| logo =
| logo_size =
| image = RS Medistra - panoramio.jpg
| image_size = 225
| alt =
* Staf medis dan penunjang medis: 547 orang
== RangkaianKasus AcaraMedistra ==
Dalam beberapaPada tahun belakangan2004, ada beberapa kasus yang terjadi di RS Medistra, misalnya adalah dugaan [[malapraktik]]. Dugaan malapraktik ini terjadi pada tahun [[2004]], saat itu RS Medistra dilaporkan ke [[Polda Metro Jaya]] atas tuduhan melakukan malapraktik terhadap pasiennya, Lexyono Hamsalim.<ref name="Tempo">[http://www.kompas.com/metro/news/0409/29/083632.htm Kompas Cyber Media]</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/09/tgl/28/time/112948/idnews/215188/idkanal/10 |title=Detiknet |access-date=2007-05-25 |archive-date=2007-09-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070930185408/http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/09/tgl/28/time/112948/idnews/215188/idkanal/10 |dead-url=yes }}</ref> Masih pada tahun yang sama, RS Medistra juga dituduh telah melakukan salah [[diagnosis]] terhadap pasiennya, Mutia Rahmani Amalia, salah seorang korban pengeboman di Kedutaan Besar [[Australia]].<ref name="Detik">{{Cite web |url=http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/10/tgl/26/time/114611/idnews/230695/idkanal/10 |title=Detiknet |access-date=2007-05-25 |archive-date=2007-09-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070928032009/http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/10/tgl/26/time/114611/idnews/230695/idkanal/10 |dead-url=yes }}</ref> Selain kedua kasus di atas, RS Medistra juga menghadapi tuduhan melakukan malapraktik lainnya, seperti dugaan malapraktik terhadap [[Sukma Ayu]], salah seorang artis [[Indonesia]] yang sempat dirawat di RS itu pada tahun 2004.<ref>[http://www.kompas.com/gayahidup/news/0404/19/210730.htm Kompas Cyber Media]</ref> ▼
Pada September 2024, Seorang dokter spesialis onkologi di Rumah Sakit (RS) Medistra, Jakarta Selatan, memutuskan untuk mengundurkan diri setelah mendapatkan perlakuan yang dianggap diskriminatif terkait penggunaan hijab.<ref>{{Cite web|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2024-09-02|title=Dokter Onkologi Mundur dari RS Medistra Karena Larangan Hijab, ini Isi Lengkap Suratnya|url=https://banyuwangi.viva.co.id/peristiwa/5476-dokter-onkologi-mundur-dari-rs-medistra-karena-larangan-hijab-ini-isi-lengkap-suratnya|website=banyuwangi.viva.co.id|language=id|access-date=2024-09-02}}</ref> Pembatasan penggunaan hijab bagi dokter dan perawat di RS Medistra di Jakarta Selatan (Jaksel), ramai dibahas di media sosial (medsos). RS Medistra lantas meminta maaf soal polemik pelamar tenaga kesehatan (nakes) dilarang memakai hijab. RS Medistra menyatakan akan mengontrol proses rekrutmen.<ref>{{Cite web|last=detikcom|first=Tim|title=Permintaan Maaf RS Medistra Usai Polemik Larangan Hijab Jadi Sorotan|url=https://news.detik.com/berita/d-7521289/permintaan-maaf-rs-medistra-usai-polemik-larangan-hijab-jadi-sorotan/amp|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-09-02}}</ref>
* Sesi Live Case perawatan dengan teknologi Bioadaptor yang dilakukan dari Rumah Sakit Medistra Jakarta ini dipimpin oleh dr. Bambang Budiono, Sp.JP. FIHA, FSCAI dan difasilitasi diantaranya oleh dr. Chaerul Ahmad dari RS Dr Hasan Sadikin Kota Bandung dan dr. Afdhalun dari RS BP Batam Kota Batam. Operator Live Case dilakukan oleh Prof. Dr. dr. Teguh Santoso, M.D., Sp. PD-KKV, Sp. JP, Ph.D., FACC, FESC. dari Rumah Sakit Medistra Jakarta dan Dr. Linda Putra. <ref>{{Cite web|last=Industry.co.id|date=2022-12-03|title=Elixir Medical Corporation Perkenalkan Teknologi Baru Perawatan Jantung di ISICAM 2022|url=https://www.industry.co.id/read/116134/elixir-medical-corporation-perkenalkan-teknologi-baru-perawatan-jantung-di-isicam-2022|website=Industry.co.id|language=Indonesia|access-date=2022-12-30}}</ref>
