikarang Pusat]]|tempo=5 tahun|dibentuk=1949|pertama=[[Suhandan Umar|R. Suhandan Umar]]|website={{URL|http://bekasikab.go.id}}}}
|jabatan = Bupati <!--- Mohon untuk tidak diganti, ini sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia --->
|lembaga = Bekasi
|insignia = Lambang Kabupaten Bekasi.svg
|ukuraninsignia = 100px
|keteranganinsignia = Lambang Kabupaten Bekasi
|flag =
|flagsize = 120px
|departemen =
|namaasli =
|image = Dedy Supriyadi (Pj. Bupati Bekasi).png
|imagesize = 200px
|alt =
|incumbent = [[Dedy Supriyadi]]<br><small>(Penjabat)</small>
|incumbentsince = 15 Agustus 2024
|gelar =
|kediaman = [[Cikarang Pusat]]
|tempo = 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan
|dibentuk = {{birth date and age|1950|08|15}}
|pertama = Suhandan Umar
|website = {{URL|http://www.bekasikab.go.id/}}
}}
Halaman ini berisi tentang daftar politisi yang terpilih dalam [[pemilihan umum]] dan dilantik sebagai '''Bupati Bekasi'''. Sejauh ini, terdapat 50 orang yang telah menduduki jabatan ini.
<onlyinclude>
Berikut adalah artikel tentang '''Daftar Bupati Bekasi''', di provinsi [[Jawa Barat]], [[Indonesia]], dari masa ke masa sejak tahun 1950. Bupati Bekasi adalah pemimpin eksekutif tertinggi di [[Kabupaten Bekasi]], [[Jawa Barat]].
 
== Sejarah ==
Inilah daftar [[bupati]] [[Kabupaten Bekasi|Bekasi]] yang menjabat sepanjang masa, sejak tahun [[1949]].
Pada masa kemerdekaan, [[Kabupaten Bogor]] dipimpin oleh [[Ipik Gandamana]] yang diangkat sebagai Patih Bogor pada tahun 1948. Saat itu, Kabupaten Bogor dalam kondisi yang menegangkan setelah tentara [[Belanda]] menyerbu wilayah Bogor, termasuk mata-matanya dan menyebarkan politik adu domba ({{lang-nl|de vide impera}}). Beberapa kali Ipik dibujuk untuk bergabung dengan Belanda dengan berbagai macam cara, termasuk ditawari jabatan menjadi Patih Bogor di lingkungan pemerintahan Belanda, namun beliau tetap menolak dan membela [[Pemerintah Republik Indonesia]]. Saat dalam pengasingan, Ipik Gandamana menerima tugas dari Pemerintah Indonesia untuk menyusun pemerintahan darurat Kabupaten Bogor dan beliau ditetapkan menjadi Bupati Bogor, kemudian diangkat lagi oleh [[Wakil Gubernur Jawa Barat]] untuk merangkap sebagai [[Bupati Lebak]]. Perjalanan panjang Ipik dalam menerima tugas, selain berkaitan dengan penyusunan pemerintahan darurat Kabupaten Bogor tidak pernah berhenti, walaupun harus menghuni sel di penjara Paledang, karena menolak bekerja sama dengan pemerintah Belanda atau ''Recomba''.
 
Selama penyusunan pemerintahan darurat Kabupaten Bogor, [[R.E. Abdoellah|Raden Endoey Abdoellah]] diangkat sebagai Wedana Istimewa yang melaksanakan tugas pokok pengerahan tenaga rakyat untuk perjuangan, pengerahan bahan makanan untuk keperluan perjuangan, menghadapi dan atau mengikuti perundingan-perundingan dengan Belanda dan perantaraan [[Komisi Tiga Negara]] (KTN), yaitu [[Australia]], [[Amerika Serikat]] dan [[Tiongkok]].
