Suciwati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sagan Blob (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Nadiruski (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(45 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
Suciwati lahir di Malang pada 23 Maret 1968. Lulusan IKIP Malang ini pernah mengajar di MIN Malang 1 dan SMA Cokro Aminoto Malang. Gelisah dalam pergumulan melihat ketidak adilan dari cerita teman sekampung yang menjadi buruh dipabrik garment dekat kampung mereka, Suciwati memutuskan keluar dari profesi guru menjadi buruh pada tahun 1990 di bulan Oktober. Selang tiga bulan dia berhasil mengorganisir buruh pabrik tersebut dengan mendirikan SPSI ditempat mereka bekerja pada tahun 1991 dibulan Maret. Hasilnya dia dipecat setelah gagal dirayu dan disuap bos nya yang berkebangsaan Korea dengan janji diangkat jadi personalia dan sekolah lagi asalkan tidak memimpin oraganisasi buruh tersebut.
| name = Suciwati
| image = File:Suci_Wati.jpg
| alt =
| caption = Suciwati pada tahun 2019
| birth_name =
| birth_date = {{Birth date and age|1968|3|28}}
| birth_place = [[Kota Malang|Malang]], [[Jawa Timur]], Indonesia
| death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} -->
| death_place =
| nationality = [[Indonesia]]
| other_names =
| known_for = Aktivis hak asasi manusia
| occupation =
| spouse = {{marriage|[[Munir Said Thalib]]|1996|2004|reason=died}}
| partner =
| children = 2
}}
 
'''Suciwati''' ({{lahirmati|[[Malang]]|28|3|1968}})<ref name="merdeka.com">{{cite web |url=http://www.merdeka.com/khas/saya-tagih-sampai-mati-penuntasan-kasus-munir-wawancara-suciwati-1.html |title=Saya tagih sampai mati penuntasan kasus Munir |trans-title= |author= |date= |work=merdeka.com |publisher= |accessdate=2016-02-01 |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref> adalah seorang aktivis hak asasi manusia Indonesia dan istri dari [[Munir Said Thalib]]. Ia mendirikan [[Museum Omah Munir]] pada tahun 2013 untuk mengenang perjuangan Munir dalam membela hak asasi manusia. Suciwati juga merupakan penggagas kampanye "Menolak Lupa", sebuah gerakan yang bertujuan untuk mengingatkan masyarakat Indonesia tentang kontribusi Munir dalam memperjuangkan keadilan dan hak asasi manusia di Indonesia.
Setelah kejadian tersebut Suciwati membuat kelompok diskusi Buruh Malang setiap Minggu antar beberapa buruh pabrik garment di Malang. Dalam perjalanan mengorganisir buruh inilah dia bertemu dengan Munir. Ikut penelitian 'peran masyarakat Ketindan Lawang dalam aksi buruh Sidobangun', penelitian UMR buruh Malang tahun 1994.
 
== Kehidupan pribadi ==
Pada tanggal 6 Juni 1996 di Malang menikah dengan Munir Said Thalib dan pindah domisili di daerah Prumpung Jakarta Timur. Mereka mempunyai anak Soultan Alif Allende (lahir 1998), dan Diva Suukyi Larasati (lahir 2002).
Suciwati adalah lulusan [[IKIP]] Negeri Malang Jurusan Sastra Indonesia. Ia pernah mengajar di MIN Malang I yang beralamat di Jalan Bandung, Malang. Setelah lulus kuliah, ia sempat mengajar di SMA Swasta Cokroaminoto Malang. Setelah mendengar keluhan teman-teman masa kecilnya atas pelecehan yang terjadi di tempat kerja mereka, Suciwati memutuskan keluar dari profesi guru dan menjadi buruh. Di pabrik itu, Suciwati mengorganisir buruh dan sesudahnya berhasil mendirikan PUK SPSI disana dan sejak itu dia terjun mengadvokasi buruh jauh sebelum bertemu dengan suaminya, Munir. Suciwati bertemu dengan Munir di kegiatan aktivisme buruh di Malang.
 
