Buchari Tamam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
*sowf (bicara | kontrib)
 
(15 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
|birth_name =
|birth_date = {{Birth date|1922|7|4}}
|birth_place = {{negara|Holland}} [[Kabupaten Agam|Agam]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{Death date and age|1994|12|31|1922|7|4}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]]
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
|other_names =
|known_for = -
* Sekretaris Jenderal (Sekjen) [[Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia]] (DDII)<br>-
* [[Rektor]] Institut Agama Islam Al-Ghurabaa, Jakarta
|occupation = [[Ulama]], [[aktivis]], [[pengajar]]
|religion = <!--[[Islam]]-->
|spouse =
|children =
Baris 20 ⟶ 22:
}}
 
'''H. Buchari Tamam''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Agam|Agam]], [[SumatraSumatera Barat]]|4|7|1922|[[Jakarta]]|31|12|1994}}) adalah seorang [[aktivis]] [[Muslim]], [[pengajar]] dan [[ulama]] [[Indonesia]]. Bersama [[Mohammad Natsir]] dan beberapa orang tokoh [[Partai Masyumi|Masyumi]] lainnya ia ikut mendirikan [[Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia]] (DDII), dan dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen). Ia juga salah seorang pendiri Yayasan Al-Ghurabaa yang mengelola Institut Agama Islam Al-Ghurabaa, Jakarta, dan menjabat sebagai [[rektor]] dari perguruan tersebut.<ref>{{Cite web|last=Rahmat Irfan Denas|first=|date=2022-10-06|title=Buchari Tamam, Aktivis DDII dan Rektor IAI Al-Ghurabaa|url=https://suluah.com/buchari-tamam-aktivis-ddii-dan-rektor-iai-al-ghurabaa/|website=Suluah.com|language=id-ID|access-date=2022-10-06}}</ref>
 
== Riwayat ==
==== Kehidupan pribadi ====
Buchari Tamam lahir di kabupaten Agam, SumatraSumatera Barat pada tanggal 4 Juli 1922. Dia meninggal dunia pada tanggal 31 Desember 1994 di Jakarta pada usia 72 tahun karena penyakit yang dideritanya.
 
==== Aktivitas dan karier ====
Sejak masa muda Buchari telah aktif dalam kegiatan perjuangan terutama dalam gerakan [[Islam]] di Persatuan Murid Sekolah Diniyah. Karena aktivitasnya dalam menyerang kekuasaan [[koloni]]al, ia pernah diinterogasi oleh pihak berwenang [[Belanda]], ''Politieke Inlichtingen Dienst'' (PID).
 
Pada [[Sejarah Nusantara (1942-1945)|masa pendudukan Jepang]] ia dipercaya sebagai Ketua Himpunan Pemuda Islam Indonesia. Pada masa itu Buchari menolak bekerja sama dengan kekuatan pendudukan [[Jepang]], dan aktif mengajar di Sekolah Taman Raya serta memberikan ceramah di masjid [[Balingka, IV Koto, Agam|Balingka]], Agam. Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], Buchari dipercaya untuk memimpin Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) cabang [[Sumatra Tengah]].
Buchari memprakarsai Kongres Ulama Seluruh [[Pulau Sumatra|Sumatra]] di [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], SumatraSumatera Barat, dan Kongres Nasional Ulama Seluruh Indonesia di [[Kota Palembang|Palembang]], [[SumatraSumatera Selatan]], pada tahun 1957. Ia kemudian terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Ulama Indonesia (MPUI).
 
Ketika terjadinya pertentangan antara daerah Sumatra Tengah dengan pemerintah pusat yang dikenal sebagai peristiwa [[Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia|PRRI]] antara tahun 1958 sampai 1961, Buchari pun ikut terlibat di pihak PRRI. Seperti tokoh-tokoh PRRI lainnya, ia pun diberi [[amnesti]] oleh pemerintah pusat setelah pertentangan tersebut ditanggulangi. Setelah itu ia mendirikan Yayasan Kesejahteraan yang beraktivitas dalam pelatihan kejuruan di berbagai bidang seperti pemeliharaan [[ulat sutera]], peternakan [[unggas]], kegiatan [[Agraris|agraria]] di [[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Kota Sukabumi|Sukabumi]], [[Kota Bogor|Bogor]], dan Jakarta.
Baris 38 ⟶ 40:
 
Seusai peristiwa [[Gerakan 30 September]] (G 30 S PKI), pada tahun 1967, ia kemudian bergabung dengan sepuluh orang mantan anggota partai Masyumi yang telah dibekukan. Di Masjid Al-Munawarah, [[Tanah Abang, Jakarta Pusat|Tanah Abang]], [[Jakarta Pusat]], ia kemudian ikut mendirikan [[Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia]] (DDII) bersama beberapa orang tokoh Masyumi, seperti Mohammad Natsir dan lainnya. Ia juga mendirikan Yayasan Al-Ghurabaa yang kemudian mengelola masjid serta perguruan Islam, Institut Agama Islam Al-Ghurabaa di Jakarta. Buchari Tamam mengurus perguruan tersebut sebagai rektor hingga ajal menjemputnya pada tanggal 31 Desember 1994 dalam usia 72 tahun.
 
== Referensi ==
=== Catatan Kaki ===
{{reflist|30em}}
 
== Pranala luar ==
 
* [http://dewandakwah.com/content/view/13/27/ "Kepengurusan Dewan Da'wah"]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Situs Resmi Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia. Diakses 17 Februari 2014.
* [http://islaminindonesia.com/news/ "Indonesian Muslims"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140222160753/http://islaminindonesia.com/news/ |date=2014-02-22 }} Islam in Indonesia. Diakses 16 Februari 2014.
* [[Masoed Abidin|H Masoed Abidin bin Zainal Abidin Jabbar]]. [http://id.scribd.com/doc/3717693/GHURABA "IAI Al-Ghurabaa"] Scribd Inc. Diakses 17 Februari 2014.
 
[[Kategori:Tokoh Islam]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:UlamaDosen Indonesia]]
[[Kategori:PengajarGuru Indonesia]]
[[Kategori:Rektor Indonesia]]
[[Kategori:Pengajar Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Agam]]
[[Kategori:Tokoh MinangkabauAngkatan 45]]
[[Kategori:Tokoh Islam]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Minangkabau]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Masyumi]]