== Bupati dan wakil bupati Bekasi ==
 
=== '''<big>Bupati Bekasi</big>''' ===
== Daftar ==
{| class="wikitable"
<onlyinclude>
!No
{| class="wikitable" style="background:#eeee; float:center; text-align:center"
!Foto
!Nama
!Masa Jabatan
!Keterangan
|-
! Nomor urut
|1
! Potret
| -
! colspan=2|Bupati <ref>{{Cite web |url=http://bekasikab.go.id/halamanstatis/51/bupati-bekasi |title=Salinan arsip |access-date=2021-07-12 |archive-date=2021-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210712002539/http://bekasikab.go.id/halamanstatis/51/bupati-bekasi |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://khazanah-arsip.jabarprov.go.id/index.php?page=kategori&wil=VFhwSmVFNW5QVDA9&frmt=VGtFOVBRPT0= |title=Salinan arsip |access-date=2021-07-12 |archive-date=2022-02-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220228050047/http://khazanah-arsip.jabarprov.go.id/index.php?page=kategori&wil=VFhwSmVFNW5QVDA9&frmt=VGtFOVBRPT0= |dead-url=yes }}</ref>
|R. Suhandan Umar
! Awal
|1949 - 1951
! Akhir
| - Bupati Jatinegara ( 1949 - 1950)
! Masa jabatan
- Bupati Bekasi (1950 - 1951)
! [[Daftar partai politik di Indonesia|Partai]]
! Periode
! Referensi
! Potret
! colspan=2|[[Daftar Wakil Bupati Bekasi|Wakil]]
|-
! 1
|2
|[[Berkas:No_image_available.svg|100px]]
| -
| bgcolor=#d3d3d3|
|K.H. Noer Ali
| H. Tubagus Suhandan Umar
|1951 - 1951
| 15 Agustus 1950
|menjabat 3 bulan.<br/>Pada masa pemerintahan K. H. Noer Ali, [[Stasiun kereta api]] di Desa [[Marga Jaya, Bekasi Selatan, Bekasi|Margajaya]] dan juga [[Stasiun Tambun]] ini dibangun.
| 1 November 1951
| {{age in years and days|1950|08|15|1951|11|01}}
|Non Partisan
| 1
|
|rowspan=11 colspan=3| —
|-
!rowspan=2| 2
|3
|[[Berkas:No_image_available.svg|90px]]
| -
|bgcolor=#d3d3d3|
|R. Sampoerno Kolopaking
|R. Sampoerno Kolopaking
|1951 - 1958
|rowspan=2| 1 November 1951
|
|rowspan=2| 30 Januari 1958
|rowspan=2|{{age in years and days|1951|11|01|1958|01|30}}
|rowspan=2|Non Partisan
|rowspan=2| 2
|
|-
|[[Berkas:No_image_available.svg|90px]]
|rowspan="2"|4
|bgcolor=#d3d3d3|
| -
|Suhandan Umar
|M.Nausan
|
|rowspan="2"|1958 - 1960
|Kepala Daerah Swatantra II Bekasi
|-
|! -3
|[[Berkas:No_image_available.svg|90px]]
|R.Son Prawira Adiningrat
|bgcolor=#d3d3d3|
|Bupati
|M. Nausan
| 30 Januari 1958
| 26 Januari 1960
|{{age in years and days|1958|01|30|1960|01|26}}
| Non Partisan
| 3
| {{refn|group=Ket.|Kepala Daerah Swatantra II Bekasi}}
|-
!rowspan=2| 4
|5
|[[Berkas:No_image_available.svg|90px]]
| -
|bgcolor=#d3d3d3|
|Juraini
|R. Son Prawira Adiningrat
|1960 - 1962
| 1 Juli 1958
|Pejabat sementara Kepala [[Daerah Tingkat II]]
| 30 Januari 1967
|{{age in years and days|1958|07|01|1967|01|30}}
| Non Partisan
|
|
|-
|[[Berkas:No_image_available.svg|90px]]
|6
|bgcolor=#d3d3d3|
| -
|Maun Al Ismaun
| 27 Januari 1960
|1962 - 1967
| 21 Januari 1967
| - Kepala Daerah Tingkat II
|{{age in years and days|1960|01|27|1967|01|21}}
- Bupati
| Non Partisan
| 4
|
|-
! 5
|7
|[[Berkas:M Barnas Wali Kota Jakarta TimurNo_image_available.jpgsvg|75px90px]]