Suciwati menikah dengan Munir Said Thalib pada 1996. Mereka mempunyai dua anak, yang pertama seorang putra bernama Soultan Alif Allende (lahir pada 12 Oktober 1998), dan yang kedua seorang putri bernama Diva Suukyi Larasati (lahir pada 18 Juli 2002).
Dalam perjalanan mendampingi Munir untuk advokasi Orang Hilang Suciwati lebih banyak mendukung kerja-kerja Munir yang bekerja di YLBHI mendirikan KOntraS, Imparsial. Selama mengadvokasi orang hilang dan keluarga korban kekerasan negara Suciwati kena imbas ancaman yang diberikan kepada Munir. Baik teror psikis maupun fisik. Setidaknya dua kali mendapatkan teror kiriman bom, surat-surat dan bahkan sampai Pembunuhan suaminya Munir pada 07 September 2004. Suaminya, Munir dibunuh dan meninggal diudara dalam perjalanan menempuh S2 ke Uttrech Belanda. Suciwati menerima penghargaan Time Asia's Hero pada tahun 2005 atas usahanya yang membuat dunia lebih baik.
 
== Aktivisme ==
'''Acknowledgement'''
Gelisah dalam pergumulan melihat ketidakadilan dari cerita teman sekampung Suci yang menjadi buruh di pabrik garmen dekat kampung mereka, ia memutuskan keluar dari profesi guru menjadi buruh pada Oktober 1990. Selang tiga bula,n dia berhasil mengorganisir buruh pabrik tersebut dengan mendirikan SPSI di tempat mereka bekerja pada Maret 1991. Hasilnya dia dipecat setelah gagal dirayu dan disuap bosnya yang berkebangsaan Korea dengan janji diangkat menjadi staf personalia dan sekolah lagi asalkan tidak memimpin organisasi buruh tersebut.
{| class="MsoNormalTable"
|
Januari 2009
|
People of the Year (RCTI)
|-
|
October 2006
|
Human Rights First Award
|-
|
December 2006
|
Metro TV Award
|-
|
November 2005
|
Asia’s Heroes Time Magazine
|}
{| class="MsoNormalTable"
|'''Seminar, konferensi dan lobi'''
 
{| class="MsoNormalTable"
 
Setelah kejadian tersebut, Suciwati membuat kelompok diskusi Buruh Malang setiap Minggu di Malang. Dalam perjalanan mengorganisir buruh inilah dia bertemu dengan Munir. Ikut penelitian 'peran masyarakat Ketindan Lawang dalam aksi buruh Sidobangun', penelitian UMR buruh Malang di tahun 1994.
|
22-30 Maret 2011
|
Peserta dan pembicara pada A Matter of Act Festival 2011 dan di Universitas Leiden di Den Haag, Belanda.
|-
|
14 – 19 September 2010
|
== Peserta Konferensi Bonn anggota Rightlivelihood di Bonn Jerman. ==
|-
|
10-12 Februari 2010
|
Pembicara dan peserta '''The Fifth Dublin Platform for Human Rights Defenders'''  di Dublin, Irlandia.
 
