Rumah Sakit Medistra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pelayanan Customer Care Medistra via Whatsapp Tag: menambah pranala facebook VisualEditor |
k Penambahan foto |
||
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
| logo =
| logo_size =
| image = RS Medistra - panoramio.jpg
| image_size = 225
| alt =
Baris 36:
Sebagaimana rumah sakit pada umumnya, RS Medistra juga melayani berbagai bentuk perawatan seperti rawat inap, rawat jalan, [[poliklinik]] umum, poliklinik spesialis, dan pemeriksaan penunjang ([[radiologi]], [[endoskopi]], [[laboratorium]], [[fisioterapi]] atau pemeriksaan kesehatan (''medical check up''))<ref>{{Cite web |url=http://www.medistra.com/Servis_dan_Fasilitas/servis.html |title=Pelayanan & fasilitas RS Medistra |access-date=2007-05-25 |archive-date=2007-05-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070515072427/http://www.medistra.com/Servis_dan_Fasilitas/servis.html |dead-url=yes }}</ref>.
== Layanan
* Layanan spesialis jantung
* Layanan spesialis onkologi / cancer care
Baris 43:
* Layanan Tropical & Infectious diseases
== Pelayanan
Jumlah tempat tidur tersedia untuk pasien rawat inap terbagi sebagai berikut :
Baris 68:
* Staf medis dan penunjang medis: 547 orang
== Kasus Medistra ==▼
Pada September 2024, Seorang dokter spesialis onkologi di Rumah Sakit (RS) Medistra, Jakarta Selatan, memutuskan untuk mengundurkan diri setelah mendapatkan perlakuan yang dianggap diskriminatif terkait penggunaan hijab.<ref>{{Cite web|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2024-09-02|title=Dokter Onkologi Mundur dari RS Medistra Karena Larangan Hijab, ini Isi Lengkap Suratnya|url=https://banyuwangi.viva.co.id/peristiwa/5476-dokter-onkologi-mundur-dari-rs-medistra-karena-larangan-hijab-ini-isi-lengkap-suratnya|website=banyuwangi.viva.co.id|language=id|access-date=2024-09-02}}</ref> Pembatasan penggunaan hijab bagi dokter dan perawat di RS Medistra di Jakarta Selatan (Jaksel), ramai dibahas di media sosial (medsos). RS Medistra lantas meminta maaf soal polemik pelamar tenaga kesehatan (nakes) dilarang memakai hijab. RS Medistra menyatakan akan mengontrol proses rekrutmen.<ref>{{Cite web|last=detikcom|first=Tim|title=Permintaan Maaf RS Medistra Usai Polemik Larangan Hijab Jadi Sorotan|url=https://news.detik.com/berita/d-7521289/permintaan-maaf-rs-medistra-usai-polemik-larangan-hijab-jadi-sorotan/amp|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-09-02}}</ref>
▲== Kasus Medistra ==
▲Dalam beberapa tahun belakangan, ada beberapa kasus yang terjadi di RS Medistra, misalnya adalah dugaan [[malapraktik]]. Dugaan malapraktik ini terjadi pada tahun [[2004]], saat itu RS Medistra dilaporkan ke [[Polda Metro Jaya]] atas tuduhan melakukan malapraktik terhadap pasiennya, Lexyono Hamsalim.<ref name="Tempo">[http://www.kompas.com/metro/news/0409/29/083632.htm Kompas Cyber Media]</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/09/tgl/28/time/112948/idnews/215188/idkanal/10 |title=Detiknet |access-date=2007-05-25 |archive-date=2007-09-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070930185408/http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/09/tgl/28/time/112948/idnews/215188/idkanal/10 |dead-url=yes }}</ref> Masih pada tahun yang sama, RS Medistra juga dituduh telah melakukan salah [[diagnosis]] terhadap pasiennya, Mutia Rahmani Amalia, salah seorang korban pengeboman di Kedutaan Besar [[Australia]].<ref name="Detik">{{Cite web |url=http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/10/tgl/26/time/114611/idnews/230695/idkanal/10 |title=Detiknet |access-date=2007-05-25 |archive-date=2007-09-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070928032009/http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/10/tgl/26/time/114611/idnews/230695/idkanal/10 |dead-url=yes }}</ref> Selain kedua kasus di atas, RS Medistra juga menghadapi tuduhan melakukan malapraktik lainnya, seperti dugaan malapraktik terhadap [[Sukma Ayu]], salah seorang artis [[Indonesia]] yang sempat dirawat di RS itu pada tahun 2004.<ref>[http://www.kompas.com/gayahidup/news/0404/19/210730.htm Kompas Cyber Media]</ref>
== Referensi ==
|