Ekpresionisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Ekpresionisme''' ''(Diterjemahkan dari Wikipedia, the free encyclopedia)'' Dilihat dari kacamata sejarah, Ekpresionisme adalah bagian dari gerakan Mannerisme. Ekpre...' |
Alfarizi M (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(108 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{rapikan}}
{{periksaterjemahan|en|Expressionism}}
== Asal mula istilah ==
Ekpresionisme tidak merujuk pada suatu pergerakan tertentu. Istilah tersebut digunakan oleh
[[Friedrich Nietzsche]], seorang filsuf, memegang peran penting dalam menciptakan ekpresioisme modern dengan mengklarifikasi dan menghidupkan aliran seni kuno yang dulu diacuhkan. Dalam “The Birth of Tragedy”, Nietzsche menyajikan teori [[dualisme]] kuno dalam pengalaman estetis yaitu Apollonian dan Dionisian—dualisme antara “seni pahat” palsu, terinspirasi dari mimpi liris, identitas (the principium individuationis), urutan, keteraturan, kedamaian; dan “seni musik” asli yang terinspirasi dari gabungan kepahitan, kelupaan, kekacauan serta akhir identitas yang menyenangkan. Analogi yang cocok untuk menggambarkan aliran ini adalah dua putra [[dewa]] yang bermusuhan namun tak dapat dipisahkan. Menurut Nietzsche, dua hal tersebut terdapat pada karya seni manapun. Ciri utama Ekpresionisme adalah Dionisian: warna berani, bentuk tak beraturan, tak berakhir, dua dimensi serta tanpa perspektif.▼
▲Dilihat dari kacamata sejarah, Ekpresionisme adalah bagian dari gerakan Mannerisme. Ekpresionisme adalah kecenderungan mengubah realitas demi menimbulkan efek emosional. Ini merupakan karya seni subyektif. Ekspresionisme diwujudkan dalam berbagai jenis seni seperti lukisan, karya sastra, teater, film, arsitektur dan musik. Istilah ekspresionisme erat kaitannya dengan kecemasan. Secara umum, pelukis Matthias Grünewald dan El Greco bisa disebut sebagai pelukis ekpresionis meskipun dalam praktiknya, istilah tersebut baru digunakan abad 20.
Ekpresionisme lebih umum dikenal sebagai seni yang mengekpresikan emosi mendalam. Meskipun sebagian orang mengatakan tak semua seniman ekpresif, umumnya proses pembuatan karya seni didasarkan pada penekanan mendalam pada komunikasi emosional. Jenis seni macam ini kerap muncul saat terjadi konflik sosial. Melalui tradisi seni grafis tradisional, kita dapat melihat catatan peristiwa abad 15 di Eropa saat terjadi Reformasi Gereja, Perang petani, pendudukan Spanyol atas Belanda, perkosaan, perampokan serta periode kekacauan dan tekanan berkepanjangan. Secara estetis, karya ekpresionis tidaklah bagus namun aliran ini memiliki kemampuan menggugah emosi penonton melalui drama serta ketakutan melalui gambar yang ditampilkan.▼
▲Ekpresionisme tidak merujuk pada suatu pergerakan tertentu. Istilah tersebut digunakan oleh Herwald Walden dalam majalahnya Der Stum tahun 1912. Istilah ini biasa dihubungkan dengan karya lukisan dan grafis Jerman pada perpindahan abad dan pertentangan terhadap tradisi akademik—khususnya oleh kelompok Der Bleau Reiter. Friedrich Nietzsche, seorang filsuf, memegang peran penting dalam menciptakan ekpresioisme modern dengan mengklarifikasi dan menghidupkan aliran seni kuno yang dulu diacuhkan.
Tahun 1910 [[sejarawan]] seni Ceko, [[Antonín Matějček]], mengaitkan ekpresionisme sebagai lawan [[impresionisme]]: "Seorang ekpresionis ingin mengekpresikan dirinya sendiri…(Ekpresionis menolak) persepsi langsung. Mereka membangun struktus psikis yang lebih kompleks… gambaran kesan (impresssions) dan mental yang timbul disaring untuk menemukan inti sejati yang kemudian diasimilasikan dan dipadatkan menjadi bentuk yang lebih umum dan berjenis-jenis yang dilakukan melalui simbol dan rumusan cepat yang sederhana."
