Gunung Merapi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+3 kategori DAS |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual VisualEditor |
||
(21 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{bukan|
{{disambiginfo}}
{{Infobox mountain
| name
| other_name
| photo
| native_name
| native_name_lang
| photo_size
| photo_alt
| photo_caption
| map
| map_alt
| map_border =
| map_caption
| map_relief
| map_size
| location
| label
| label_position
| lat_d
| lat_m
| lat_s
| lat_NS
| long_d
| long_m
| long_s
| long_EW
| x
| y =
| elevation
| elevation_m
| elevation_ft
| elevation_ref
| prominence
| prominence_m
| prominence_ft
| prominence_ref
| isolation =
| isolation_km
| isolation_mi
| isolation_ref =
| parent_peak
<!--| listing = {{hlist|[[Ribu]]|Tipe A}} -->| translation = gunung berapi
▲| language = Jawa Kuno
| range =
▲| pronunciation =
|
|
|
|
| region =
|
▲| source =
▲| format =
▲| display =
▲| type = [[Gunung berapi kerucut]]
▲| age = 400.000 tahun
▲| volcanic_arc =
▲| volcanic_belt = [[Cincin Api Pasifik]]
| volcanic_arc/belt = ▼
▲| volcanic_field =
| last_eruption
▲| volcanic_arc/belt =
▲| last_eruption = 11 Maret 2023 <ref>{{Cite news |title=193 Warga Sleman Sempat Mengungsi akibat Erupsi Gunung Merapi |url=https://www.kompas.com/yogyakarta/read/2022/03/10/110045678/193-warga-sleman-sempat-mengungsi-akibat-erupsi-gunung-merapi |access-date=10 Maret 2022 |work=[[Kompas.com]] |date=10 Maret 2022 |language=id |last=Kusuma |first=Wijaya |editor-last=Arief |editor-first=Teuku Muhammad Valdy |archive-date=2023-08-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230810182818/https://www.kompas.com/yogyakarta/read/2022/03/10/110045678/193-warga-sleman-sempat-mengungsi-akibat-erupsi-gunung-merapi |dead-url=no }}</ref>
▲| first_ascent =
|
| access =
▲| normal_route = {{hlist|[[Selo, Boyolali|''New'' Selo]]|Sapuangin}}
|
▲| embedded =
}}
'''Gunung Merapi''' (ketinggian puncak 2.930 [[Meter di atas permukaan laut|mdpl]], per 2010) ({{lang-jv|
Gunung ini memiliki potensi kebencanaan yang tinggi karena menurut catatan modern, Gunung Merapi telah mengalami [[erupsi]] setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh permukiman yang padat. Sejak tahun [[1548]], gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali.{{fact}} [[Kota Magelang]] dan [[Kota Yogyakarta]] adalah kota besar terdekat, berjarak kurang dari 30 km dari puncaknya. Di lerengnya masih terdapat permukiman sampai ketinggian 1.700 meter dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak. Oleh karena tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek [[Gunung Api Dekade Ini]] (''[[Wikipedia:Decade Volcanoes|Decade Volcanoes]]'').<ref>{{Cite web |url=http://vulcan.wr.usgs.gov/Volcanoes/DecadeVolcanoes/ |title=Laman ''Decade Volcanoes'' |access-date=2010-11-05 |archive-date=2011-02-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110221103516/http://vulcan.wr.usgs.gov/Volcanoes/DecadeVolcanoes/ |dead-url=no }}</ref>
Baris 93 ⟶ 92:
