Gua Maria Kerep Ambarawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan spasi
CerdasWiki (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:St Mary statue at Maria Kerep Cave, Ambarawa.jpg|jmpl|150px|ka|Gua Maria Kerep]]
'''Gua Maria Kerep Ambarawa''' (Gua Maria Kerep Ambarawa, disinglkatdisingkat '''GMKA'''), adalah sebuah tempat [[Tempat suci|tempat ziarah]] [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] yang terletak di Jalan[[Ambarawa, Tentara PelajarSemarang|Ambarawa]], [[KelurahanKabupaten PanjangSemarang]], [[AmbarawaJawa Tengah]], Indonesia. TempatGua ini adalahmerupakan salah satu tempat yang cukupdianggap baiksuci untukdan berdoa,penting berziarah,bagi danumat menyegarkanKatolik diri.di JaraknyaIndonesia, sekitarterutama 950di mdaerah dariJawa [[Terminal Ambarawa]]Tengah.<ref name=":0">{{Cite web|last=Elgar|first=Danny Gaida Tera|title=Intip! Keunikan Wisata Religi Gua Maria Kerep Ambarawa di Jawa Tengah, Ada Patung Setinggi 42 Meter!|url=https://www.jawapos.com/travelling/014609691/intip-keunikan-wisata-religi-gua-maria-kerep-ambarawa-di-jawa-tengah-ada-patung-setinggi-42-meter|website=Jawa Pos|language=id|access-date=2024-05-03}}</ref> Karena jauh dari jalan raya, maka daerah ini cukup tenang. Dari tempat ini dapat terlihat pemandangan [[Gunung Telomoyo]], [[Gunung Merbabu]], dan [[Danau Rawa Pening]]. Gua Maria Kerep memiliki fasilitas bagi para peziarah, antara lain Jalan Salib, Tempat Doa Lesehan, Gereja, dan sebuah taman.
 
== Sejarah ==
Gua Maria Kerep Ambarawa didirikan pada tahun 1953. Nama "Kerep" sendiri berasal dari nama desa tempat gua ini berada. Awalnya, tempat ini hanya sebuah gua alami yang kemudian diubah menjadi tempat ziarah dan doa oleh umat Katolik.
GMKA dibangun pada tahun 1954 sebagai tempat bagi Umat Paroki Santo Yusuf Ambarawa untuk mendekatkan diri pada Tuhan, melalui perantara Bunda Maria.<ref name=":0" />
 
Seiring dengan bertambahnya jumlah peziarah dan kebutuhan akan fasilitas yang lebih baik, pengelolaan gua ini diperbarui. Pada tahun-tahun berikutnya, berbagai renovasi dilakukan untuk mempercantik dan memperluas area ziarah, termasuk penambahan berbagai fasilitas pendukung seperti kapel, tempat parkir, dan area istirahat.
GMKA berlokasi di kebun Bruderan dan dibangun di atas sumbangan tanah seorang warga negara Belanda yang bertugas sebagai pengelola perkebunan. Awalnya tanah tersebut diberikan kepada Kongregasi Bruder Para Rasul atau Bruder Apostolik yang didirikan oleh Uskup [[Albertus Soegijapranata]]. Namun saat kongregasi dibubarkan, tanah biara ini dibuat menjadi sebuah kawasan ziarah.
 
Gua Maria Kerep Ambarawa dikenal karena patung-patung Maria yang ada di dalamnya. Patung-patung ini menjadi pusat perhatian dan doa bagi para peziarah yang datang. Ibadah di gua ini sering diadakan pada momen-momen tertentu dalam kalender liturgi Katolik, seperti perayaan hari besar dan hari-hari tertentu dalam kalender Katolik.
Pembangunan awal gua ini banyak melibatkan siswa-siswi dari Sekolah Guru Kolese Santo Yusuf dan Sekolah Guru Putri Santa Maria Ambarawa. Mereka bergotong royong bersama dengan anak asrama Bruderan dan Susteran membawa batu kali dari Sungai Panjang ke atas gua. Pada 15 Agustus 1954, tempat ziarah ini diresmikan dan diberkati dengan air suci dari Lourdes oleh Uskup Agung Semarang. Sejak awal pembangunan, Patung Bunda Maria Kerep dibuat menyerupai bentuk Patung Bunda Maria di [[Lourdes]], Prancis.
 
Selain sebagai tempat ibadah, Gua Maria Kerep Ambarawa juga memainkan peran penting dalam kehidupan sosial komunitas Katolik di sekitarnya. Tempat ini sering menjadi pusat berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, termasuk retret, seminar, dan perayaan-perayaan keagamaan.
 
Seiring dengan berkembangnya waktu, Gua Maria Kerep Ambarawa semakin dikenal luas dan menjadi salah satu tempat ziarah favorit di Jawa Tengah. Keberadaan tempat ini membantu memperkuat komunitas Katolik lokal dan menarik peziarah dari berbagai daerah di Indonesia.
 
Gua Maria Kerep Ambarawa tidak hanya sebagai tempat untuk berdoa dan merenung, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan kekuatan iman bagi umat Katolik di Indonesia.
 
== Galeri ==