▲Dalam “The Birth of Tragedy”, Nietzsche menyajikan teori dualisme kuno dalam pengalaman estetis yaitu Apollonian dan Dionisian—dualisme antara “seni pahat” palsu, terinspirasi dari mimpi liris, identitas (the principium individuationis), urutan, keteraturan, kedamaian; dan “seni musik” asli yang terinspirasi dari gabungan kepahitan, kelupaan, kekacauan serta akhir identitas yang menyenangkan. Analogi yang cocok untuk menggambarkan aliran ini adalah dua putra dewa yang bermusuhan namun tak dapat dipisahkan. Menurut Nietzsche, dua hal tersebut terdapat pada karya seni manapun. Ciri utama Ekpresionisme adalah Dionisian: warna berani, bentuk tak beraturan, tak berakhir, dua dimensi serta tanpa perspektif.
== Seniman visual ==
▲Ekpresionisme lebih umum dikenal sebagai seni yang mengekpresikan emosi mendalam. Meskipun sebagian orang mengatakan tak semua seniman ekpresif, umumnya proses pembuatan karya seni didasarkan pada penekanan mendalam pada komunikasi emosional. Jenis seni macam ini kerap muncul saat terjadi konflik sosial. Melalui tradisi seni grafis tradisional, kita dapat melihat catatan peristiwa abad 15 di Eropa saat terjadi Reformasi Gereja, Perang petani, pendudukan Spanyol atas Belanda, perkosaan, perampokan serta periode kekacauan dan tekanan berkepanjangan. Secara estetis, karya ekpresionis tidaklah bagus namun aliran ini memiliki kemampuan menggugah emosi penonton melalui drama serta ketakutan melalui gambar yang ditampilkan.
Beberapa seniman visual abad ke-20 berasal dari [[Jerman
Dari Austria ada Egon Schiele dan Oskar Kokoschka. Dari Rusia ada [[Wassily Kandinsky]], [[Marc Chagall]], [[Alexej von Jawlensky]] dan [[Natalia Goncharova]]. Dari Belanda ada [[Charles Eyck]], [[Willem Hofhuizen]], [[Jaap Min]], [[Jan Sluyters]], [[Vincent van Gogh|Vincent Van Gogh]], [[Jan Wiegers]] dan Hendrik Nicolaas Werkman. Lalu dari Belgia adalah [[Constant Permeke]], [[Gustave De Smet]], [[Frits Van den Berghe]], [[James Baron Ensor]], [[Floris Jespers]] dan [[Albert Droesbeke]].
Lalu dari Prancis ada [[George Rouault]], [[Gen Paul]] dan [[Chaim Soutine]]. Kemudian dari Norwegia ada [[Edvard Munch]], dan [[Kai Fjell]]. Dari Swiss ada [[Carl Eugen Keel]], dan [[Cuno Amiet]]. Dari Hungaria ada Tivadar Kosztka Csontváry. Lalu dari Portugis ada Mário Eloy, dari Polandia ada Henryk Gotlib, dan dari Sean O'Casey dan Oscar Wilde.
▲Tahun 1910 sejarawan seni Ceko, Antonín Matějček, mengaitkan ekpresionisme sebagai lawan impresionisme: "Seorang ekpresionis ingin mengekpresikan dirinya sendiri…(Ekpresionis menolak) persepsi langsung. Mereka membangun struktus psikis yang lebih kompleks… gambaran kesan (impresssions) dan mental yang timbul disaring untuk menemukan inti sejati yang kemudian diasimilasikan dan dipadatkan menjadi bentuk yang lebih umum dan berjenis-jenis yang dilakukan melalui simbol dan rumusan cepat yang sederhana." (Gordon, 1987)
Sementara dari Amerika Serikat
▲Jerman: Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm Lehmbruck, Erich Heckel, Otto Dix, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Fritz Bleyl, Max Beckmann, Conrad Felixmüller, Carl Hofer, August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele Münter, Max Pechstein dan Käthe Schmidt Kollwitz.