Dalam perjalanan mendampingi Munir untuk advokasi Orang Hilang, Suciwati lebih banyak mendukung kerja-kerja Munir yang bekerja di [[Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia|YLBHI]] mendirikan [[Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan|KontraS]], [[Imparsial]]. Selama mengadvokasi orang hilang dan keluarga korban kekerasan negara, Suciwati kena imbas ancaman yang diberikan kepada Munir. Ancama itu berupa teror psikis maupun fisik. Setidaknya dua kali ia mendapatkan teror kiriman bom, surat-surat dan bahkan sampai pembunuhan Munir pada 7 September 2004.
Rapat serta tanya jawab kepada '''Ibu Navi Pillay,''' Komisioner Tinggi PBB untuk hak asasi manusia dan '''Ms. Margaret Sekaggya''', Pelapor Khusus PBB tentang situasi pembela hak asasi manusia untuk mengeluarkan surat dukungan untuk penyelesaian kasus Munir
|-
|
25 Mei – 5 Juni 2008
|
Anggota lobi tim Jerman dan parlemen Britania dan dilakukan pertemuan publik dengan perdamaian Brigade International, Watch Indonesia! dan anggota koalisi Inggris HR organisasi-organisasi yang bekerja di Indonesia
|-
|
1-2 Juni 2007
|
Anggota tim lobi untuk Hak asasi manusia petugas OHCHR, perwakilan tetap Republik Federal Jerman untuk U.N.Director, proyek Ekstrajudicial eksekusi pusat HAM dan keadilan Global di New York, dengan hak asasi manusia pertama
|-
|
22-31 Mei 2007
|
Anggota lobi tim untuk Parlemen Kanada dan dilakukan pertemuan publik dengan Hak & demokrasi dan anggota Koalisi Kanada HR organisasi-organisasi yang bekerja di Indonesia
|-
|
21 Februari - 2 Maret 2007
|
Anggota tim lobi untuk Parlemen Australia dan pertemuan publik yang dilakukan dengan KASUM dan solidaritas Indonesia di Australia
|-
|
Desember 2006
|
Dengan jaringan keluarga HAM pelanggaran korban memulai protes diam untuk menuntut tanggung-jawab negara pada pelanggaran hak manusia. Protes diadakan setiap Kamis di 4 WIB-17.00 WIB di depan Istana Presiden Jakarta
|-
|
28-29 November 2006
|
Peserta di ''2<sup>nd</sup> Asian Human Rights Defender Forum'', di Bangkok, Thailand
|-
|
27 November 2006
|
Pembicara pada perlindungan untuk wanita pembela hak asasi manusia, yang diselenggarakan oleh perempuan Komnas HAM (Komnas Perempuan) di JW Marriot Hotel, Jakarta
|-
|
14-17 November 2006
|
Pembicara dan peserta pada ''1<sup>st</sup> South East Asian Human Rights Defender Forum,'' di Phnom Phen Kamboja
|-
|
10 November 2006
|
Memberikan pidato pada beberapa acara peringatan hari pahlawan nasional, Gedung Juang dan bantuan hukum Yayasan kantor Jakarta
|-
|
16-20 Oktober 2006
|
Anggota tim lobi untuk Parlemen USA dan PBB di New York, dengan KASUM, KontraS dan hak asasi manusia pertama
|-
|
6 September 2006
|
Bersama dengan beberapa pembela HAM Indonesia, mengajukan kasus pada pembunuhan Munir terhadap Garuda Airlines, ke pengadilan Jakarta Pusat pertama
|-
|
18 September 2006
|
Pembicara pada perlindungan bagi pembela hak asasi manusia, yang diselenggarakan oleh Telapak
|-
|
4-5 September 2006
|
Pembicara dan peserta pada pertemuan pembela hak asasi manusia nasional pada "Keadilan bagi Munir, keadilan untuk semua", diadakan di Cimanggis, Bogor
|-
|
2 September 2006
|
Pembicara pada acara "Dari Atjeh untuk Friends", sebuah diskusi untuk memperingati 2 tahun kematian Munir yang diselenggarakan oleh Nangroe Atjeh Darusalam LSM koalisi
|-
|
5 Agustus 2006
|
Pembicara utama pada "negara, kecerdasan dan ketakutan. Keterlibatan dari intelijen dalam pembunuhan Munir"di Santika Hotel diselenggarakan oleh Pacivis
|-
|
24-27 Juli 2006
|
Kampanye bersama dengan Khun Angkana (dariEddy istri-Thailand) pada ''Inisiatif perlindungan bagi pembela hak asasi manusia ASEAN'', di Jakarta
|-
|
28 Juni-5 Juli 2006
|
Anggota dari tim lobi untuk parlemen Belanda dan Uni Eropa di Brussels dengan KASUM, BBO, ICCO
|-
|
11 Mei 2006
|
Pembicara pada pertemuan publik yang diselenggarakan oleh AFAD di Manila
|-
|
10 Mei 2006
|
Membuka AFAD Resource Center di Manila
|-
|
5-6 Mei 2006
|
Pembicara di Global Healing II di Ubud, Bali
|-
|
6-9 Desember 2005
|
Peserta dan pembicara utama Gwangju forum untuk hak asasi manusia Asia, Korea Selatan.
|-
|
24 Nopember 2005
|
Pertemuan dengan Khun Angkana (istri Somchai) untuk melakukan kampanye bersama dan juga pertemuan dengan Thailand Komnas HAM dan Senator Kraisak
|-
|
6 November 2005
|
Pembicara pada diskusi pada kasus Munir dengan pekerja Indonesia di Hong Kong
|-
|
2 Oktober 2005
|
Pembicara pada diskusi pada kasus Munir di toko buku Ultimus, Bandung
|-
|
24 September 2005
|
Memberikan pidato di depan 6000 petani Batang, Pekalongan, Jawa Tengah
 
