Lokomotif Bima Kunting: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(19 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{DISPLAYTITLE:Lokomotif ''Bima Kunting''}}
{{untuk|nama kereta api|Kereta api Bima}}
{{kegunaanlain|Bima}}
{{hatnote|Bima Kunting atau Bima Kunthing beralih ke halaman ini. Untuk tokoh yang berjuluk Bima Kunting, lihat [[Setyaki]].}}
{{Infobox Lokomotif
|name=''Bima KunthingKunting''
|image=Bima Kunthing.JPG
|caption=Bima KunthingKunting III dipajang di [[Museum Benteng Vredeburg]], [[Kota Yogyakarta]].
|powertype=[[Diesel mekanik]]<br/>[[Diesel elektrik]] (Bima Kunting II-III)
|builder=[[Balai Yasa Yogyakarta]]
|builddate=Bima KunthingKunting I: {{Start date and age|1960}}<br/>Bima KunthingKunting II: {{Start date and age|1965}}<br/>Bima KunthingKunting III: {{Start date and age|1965}}
|totalproduction=3 unit
|length={{convert|3800|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}} (Bima KunthingKunting I),<br/>{{convert|6500|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}} (Bima KunthingKunting II-III)
|uicclass=1A (Bima KunthingKunting I),<br/> B (Bima KunthingKunting II-III)
|whytetype=0-4-0
|enginetype=[[Jeep Willys]] (Bima KunthingKunting I),<br/> Daimler-Benz M204B (Bima KunthingKunting II-III)
|aarwheels=B
|uicclass=1A (Bima Kunthing I),<br/> B (Bima Kunthing II-III)
|enginetype=[[Jeep Willys]] (Bima Kunthing I),<br/> Daimler-Benz M204B (Bima Kunthing II-III)
|poweroutput={{convert|90|kW|lk=on|abbr=on}}
|gauge={{RailGauge|600mm|lk=on}} (Bima KunthingKunting I),<br/>{{RailGauge|1067mm|lk=on}} (Bima KunthingKunting II-III)
|railroad=[[Perusahaan Jawatan Kereta Api]]
|firstrundate={{Start date and age|1960}}
|locale=[[Pulau Jawa]]
|lastrundate = Bima KunthingKunting I {{Start date and age|1972}} & {{Start date and age|1973}}<br/>Bima KunthingKunting II-III {{Start date and age|1985}}
}}
'''Lokomotif''' '''Bima Kunthing'''{{efn|Penyebutan dalam bahasa Jawa}} atau '''Bima Kunting''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|꧋ꦧꦶꦩꦏꦸꦤ꧀ꦛꦶꦁ꧉}} ''Bima Kunthing'') merupakan nama yang diberikan kepada tiga buah lokomotif milik [[Perusahaan Jawatan Kereta Api]], '''B100''', '''B200''', dan '''B201'''. yang merupakan produk buatan [[Indonesia]] di [[Balai Yasa Yogyakarta]] (dulu Balai Karya). Lokomotif ini dibuat pada rentang dekade [[1960-an]]. Nama lokomotif ini diberikan oleh [[Hamengkubuwana IX]] saat menjabat sebagai [[Hamengkubuwana|Sultan Ngayogyakarta Hadiningrat]].<ref name=":0">{{Cite web|title=Lokomotif Bima Kunting|url=https://heritage.kai.id/page/Lokomotif%20Bima%20Kunting|website=Heritage Kereta Api Indonesia|access-date=2023-11-02}}</ref>
 
Kata ''Bima KunthingKunting'' sendiri berarti Bima kecil, yaitu [[Setyaki]], merujuk pada tokoh [[Mahabharata]] yang kekar, kukuh, kuat, dan pemberani seperti layaknya [[Bima (Mahabharata)|Bima]]. BiarpunMeskipun kecil, lokomotif ini dapat melakukan pergerakan langsir disecara balailincah yasadan tersebut,dapat sertamelaju menjadihingga kebanggan{{Convert|45|km/h|mph|abbr=on}}.{{Sfn|Hartono IndonesiaA.S.|2012|p=168}}
 