▲Amerika Serikat: Ivan Albright, Milton Avery, Thomas Hart Benton, George Biddle, Hyman Bloom, Peter Blume, Peyton Boswell, Charles Burchfield, Paul Cadmus, John Steuart Curry, Stuart Davis, Elaine de Kooning, Willem de Kooning, Beauford Delaney, Joseph Delaney, Edwin Dickinson, Arthur G. Dove, Norris Embry, Philip Evergood, Hugo Gellert, John D. Graham, William Gropper, George Grosz, Louis O. Guglielmi, Philip Guston, Marsden Hartley, Charles Hawthorne, Albert Kotin, Walt Kuhn, Yasuo Kuniyoshi, Rico Lebrun, Jack Levine, Alfred Henry Maurer, Alice Neel, David Park, Clayton S. Price, Albert Pinkham Ryder, Ben Shahn, Harry Shoulberg, Raphael Soyer, Joseph Stella, Harry Sternberg, Henry Ossawa Tanner, Dorothea Tanning, Max Weber, Hale Woodruff, Karl Zerbe.
Tidak pernah ada kelompok seniman yang menyebut mereka “ekpresionis”. Gerakan ini berasal dari Jerman dan [[Austria]] dan mulai menimbulkan pengaruh pada seniman muda Amerika Serikat pada masa [[Perang Dunia II]]. Norris Embry (1921-1981) dan Oskar Kokoscha mempelajari aliran ini tahun 1947 dan 43 tahun kemudian mereka membuat badan besar yang didasarkan pada tradisi Ekpresionis.
Norris Embry disebut “Ekpresionis Jerman-Amerika Pertama”. Seniman Amerika lain di akhir abad 20 dan awal abad 21 mengembangkan gerakan berbeda yang umumnya dianggap sebagai bagian Ekpresionisme. Seniman terkenal lain yang datang dari “sekolah” Ekpresionis Jerman adalah Wolfgang Degenhardt yang lahir di [[Bremen]]. Setelah bekerja sebagai seniman
Terdapat sejumlah kelompok ekpresionis dalam [[seni lukis]], antara lain Blaue Reiter dan Die Brücke. Kelompok pertama berbasis di Munich sedangkan kelompok kedua berbasis di Dresden (tapi kemudian dipindah ke Berlin). Die Brücke memiliki periode aktif lebih lama dibanding Der Blaue Reiter yang hanya bertahan selama satu tahun (1912).
Ekpresionisme memberikan pengaruhnya pada pelukis-pelukis macam Munch, Vincent van Gogh bahkan pada karya seni Afrika. Para ekpresionis juga mengilhami karya the Fauves di [[Paris]]. Ekpresionisme Amerika dan khususnya ekpresionisme figuratif Boston merupakan bagian integral dari modernisme Amerika pada masa Perang Dunia II.
=== Ekspresionis figuratif Boston ===
Ekpresionis figuratif Boston antara lain Karl Zerbe, [[Hyman Bloom]], [[Jack Levine]], [[David Aronson]], [[Philip Guston]]. Ekpresionis figuratif Boston pasca Perang Dunia II kian tersingkir oleh perkembangan aliran ekpresionisme abstrak yang berpusat di [[Kota New York
=== Abstraksi liris ===
Abtraksi liris, Tachisme tahun
Tokohnya di Jerman, antara lain Anselm Kiefer dan Georg Baselitz. Di Amerika Serikat, tokohnya antara lain [[Jean-Michel Basquiat]], Eric Fischl, David Salle dan [[Julian Schnabel]]. Di Prancis, tokohnya antara lain Rémi Blanchard dan Hervé Di Rosa. Di Italia, tokohnya antara lain Francesco Clemente, Sandro Chia dan Enzo Cucchi. Sementara di Inggris ada David Hockney, Frank Auerbach dan Leon Kossoff.
=== Neo-ekspresionisme ===
Banyak seniman lain dari berbagai negara bergabung dengan Neo-Ekpresionisme. Dengan pengaruh dari the Pauves, Ekpresionisme diwujudkan dalam warna-warna manasuka dan [[Komposisi (seni rupa)|komposisi]] kasar. Seniman ekpresionis melawan [[impresionisme]] Prancis yang hanya terfokus pada penampakan visual
== Pemanfaatan konsep ==
Ekspressionisme juga digunakan untuk menjelaskan bentuk seni lain.