Pakar geologi pada tahun 2006 mendeteksi adanya ruang raksasa di bawah Merapi berisi material seperti lumpur yang "secara signifikan menghambat gelombang getaran gempa bumi". Para ilmuwan memperkirakan material itu adalah [[magma]].<ref>Axel Bojanowski. [http://www.spiegel.de/wissenschaft/natur/0,1518,727092,00.html Riesige Magmamenge. Geologen warnen vor Mega-Eruption des Merapi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120523022054/http://www.spiegel.de/wissenschaft/natur/0,1518,727092,00.html |date=2012-05-23 }}. Spiegel Online edisi 05 November 2010.</ref> Kantung magma ini merupakan bagian dari formasi yang terbentuk akibat menghunjamnya [[Lempeng Indo-Australia]] ke bawah [[Lempeng Eurasia]].<ref>{{Cite web |url=http://www.spiegel.de/fotostrecke/fotostrecke-61341.html |title=Diagram pola pembentukan ruang magma hipotetik di bawah Merapi |access-date=2010-11-06 |archive-date=2012-05-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120523021847/http://www.spiegel.de/fotostrecke/fotostrecke-61341.html |dead-url=no }}</ref>
== Hidrologi DAS ==
Puncak Merapi menjadi titik batas semu tiga [[Daerah aliran sungai|daerah aliran sungai (DAS)]] diantaranya, [[:Kategori:DAS Solo|DAS Bengawan Solo]] disebelah timur, [[:Kategori:DAS Opak|DAS Opak]] di sebelah selatan dan [[:Kategori:DAS Progo|DAS Progo]] di sebelah barat lereng gunung tersebut, juga merupakan titik hulu terjauh bagi sub DAS Opak. DAS Bengawan Solo dan DAS Progo adalah yang terluas cakupannya ([[Daerah aliran sungai|Daerah Tangkapan Air]]) pada komplek gunung ini. DAS Bengawan Solo mengalirkan alirannya dan bermuara ke pesisir utara pulau Jawa, sedangkan DAS Progo dan DAS Opak keduanya sama-sama mengalirkan alirannya dan bermuara ke pesisir selatan pulau Jawa.<ref name="WebGIS">{{Cite web|title=Peta Interaktif|url=http://webgis.menlhk.go.id/|website=WebGIS MenLHK|language=id}}</ref><ref name="menhut511">{{Cite web|last=Hukum Online|first=|title=Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.511/MENHUT-V/2011|url=https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/v2/lt4f2f760d2fff3/keputusan-menteri-kehutanan-nomor-sk511menhutv2011-tahun-2011|language=id}}</ref>
Gunung Merapi memiliki banyak sumber air sebagai akibat desakan uap air dari dalam bumi. Terdapat banyak aliran yang kemudian membentuk ngarai di bagian lereng dan kemudian membentuk dataran sedimen material vulkanik. Sungai-sungai ini terutama mengarah ke arah tenggara (Klaten), selatan (Yogyakarta) serta barat (Magelang), memasok air untuk daerah disekitarnya.
Sungai-sungai yang membentuk ngarai sebagai jalur pergerakan material [[piroklastik]] dan lahar; beberapa yang cukup besar dan penting adalah Kali Woro (arah tenggara, Kabupaten Klaten), Kali Gèndhol (arah selatan-tenggara, dekat perbatasan Sleman-Klaten), Kali Bebeng (selatan, Sleman, lalu bergabung dengan Kali Gèndhol), [[Kali Kuning]] (selatan, Sleman), [[Kali Code|Kali Boyong]] (selatan, Sleman), [[Kali Krasak]] (barat daya, Magelang), Kali Putih (barat, Magelang), dan Kali Pabelan (barat, Magelang). Terhadap sungai-sungai ini telah dibangun sistem penahan lahar berupa [[sabo]]. Selain sungai, terdapat pula sumber-[[Mata air|sumber air]] (''umbul'') yang menjadi tempat pemandian dan sumber pengairan per[[sawah]]<nowiki/>an.