Setelah kematian Munir, dia bekerja di Yayasan Tifa. Suciwati mendorong dukungan terhadap pembela hak asasi manusia dan korban pelanggaran HAM berat. Membuat program Human Right Support Facility bekerja sama dengan Dompet Duafa membantu bea pendidikan keluarga korban, kesehatan, dan kursus ketrampilan. Suciwati juga menginisiasi demontrasi damai 'Melawan lupa' yang lebih dikenal Aksi Kamisan di depan istana yang dimulai pada 18 Januari 2007. Hingga hari ini, aksi ini masih eksis dan sekarang merambah ke 46 kota. Kegiatan aksi ini berupaya mengingatkan negara bahwa kejahatan kemanusiaan di Indonesia belum pernah menghukum pelakunya dan harus diselesaikan oleh pemerintah. Setelah pindah ke Batu pada 2013, Suciwati bersama teman-temannya yaitu Smita Noto Susanto, Andi Achdian, Mufti Makarim mendirikan Museum HAM Munir pada 8 Desember 2013 di rumah kediamannya di Batu. Pada 14 September 2022, Suciwati meluncurkan buku berbasis biografi Munir dan Suciwati yang berjudul "Mencintai Munir". Judul ini, menurutnya, berarti mencintai kebenaran dan keadilan seperti perjuangan yang dilakukan oleh almarhum suaminya, Munir semasa hidupnya.
 
== Penghargaan ==
Selama mengadvokasi dan pencarian keadilan, Suciwati mendapatkan penghargaan atas kegigihannya, mulai pada 2005 dari [[Time]] sebagai salah satu Pahlawan Asia (''Asia Heroes''), kemudian 2006 Human Rights First Gala Dinner US atas nama Suciwati dan Munir, Suciwati dinilai bekerja tanpa lelah untuk membawa pembunuh Munir ke pengadilan, sedangkan Munir sebagai pejuang HAM terdepan di Indonesia.<ref name="gettyimages.nz">{{cite web|url+https://www.gettyimages.co.nz/detail/news-photo/suciwati-gloria-estefan-yolanda-herga-cendeno-news-photo/117267395 |title=Human Rights First Gala Awards Dinner |trans-title= |author= |date= |work=gettyimages.co.nz |publisher= |accessdate={{date|November 11 2021}} |language= |quote=sebagai salah satu Asia Heroes , tahun 2006 Human Rights First Gala Dinner US atas nama Suciwati dan Munir|archivedate=2021-11-11 |archiveurl= https://www.gettyimages.co.nz/detail/news-photo/suciwati-gloria-estefan-yolanda-herga-cendeno-news-photo/117267395 |dead-url=yes }}</ref> Pada 2006, Suciwati mendapat penghargaan dari [[MetroTV|Metro TV]] Award, dan People of the Year kategori hukum pada 2009 dari [[Seputar Indonesia]] [[RCTI]].
{| class="wikitable"
! colspan="2" |Penghargaan
!Pemberi/Acara
|-
|Januari 2009
|
|People of The Year
September 2005
|[[RCTI]]
|
Mengatasi pernyataan pembukaan di kampanye Anti kekerasan terhadap perempuan yang diselenggarakan oleh Komisi Nasional kekerasan terhadap perempuan
|-
|Desember 2006
|
|Metro TV Award
6-7 Juli 2005
|[[MetroTV]]
|
Pembicara pada diskusi pada kasus Munir di Makassar
|-
|Oktober 2006
|
|Human Rights Award
9-13 Juni 2005
|Human Rights First
|
Peserta peringatan Right Livelihood Award ke-25 di Salzburg, Austria
|-
|November 2005
|
|Asia’s Heroes Time Magazine
8 Juni 2005
|[[Time]]
|
Anggota dari tim lobi untuk Parlemen USA dan USINDO dengan Kasum, Kontras, Imparsial, dan First Human Rights
|-
|
6-8 Juni 2005
|
Peserta pembela hak asasi manusia di pusat Carter, Atlanta, AS
|-
|
30 Maret 2005
|
Anggota dari tim lobi untuk parlemen Belanda dan Uni Eropa, dengan Kontras, BBO, ICCO dan HRWG di Belanda dan Brussels
|-
|
23 Maret 2005
|
Kesaksian pada kasus Munir di depan Komisi hak asasi manusia PBB di Jenewa, Swiss
|-
|
10 Desember 2004
|
Pembicara pada acara yang diselenggarakan oleh orang inisiatif dan Advocacy Development Association (PIAR) pada hari hak asasi manusia internasional, di Kupang
|}
|}
 
== Pranala luarReferensi ==
{{reflist|https://www.humanrightsfirst.org/event/2006-human-rights-award=Gala dinner Human Rights First New York City}}
* http://nasional.kompas.com/read/2014/12/01/14535371/Suciwati.Setelah.Munir.Berpulang.
* http://rustikaherlambang.com/tag/asias-hero-2005/
* http://www.merdeka.com/khas/saya-tagih-sampai-mati-penuntasan-kasus-munir-wawancara-suciwati-1.html
<ref>http://poty.sindonews.com/dokumen/poty-2008-Suciwati.pdf</ref>
 
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]