The Mercy's: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(13 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 48:
=== 1965–1969: Awal pembentukan ===
Awal perjalanan karir band The Mercy's dimulai dari nama Watches yang menjadi cikal bakal terbentuknya The Mercy's. [[Rizal Arsyad]] (mantan suami [[Iis Sugianto]]) dan [[Erwin Harahap]] adalah dua orang selaku pendiri grup band The Mercy's membentuk band yang bernama Watches di akhir tahun 1962 hingga awal 1965, kala itu dengan personel: [[Ucok Harahap]] (vokal, keyboard, organ), Erwin Harahap (gitar), Rizal Arsyad (gitar), Harry Noerdie (flute), [[Darmawi Purba]] alias Mawi Purba (bass) dan Meyer Hutabarat (drum). Pada tahun 1965 Noerdie flute keluar dari Watches dan mulai fokus sebagai penyanyi solo. Karena kesibukan masing masing personel, band ini sempat vakum beberapa bulan.
Pada tahun [[1965]] Rizal Arsyad (gitar), Erwin Harahap (gitar), Ucok Harahap (vokal, keyboard, organ), Mawi Purba (bass) & Meyer Hutabarat (drum) kembali mengaktifkan band ini, tak lama Rizal berkenalan dengan [[Maruli Sitompul]] adalah aktor [[Indonesia]], Maruli Sitompul mau pegang band mereka asalkan nama Watches harus diganti, Sebab nama Watches terlalu ke barat baratan, Maruli mengusulkan nama The Mercy's, alasanya The Mercy's sendiri secara spontan terbersit diingatan mereka untuk dijadikan nama grup musik karena menyukai naik mobil merek [[Mercedes-Benz|Mercy]]. Jika diartikan dalam bahasa [[Prancis]] Mercy's artinya kasihan, atau bisa juga terima kasih. Rizal dan yang lainnya pun menyetujui nama itu. Dengan nama The Mercy's mereka mengusung kisah esensial sejarah dan kenangan yang suka hura-hura, serta berkiblat dengan band-band pesta di Jakarta, seperti, Noor Bersaudara, Ceking, Cruss, dan Medinas. The Mercy's ketika beristirahat dalam perjalanannya dari Kota Medan ke [[Jakarta]]. Sejak perjalanan ke Jakarta, The Mercy's untuk memulai serius menulis lagu dan nge-jam di studio. Namun karena dirasa terlalu lama masuk dapur rekaman, di tahun 1967 Ucok Harahap dan Mawi Purba memutuskan untuk mengundurkan diri band yang baru
Masih di tahun [[1967]], Personel yang tersisa, Rizal Arsyad (gitar), Erwin Harahap (Gitar) dan Meyer Hutabarat (drum), kembali mengaktifkan band ini, Kali ini [[Rinto Harahap]] menjadi pemain bass yang direkomendasikan oleh abangnya Erwin Harahap, di saat itu pula Iskandar alias Boen menjadi vokalis dan pemain keyboard yang ditinggal Ucok Harahap. Dengan bergabungnya Iskandar & Rinto Harahap Mereka mulai serius Nge-Jam dari studio studio hingga ke panggung-panggung pentas seni dan pensi-pensi sekolah di seputaran kawasan Tebet Jakarta. Pada saat itu Rizal ragu menggunakan nama The Mercy's, Sebab tiga personel asli hanya tinggal menyisakan Rizal Arsyad, Erwin Harahap dan Meyer Hutabarat, tapi Rinto Harahap dan Iskandar juga tidak terlalu mempermasalakan soal nama, asal mereka punya materi pasti band ini akan jalan. Adapun formasi The Mercy's saat itu adalah : Iskandar alias Boen (vokal, kibor), Erwin Harahap (gitar), Rizal Arsyad (gitar), Rinto Harahap (bass), dan Meyer Hutabarat (drum).
Pada awal awal tahun 1968 The Mercys dapat tawaran manggung di Surabaya, namun Meyer Hutabarat menghilang dan mulai tak ada kabar, Karena tak ada Meyer Hutabarat, Rizal mengajak [[
=== 1969–1970: Merekrut Charles Hutagalung
Menariknya, belum setahun terbentuk namun grup ini sudah mendapat tawaran ''show'' di [[Malaysia]]. Ketika ada undangan untuk ''show'' di [[Penang]], [[Malaysia]] pada tahun 1969, Iskandar
Seusai kontraknya yang berlangsung selama enam bulan, tepatnya pertengahan 1970, The Mercy's, kembali ke Medan melanjutkan aktivitas bermusiknya di pesta-pesta anak muda. Kemudian kelompok ini mendapat tawaran ''show'' di [[Vietnam]] di mana negara ini saat itu masih genting terjadi perang saudara dan nyawa adalah taruhannya. Hal ini tidak menyurutkan nyalinya mereka sebagai seorang yang profesional di bidangnya untuk melebarkan sayap untuk bisa diakui musiknya di negara lain. Dengan kondisi itu, di negara perantauan, menimbulkan naluri bakat menulis lagu dari salah satu personilnya. Charles saat dalam kesendiriannya mampu menorehkan bait demi bait menghasilkan lagu-lagu hebat, salah satunya berjudul ‘''Tiada Lagi''’ yang kelak hari melambungkan nama The Mercy’s ke puncak ketenaran. Dan, patut diacungi jempol bahwa sosok Charles Hutagalung yang selalu ceria, tetapi tetap mampu melahirkan lagu sentimental, seperti ''“Tiada Lagi”'' . Lewat tembang ini pula The Mercy's kelak menjadi sebuah supergroup yang diminati jutaan penggemarnya.