Baris 149 ⟶ 150:
=== Erupsi 2010 ===
{{Artikel|Letusan Gunung Merapi 2010}}
[[Berkas:Merapi ash plume MODIS sat image 10 Nov 2010.jpg|jmpl|220px|Citra MODIS yang menunjukkan erupsi Merapi pada November 2010]]
[[Berkas:Destroyed house in Cangkringan Village after the 2010 Eruptions of Mount Merapi.jpg|jmpl|220px|Rumah yang hancur di [[Cangkringan, Sleman]] akibat erupsi Merapi 2010]]
Baris 159 ⟶ 160:
Sejak saat itu mulai terjadi muntahan awan panas secara tidak teratur. Mulai [[28 Oktober]], Gunung Merapi memuntahkan lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB.<ref>{{Cite web |url=http://nasional.tvone.co.id/berita/view/45146/2010/10/28/gunung_merapi_muntahkan_lava_pijar/ |title=Salinan arsip |access-date=2010-10-31 |archive-date=2010-11-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101101103903/http://nasional.tvone.co.id/berita/view/45146/2010/10/28/gunung_merapi_muntahkan_lava_pijar |dead-url=yes }}</ref> Selanjutnya mulai teramati titik api diam di puncak pada tanggal 1 November, menandai fase baru bahwa magma telah mencapai lubang kawah.
Namun, berbeda dari karakter Merapi biasanya, bukannya terjadi pembentukan kubah lava baru, malah yang terjadi adalah peningkatan aktivitas semburan lava dan awan panas sejak 3 November. Erupsi eksplosif berupa letusan besar diawali pada pagi hari Kamis, 4 November 2010, menghasilkan kolom awan setinggi 4 km dan semburan awan panas ke berbagai arah di kaki Merapi. Selanjutnya, sejak sekitar pukul tiga siang
Bahaya sekunder berupa aliran lahar dingin juga mengancam kawasan lebih
Letusan kuat 5 November diikuti oleh aktivitas tinggi selama sekitar seminggu, sebelum kemudian terjadi sedikit penurunan aktivitas, namun status keamanan tetap "Awas". Pada tanggal 15 November 2010 batas radius bahaya untuk Kabupaten Magelang dikurangi menjadi 15 km dan untuk dua kabupaten Jawa Tengah lainnya menjadi 10 km. Hanya bagi Kab. Sleman yang masih tetap diberlakukan radius bahaya 20 km.<ref>Fajar Pratama. [http://www.detiknews.com/read/2010/11/18/135047/1496723/10/bnpb-jumlah-korban-tewas-merapi-275-orang BNPB: Jumlah Korban Tewas Merapi 275 Orang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230810182824/https://news.detik.com/ |date=2023-08-10 }}. detikNews. Edisi Kamis, 18/11/2010.</ref>
Baris 185 ⟶ 186:
=== '''Aktivitas 2023''' ===
Sabtu tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB terjadi rentetan awan panas guguran di Gunung Merapi bersumber dari longsoran kubah lava barat daya. Hingga pukul 15.00 WIB siang ini, tercatat 21 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 4
Aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi; pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 19 kali ke arah barat daya (hulu Kali Boyong, Kali Bebeng dan Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimal 1.200 m. Suara guguran terdengar dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan sebanyak 6 kali dengan intensitas kecil hingga sedang. Aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi ditunjukkan oleh data seismisitas dan deformasi. Seismisitas internal seperti gempa vulkanik dalam (VTA) terjadi sebanyak 77 kejadian/hari, gempa vulkanik dangkal (VTB) 1 kejadian/hari, gempa Multifase (MP) 6 kejadian/hari, dan gempa guguran sebanyak 44 kejadian/hari. Sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 0.5
== Vegetasi ==
Baris 266 ⟶ 267:
{{Decade Volcanoes}}
{{authority control}}
{{DEFAULTSORT:Merapi, Gunung}}
[[Kategori:Gunung Merapi| ]]
Baris 273 ⟶ 275:
[[Kategori:DAS Solo]]
[[Kategori:DAS Opak]]
[[Kategori:Gunung berapi aktif di Indonesia]]
|