|bgcolor=#7B8738|
|<small>MS.</small><br/>Soebandi
|[[Sukat Subandi|M. Sukat Subandi]]
|1967 - 1972
| 21 Januari 1967
|Bupati. <br/>[[Rumah sakit|RSUD]] dan [[Taman Mini Indonesia Indah]] dengan luas 1,5 [[Kilometer persegi|km<sup>2</sup>]], yang saat itu termasuk [[Pondok Gede, Bekasi|Ketjamatan Pondok Gede, Kawedanaan Bekasi, Daerah Swatantra Tingkat II Bekasi]], [[Karesidenan Krawang]], [[Jawa Barat|Propinsi Djawa Barat]] (sekarang [[Cipayung, Jakarta Timur|Kecamatan Cipayung, Kota Administrasi Jakarta Timur]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Provinsi DKI Jakarta]]) serta [[jalan tol]] pertama di [[Indonesia]], [[Jalan Tol Jagorawi]], serta [[jalan lingkar]] luar [[Bekasi]] dan [[jalan]] akses dari [[Stasiun Tanjung Barat]], [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Pasar Minggu]], [[Jakarta Selatan]] menuju [[Taman Mini Indonesia Indah]], [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]], [[Jakarta Timur]], ini dibangun pada masa pemerintahan MS. Soebandi. MS. Soebandi juga merencanakan pembangunan [[Jalan tol Jakarta-Cikampek]], [[Kota satelit]] [[Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur|Cibubur]], [[jalan lingkar]] luar yang melalui [[Bekasi]] dan [[Banjir Kanal Jakarta|BKT]].
| 25 Januari 1973
|{{age in years and days|1967|07|21|1973|01|25}}
|rowspan="5"| [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia|Militer]]
| 5
|
|-
!rowspan=2| 6
|8
|rowspan=2|[[Berkas:No_image_available.svg|90px]]
| -
|rowspan=2 bgcolor=#7B8738|
|Juraini
|rowspan=2|H. Abdul Fatah
|1972 - 1974
| 1973
|Pejabat sementara [[bupati]] [[Kabupaten Bekasi|Kab. Daerah Tingkat II Bekasi]]
| 1978
|{{age in years |1973|1978}} tahun
| 6 (1973)
|
|-
| 1978
|9
| 1983
|[[Berkas:Sofyan Hakim Wali Kota Jakarta Timur.jpg|75px]]
|{{age in years |1978|1983}} tahun
|<small>H.</small></br>Abdul Fatah bin Khattab
|1974 -7 1984(1978)
|
|Saat masa pemerintahannya, banyak pembangunan, seperti kawasan [[pemerintahan]] [[Kabupaten Bekasi|Kabupaten DATI II Bekasi]] serta [[stadion]] [[sepak bola]] di Jalan [[Ahmad Yani]], [[sungai]] [[kanal]] [[Cikarang (kota)|Cikarang]] [[Bekasi]] Laut (CBL), jaringan [[saluran udara tegangan tinggi|SUTT]] dari Kosambi ke [[Cibatu, Cikarang Selatan, Bekasi|Cibatu]] dan renovasi pada [[Stasiun Bekasi]], [[Stasiun Tambun]] dan [[Stasiun Cikarang]].<br/>[[Kereta Api (perusahaan)|PJKA]] menutup dan membongkar [[Jalur kereta api Batukali-Pondok Gede|jalur Batukali-Pondok Gede]] pada ruas [[Stasiun Jatimekar|Jatimekar/Jabung]] ([[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]]) ke [[Stasiun Jabung Tambangpasir|Jabungtambangpasir]] pada tahun [[1970-an|70an]] pertengahan (tepatnya tahun [[1975]]/[[1976|76an]]) dan [[Stasiun Jabung Lor|Jabunglor]] ke [[Stasiun Jatimekar|Jatimekar/Jabung]] ([[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]]) pada tahun [[1970-an|70an]] akhir (tepatnya tahun [[1978]]/[[1979|79an]])-[[1980-an|80an]] awal (saat [[Bekasi]] terbentuk sebagai [[kota administratif|kota administratip (kotip)]]). Sedangkan [[Jalur kereta api Jabungtambangpasir-Pondok Gede|jalur kereta ke Pondok Gede]] ditutup dan dibongkar sekitar tahun [[1960-an|60an]] akhir-[[1970-an|70an]] awal dan [[Jalur kereta api Pondok Gede-Pinang Ranti|jalur kereta ke Pinang Ranti]] telah dibongkar lebih awal, tepatnya masa penjajahan [[Jepang]], karena di [[Pinang Ranti, Makasar|Pinang Ranti]] bekas [[stasiun kereta api]] berubah menjadi [[terminal bus]] serta sudah [[macet]] pada dekade [[1990-an|90an]] akhir, karena prasarana yang sudah tua dan kalah bersaing dengan moda [[transportasi umum]] lainnya seperti [[bus]] dan [[mobil]] [[pribadi]].</br>Saat masa pemerintahan, daerah [[Kabupaten Bekasi]] (saat itu Daerah Tingkat II Bekasi) ini mengalami kehilangan dua setengah [[kecamatan]] yakni [[Cakung, Jakarta Timur|Kecamatan Cakung]], [[Cilincing, Jakarta Utara|Kecamatan Cilincing]], sebagian [[Bekasi Selatan, Bekasi|Kecamatan Bekasi]] (sekarang Kecamatan Bekasi Selatan) dan sebagian [[Pondok Gede, Bekasi|Kecamatan Bekasi Luar Kota]] (sekarang Kecamatan Pondok Gede) berikut 56 [[desa]] untuk dimasukkan ke dalam wilayah pembinaan [[DKI Jakarta]], serta penerimaan 11 [[desa]] dari wilayah [[Kabupaten Bogor|DATI II Bogor]] (sekarang Kabupaten Bogor), tepatnya dari wilayah [[Cibinong, Bogor|Kecamatan Cibinong (Raya)]] (sekarang Kecamatan Cibinong) dan [[Jonggol, Bogor|Kecamatan Jonggol]]. Sebagian besar wilayah [[Kabupaten Bekasi|DATI II Bekasi]] berpisah menjadi wilayah [[Kota administratif|Kota Administratif]] [[Bekasi]].<br/>[[Lapangan terbang]] di [[Jatisari, Jati Asih, Bekasi|Jatisari]] diperluas pada masa pemerintahan [[haji|H.]] Abdul Fatah. [[Jalan lingkar|Jalan Lingkar]] [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jabung]], [[Taman Mini Indonesia Indah|kawasan wisata TMII]], [[Monumen Pancasila Sakti]] dan [[Pembangkit listrik tenaga air|PLTA]] di daerah Rawa Putat dan Rawa Gantung diresmikan pada masa pemerintahan [[Haji|H.]] Abdul Fatah. Pada waktu pemerintahan [[Haji|H.]] Abdul Fatah pula, [[trem]] [[listrik]] di [[Kota Bekasi]] dihidupkan kembali.
|-
|!rowspan="2"|10 7
|rowspan=2|[[Berkas:Sabeni EffendySuko WaliMartono, KotaRegent Jakartaof TimurBekasi.jpg|75px90px]]
|rowspan=2 bgcolor=#7B8738|
|rowspan="2"|<small>H.</small></br>Suko Martono bin Daus Haryanto
|rowspan=2|</span>H. Suko Martono<br /><small>(1941–2014)</small></span>
|rowspan="2"|1984 - 1994
| 1983
|rowspan="2"|[[Kota satelit]] [[Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur|Cibubur]] di [[Jatikarya, Jatisampurna, Bekasi|Jatikarya]], [[Jalan Tol Jakarta-Cikampek]] dan [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta]] ruas Cikunir - Cakung, serta [[Jalan lingkar]] di daerah [[Wanaherang, Gunung Putri, Bogor|Wanaherang]] dan [[Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor|Bojongkulur]] dibangun pada masa pemerintahan H. Suko Martono untuk mengatasi ke[[macet]]an [[lalu lintas]].
