Kiyangkongrejo, Kutoarjo, Purworejo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Surolepoh (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Surolepoh (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(24 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
 
{{desa
|peta =https://goo.gl/maps/YBANfPvvgHyUqTQ56oMcLo5LA1BwN5rLa7
|nama =Kiyangkongrejo
|provinsi =Jawa Tengah
Baris 9 ⟶ 7:
|kecamatan =Kutoarjo
|kode pos =54212
|luas =61,925 kmKM²
|penduduk =1396 jiwa1397
|kepala desa =Akhmad Asngudi
|agama =99% Islam|kepadatan=902/km²|dati3=Kecamatan|koordinat=-7.764694 LS 109.899192 BT}}
|agama =mayoritas penduduk beragama Islam}}
'''Kiyangkongrejo''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Kutoarjo, Purworejo|Kutoarjo]], [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Terletak sekitar 5 kilometerKM dari Kota [[Kutoarjo]], untukAkses menempuhke desa ini cukuplah mudah karena dilalui jalan beraspalnasional yang cukup bagus dan dilalui kendaraan angkutan umum jalur [[Kutoarjo, Purworejo|Kutoarjo]]-[[Ketawangrejo, Grabag, Purworejo|Ketawang]]. JalurDan inijuga menghubungkancukup Kotadekat dengan [[Stasiun Kutoarjo]] keyang hanya berjarak 4 KM. Sayangnya desa ini belum dilalui jalur [[PantaiTrans KetawangJateng]]. yangKendati cukupdemikian besaruntuk akses transportasi online seperti [[Gojek]], [[Grab (perusahaan)|Grab,]] dan taksi online lokal sangat mudah ombaknyaditemukan.
 
*== '''SEJARAH''' ==
'''Kiyangkongrejo''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Kutoarjo, Purworejo|Kutoarjo]], [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Terletak sekitar 5 kilometer dari Kota [[Kutoarjo]], untuk menempuh desa ini cukuplah mudah karena dilalui jalan beraspal cukup bagus dan dilalui kendaraan umum jalur [[Kutoarjo, Purworejo|Kutoarjo]]-[[Ketawangrejo, Grabag, Purworejo|Ketawang]]. Jalur ini menghubungkan Kota [[Kutoarjo]] ke [[Pantai Ketawang]] yang cukup besar ombaknya.
Konon kabarnya desa ini didirikan oleh seorang [[ulama]] [[Tionghoa]], yang bernama Ki Angkong, yang pada akhirnya menjadi sebutan desa tersebut. Hal ini didukung adanya Beberapa artifak seperti bekas makam tionghoa, batu bertuliskan huruf tionghoa, dan ''script'' bahasa jawa kuno pernah ditemukan di desa ini. Sayang tidak ada perhatian terhadap artifak tersebut sehingga beberapa hilang dan rusak. Temuan terakhir sekitar tahun 1988, adalah sebuah batu pipih dengan dua dudukkan.
 
Dari zaman dulu desa ini memang menjadi pusat kegiatan Islam diantaranya telah berdiri 2 pondok pesantren, alkholashyaitu sampaiPondok Pesantren al Kholash dan Pondok Pesantren Al Hikmah. Sampai tahun 2007, desa ini mempunyai 3 masjid besar untuk menunjang kegiatan peribadatan.
* '''SEJARAH'''
 
Sekitar tahun 1980 di desa ini pernah diadakan eksplorasi minyak, tempat pengeborannya persis di samping sekolah SDN KiyangongrejoKiyangkongrejo.
Konon kabarnya desa ini didirikan oleh seorang [[ulama]] [[Tionghoa]], Ki Angkong, yang akhirnya menjadi sebutan desa tersebut. Beberapa artifak seperti bekas makam tionghoa, batu bertuliskan huruf tionghoa, dan ''script'' bahasa jawa kuno pernah ditemukan di desa ini. Sayang tidak ada perhatian terhadap artifak tersebut sehingga beberapa hilang dan rusak. Temuan terakhir sekitar tahun 1988, adalah sebuah batu pipih dengan dua dudukkan.
 
*== '''GEOGRAFIS''' ==
Dari zaman dulu desa ini memang menjadi pusat kegiatan Islam diantaranya telah berdiri 2 pondok pesantren alkholash sampai tahun 2007, desa ini mempunyai 3 masjid besar untuk menunjang kegiatan peribadatan.
Kiyangkongrejo terbentang di dataran rendah sub pantai selatan dengan ketinggian rata-rata 15 MDPL. Dengan wilayah yang mayoritas lahan pertanian basah atau sawah, dengan persentase 70% persawahan dan 30% pekarangan dan atau perumahan warga.
 