Baris 64:
Kembalinya The Mercy's dari Vietnam, kelompok ini masih bercokol di tanah kelahirannya kota Medan dan tetap masih berkiblat kepada grup band [[Bee Gees]], [[Deep Purple]], [[Led Zeppelin]], [[The Hollies]], [[Grand Funk Railroad]], [[Black Sabbath]], [[The Beatles]], dan hanya sesekali membawakan lagu Indonesia dan ciptaannya. Lalu datang tawaran untuk show di Singapura dan [[Bangkok]]. Namun, karena sesuatu hal kontrak tersebut pun gagal. Hal itu tidak membuat mereka patah arang, The Mercy's diminta langsung oleh [[RRI]] Medan untuk bermain di panggung hiburan dan lagu ''Tiada Lagi'' direkam untuk disiarkan secara ''on air, dan'' pertama kalinya diperdengarkan di kota ini. Lagu ''Tiada lagi'', mendapat sambutan luar biasa dari pendengar radio RRI yang mampu menjangkau frekuensi sampai ke negara Semenanjung Melayu. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya pesanan lagu ‘''Tiada Lagi''’ yang tidak pernah henti setiap hari mengudara.
Pada tahun 1971, tiba tiba [[Sofyan Juned|Yan]] sang drummer memilih untuk keluar dan mulai fokus untuk membentuk Lime Stone Band. Posisinya digantikan oleh [[Reynold Panggabean]] diangkat menjadi personel tetap. Dengan masuknya Reynold, formasi The Mercy's adalah: Charles Hutagalung (Keyboard, Vokal), Erwin Harahap (Gitar Utama, Vokal), Rizal Arsyad (Gitar Ritme, Vokal), Rinto Harahap (Bass, Vokal), Adjie Bandy (Violin, Saksofon, Vokal) & Reynold Panggabean (Drum, Vokal). Pada tahun yang sama, mereka kembali mendapat tawaran show di [[Jepang]]. Pada saat itu grup Spokies sudah berjaya di sana dengan personel anak-anak Indonesia yang bersekolah di [[Tokyo]], antara lain, [[Broery Pesolima]] dan [[Joko Susilo]]. Angin segar ini membuat mereka bersemangat kembali. Namun, karena sesuatu hal, rencana mereka untuk manggung di Jepang, kandas lagi. Group ini tertipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, pupuslah harapan ''go International'' dan memilih tetap di kota Medan. Mereka kembali beraktivitas di panggung dengan kesabaran. Namun popularitas mereka tidak bisa terangkat lebih tinggi lagi, karena nama mereka belum dikenal oleh publik nasional kala itu.
=== 1971–1973: Hijrah ke Jakarta, perubahan formasi, instrumen musik, masuk rekaman dan meraih kesuksesan ===
Baris 82:
Pasang surut yang melanda blantika musik Indonesia juga dirasakan oleh The Mercy’s sejak beberapa kali memasuki dunia rekaman. Pada Desember 1974, Albert Sumlang sempat menyatakan mundur dari The Mercy's akibat permasalahan internal dalam kelompok ini. Setelah Albert mengundurkan diri, The Mercy's pun untuk pertama kalinya berjalan hanya dengan 4 orang saja semenjak itu.
Pada tahun 1975, The Mercy's telah menyelesaikan beberapa album yang telah menjadi kontrak mereka dengan produser rekaman.
=== 1976–1977: The Mercy’s Tanpa Charles Hutagalung & Albert Sumlang dan usul menggaet Jocky Surjoprajogo sebagai additional musician ===
Baris 110:
* [[Erwin Harahap]] – [[gitar]], [[vokal]] (1965–1978, 1997)
* [[Rinto Harahap]] – [[Gitar bas|bass]], vokal (1967–1978, 1997; meninggal dunia: 2015)
* [[Reynold Panggabean]] – [[drum]], vokal (1969–1978, 1997)▼
* [[Charles Hutagalung]] – [[kibor]], vokal (1969–1976, 1978, 1997; meninggal dunia: 2001)
* [[Albert Sumlang]] – [[saksofon]], vokal (1972–1974, 1978, 1997; meninggal dunia: 2009)
Baris 120:
* [[Mawi Purba|Darmawi Purba]] – [[Gitar bas|bass]], vokal (1965–1967)
* Iskandar – [[kibor]], vokal (1967–1969)
* [[Sofyan Juned]] – [[drum]], vokal (
* [[Adjie Bandy]] – [[violin]], [[saksofon]], vokal (1969–1972; meninggal tahun 1992)
* [[Yockie Suryo Prayogo]] – kibor, vokal (1977; meninggal dunia: 2018)
|