| 1988
|{{age in years |1983|1988}} tahun
| 8 (1983)
|
|-
| 1988
|[[Berkas:Mas Sunaryo Wali Kota Jakarta Timur.jpg|75px]]
| 1993
|{{age in years |1988|1993}} tahun
| 9 (1988)
|
|-
! 8
|11
|[[Berkas:Sudarsono Wali Kota Jakarta TimurNo_image_available.jpgsvg|75px90px]]
|Bgcolor=#d3d3d3|
|<small>H.</small></br>Moch. Djamhari
|H. Moch. Djamhari
|1994 - 1997
| 1993
|Saat masa pemerintahannya, [[dunia]] [[kereta api|perkeretaapian]] di daerah [[Kabupaten Bekasi]] sedang bermasalah lagi, setelah pada dekade [[1970-an|70an]] akhir-[[1980-an|80an]] awal. Akibatnya, banyak [[Jalur kereta api nonaktif di Indonesia|jalur cabang kereta api tersebut dinonaktifkan]] pada pertengahan dekade [[1990-an|90an]] (tepatnya tahun [[1994]]/[[1995|95an]]) akibat adanya maraknya [[trayek angkutan|trayek bus kota dan angkot]] dari [[Jakarta]] masuk wilayah [[Bekasi]], serta [[bencana alam]] seperti [[banjir]], [[gempa]] dan [[tanah longsor]], seperti [[banjir]] di daerah [[Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor|Bojongkulur]] yang mengakibatkan terendamnya [[Jalur kereta api Nambo-Jabung|lintas kereta api Nambo-Jabung]] dan [[Jalur kereta api Jabung-Cakung|Jabung-Cakung]] serta amblesnya [[jembatan]] [[kereta api]], luapnya [[Sungai Cikeas]] dan kecelakaan yang menimpa [[lokomotif BB301|lok no. BB30124]] yang menarik [[kereta api barang]] angkutan [[pasir]], [[gempa]] di daerah [[Cibarusah, Bekasi|Cibarusah]] dan [[Cikarang (kota)|Cikarang]] serta [[tanah longsor]] di daerah [[Cibarusah, Bekasi|Cibarusah]] dan [[Bojongmangu, Bekasi|Bojongmangu]], [[Bekasi]] yang mengakibatkan [[kereta api]] tidak bisa dilalui dan [[Jalur kereta api nonaktif di Indonesia|jalur kereta ini nonaktif]] sama sekali.<br/>Pada masa jabatan itu pula, pembangunan [[desa]] itu juga digalakkan dengan menyediakan [[musholla]] dan [[tempat pemakaman umum|TPU]]. Pada tahun [[1997]], [[Kota administratif|Kota Administratif]] [[Bekasi]] ditetapkan menjadi [[kota]] sendiri.
| 1998
|{{age in years |1993|1998}} tahun
| Non Partisan
| 10 (1993)
|
|[[Berkas:No_image_available.svg|90px]]
|bgcolor=#d3d3d3|
| Dede Satibi
|-
! 9
|10
|[[Berkas:Andi Mappaganty Wali Kota Jakarta TimurNo_image_available.jpgsvg|75px90px]]
|bgcolor=#d3d3d3|
|<small>H.</small></br>Wikanda Darmawijaya
|H. Wikanda Darmawijaya
|1997 - 2002
| 1998
|Pusat [[pemerintah]]an [[Kabupaten Bekasi]] di daerah [[Cikarang Pusat, Bekasi|Cikarang Pusat]] dibangun pada masanya. [[Jalan lingkar]] [[Cikarang (kota)|Cikarang]] sepanjang 12 [[kilometer|KM]] juga dibangun, serta [[Stasiun Cikarang]], [[Stasiun Lemahabang]] dan [[Stasiun Kedunggedeh]], direnovasi pada masanya.<br/>[[Kerusuhan Mei 1998|Kerusuhan dan penjarahan bulan Mei 1998]] dan pengunduran diri [[Presiden Republik Indonesia|Presiden RI]], [[Soeharto]] terjadi pada masany.<br/>Saat masa pemerintahnya, terjadi [[Peristiwa Lemahabang 1998]] yang merupakan bagian dari [[Kerusuhan Mei 1998]], karena massa membakar [[Stasiun Lemahabang|Stasiun KA Lemah Abang]], kemudian hangus dibakar [[api]] oleh massa.<br/>Pada masa pemerintahan itu pula, kemudian direnovasi mulai tahun [[1999]] dan selesai tahun [[2001]], serta diresmikan kembali pada tanggal [[6 Januari]] [[2002]].