== Sejarah ==
[[File:Lokomotif Bima Kunting 1 di Taman Lalu Lintas Bandung 2018.png|jmpl|Bima Kunting I di Taman Lalu Lintas Bandung]]
Lokomotif ini pertama kali diperkenalkan pada tahun [[1960]]1963 oleh Kepala Balai Karya Yogyakarta pada saat itu, [[Djoko Baroto|Ir. Djoko Baroto]]. Pada saat ia menjabat di PNKA, lok yang diregistrasi B100 ini langsung dioperasikan dan diresmikan juga oleh Sultan Hamengkubuwana IX.<ref name="heritage1:0">[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=7063 Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Bima Kunting]</ref> Lokomotif ini bergandar 1A dengan mesin [[Willys Jeep]],<ref>[http://keretapi.tripod.com/dieselroster.html Diesel Locomotive Roster]</ref> serta memiliki panjang 3.800&nbsp;mm. Lokomotif ini hanya beroperasi di jalur dengan lebar sepur {{RailGauge|600mm|lk=on}}.<ref name="76r">[http://arsip76r.blogspot.com/2012/02/lokomotif-bima-kunting-b100-b201.html Bima Kunting B100, B200, B201]</ref>
 
Selanjutnya ada pula ''Bima KunthingKunting'' II dan III dengan nomor registrasi B200 dan B201 yang mulai operasi tahun [[1965]]. Produksi lokomotif dipimpin oleh Kepala Balai Yasa [[Mardjono|Ir. Mardjono]].<ref>[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=6967 Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitekturname=":0" Pemindahan Lokomotif Bima Kunting]</ref> B200 dan B201 dirancang untuk lebar sepur {{RailGauge|1067mm|lk=on}}. Secara teknis, lokomotif ini menggunakan bekas rangka yang dicomot dari [[Lokomotif C15|C15]]{{Sfn|Rinugroho|2015|p=25}} dan motor traksi GE 761 yang sudah di-''tune-up''.{{Sfn|Hartono A.S.|2012|p=168}} Kedua-duanya memiliki gandar B, panjang {{convertConvert|6500|mm|miydftinftin|lkabbr=on}} (II) dan {{Convert|6300|mm|ftin|abbr=on}} (III), mesin [[Daimler|Daimler-Benz]] M204B, dan generator [[Hobart]], serta(II) dan Hanza (III), berdaya {{convert|90|kW|lk=on}} dan sanggup melaju hingga {{Convert|45|km/h|mph|abbr=on}} (III).<ref{{Sfn|Hartono nameA.S.|2012|p="76r"/>167-168}} Lokomotif ini hanya digunakan sebagai sebagai pelangsir saja di Balai Yasa.
 
== Pengafkiran ==
''Bima KunthingKunting'' I berhenti beroperasi pada rentang [[1972]]-[[1973]] akibat penutupan jalur rel dengan lebar sepur {{RailGauge|600mm|lk=on}}. Kini menjadi lokomotif andalan [[kereta mini]] di [[taman laluTaman Lalu-lintas Ade Irma Suryani Nasution]] [[Kota Bandung]].<ref name="76r"/>
 
Lok ''Bima KunthingKunting'' II dan III akhirnya berhenti beroperasi mulai tahun [[1985]]. Sebelumnya, ''Bima KunthingKunting'' III dipamerkan dalam ajang [[Pameran Produksi Indonesia]] [[Jakarta]] [[1985]] sebagai salah satu produk kebanggankebanggaan Indonesia. Selanjutnya, akibat kesulitan suku cadang, ''Bima KunthingKunting'' akhirnya diafkirkan dan disimpan begitu saja di Balai Yasa Yogyakarta, hingga tahun [[2014]]. Perannya digantikan oleh lokomotif pelangsir lainnya seperti [[Lokomotif D301|D301]].<ref name{{Sfn|Rinugroho|2015|p="76r"/>25}}
 
Sejak saat itu, ''Bima KunthingKunting'' menjadi terlupakan. Banyak penggemar kereta api bertandang ke Balai Yasa melihat sisa-sisa kegagahan lokomotif ini yang saat itu telah menjadi onggokan di Balai Yasa. Tutup depan kipas [[radiator]]nya pun hilangterbuka, entah ke mana,dan roda-rodanya pun satu persatu copot dari rangka bajanya.{{Sfn|Rinugroho|2015|p=25}}
 