====== PEMBAGIAN WILAYAH ======
Sekitar tahun 1980 di desa ini pernah diadakan eksplorasi minyak, tempat pengeborannya persis di samping sekolah SDN Kiyangongrejo.
Desa Kiyangkongrejo sendiri terbagi menjadi 3 Dusun, 6 Rukun Warga (RW) dan 12 Rukun Tetangga (RT). Berikut pembagiannya:
 
#* '''KiyangkongrejoKiyangkong Kidul (''' ''bagian selatan atau dusun I'' ''')'''
Sebagian besar pencaharian penduduk adalah bertani, pns, disusul usaha perdagangan. Pada umumnya petani di desa ini tidak menanam tanaman lain (kacang kedelai, jagung) setelah panen padi. Pengolahan sawah pada umumnya sudah menggunakan mesin traktor, pada zaman dulunya masih memakai bajak kerbau yang biasa disebut ''waluku'' atau ''wluku''.
* '''''Kiyangkong Lor (''' bagian utara atau dusun II ''')'''''
* '''Kiyangkong Wetan (''' ''bagian timur atau dusun III'' ''')'''
 
Untuk KiyangkongrejoKiyangkong Wetan masih terbagi lagi menjadi 2 sub dusun:
* '''GEOGRAFIS'''
 
*# '''Njebor''' yaitu KiyangkongrejoKiyangkong Wetan bagian selatan
Secara geografis desa Kiyangkongrejo terbagi menjadi 3 dusun:
# '''Kedung Sumur'''Kiyangkongrejo Loryaitu Kiyangkong Wetan (bagian utara)'''''
# '''Kiyangkongrejo Kidul (bagian selatan)'''
# '''Kiyangkongrejo Wetan (bagian timur)'''
 
Pemisahan dusun tersebut berdasarkan letak jalan raya yang kebetulan membagi desa menjadi 3 bagian. Pemisahan tersebut hanya untuk memudahkan penyebutan area saja, secara administratif semua urusan kepemerintahan terpusat pada Kepala Desa.
Untuk Kiyangkongrejo Wetan masih terbagi lagi menjadi 2 sub dusun:
{| class="wikitable"
* |+'''PERBATASAN WILAYAH'''
|Bagian Timur
# Bagian Timur desa|Desa [[Ketiwijayan, Bayan, Purworejo|Ketiwijayan, Kec. Bayan,]]
|-
|Bagian Selatan
|Desa [[Tuntungpahit, Kutoarjo, Purworejo|Tuntungpahit]], dan [[Kebondalem, Kutoarjo, Purworejo|Kebondalem,]]
|-
|Bagian Barat
# Bagian Barat desa|Desa [[Suren, Kutoarjo, Purworejo|Suren]]
|-
|Bagian Utara
# Bagian Utara desa|Desa [[Pringgowijayan, Kutoarjo, Purworejo|Pringgowijayan]]
|}
 
====== '''FASILITAS DESA''' ======
* '''Njebor''' yaitu Kiyangkongrejo Wetan bagian selatan
# Kantor Kepala Desa => Alamat, Dusun 1 RT 001 RW 001
* '''Kedung Sumur''' yaitu Kiyangkongrejo Wetan bagian utara
# SD Negeri Kiyangkongrejo => Alamat, Dusun 1 RT 001 RW 001
# TK Mahkota => Alamat, Dusun 1 RT 001 RW 001
# Masjid Al Dzikro => Alamat Dusun 1
# Masjid Fathurahim => Alamat Dusun 2
# Masjid Al Ikhlas => Alamat Dusun 3 RT 002 RW 006
# Pondok Pesantren Al Kholash => Alamat Dusun 2
# Pondok Pesantren Al Hikmah => Alamat Dusun 1
# Lapangan desa dengan lahan 55 m x 65 m
# Dan masih banyak berdiri Mushola yang tersebar di wilayah RT atau RW
 
====== '''PEMERINTAHAN DESA''' ======
Pemisahan dusun tersebut berdasarkan letak jalan raya yang kebetulan membagi desa menjadi 3 bagian. Pemisahan tersebut hanya untuk memudahkan penyebutan area saja, secara administratif semua urusan kepemerintahan terpusat pada Kepala Desa.
# Akhmad Asngudi (Kepala Desa)
# Khaliq Abu (Sekdes)
# Bayan Junaedi (Kadus 1)
# Bayan Fajar (Kadus2)
# Bayan Eko Agus Setyawan (kadus 3)
 
== PEREKONOMIAN DESA ==
* '''PERBATASAN WILAYAH'''
Sebagian besar pencaharian penduduk bergerak di bidang pertanian, hal itu didukung dengan lahan persawahan yang luas. Untuk pengolahan sawah sendiri sudah menggunakan traktor, sedangkan untuk pemanenan padi mayoritas sudah menggunakan mesin, meskipun masih ada yang menggunakan ''gregel konvensional dan gebyok.'' Untuk pengolahan gabah desa ini sudah ada jasa penggilingan padi dengan 3 tempat, dengan milik perorangan.
 