| 2003
|{{age in years|1998|2003}} tahun
| Non Partisan
| 11 (1998)
|
|[[Berkas:No_image_available.svg|90px]]
|bgcolor=#d3d3d3|
| Dimyati Syarifuddin
|-
! 10
|11
|[[Berkas:No_image_available.svg|90px]]
|[[Berkas:Koesnan A. Halim Wali Kota Jakarta Timur.jpg|74px]]
|bgcolor=#d3d3d3|
|Saleh Manaf
|</span>Saleh Manaf<br /><small>(lahir 1950)</small></span>
|2002 - 2006
| 21 Januari 2004
|
| 13 Januari 2006
|{{age in years and days|2004|01|21|2006|01|13}}
|Non Partisan
|rowspan=2| 12 (2003)
|
|[[Berkas:No_image_available.svg|90px]]
|Rowspan=2 bgcolor=d3d3d3|
|rowspan=2| Solihin Sari
|-
! 11
|12
|[[Berkas:Bupati Bekasi Teni Wisramuan .jpg|90px]]
| -
|bgcolor=#d3d3d3|
|Tenry Wisramuan
|Teni Wisramuan
|2006 - 2007
| 13 Januari 2006
| 14 Mei 2007
|{{age in years and days|2006|01|13|2007|05|14}}
|Non Partisan
|
|[[Berkas:No_image_available.svg|90px]]
|-
! 12
|13
|[[Sa'duddin|Dr.Berkas:Bupati H.Bekasi Sa'duddin, MM.jpg|90px]]
|bgcolor=#000000|
|2007 - 2012
|</span>Dr. H. [[Sa'duddin]], M.M.<br /><small>(1961–2021)</small></span>
|
| 14 Mei 2007
| 14 Mei 2012
|{{age in years and days|2007|05|14|2012|05|14}}
|[[Partai Keadilan Sejahtera]]
| 13 <br /> ([[Pemilihan umum Bupati Bekasi 2007|2007]])
|
|[[Berkas:No_image_available.svg|90px]]
|bgcolor=#ffff00|
|</span> M. [[Darip Mulyana]] <br /><small>(lahir 1956)</small></span>
|-
!rowspan=2| 13
|14
|rowspan=2|[[NenengBerkas:Bupati Hassanah Yasin|dr. Hj.Bekasi Neneng Hassanah Yasin.jpg|90px]]
|rowspan=2 bgcolor=#ffff00|
|2012 - 2016
|rowspan=2|</span>dr. Hj. [[Neneng Hassanah Yasin]]<br /><small>(lahir 1980)</small></span>
|
| 14 Mei 2012
| 14 Mei 2017
|{{age in years and days|2012|05|14|2017|05|14}}
|rowspan=3|[[Partai Golongan Karya]]
| 14 <br /> ([[Pemilihan umum Bupati Bekasi 2012|2012]])
|
|[[Berkas:No_image_available.svg|90px]]
|bgcolor=#000080|
| H. Rohim Mintareja, S.Sos.