* Kondisi ini membuat pasien kanker akan mengalami berbagai gejala yang berkaitan dengan area penyebarannya. Meski, hal ini tidak selalu terjadi.Tak hanya serangan sel kanker, pasien terkadang dihadapkan dengan komorbidnya. Hal ini memperburuk kondisi pasien. Alhasil diperlukan cancer treatment strategy yang kompleks. Salah satunya Multi Disciplinary Team (MDT). Pakar onkologi RS Medistra, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono, SpPD, KHOM, FACP mengatakan pelayanan kanker di RS Medistra menggunakan Konsep MDT. Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 25 Januari 2022 - 13:39 WIB oleh Tim SINDOnews dengan judul "RS Medistra Kembangkan MDT untuk Pengobatan Kanker". Untuk selengkapnya kunjungi: <nowiki>https://lifestyle.sindonews.com/read/666827/155/rs-medistra-kembangkan-mdt-untuk-pengobatan-kanker-1643090482</nowiki> Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews. - Android: <nowiki>https://sin.do/u/android</nowiki> - iOS: <nowiki>https://sin.do/u/ios</nowiki><ref>{{Cite web|title=RS Medistra Kembangkan MDT untuk Pengobatan Kanker|url=https://lifestyle.sindonews.com/read/666827/155/rs-medistra-kembangkan-mdt-untuk-pengobatan-kanker-1643090482|website=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2022-12-30}}</ref>
* Jakarta, 11 Desember 2021 – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui divisi Onkologi (One Onco) berkolaborasi dengan Kalgen Innolab, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat dan RS Medistra menggelar edukasi kesehatan secara daring dengan tema “Apakah Semua Jenis Kanker Usus Besar, Penanganannya Sama?” dengan narasumber Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP dengan topik “Terapi Kanker Usus Besar secara Individual” dan dr. Ibrahim Basir, Sp.B-KBD dengan topik “Peran Pembedahan pada Kanker Usus Besar”.<ref>{{Cite web|title=Kalbe dan RS Medistra Edukasi Penanganan Kanker Usus Besar|url=https://pressrelease.kontan.co.id/release/kalbe-dan-rs-medistra-edukasi-penanganan-kanker-usur-besar|website=pressrelease.id|access-date=2022-12-30}}</ref>
* '''jpnn.com''', JAKARTA - Rumah Sakit Medistra meluncurkan program baru bertajuk Funsolation, diperuntukkan bagi pasien COVID-19 dengan kondisi Orang Tanpa Gejala (OTG) atau pasien dengan gejala minimal dengan kondisi medis yang baik. Program Funsolation Juga bagi pasien dengan kondisi medis yang baik dan sedang menunggu hasil PCR swab test menjadi negatif sebagai syarat untuk pemulangan pasien.<ref>{{Cite web|title=JPNN|url=https://m.jpnn.com/news/rs-medistra-meluncurkan-program-baru-untuk-pasien-covid-19|website=JPNN.com|language=id|access-date=2022-12-30}}</ref>
* JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Spesialis Gizi Klinik dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi, MARS, MS, Sp GK mengatakan setiap orang memiliki cara diet yang berbeda karena diet tersebut harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing. "Diet itu artinya pengaturan makan. Sering orang menyangka diet itu makannya harus sedikit, padahal belum tentu. Semua orang butuh pengaturan makan dan pengaturan makan harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing”, kata dokter yang akrab dipanggil dr. Cindy melalui siaran pers Sabtu, (16/7/2022).<ref>{{Cite web|title=Mau Diet Berhasil Ini yang Harus Kamu Lakukan|url=https://www.netralnews.com/mau-diet-berhasil-ini-yang-harus-kamu-lakukan/eUtjbXViNTJqcnBzNDZxWnplem0rQT09|website=netralnews.com|language=en-US|access-date=2022-12-30}}</ref>
