Tindik kelamin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) k →Jenis |
M. Adiputra (bicara | kontrib) |
||
(7 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 33:
Di [[Filipina]], tradisi tindik kelamin pria tercatat oleh para penjelajah [[Eropa]] saat bertemu [[suku Bisaya]].<ref name="Scott"/> Tindik kelamin pria pada suku Bisaya terdiri dari sebuah semat atau jarum (biasanya terbuat dari [[emas]], [[kuningan]], [[timah]], atau [[gading]]; seringkali diukir) yang disebut ''tugbuk'' atau ''tudruk'' yang ditusukkan secara melintang di ujung penis. Kedua ujungnya dihubungkan dengan ''sakra'' (kadang ditulis ''sacra'' atau ''sagra''), berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran (terbuat dari bahan yang sama dengan ''tugbuk'') yang mengitari kepala penis, mirip dengan ''[[cock ring]]''. Hiasan ''sakra'' bermacam-macam, tetapi biasanya dihiasi dengan gerigi tumpul di sekitarnya.
Tradisi tersebut dicatat oleh penjelajah [[Italia]] bernama [[Antonio Pigafetta]], yang menemani [[Ferdinand Magellan]] dalam [[ekspedisi Magellan]] pertama.<ref name="Scott"/><ref name="Harrisson">{{cite journal |last1=Harrisson |first1=Tom |title=The "PALANG", its History and Proto-History in West Borneo and the Philippines |journal=Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society |date=November 1964 |volume=37 |issue=2 (206) |pages=162–174 |jstor=41492204 |url=https://www.jstor.org/stable/41492204}}</ref><ref name="De Leon">{{cite news |last1=De Leon |first1=Jay Israel |title=Penis Piercing and the Status of Women in Pre-colonial Visayan Societies |url=https://medium.com/@dyeydeleon/penis-piercing-and-the-status-of-women-in-pre-colonial-visayan-societies-4702a5db7d02 |access-date=10 May 2022 |work=Hulagway: Paglikha ng Imaheng Pilipino sa Timog-Silangang Asya |agency=UUP Lipunang Pangkasaysayan |date=2017}}</ref><ref>{{cite news |title=Did You Know That |url=https://pressreader.com/article/281900180821464 |access-date=12 May 2022 |work=Sun Star Cebu |date=23 July 2013}}</ref> Tindikan tersebut dipakai para pria sejak mulai remaja, dimaksudkan untuk menambah sensasi dan kenikmatan saat melakukan aktivitas seksual, bagi pemakai maupun pasangannya. Pigafetta juga menulis bahwa para wanitalah yang mengetahui cara memasukkan penis dengan ''sakra''. Pria tanpa tindik kelamin diremehkan oleh para wanita sebagai ''asog'' ("lemah" atau "banci"). Praktik tersebut dilarang oleh para [[misionaris]] Eropa dan akhirnya punah pada [[Sejarah Filipina (1521–1898)|zaman penjajahan Spanyol di]] [[Filipina]], karena dianggap oleh para rohaniwan Spanyol sebagai "dosa dengan anggota badan."<ref name="Scott">{{Cite book |last=Scott |first=William Henry |title=Barangay: Sixteenth-century Philippine Culture and Society |url=https://archive.org/details/barangaysixteent0000scot |date=1994 |publisher=Ateneo University Press |isbn=9789715501354 |pages=
Tindik ''[[ampallang]]'', yaitu tindikan yang sama dengan suku Bisaya (menembus ujung penis secara melintang tetapi tidak dihubungkan dengan cincin atau sejenisnya) juga ditemukan pada suku-suku asli wilayah [[Sarawak]] dan [[Sabah]] di pulau [[Kalimantan]].<ref name="apradavya"/>
Baris 40:
=== Era modern ===
Tindik kelamin menjadi tren yang tidak berumur panjang pada akhir [[abad ke-19]], terutama bagi masyarakat kelas atas: "Selama [[zaman Victoria]]-lah praktik [[tindik tubuh]] muncul kembali di [[Dunia Barat]]. Banyak pria dan wanita bangsawan memilih untuk mendapatkan [[tindik payudara]] atau kelamin.″<ref>{{cite journal | last1 = Larkin | first1 = B. G. | year = 2004 | title = The ins and outs of body piercing | url = https://archive.org/details/sim_association-of-operating-room-nurses-aorn-journal_2004-02_79_2/page/330 | journal = AORN Journal | volume = 79 | issue = 2| pages = 330–342 | doi = 10.1016/S0001-2092(06)60609-1 | pmid = 15002830 }}</ref>
Namun, popularitasnya menghilang lagi, khususnya tindik kelamin yang menjadi tidak lazim di Dunia Barat sampai menjelang akhir [[abad ke-20]]. Pada tahun [[1970-an]], tindikan tersebut diperkenalkan kembali seiring dengan kemunculan komunitas modifikasi tubuh oleh promotor tindik tubuh seperti [[Jim Ward (penindik)|Jim Ward]] dan [[Doug Malloy]]; banyak di antara mereka berasosiasi dengan studio tindik The Gauntlet di [[Los Angeles]]. Dengan kemunculan [[Piercing Fans International Quarterly]] pada 1977, informasi tentang tindik kelamin akhirnya tersebar. Kemudian tindik kelamin dipamerkan oleh gerakan ''modern primitive'' yang berkembang pada tahun [[1980-an]] di [[wilayah Teluk San Francisco]]. Sebelum abad ke-21, tindik kelamin masih dianggap terbatas pada kalangan [[subkultur]] modifikasi tubuh.
Baris 76:
File:Prince Albert piercing 4g.jpg|[[tindik Prince Albert|Prince Albert]]
File:Dydoe.jpg|[[tindik dydoe|Dydoe]]
File:
File:Foreskin piercing2.jpg|[[Tindik kulup|Kulup]]
File:Frenum piercing Penis.JPG|[[tindik frenum|Frenum]]
File:
</gallery>
Baris 98:
File:Pierced .jpg|[[tindik tudung klitoris|Tudung klitoris horizontal]] (HCH)
File:Deep hood piercing.jpg|[[Tindik tudung klitoris|Tudung dalam]]
File:
File:
File:Triangle piercing vulva cropped.jpg|[[tindik segitiga|Segitiga]] (''triangle'')
File:Princess Albertina piercing.jpg|[[tindik Princess Albertina|Princess Albertina]]
File:Fourchette
File:Christina 1.jpg|[[tindik Christina|Christina]]
File:Nefertiti Piercing foto.jpg|[[tindik Nefertiti|Nefertiti]]
Baris 125:
{{Commons category|Genital piercings|Tindik kelamin}}
* [[Elayne Angel]]: ''An approach to genital piercings.'' published by the [[Association of Professional Piercers]]: [https://web.archive.org/web/20120203190651/https://www.safepiercing.org/wp-content/uploads/2009/06/thepoint_issue40_web.pdf General issues]
{{tindik|state=uncollapsed}}
[[Kategori:Tindik|Kelamin]]
|