=== Pemahat ===
Beberapa pemahat yang memakai gaya ini antara lain [[Ernst Heinrich Barlach]].
=== Perfilman ===
Beberapa gerakan ekspresionis
Dalam [[karya sastra]], novel-novel [[Franz Kafka]] sering disebut beraliran ekpresionis. Puisi-puisi ekpresionis banyak muncul di negara-negara [[Bahasa Jerman|berbahasa Jerman]]. Penyair ekpresionis paling berpengaruh adalah [[Georg Trakl]], Georg Heym, Ernst Stadler, Gottfried Benn dan August Stramm.
Di awal abad 20, terdapat gerakan Ekpresionis besar di Jerman dimana Georg Kaiser dan Ernst Toller adalah penulis naskah paling terkenal. Penulis naskah teater lain adalah Reinhard Sorge, Walter Hasenclever, Hans Henny Jahnn, dan Arnolt Bronnen. Mereka menjadikan August Strindberg (penulis drama Swedia), Frank Wedekind (aktor dan penulis drama Jerman) sebagai model terdahulu mereka. Drama pendek karya Oskar Kokoschka “Murderer, The Hope of Women” (1909) sering disebut
Si pria memanggil si wanita. Si wanita menikam dan memenjarakan si pria. Si pria berhasil membebaskan diri dan si wanita pun mati di tangannya. Akhir cerita, si pria membunuh semua yang ada di sekelilingnya bak “membunuh nyamuk” (sebagaimana disebutkan dalam cerita). Penyederhanaan
Drama-drama ekpresionis kerap mendramatisir kebangkitan spiritual dan penderitaan protagonis—sering disebut Stationendramen (drama perhentian) yang terilhami oleh perjalanan Yesus di Jalan Salib. August Strindberg telah merintis bentuk ini dengan trilogi otobiografinya “To Damascus”. Drama ekpresionis sering mendramatisir perlawanan atas nilai-nilai borjuis dan kekuasaan yang ada—sering dipersonifikasikan dalam figur Bapa.
Baris 73 ⟶ 63:
Dalam The Beggar (Der Bettler) karya Sorge, seorang ayah gila mengoceh tentang menggali kekayaan planet Mars. Pada akhirnya, dia berhasil meracuni otak anaknya yang notabene adalah peran utama dalam kisah drama itu. Sedangkan dalam Parricide (Vatermord) karya Bronnen, sang anak menikam ayahnya yang tiran hingga tewas demi menghilangkan keinginan seksual gila ibunya. Dalam drama ekpresionis, percakapan sangat ditekankan, baik yang luas dan rapsodik atau pendek dan telegrafik. Sutradara Leopold Jessner terkenal akan karya-karya ekpresionisnya dan kemunculan anak tangga yang tiba-tiba ditarik yang menjadi ciri khasnya di panggung. Tahun 1920an, ekpresionisme menjadi sangat populer di kalangan teater Amerika. Karya-karya yang dipentaskan meliputi karya Eugene O’Neill (The Hairy Ape, The Emperor Jones and The Great God Brown), Sophie Treadwell (Machinal), dan Elmer Rice (The Adding Machine).
[[Arnold
▲Arnold Schoenberg, Anton Webern dan Alban Berg, anggota Second Viennese School, membuat karya yang disebut ekpresionis (Schoenberg juga membuat lukisan ekpresionis). Komposer lain yang mengikuti jejak mereka adalah Ernst Krenek, yang sering dianggap sebagai bagian gerakan musik ekpresionis. Perbedaan komposer ekpresionis dengan komposer modern seperti Maurice Ravel, George Gershwin dan Igor Stravinsky adalah penggunaan atonalitas secara sadar untuk membebaskan bentuk seni mereka dari tonalitas (ciri melodi yang didasarkan pada skala) tradisional. Mereka juga ingin mengekpresikan alam bawah sadar, “esensi dalam” dan penderitaan melalui bahasa musik yang sangat tidak harmonis. Erwartung dan Die Glückliche Hand, karya Schoenberg, dan Wozzeck, sebuah opera karya Alban Berg (berdasarkan drama “Woyzeck” karya Georg Büchner) adalah contoh karya-karya ekpresionis.
Einsteinturm in Potsdam
Artikel Utama: Arsitektur Ekpresionis
|