* Baru-baru ini, implan ring jantung dengan teknologi bioadaptor disebut berhasil dilakukan pada seorang pasien jantung koroner berusia 88 tahun. Prosedur yang pertama kali dilakukan di Indonesia itu ditangani Ahli Jantung Intervensi terkemuka, Prof. Dr. dr. Teguh Santoso, M.D., Sp. PD-KKV, Sp. JP, Ph.D., FACC, FESC, di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Menurut Teguh, pasien laki-laki yang telah dirawat di rumah sakit tersebut dalam kondisi sudah menderita penyakit tiga pembuluh darah, dan disarankan untuk melakukan operasi bypass arteri koroner. <ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-06-08|title=Implan Ring Jantung Teknologi Baru Disebut Berhasil Selamatkan Pasien Jantung Koroner Halaman all|url=https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/08/173000423/implan-ring-jantung-teknologi-baru-disebut-berhasil-selamatkan-pasien|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-12-30}}</ref>
* Jakarta, CNN Indonesia -- Di usianya yang matang, dokter cantik satu ini masih terlihat awet muda dan sanggup membuat banyak pasiennya berdiet serta mengikuti semua saran nutrisi yang ia berikan. Ia adalah dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi, MARS, MS, SpGK. Dokter spesialis gizi dari Rumah Sakit Medistra ini kelahiran Makassar, 28 April 1965. Meski lahir di Tanah Bugis, ia tumbuh besar di Tanah Parahyangan, Bandung, dan memilih masuk Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta pada 1993. Baca artikel CNN Indonesia "Cindiawaty Pudjiadi, Pangkas Usia Lewat Nutrisi Baik" selengkapnya di sini: <nowiki>https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20151201005015-262-95079/cindiawaty-pudjiadi-pangkas-usia-lewat-nutrisi-baik</nowiki>. Download Apps CNN Indonesia sekarang <nowiki>https://app.cnnindonesia.com/</nowiki><ref>{{Cite web|last=Priherdityo|first=Endro|title=Cindiawaty Pudjiadi, Pangkas Usia Lewat Nutrisi Baik|url=https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20151201005015-262-95079/cindiawaty-pudjiadi-pangkas-usia-lewat-nutrisi-baik|website=gaya hidup|language=id-ID|access-date=2022-12-30}}</ref>
== Dugaan Kasus Medistra ==
▲Dalam beberapa tahun belakangan, ada beberapa kasus yang terjadi di RS Medistra, misalnya adalah dugaan [[malapraktik]]. Dugaan malapraktik ini terjadi pada tahun [[2004]], saat itu RS Medistra dilaporkan ke [[Polda Metro Jaya]] atas tuduhan melakukan malapraktik terhadap pasiennya, Lexyono Hamsalim.<ref name="Tempo">[http://www.kompas.com/metro/news/0409/29/083632.htm Kompas Cyber Media]</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/09/tgl/28/time/112948/idnews/215188/idkanal/10 |title=Detiknet |access-date=2007-05-25 |archive-date=2007-09-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070930185408/http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/09/tgl/28/time/112948/idnews/215188/idkanal/10 |dead-url=yes }}</ref> Masih pada tahun yang sama, RS Medistra juga dituduh telah melakukan salah [[diagnosis]] terhadap pasiennya, Mutia Rahmani Amalia, salah seorang korban pengeboman di Kedutaan Besar [[Australia]].<ref name="Detik">{{Cite web |url=http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/10/tgl/26/time/114611/idnews/230695/idkanal/10 |title=Detiknet |access-date=2007-05-25 |archive-date=2007-09-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070928032009/http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/10/tgl/26/time/114611/idnews/230695/idkanal/10 |dead-url=yes }}</ref> Selain kedua kasus di atas, RS Medistra juga menghadapi tuduhan melakukan malapraktik lainnya, seperti dugaan malapraktik terhadap [[Sukma Ayu]], salah seorang artis [[Indonesia]] yang sempat dirawat di RS itu pada tahun 2004.<ref>[http://www.kompas.com/gayahidup/news/0404/19/210730.htm Kompas Cyber Media]</ref>
== Referensi ==
|