== PelestarianPreservasi ==
Wacana untuk melakukan preservasi lokomotif ''Bima Kunting'' III telah dilakukan sejak 2007, oleh Dinas Kebudayaan DIY. Permintaan tersebut diproposalkan setelah Dinas Kebudayaan menemukan lokomotif tersebut dalam keadaan sudah ditanahkan di kebun Balai Yasa Yogyakarta. Pada masa itu, unit Heritage belum terbentuk, dan pada 2012, beberapa waktu setelah Unit Heritage terbentuk, Dinas Kebudayaan kemudian memproposalkan lagi untuk mempreservasi ''Bima Kunting'' III.{{Sfn|Rinugroho|2015|p=25}}
Pada [[2014]], ada ide untuk menghidupkan kembali lokomotif Bima Kunthing III yang tersisa di Balai Yasa untuk dijadikan sebagai wahana edukasi masyarakat akan perkeretaapian. Ide tersebut muncul karena sebagai lok kebanggan Indonesia, tentu tidak boleh membiarkan lok ini punah begitu saja setelah dirucat. Pada akhirnya diputuskan untuk memajang lokomotif tersebut.
 
Diawali dari rehab total selamasejak 41akhir hari,<ref>[http://jogjaupdate.com/halaman-benteng-vredeburg-rumah-baru-lokomotif-bima-kunthing/Oktober Jogja2014 Update:hingga HalamanDesember Benteng Vredeburg2014, Rumah Baru Lokomotif ''Bima Kunthing]</ref> Bima KunthingKunting'' III sudah berhasil direhab dengan sempurna. Diawali dengan mencari komponennya yang tercecer, merakitnya kembali, hingga pengecatan dengan ''livery''warna kuningkrem-hijau ala [[Perusahaan Jawatan Kereta Api|PJKA]], dari sebelumnya dicat biru{{Sfn|Rinugroho|2015|p=25}} (skema warna lokomotif sejak awal beroperasi).
 
Pada tanggal [[29 Januari]] [[2015]], ''Bima KunthingKunting'' III kemudian diangkut ke tempat barunya, [[Museum Benteng Vredeburg]] dengan truk trailer. Prosesi dilakukan sejak sore hari. Pukul 22.30 barulah dilakukan pemberangkatan dengan dibuka selamatan. Pemberangkatan tersebut dikawal oleh Patroli Satlantas Polresta Yogyakarta dan belasan penggemar kereta api.<ref>Majalah KA Edisi [[Maret 2015]]</ref> Truk tersebut melewati rute Jalan Munggur-JalanMunggur–Jalan [[Oerip Soemohardjo]]-Jalan–Jalan Jenderal [[Soedirman|Sudirman–]]-Jalan Margo Utomo-Utomo–[[Jalan Malioboro|Jalan Malioboro–]]-Jalan Margo Mulyo, dan berakhir di Museum Benteng Vredeburg. Kini,Lokomotif lokomotifini tersebutakhirnya sudahmenjadi siappajangan dipajangstatis untukdi menarikdepan wisatawanbenteng yang melewati Jalan Malioborotersebut.{{Sfn|Rinugroho|2015|p=26}}
 
== Catatan kaki ==
{{notelist}}
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
=== Daftar pustaka ===
* {{cite book|author=Hartono A.S.|year=2012|title=Lokomotif & Kereta Rel Diesel di Indonesia|publisher=Ilalang Sakti Komunikasi|location=Depok|isbn=9789791841702|ref=harv}}
* {{cite journal|first=R.|last=Rinugroho|year=2015|title=Dari Balai Yasa ke Museum Benteng Vredeburg|journal=[[Majalah KA]]|volume=104|pp=24-26|ref=harv}}
 
{{Daftar lokomotif Indonesia}}
 
[[Kategori:Lokomotif diesel hidraulikelektrik di Indonesia|Bima KunthingKunting]]
[[Kategori:Lokomotif sepur 3 kaki 6 inci]]
 
[[Kategori:Lokomotif individu]]
 
{{lokomotif-stub}}