Selain bertani banyak juga warga yang bekerja sebagai ASN, pedagang. Sedangkan untuk pemuda dan pemudinya banyak yang memilih untuk merantau ke JABODETABEK bahkan ada yang sampai ke luar negeri seperti Malaysia, Hongkong, dan Taiwan.
# Bagian Timur desa [[Ketiwijayan, Bayan, Purworejo|Ketiwijayan]]
# Bagian Selatan desa [[Tuntungpahit, Kutoarjo, Purworejo|Tuntungpahit]]
# Bagian Barat desa [[Suren, Kutoarjo, Purworejo|Suren]]
# Bagian Utara desa [[Pringgowijayan, Kutoarjo, Purworejo|Pringgowijayan]]
 
*== '''ADAT DAN TRADISI''' ==
Adat yang berlaku di desa ini tidak ada yang khusus, mengikuti budaya Jawa pada umumnya. Acara tahunan yang biasa diadakan adalah ''agustusan, Muludan, Rejeban.''.
 
Adat yang berlaku di desa ini tidak ada yang khusus, mengikuti budaya Jawa pada umumnya. Acara tahunan yang biasa diadakan adalah ''agustusan''.
 
Pada bulan Syaban pada tanggal 21 Syaban diadakan acara di masjid, acaranya berupa doa bersama untuk persiapan memasuki bulan Ramadhan (bulan puasa). Uniknya disini masing-masing warga membawa tumpeng yang nanti saling tukar untuk dibawa pulang lagi.
Baris 59 ⟶ 86:
Pada zaman dulunya terdapat ''langgar'' (surau) yang dikelola oleh Alm Mbah Pur. Keistimewaan langgarnya adalah pada tempat wudlu, dimana tempat wudlunya adalah sebuah kolam kecil. Alm Mbah Pur inilah yang mempunyai ''script'' bahasa jawa kuno dan batu bertuliskan huruf tionghoa. Letak batu bertuliskan huruf tionghoa ini ditaruh di sumur belakang, yang biasa dipakai untuk landasan wudlu dari ''padasan''. Padasan sendiri adalah semacam tangki air berbentuk seperti teko besar.
 
*== '''SEKILASSELAYANG PANDANG''' ==
Bentuk rumah pada umumnya adalah Limasan dan Joglo. Uniknya rumah di desa Kiyangkongrejo rata-rata menghadap ke selatan atau tepatnya menghadap ke arah laut pantai selatan. Rumah tua yang pernah berdiri sampai tahun 2007 tercatat dibangun pada tahun 1919. Rumah ini bertuliskan huruf Jawa yang kalau dibaca berbunyi ''Ruwah Wawu'' yang artinya adalah bulan Ruwah tahun Wawu. ''Wawu'' sendiri menunjukkan 1919. Pada saat gempa yang melanda [[Yogyakarta]] dan daerah pantai selatan Jawa pada 25 Mei 2006, rumah tersebut tidak mengalami retak sama sekali. Pada saat dipugar rumah tua ini diketahui secara struktur tidak mempunyai tulang beton hanya berupa susunan batu bata merah yang saling menyilang.
 
JangkauanJangkaun telekomunikasi untuk semua operator seluler di Indonesia penerimaannya cukup baik di area desa ini. Demikian juga untuk penerimaan sinyal televisi, secara umum cukup baik kualitasnya.
Bentuk rumah pada umumnya adalah Limasan dan Joglo. Uniknya rumah di desa Kiyangkongrejo rata-rata menghadap ke selatan atau tepatnya menghadap ke arah laut. Rumah tua yang pernah berdiri sampai tahun 2007 tercatat dibangun pada tahun 1919. Rumah ini bertuliskan huruf Jawa yang kalau dibaca berbunyi ''Ruwah Wawu'' yang artinya adalah bulan Ruwah tahun Wawu. ''Wawu'' sendiri menunjukkan 1919. Pada saat gempa yang melanda [[Yogyakarta]] dan daerah pantai selatan Jawa pada 25 Mei 2006, rumah tersebut tidak mengalami retak sama sekali. Pada saat dipugar rumah tua ini diketahui secara struktur tidak mempunyai tulang beton hanya berupa susunan batu bata merah yang saling menyilang.
 
Jangkauan telekomunikasi untuk semua operator seluler di Indonesia penerimaannya cukup baik di area desa ini. Demikian juga untuk penerimaan sinyal televisi, secara umum cukup baik kualitasnya.
 
== Pranala luar ==
Baris 72 ⟶ 98:
 
{{Kutoarjo, Purworejo}}
 
agung suliwa