|-
| 22 Mei 2017
|15
| 18 Oktober 2018
|H. Rohim Mintareja, S.Sos
| {{age in years and days|2017|05|22|2018|10|18}}
|2016 -
|rowspan=3| 15 <br /> ([[Pemilihan umum Bupati Bekasi 2017|2017]])
|{{refn|group=Ket.|Tersandung kasus korupsi perizinan Meikarta}}
|[[Berkas:Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.jpg|90px]]
|bgcolor=#ffff00|
|</span> H. [[Eka Supria Atmaja]], S.H.<br /><small>(1973–2021)</small></span>
|-
|-
! 14
|[[Berkas:Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.jpg|90px]]
|bgcolor=#ffff00|
|</span>H. [[Eka Supria Atmaja]], S.H.<br /><small>(1973–2021)</small></span>
| 12 Juni 2019
| 11 Juli 2021
|{{age in years and days|2019|06|12|2021|07|11}}
| <ref>{{cite news |author=Dean Pahrevi |date=12 Juni 2019 |title=Resmi Jadi Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja Fokus Benahi Sektor Ini
|editor=Icha Rastika |url=https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/12/22353971/resmi-jadi-bupati-bekasi-eka-supria-atmaja-fokus-benahi-sektor-ini |work=Kompas.com |access-date=25 Agustus 2019 }}</ref><br>{{refn|group=Ket.|Meninggal dunia saat menjabat<ref>{{cite web|title=Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja Meninggal karena Corona|author=Isal Mawardi |work=Detik.com |date=11 Juli 2021|url=https://news.detik.com/berita/d-5639761/bupati-bekasi-eka-supria-atmaja-meninggal-karena-corona |accessdate=11 Juli 2021|language=id}}</ref>}}
|colspan=3| —
|-
| colspan=4| ''Lowong''
|27 Oktober 2021
|23 Mei 2022
|{{age in years and days|2021|10|27|2022|05|23}}
|
|{{refn|group=Ket.|Akhmad Marjuki sudah terpilih sebagai Wakil Bupati Bekasi pada Maret 2020 oleh DPRD Kabupaten Bekasi saat Bupati Eka Supria Atmaja masih hidup<ref>{{cite web|title=Akhmad Marjuki Terpilih Jadi Wakil Bupati Bekasi|author=Mikael Niman|work=Berita Satu.com |date=18 Maret 2020|url=https://www.beritasatu.com/news/610241/akhmad-marjuki-terpilih-jadi-wakil-bupati-bekasi|accessdate=18 Maret 2020|language=id}}</ref>, Karena proses yang lama, baru dilantik menjadi Wakil Bupati pada 27 Oktober 2021 dimana saat itu Bupati definitif Eka Supria Atmaja sudah meninggal dunia sehingga saat dilantik menjadi Wakil Bupati langsung menjadi Pelaksana Tugas Bupati Bekasi<ref>{{cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211027205401-32-713317/rk-lantik-akhmad-marzuki-jadi-wabup-sekaligus-plt-bupati-bekasi|title=RK Lantik Akhmad Marzuki Jadi Wabup Sekaligus Plt Bupati Bekasi|website=CNN Indonesia}}</ref>}}
|}
|[[Berkas:Akhmad Marjuki plt bupati bekasi.jpg|90px]]
|bgcolor=#ffff00|
| H. [[Akhmad Marjuki]], S.E.
|-
|}</onlyinclude>
 
<div style="-moz-column-count:2; -webkit-column-count:3; column-count:3; text-align:left; padding:0.2em;">
=== '''<big>Wakil Bupati Bekasi</big>''' ===
{{legend|#7B8738|Militer|border=1px solid #AAAAAA}}
{| class="wikitable"
{{legend|#000000|Partai Keadilan Sejahtera(PKS)|border=1px solid #AAAAAA}}
!No
{{legend|#ffff00|Partai Golongan Karya (Golkar)|border=1px solid #AAAAAA}}
!Nama
{{legend|#000080|Partai Demokrat (Golkar)|border=1px solid #AAAAAA}}
!Masa Jabatan
</div></onlyinclude>
!Keterangan
 
=== Pengganti sementara ===
Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka [[Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan [[Wakil Bupati Bekasi|wakil bupati]], termasuk ketika posisi bupati berada dalam masa transisi atau bupati tidak bisa menjalankan pemerintahan karena suatu hal.
{| class="wikitable" style="background:#f5f5f5; float:center; text-align:center"
! colspan=2|Potret
! Bupati
! [[Daftar partai politik di Indonesia|Partai]]
! Awal
! Akhir
! Periode
! Ref.
|-
! style="background:#ffff00" |
|1
| [[Berkas:Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.jpg|70px]]
|Dede Satibi
| H. [[Eka Supria Atmaja]], S.H.<br>''<small>(pelaksana tugas)</small>''
|1993 - 1998
| [[Partai Golongan Karya]]
|
| 18 Oktober 2018
| 12 Juni 2019
| rowspan="4" |15 <br /> ([[Pemilihan umum Bupati Bekasi 2017|2017]])
|-
! style="background:#d3d3d3" |
|2
| [[Berkas:Missing photo.svg|70px]]
|Dimyati Syarifuddin
| Drs. [[Herman Hanafi]], M.Si.<br>''<small>(pelaksana harian)</small>''
|1998 - 2004
| Non Partisan
|
| 11 Juli 2021
| 23 Juli 2021
|<ref>{{cite news |author=Djati Waluyo |date=12 Juli 2021 |title=Bupati Bekasi Meninggal Dunia, Sekda Ambil Alih Sementara Tugas Bupati |editor=Sabrina Asril |url=https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/12/13545131/bupati-bekasi-meninggal-dunia-sekda-ambil-alih-sementara-tugas-bupati |work=Kompas.com |access-date=12 Juli 2021 }}</ref>
|-
! style="background:#d3d3d3" |
|3
| [[Berkas:Dani Ramdan Pj Bupati.jpg|70px]]
|Solihin Sari
| Dr. H. [[Dani Ramdan]], M.T.<br>''<small>(penjabat)</small>''
|2004 - 2006
| Non Partisan
|
| 23 Juli 2021
| 27 Oktober 2021
|
|-
! style="background:#ffff00" |
|4
| [[Berkas:Akhmad Marjuki plt bupati bekasi.jpg|70px]]
|M. Darip Mulyana
| H. [[Akhmad Marjuki]], S.E.<br>''<small>(pelaksana tugas)</small>''
|2007 - 2012
| [[Partai Golongan Karya]]
| 27 Oktober 2021
| 23 Mei 2022
|
|-
! style="background:#d3d3d3" |
|5
| [[Berkas:Dani Ramdan Pj Bupati.jpg|70px]]
|H. Rohim Mintareja, S.Sos
| Dr. H. [[Dani Ramdan]], M.T.<br>''<small>(penjabat)</small>''
|2012 - 2016
| Non Partisan
| 23 Mei 2022
| 15 Agustus 2024
| rowspan="2"| Transisi
|
|}-
! style="background:#d3d3d3" |
{{Kabupaten Bekasi}}{{Kepala daerah petahana Indonesia}}
| [[Berkas:Dedy Supriyadi (Pj. Bupati Bekasi).png|70px]]
| Dr. Drs. [[Dedy Supriyadi]], M.M.<br>''<small>(penjabat)</small>''
| Non Partisan
| 15 Agustus 2024
| '' Petahana''
| <ref>{{Cite web|date=2024-08-17|title=Pj Gubernur Jawa Barat Lantik Dedy Supriyadi sebagai Pj Bupati Bekasi|url=https://jurnalindonesiabaru.com/2024/08/17/pj-gubernur-jawa-barat-lantik-dedy-supriyadi-sebagai-pj-bupati-bekasi/|website=Jurnal Indonesia Baru|language=ID|access-date=2024-08-19}}</ref>
|}</onlyinclude>
;Catatan:
{{reflist|group="Ket."|2}}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Lihat Pula ==
* [[Daftar Wakil Bupati Bekasi]]
* [[Kabupaten Bekasi]]
 
{{Kabupaten di Indonesia|Daftar Bupati|title=Daftar Bupati di Indonesia|kabupaten=}}
{{Kabupaten Bekasi}}
{{politik-indo-stub}}
 
[[Kategori:Daftar bupati|Bekasi]]
[[Kategori:Bupati Bekasi| ]]
[[Kategori:DaftarKabupaten bupati dan walikota di Jawa BaratBekasi]]